Anda di halaman 1dari 20

1

ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. N, umur 45 tahun dirawat dengan keluhan tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini,
suka sesak, rambutnya rontok sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah
seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh, dia tidak mngerti kenapa ini terjadi. Keluhan
lainnya suka merasa dingin walaupun udara dilingkungan sangat panas. Perawat Jimmy
melakukan pemeriksaan fisik didapat TD : 90/60 mmHg , Nadi : 64 x/menit , Suhu :
37,3oC. Miksedema ; hasil rontgen thorax : efusi pleura.

2
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOTIROID

A. PENGKAJIAN
1)      Data Pasien :
Nama                      : Ny. N
Alamat : Jakarta
Umur                                       : 45 tahun
Jenis kelamin                            : Perempuan
Agama                                       : Islam
Suku                                          : Jakarta
Pekerjaan                                 : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan                    : Menikah
Status pendidikan                     : SLTA
Diagnosa medis                      : Hypothyroid

2)      Riwayat penyakit :


Keluhan Utama :
Klien datang ke Rumah Sakit hari Senin, 11 Maret 2013 dengan keluhan
keluhan tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok
sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah seminggu ini parau, kuku juga
mudah rapuh.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengalami hypothyroid
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit hypothyroid
3)      Pemeriksaan fisik
a.      Pola Istirahat dan Tidur
Sangat malas beraktivitas, dan  ingin tidur sepanjang hari
b.      Sistem pencernaan

3
Lidah tampak menebal, nafsu makan berkurang, anoreksia, peningkatan berat
badan, konstipasi, distensi abdomen.                            
c.       Sistem kardiovaskuler
Perbesaran jantung, disritmia, hipotensi, nadi lambat, penurunan  frekuensi 
denyut  jantung, penurunan curah jantung
d.      Sistem musculoskeletal
Parastesia dan reflek tendon menurun, gerak-gerik klien sangat lamban, lemah,
cepat lelah, sakit pada sendi dan otot, gerakan yang canggung lamban
e.       Sistem neurologic
Berbicara lambat, kelopak mata turun, wajah bengkak, pusing, pucat,
perlambatan daya pikir, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori,
perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran.
f.       Sistem reproduksi
Pada wanita : terjadi perubahan menstruasi seperti amenore,atau masa
menstruasi yang memanjang. Pria : penurunan libido, impoten
g.      Sistem Integumen
Kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin dan pucat, tidak tahan terhadap dingin,
Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan
kaki, pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal; rambut kering, kasar; rambut
rontik dan pertumbuhannya buruk.
h.     Emosi/psikologis
Klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungannya,
mengurung diri, depresi, apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri.

2.      DATA FOKUS


DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengeluh tidak ada  Tanda-tanda vital :
nafsu makan sudah seminggu TD : 90/60 mmHg
ini Nadi : 64 x/menit
2. Klien mengeluh suka sesak Suhu : 37,3oC ,
3. Klien mengeluh rambutnya RR : 25 x/menit kedalaman nafas dangkal,
rontok sangat banyak setiap suara tambahan wheezing
kali menyisir T3 :

4
4. Klien mengatakan suaranya T4 :
sudah seminggu ini parau  Miksedema
5. Klien mengatakan kuku juga  Hasil rontgen thorax : efusi pleura.
mudah rapuh  Kemungkinan klien terlihat malas
6. Klien tidak mengerti kenapa beraktivitas
ini terjadi  Kemungkinan lidah klien tampak menebal
7. Klien mengeluh suka merasa  Kemungkinan klien terlihat penurunan
dingin walaupun udara reflek tendon
dilingkungan sangat panas.  Kemungkinan klien terlihat gerak-gerik
8. Kemungkinan klien mengeluh sangat lamban,
malas beraktivitas  Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat
9. Kemungkinan klien ingin tidur lelah,
sepanjang hari  Kemungkinan klien terlihat gerakan yang
10. Kemungkinan klien mengeluh canggung lamban
konstipasi,  Kemungkinan klien terlihat berbicara
11. Kemungkinan klien lambat dan terbata-bata
mengatakan mengalami  Kemungkinan klien terlihat kelopak mata
penurunan berat badan turun dan wajah bengkak,
12. Kemungkinan klien mengeluh  Kemungkinan klien terlihat mengalami
sakit pada sendi dan otot perlambatan daya pikir
13. Kemungkinan klien mengeluh  Kemungkinan klien terlihat mengalami
pusing gangguan memori
14. Kemungkinan klien  Kemungkinan klien terlihat perhatian
mengatakan perubahan kurang, letargi atau somnolen, bingung
menstruasi, masa menstruasi  Kemungkinan kulit klien teraba kasar,
yang memanjang tebal, bersisik, dingin dan pucat
15. Kemungkinan klien  Kemungkinan klien terlihat adanya
mengatakan tidak tahan pembengkakkan dan edema kulit, terutama
terhadap dingin, di bawah mata dan di pergelangan kaki
 Kemungkinan klien terlihat pertumbuhan
kuku buruk, kuku menebal
 Kemungkinan terlihat rambut klien kering,
kasar; dan pertumbuhannya buruk

