Siroh - Perang Uhud
Siroh - Perang Uhud
Perang Uhud
Perang Uhud merupakan satu dari sekian episode dan mata rantai perjuangan yang
tiada henti atau terputus untuk membela nilai aqidah dan negara Islam yang baru saja
lahir, melawan kekuatan batil yang begitu bergelora untuk menghancurkan Islam dan
umatnya, sekaligus membalas kekalahan kemusyrikan dan pendukungnya.
Perang ini merupakan ujian besar bagi para mujahidin yang dipimpin langsung oleh
Rasulullah SAW yang begitu gigih dan sabar bersama mereka. Mereka tidak pernah
merasa putus asa ketika mengalami kekalahan pasukan, sebagaimana pula mereka
tidak merasa bangga dengan kemenangan. Sebab mereka betul-betul yakin dan
beriman bahwa kemenangan berasal dari Allah, dan jalan dakwah menuju kebenaran
masih panjang, dimana kekalahan dan kemenangan bisa saja terjadi. Orang mukmin
berada di antara dua kebaikan dari Allah. Dia bisa mengambil pelajaran dari perubahan
masa, dari setiap kekalahan dan kemenangan hingga oirentasi dan tujuan utamanya
terwujud nyata.
Waktu kejadiannya
Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun ketiga hijrah, setahun setelah umat
islam memperoleh kemenangan besar di perang Badar.
Faktor pemicu
1. Kekalahan besar yang dialami kafir Quraisy pada perang Badar meninggalkan bekas
yang memilukan dalam jiwa mereka. Sehingga timbul keinginan besar untuk
membalas dendam terhadap umat islam atas kematian tujuh puluh orang pemuka
Quraisy yang membuat penduduk Makkah merasa sedih atas kematian mereka, dan
kemudian melahirkan rasa murka dan rasa ingin membantai kaum muslimin.
2. Kemenangan besar yang diperolah umat Islam pada perang Badar bergema di
seluruh pelosok Jazirah Arab, dan memberikan iklim politik yang lebih segar kepada
umat islam. Hal itu membuat orang Quraisy berambisi untuk mengembalikan
martabat mereka di antara semua kabilah Arab dengan cara memerangi umat
Islam dan melenyapkan eksistensi mereka, dan untuk membebaskan diri dari
kekuasaan umat islam dengan cara menyerang langsung ke markas mereka di
Madinah.
3. Agresin penyerangan ini merupakan usaha keras untuk membuka kembali jalur
perdagangan menuju negeri Syam yang berhasil ditutup oleh umat islam untuk
perdagangan kaum Quraisy yang menjadi poros kehidupan dan perekonomian
Page16
mereka. Jalur darat tersebut berhasil ditutup oleh umat islam pada saat
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
kemenangan Badar, ketika pasukan yang dipimpin oleh Zaid Bin Haritsah juga
berhasil menutup jalur perdagangan ke Irak. Sehingga kaum Quraisy terjegal untuk
melakukan perdagangan. Hal ini menunjukkan peranan ekonomi dalam sebuah
peperangan.
Kronologis kejadian
1. Kaum Quraisy bersiap untuk melakukan agresi
Kaum Quraisy telah menyiapkan pasukan untuk menyerang umat islam. Mereka
membekali para pasukan dengan keuntungan kafilah yang berhasil dilarikan oleh Abu
Sufyan dari tangan umat islam pada perang Badar. Mereka menyiapkan pasukan yang
berjumlah besar dan bekal yang sangat banyak, meminta bantuan kabilah-kabilah
yang bisa mereka gerakkan untuk ikut berperang, juga para pengikut mereka yang
terdiri dari budak-budak habsyi. Mereka juga mengirim beberapa orang untuk
mengumpulkan lelaki arab yang menyerupai gerakan wajib militer saat ini, sebagai
persiapan untuk melakukan penyerangan besar.
