Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi Berpikir Kritis

Kompetensi umum
Kemampuan berfikir kritis sangat diperlukan dalam setiap asuhan
keperawatan. Didalam asuhan keperawatan terdapat proses-proses keperawatan
yang meliputi: pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Pada setiap proses-proses tersebut sangat diperlukan penerapan berfikir kritis
guna membantu perawat dalam menjalankan tanggungjawabnya sehingga
menghasilkan asuhan keperawatan yang bermutu tinggi demi meningkatkan
derajat kesehatan pasien. Yang mana seperti yang kita ketahui berfikir kritis
berfungsi untuk sebagai kerangka berfikir yang sistematis dan ilmiah bagi
semua perawat untuk memecahkan masalah, membantu perawat untuk
memperoleh derajat kesehatan optimal terhadap pasien. Adapun kemampuan
berfikir kritis yang harus dimiliki

Kompetensi berpikir kritis dalam praktik keperawatan sangatlah penting.


Dimana berpikir kritis merupakan tanda atau standar untuk perawat professional
yang kompeten. kemampuan untuk berpikir kritis, meningkatkan praktik klinik
dan mengurangi kesalahan pada penilaian klinis adalah visi dari praktik
keperawatan (Di Vito-Thomas, 2005). Sehingga seorang perawat mampu secara
individual untuk mengerjakan suatu tugas dan mengambil keputusan atau pun
mengerjakan suatu pekerjaan dilandasi dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai.

Kompetensi khusus dalam situasi klinis


Kompetensi berpikir kritis sebagai proses kognitif yang digunakan
perawat untuk membuat dan penilaian terhadap perawatan klinis klien Hal ini
meliputi kompetensi pemikiran kritis umum, kompetensi pemikiran kritis
spesifik terhadap satu keadaan klinis, dan komptensi pemikiran kritis spesifik
dalam keperawatan. Pemikiran kritis umum merupakan proses yang
tidak khas dalam keperawatan. Hal tersebut meliputi metode ilmiah,
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. kompetensi pemikiran yang
spesifik pada situasi klinis meliputi penjelasan diagnostic, kesimpulan klinis,
dan pengambilan keputusan klinis. Kompetensi pemikiran kritis dalam
keperawatan berhubungan dengan proses keperawatan.

Kompetensi khusus dalam keperawatan


Seorang perawat harus memiliki kompetensi keperawatan agar mendapatkan
izin untuk membantu klien memperoleh persetujuan mengenai hasil terapi
untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Pada saat seorang perawat
melakukan praktik keperawatan dengan kompetensi berpikir kritis , perawat
bisa mengindentifikasi kebutuhan perawatan pasien, menentukan diagnosis
keperawatan atau masalah, menentukan prioritas keperawatan, dan
menetapkan tujuan serta hasil keperawatan yang diharapkan. Kemudian perawat
bisa membangun komunikasi dengan klien tentang rencana perawatan klien,
melakukan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi efek tindakan yang
diberikan oleh seorang perawat tersebut.
STANDAR UNTUK BERPIKIR KRITIS
Standar Intelektual
 Logis : Berpikir logis merupakan proses yang konsisten terhadap
keyakinan-keyakinan yang didukung oleh argumen yang valid.
Pengertian lain dari berpikir logis adalah berpikir lurus, tepat, dan teratur
apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum, aturan kaidah yang suda
ditetapkan dalam logika mematuhi hukum, antara dan kaidah logika
berguna untuk menghindari perbagai kesalahan dan penyimpangan dalam
mencari kebenaran ilmiah.
 Mendalam : Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang
sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam
semua aspek kehidupan lainnya.
 Luas : Berfikir kritis Berpikir kritis sebuah proses berpikir dimana si
pemikir akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatuhal yang
dilihatnya. Orang yang berpikir kritis juga memiliki pandangan yang luas
dan bersifat fleksibel
 Komplet : Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengevaluasi,
mempertanyakan maupun menjawab, membangun pertanyaan yang
merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk mencari jawaban dngan
kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
 Signifikan : Ada empat alasan berpikir kritis yaitu : deduktif, induktif,
aktifitas informal, aktivitas tiap hari, dan praktek. Untuk menjelaskan
lebih mendalam tentang defenisi tersebut, alasan berpikir kritis adalah
untuk mengenalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah, penjelasan,
dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti,menilai kesimpulan,
membedakan antara baik dan buruknya argumen serta mencari
kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar serta tindakan
yang dilakukan
 Adekuat : Argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan
mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata.
Terbuka: Dilakukan dengan mengkaji kembali alasan-alasan yang telah digunakanseseorang
dalam mengambil keputusan secara terbuka.

Standar Profesional :Patokan yang dipakai pada suatu profesi yang memerlukan kepandaian
khusus untukmenjalaninya. Dalam hal ini, keperawatan memiliki kode etik keperawatan dan
standar praktik asuhan keperawatan.
Kriteria etis untuk penilaian keperawatan
Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Nursing Ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.

Kriteria Evaluasi
Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah
optimal.
Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai
dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.
Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan
kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu
sumber daya.
2. Tanggung jawab profesional
 Perawat sendiri berkewajiban dalam menolong individu dalam keadaan sakit maupun
sehat dalam kinerjanya yang menunjang derajat kesehatan di tiap negara. Saat
diberikan tanggung jawab untuk menolong individu untuk mencapai pemulihan
kesehatan pasien, seorang perawat sendiri harus mampu berpikir kritis dalam
membantu dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan klien semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai