Anda di halaman 1dari 3

A.

Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dmulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan prosoes alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupann, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
Lanjut Usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999; 8). Pada Lanjut Usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahap terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides,
1994). Oleh karena itu, dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi
metabolic dan structural yang disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia
akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999; 4).

B. Batasan Umur Lanjut Usia


Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009), batasan-batan umur yang
mencakup batasan umur lansia sebagai berikut :
1. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 Ayat 2
yang berbunyi “Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke
atas”
2. Menurut WHO, usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut: usia
pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74
tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di
atas 90 tahun.
3. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age) : > 65
tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (geriatric age) itu sendiri dibagi menjadi tiga
batasan umut, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old (>
80 tahun) (Efendi, 2009).
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayau (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalh seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun ke atas (Maryam dkk, 2008)

C. Perubaha psikososial pada lansia


Masalah masalah serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam, tergantung
pada kepribadian individu yang bersangkutan. Saat ini orang yang telah menjalani
kehidupannya dengan berkerja mendadak diharapkan menyesuaikan dirinya dengan
masas pension. Bila cukup beruntung dan bijaksana, orang telah mempersiapkan diri
untuk pensiun, dengan menciptakan bagi dirinya berbagai bidang minat untuk
memanfaatkan sisa hidupnya.
- Pensiun
Bagi banyak pekerja, pensiun berarti putus dari lingkungan dan teman-teman yang
akrab dan disingkirkan untuk duduk-duduk di rumah/bermain domino di klub
lansia. Nila seorang sering dilihat dari produktivitas dan identitas sesuai peranan
pekerjaan. Bila seseorang pensiun, dia akan mengalami kehilangan-kehilangan,
misalnya kehilangan finansial (income berkurang), status (dulu punya
jabatan/posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya),
teman/kenalan/relasi, dan pekerjaan/kegiatan.
- Perubahan psikososial lain
Perubahan psikososial lain yang terjadi pada lansia, antara lain merasa/sadar akan
kematian (sense of awareness pf mortality), perubahan dalam cara hidup
(memasuki ranah perawatan gerak lebih sempit), ekonomi akibar pemberhentihan
dari jabatan (economy deprivation), meningkatnya biaya hidup pada penghasilan
yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan, penyakit kronis dan
ketidakmampuan, gangguan syaraf dan pancaindra (timbul kebutaan dan ketulian),
gangguan gizi, rangkaian dari kehilangan (kehilangan dengan teman atau
keluarga), hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik, serta gambaran diri dan
perubahan konsep diri
Perubahan mendadak dalam kehidupan rutin tentu membuat mereka merasa
kurang melakukan kegiatan yang berguna. Pertama, minat. Umumnya terjadi
perubahan kuantitas dan kualitas minat pada lansia. Lazimnya minat daalam
aktivitas fisik cenderung menurun karena pengaruh menurunnya kemampuan
fisik, juga oleh factor social. Kedua, isolasi dana kesepian. Banyak factor
bergabung, sehingga membuat lansia terisolasi. Secara fisik mereka kurang
mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Kualitas organ indra makin
menurun, seperti terjadinya kutulian, penglihatan makin kabur, dan sebagiannya.
Mereka juga merasa terputus dengan orang lain. Factor lain yang membuat isolasi
makin menjadi parah adalah perubahan social (mengendornya ikatan keluarga)
Ketiga, peranan iman. Lansia tidak begitu khawatir dalam memandang akhir
kehidupan. Hampir tidak disangkal lagi bahwa iman yang teguh adalah senjata
ampuh untuk melawan rasa takut terhadap kematian. Oleh sebab itu, kesadaran
religious lansia perlu dibangkitkan dan diperkuat. Keyakinan iman juga harus
diperteguh, bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi merupakan permulaan yang
baru dan memungkinkan individu menyongsong akhir kehidupan dengan tenang
dan tenteram.

DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI OFFSET


Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI

Anda mungkin juga menyukai