Kaum Quraisy tidak lupa dengan urusan perang batin, sehingga mereka
mengajak serta Abu Izzah sang penyair –yang dibebaskan oleh Rasulullah pada perang
Badar- agar menjadi mediator dalam memberikan pengaruh/motivasi psikis. Para
wanita Quraisy juga bersikeras untuk ikut berperang, untuk membangkitkan perasaan
dan semangat mereka. Hindun Binti Utbah istri Abu Sufyan yang memimpin mereka.
Salim AL-Khuza’i.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
Pasukan Quraisy terus merangsak hingga sampai di Al-Aqiq. Kemudian mereka singgah
di lereng gunung Uhud, kira-kira 5 mil dari kota Madinah.
Rasulullah SAW sebagai panglima umat islam telah mengirim mata-mata menuju Aqiq
untuk mencari berita. Beliau mengutus Anas dan Mu’nas keduanya anak Fadhalah.
Beliau juga mengutus Al-Hubab bin AL-Mundzir.
Dengan cara itu, berita penting tentang musuh bisa terkumpul, berita yang saling
membenarkan satu sama lain. Sebagai Panglima Rasulullah SAW tidak merasa cukup
dengan satu sumber berita tentang hal genting seperti ini, agar bisa mempersiapkan
segala sesuatu dengan matang.
Salmah Bin Salamah datang tergesa-gesa dari ujung kota mengabarkan bahwa
pasukan Quraisy telah dekat dan hampir memasuki kota Madinah. Beritapun tersebar
dengan cepat dan membuat umat islam cemas akan akibat penyerbuan yang
dilancarkan oleh kaum Quraisy ini dengan persiapan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah peperangan bangsa Arab.
Kaum muslimin tetap berada di masjid dengan memegang senjata. Mereka
mencemaskan Rasul yang mereka cintai melebihi kecintaan mereka terhadap diri
mereka sendiri. Madinah dijaga ketat sepanjang malam. Persiapan dan pertahanan pun
ditingkatkan.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
Ini adalah pendapat sahabat-sahabat Rasul terkemuka dari kalangan muhajirin dan
Anshar. Pendapat ini yang diterapkan oleh Abdullah Bin Ubay Bin Salul ketika mengajak
orang-orang tetap tinggal dalam Madinah. Apabila musuh datang, para lelaki
membunuhnya di sela-sela rumah atau di jalanan. Para wanita dan anak-anakpun bisa
menghujaninya dengan batu. Sehingga dengan cara ini musuh tidak bisa melawan
kecuali kabur tunggang-langgang.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
SAW tidak mengambil kebijakan otoritas dalam satu urusan kecuali karena
berdasarkan wahyu dari Allah.
Al-Maqrisi berkata: “Ketika mereka enggan kecuali dengan cara itu, Rasulullah
menunaikan shalat Jum’at bersama manusia. Beliau menasehati dan memerintahkan
mereka untuk bersungguh dalam berjihad, dan mengabarkan bahwa kemenangan akan
mereka raih jika mereka bersabar. Orang-orang merasa gembira untuk keluar melawan
musuh, walaupun banyak dari mereka yang tidak senang dengan keputusan tersebut.”
2
Hadits Riwayat Bukhari dalam shahihnya.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
orang-orang Yahudi yang bersekutu dengan Ibnu Ubay.” Maka Rasullah pun menolak
mereka ikut perang.
Seluruh pasukan kembali melangkah mengikutinya. Tiba-tiba Abdullah Bin Ubay Bin
Salul memisahkan diri bersama dengan 300 orang pasukan. Ia berkata: “Akankah
Rasulullah menentangku dan mengikuti pendapat para pemuda? Kemudian kembali ke
Madinah bersama dengan sepertiga pasukan.
Begitulah yang kita saksikan dari sikap pimpinan orang-orang munafik Abdullah Bin
Ubay Bin Salul. Ia kembali ke Madinah setelah Rasulullah menolak orang-orang Yahudi
untuk ikut perang. Apakah gerangan yang bercokol di benak Ibnu Ubay? Makar apa
yang telah dia buat bersama para sekutunya terhadap umat islam?!
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
Putaran Pertama
Quraisy terus mengingatkan pasukannya akan peristiwa Badar dan semua korban yang
terbunuh, mengobarkan semangat lelaki mereka.
Sedangkan para tentara muslim, mereka senantiasa mengingat Allah dan pertolongan-
Nya. Rasulullah memotivasi mereka untuk terus berperang, menjanjikan mereka
kemenangan apabila mereka bersabar, dan mengasah semangat mereka untuk
menghadapi musuh yang sangat bengis.
Rasulullah SAW mengangkat pedang yang ada ditangannya seraya berkata: “Siapa
yang akan mengambil pedang ini dengan haknya?”
Maka majulah beberapa orang sahabat. Namun Rasulullah tidak memberikannya
kepada mereka hingga Abu Dujanah3 bangkit dan bertanya: “Apa haknya wahai
Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Hendaknya engkau menebaskannya kepada musuh
sampai tumbang.” Kemudian ia mengambil pedang itu, mengeluarkan kain merah dan
mengikatkannya di kepalanya. Selanjutnya ia melangkah aneh di antara dua barisan
sahabat. Ketika Rasulullah menyaksikannya, dia bersabda: “Gaya jalan yang dimurkai
Allah kecuali di tempat ini.”4
Berkecamuklah antara antara dua pasukan. Pasukan Quraisy menyerang pasukan
muslim dengan sangat dahsyat yang diperkuat oleh pasukan berkuda dari sebelah
kanan, di saat yang bersamaan budak Quraisy Ikrimah Bin Abu Jahal –yang memimpin
pasukan dari sebelah kiri- berusaha untuk menghancurkan pasukan muslim dari arah
mereka.
Barisan musuh bergerak bak gelombang, kemudian terjadi pertempuran sengit. Namun
hujan panah dan batu menimpa pasukan Quraisy. Ketika itu, Hamzah Bin Abdul
Muttalib meneriakkan seruan perang pada hari Uhud : Musnahkan! Musnahkan!
Teriakan itu menggetarkan hati pasukan Quraisy, membuat Talhah bin Abu Talhah
pemegang panji perang Quraisy balas berteriak: “Siapa yang berani tanding satu lawan
satu?”
Ali bin Abu Thalib melayani tantangannya. Keduanya bertemu di antara dua pasukan.
Ali mendahului dengan menebaskan pedang yang membelah kepala Talhah. Nabi SAW
Page16
3
Nama Aslinya : Samak Bin Kharsyah.
4
Hadits Riwayat Hakim (3/25).
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
merasa gembira dan teriakan kaum muslimin menggema : Allah Akbar.. Allah Akbar.!!
Kemudian mereka menyerang. Abu Dujanah yang memegang pedang Rasulullah
menerjang maju. Di kepalanya terdapat ikatan kematian. Tidaklah ia melewati seorang
musuh kecuali ia membunuhnya, hingga ia mampu memporak-porandakan barisan
kaum musyrikin.
Begitulah ranah perang sengit yang berkecamuk antara dua pasukan. Masing-masing
memiliki motivasi yang kuat untuk meraih kemenangan dan kejayaan. lebih-lebih
ketika melihat sedikitnya jumlah dan minimnya perbekalan kaum muslimin, yang tidak
sepadan dengan jumlah dan perbekalan kaum musyrikin yang begitu banyak. Hal itu
menambah semangat dendam di dalam dada kafir Quraisy, di saat pasukan islam yang
berjumlah kecil berperang untuk mempertahankan aqidah dan untuk mengharapkan
kenikmatan di sisi Allah.
Pasukan Quraisy berusaha kembali menyerang. Namun kembali mereka tertahan oleh
siraman anak panah yang dilepaskan oleh pasukan panah dan melukai kuda atau
orang. Pasukan kuda lari tunggang langgang yang menyebabkan pasukan musuh
menjadi kocar-kocir. Pada saat itu, pasukan kaum muslimin menyerang ke jantung
pertahanan pasukan Quraisy setelah mengalami kekalahan karena perlawanan sengit
yang dilancarkan pasukan Islam dan jatuhnya semua pembawa panji Quraisy satu
persatu hingga mencapai sembilan orang. Tidak ada seorangpun mampu mendekati
panji itu hingga kejiwaan pasukan Quraisy melemah, semangat juang mereka kembali
ambruk, barisan mereka menjadi kocar-kacir, dan akhirnya mereka tampak kualahan
dan ingin kabur meninggalkan medan perang. Para wanita mereka terkepung. Mereka
menangis dan mundur karena takut.
Saat itulah, berhala yang mereka bawa dan yang menjadi sumpah mereka jatuh dari
atas bukit. Pada putaran ini kaum meraih kemenangan besar yang dianggap sebagai
kemengan spektakeler dalam sejarah peperangan mereka.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
mencabut tombaknya dan kembali dan duduk di kemah kaum Quraisy. Ia membunuh
Hamzah hanya karena ingin menebus kemerdekaannya.
12.Putaran kedua.
Pasukan pemanah meninggalkan posisi mereka dan menyalahi peringatan.
Kaum muslimin merasa gembira dengan kemenangan yang mereka wujudkan. Mereka
silau melihat harta rampasan perang yang berserakan di medan perang memenuhi
lembah, yang telah ditinggal pergi oleh orang-orang musyrik. Mereka mulai
mengumpulkan apa yang bisa mereka kumpulkan, hingga mereka tersibukkan untuk
mengejar musuh dan menghancurkan kekuatan mereka secara totalitas. Pada saat itu,
tangan-tangan penuh dengan harta rampasan perang, dan pedang-pedang pun
berjatuhan.
Ketika pasukan pemanah yang berada di atas bukit menyaksikan kawan-kawan mereka
mengumpulkan ghanimah, sebagian berbisik kepada sebagian yang lain untuk turun
bergabung dengan pasukan lainnya dan mengumpulkan harta rampasan. Sebagian
yang lain tidak setuju seraya mengingatkan perintah dan pesan sang panglima tinggi
Muhammad SAW untuk tidak meninggalkan tempat dalam kondisi apapun, baik
menang ataupun kalah.
Sang komandan Abdullah Bin Jubair meminta mereka untuk tidak melanggar perintah
Page16
Rasulullah SAW. Namun kebanyakan mereka melanggarnya dan yang tetap di tempat
hanyalah sembilan orang. Selebihnya turun dan ikut serta mengumpulkan harta
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
rampasan. Mereka pun tersibukkan oleh harta rampasan itu untuk melakukan segala
hal.
13.Terjadinya kekalahan.
Abdullah tetap bersama sekelompok kecil di atas bukit untuk membendung gempuran
keras 200 pasukan berkuda yang dipimpin oleh ahli strategi perang Khalid Bin Walid
yang mendapatkan peluang emas ketika menyaksikan pasukan islam sibuk
mengumpulkan harta rampasan di medan perang dan mereka telah membuang
senjata.
Dia menganggap perang belum berakhir. Kemudian dia menyerang pasukan pemanah
yang masih bersisa hingga gugur sebagai syuhada’. Pasukan Quraisy yang menyimpan
kusumat mencabik-cabik jasad mereka, selanjutnya mereka menggempur pasukan
Islam dari belakang. Khalid membekali setiap sukan berkuda dengan pedang, sehingga
kondisi perang menjadi terbalik. Pasukan Islam terpecah dan kocar-kacir di mana-
mana.
Khalid memanggil pasukan Quraisy yang kemudian berkumpul dan kembali
menggempur kaum Muslimin dengan kuat dan sengit dari atas bukit dan dari bawah
lembah. Setiap tentara muslim membuang harta rampasan yang telah terkumpul di
tangannya, dan kembali mengambil senjatanya berusaha mengadakan perlawanan.
Namun pasukan Quraisy yang berjumlah besar berhasil memperok porandakan barisan
umat Islam.
Pasukan Islam pun mengalami kekalahan. 70 orang dari mereka gugur sebagai
syuhada. Membuat mereka berperang mati-matian tanpa kendali. Kini kondisinya
menjadi kacau. Tiba-tiba ada yang berteriak bahwa Muhammad telah terbenuh. Pada
saat itulah kekacauan menimpa semua pasukan islam, gempuran musuh semakin
keras, semua pasukan tergoncang membuat mereka berjuang habisan-habisan,
menebas satu sama lain membabi buta karena rasa lengah dan panik yang menimpa
mereka. Masing-masing mereka ingin menyelamat dirinya kecuali sekelompok kecil
yang masih memiliki akal.
Pasukan musyrikin berhasil mendekati posisi Rasulullah SAW. Salah seorang dari
mereka melemparkan batu yang berhasil memecahkan hidung dan gigi depannya,
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
melukai wajah dan kedua bibirnya hingga dua bulatan besi yang menutupi mukanya
masuk melukai bagian atas pipinya.
Begitulah luka yang dialami Rasulullah SAW. Namun beliau masih mampu menguasai
dirinya dan terus berjalan bersama para sahabat di sekitarnya. Beliau terperosok ke
dalam lobang yang dibuat oleh orang-orang musyrik. Serta merta Ali Bin Abu Thalib
meraih tangannya dan Talhah Bin Ubaidillah membantu menaikkannya. Kemudian terus
melangkah mendaki gunung Uhud bersama para sahabat. Selamatlah mereka dari
gempuran musuh yang dengan gigih mendesaknya.
16.Rasulullah terselamatkan.
Page16
Orang-orang Quraisy yakin bahwa Rasulullah SAW telah mati. Mulailah Abu Sufyan
memeriksa mayatnya di antara mayat-mayat pasukan yang terbunuh. Rasulullah SAW
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
Sebagai aplikasi dari firman Allah SWT: “Dan jika kamu memberikan balasan, maka
balaslah dengan balasan yang setimpal dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang
yang sabar. Bersabarlah (wahai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah. Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran)
mereka dan jangan pula bersempit dada terhadap makar mereka.” (Q.S. An-Nahl :
126-127)
Ia mulai berpikir dan menimbang. Kalau memutuskan untuk kabur, seluruh Arab akan
mengatai mereka apa yang inginkan dikatakan tentang umat islam. Kalau ia kembali
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
untuk menghadapi pasukan islam, kemenangan belum tentu mereka raih. Pada saat
itu, ia memilih menyusun makar dan tipu muslihat. Kemudian ia mengutus orang
bersama orang-orang yang hendak ke Madinah untuk menyampaikan kepada
Rasulullah bahwa telah memutuskan menuju Madinah untuk berperang dengan kaum
muslimin.
Ketika surat sampai kepada Rasulullah SAW di Hamra’ al-Asad, beliau tidak merasa
lemah dan menyerah. Melainkan beliau tetap di tempat selama tiga hari untuk
menunjukkan kekuatan tekadnya untuk menghadapi tentara Quraisy. Akhirnya Abu
Sufyan merasa putus asa dengan tipu muslihatnya dan pasukan Quraisy memilih
kembali ke Makkah ketimbang kemenangan yang ingin mereka capai.
Rasulullah SAW juga kembali ke Madinah dan mampu mengembalikan sebagian yang
hilang pasca perang Uhud. Kendati orang-orang munafiq mulai menyalakan perang
jiwa yang tidak sepele dengan umat islam.
memerangi umat islam. Kemudian Rasulullah SAW mengutus Abdullah Bin Unais
dan berhasil membunuhnya. Khalid berusaha untuk mengumpulkan beberapa
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
kabilah untuk menyerang Madinah. Oleh karena itu, Bani Quraisy mulai berpikir
untuk menyerang umat Islam. Mereka membantu kabilah tetangga untuk
mengkhianati Rasulullah dengan cara berpura-pura menyatakan memeluk Islam
dan meminta kepada Rasulullah SAW untuk mengutus orang yang bisa
mengajarkan islam sekaligus membacakan Al-Quran kepada mereka. Mereka telah
meminta bantuan Bani Hudzail di sebuah tempat yang bernama Roji’ untuk
menahan para utusan Rasulullah. Empat orang di antara mereka terbunuh, dua
orang lagi ditawan dan dibawa ke Makkah. Keduanya dijual kepada orang-orang
musyrik yang kemudian mereka membunuh keduanya.
f. Gugur sebagai syuhada dalam perang ini sebanyak 70 orang.
Mereka adalah generasi muslim sekaligus para qurra’ yang terbaik. Rasulullah SAW
pernah mengutus mereka untuk menyebarkan islam kepada beberapa kabilah di
Najd, sebagai jawaban atas permintaan ‘Amir Bin Malik yang menyatakan akan
memberikan suaka kepada mereka. Setelah mereka tiba di Bi’ru Ma’unah, mereka
mengutus Haram Bin Milhan kepada Amir Bin Tufail pimpinan orang kafir untuk
menyerahkan surat Rasulullah yang berisi seruan untuk memeluk islam. Namun
Amir Bin Tufail memerintahkan orang untuk membunuh si pembawa surat.
Kemudian melanjutkan permusuhannya hingga kemudian ia menyeru teman-
temannya dari beberapa kabilah. Setelah itu mereka menyerang para qurra’ dan
membunuh mereka. Tidak ada yang selamat dari mereka kecuali Amr Bin Umayyah
Ad-Dhamiri yang kemudian membawa berita yang sangat mengejutkan ini ke
Madinah.
g. Kaum muslimin merasa sedih atas perbuatan orang-orang kafir
terhadap para utusan Rasulullah yang dibunuh dengan cara khianat dan keji.
Sehingga mereka terus berpikir untuk melenyapkan pengaruh perang Uhud untuk
menyampaikan risalah Allah dengan kembali.
kondisi perang atau kondisi damai. Apabila hasil musyawarah sudah diputuskan,
www.tarbiyah-online.com
Seri: Siroh
maka suara yang minoritas dan mayoritas wajib komitmen dengan keputusan syura
dan tidak boleh meninggalkannya.
c. Tidak sepantasnya kemenangan pada satu fase menjadi sebab
kelengahan dengan membuang senjata sebelum diperintahkan oleh pimpinan.
d. Kekalahan dalam satu fase peperangan bukanlah penyebab
keputus-asaan. Melainkan sebagai momentum untuk memperbaiki kesalahan dan
keteledoran.
e. Sesungguhnya perang adalah upaya maju menyerang atau mundur
bertahan, kekalahan dan kemenangan. Namun kekalahan yang sebenarnya adalah
keputus-asaan jiwa dan hancurnya tekad dalam hati.
f. Keimanan kepada takdir Allah bisa menumbuhkan harapan untuk
bangkit dalam jiwa, melahirkan ketenangan dalam menyelesaikan masalah,
sekaligus mendorong diri mencari sarana menuju kemenangan. Karena pertolongan
hanyalah dari Allah SWT.
g. Wanita muslimah memiliki peranan yang nyata. Peranan yang
harus ditiru oleh para wanita muslimah untuk merawat pejuang yang terluka, atau
menyiapkan senjata perang.
Page16
www.tarbiyah-online.com