5
3.    ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Pola napas tidak Depresi ventilasi
      Klien mengeluh suka sesak efektif
      Klien mengatakan suaranya sudah
seminggu ini parau
      Kemungkinan klien mengatakan
kesulitan saat bernapas
DO:
      Tanda-tanda vital :
RR : 25 x/menit kedalaman nafas
dangkal, suara tambahan wheezing
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
      Klien terlihat sesak napas
      Kemungkinan klien terlihat
menggunakan otot bantu pernapasan
      Kemungkinan klien terlihat memegangi
dada
      Kemungkinan klien terlihat cemas dan
gelisah
DS : Penurunan curah Degenerasi otot
      Klien mengeluh suka sesak jantung jantung
      Klien mengatakan suaranya sudah (miokarditis)
seminggu ini parau
      Kemungkinan klien mengeluh pusing
DO:
      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit

6
Suhu : 37,3oC
T3 :
T4 :
      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
      Klien terlihat pucat
      Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat
lelah,
      Kemungkinan klien mengalami
perbesaran jantung
      Kemungkinan klien terlihat memegangi
dada
DS : Perubahan  nutrisi Peningkatan
      Klien mengeluh tidak ada nafsu makan kurang dari metabolisme
sudah seminggu ini kebutuhan
      Klien mengeluh suka sesak
      Klien mengeluh rambutnya rontok
sangat banyak setiap kali menyisir
      Klien mengatakan kuku juga mudah
rapuh
      Kemungkinan klien mengeluh malas
beraktivitas
      Kemungkinan klien mengeluh pusing
DO :
      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
      Kemungkinan klien terlihat malas
beraktivitas

7
      Kemungkinan lidah klien tampak
menebal
      Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat
lelah,
      Kemungkinan kulit klien teraba kasar,
tebal, bersisik, dingin dan pucat
DS : Perubahan  proses Perubahan
      Klien mengatakan tidak mengerti berpikir fisiologis :
kenapa ini terjadi penurunan
      Kemungkinan klien mengeluh pusing stimulasi SSP
      Kemungkinan klien mengeluh tentang
sakit dan gejala yang dialami
      Kemungkinan klien mengatakan hal
yang sama berulang
DO:
      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC ,
      Miksedema
      Hasil rontgen thorax : efusi pleura.
      Kemungkinan klien terlihat mengalami
perlambatan daya pikir
      Kemungkinan klien terlihat mengalami
gangguan memori
      Kemungkinan klien terlihat kurang
perhatian, letargi atau somnolen, bingung

4.    DIAGNOSA KEPERAWATAN


DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL
KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI
1.      Pola napas tidak efektif 11 – 03 – 2013 14 – 03 – 2013
b.d depresi ventilasi

8
2.      Penurunan curah jantung 11 – 03 – 2013 14 – 03 – 2013
b.d miokarditis,
pembesaran jantung

3.      Perubahan nutrisi kurang 11 – 03 – 2013 14 – 03 – 2013


dari kebutuhan b.d
peningkatan metabolisme

4.      Perubahan proses berpikir


b.d perubahan fisiologis : 11 – 03 – 2013 14 – 03 – 2013
penurunan stimulasi SSP

5.      INTERVENSI
NO TUJUAN DAN INTERVENSI
DX KRITERIA HASIL
1 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama 3 x 241.     Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan dan
jam diharapkan masalah ekspansi dada. Catat upaya pernapasan,
keperawatan pola napas termasuk penggunaan otot bantu / pelebaran
tidak efektif dapat teratasi nasal.
dengan kriteria hasil : Rasional : kecepatan biasanya meningkat.
         Menunjukkan pola napas Dispnea dan terjadi peningkatan kerja napas.
efetif Kedalam pernapasan bervariasi tergantng
          Frekuensi dan kedalaman derajat gagal napas. Ekspansi dada terbatas
dalam keadaan normal yang berhubungan dengan atelektasis atau
         Paru-paru jelas/bersih nyeri dada pleuritik.

         Berpartisipasi dalam 2.     Auskultasi bunyi napas dan catat adanya

aktivitas meningkatkan bunyi napas adventisius, seperti krekels,

fungsi paru mengi, gesekan pleural.


Rasional : bunyi napas menurun ada bila
jalan napas obstruksi sekunder terhadap

9
perdarahan, bekuan atau kolaps jalan napas
kecil (atelektasis). Ronki dan mengi
menyertai obstruksi jalan napas / kegagalan
pernapasan
3.     Tinggikan kepala dan bantu mengubah
posisi. Bangunkan pasien turun tempat tidur
dan ambulasi sesegara mungkin
Rasional : duduk tinggi memungkinkan
ekspansi paru dan memudahkan pernapasan.
Pengubahan posisi dan ambulasi
meningkatkan pengisisan udara segmen paru
berbeda sehingga memperbaiki difusi gas.
4.     Dorong / bantu pasien dalam napas dalam
dan latihan batuk.
Rasional : dapat meningkatkan/ banyaknya
sputum dimana gangguan ventilasi dan
ditambah ketidaknyamanan upaya bernapas.
Kolaborasi
5.     Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : menurunkan hipoksia yang dapat
menyebabkan vasodilatasi serebral dan
tekanan  meningkat/terbentuknya edema
6.     Berikan humidifikasi tambahan misalnya :
nebuliser ultrasonik
Rasional : memberikan kelembaban pada
membra mukosa

2 Setelah dilakukan tindakan Mandiri


keperawatan selama 3 x 24
1.      Pantau frekuensi / irama jantung
jam diharapkan masalah Rasional : takikardi atau disritmia dapat
keperawatan penurunan terjadi saat jantung berupaya untuk
curah jantung dapat teratasi menigkatkan curahnya berespons pada
dengan kriteria hasil : demam, hipoksia dan asiodosis karena

10
         Penurunan episode dispnea, iskemia
angina dan disritmia 2.      Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak
         Mengidentifikasi perilaku tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4
untuk menurunkan beban Rasional : memeberikan deteksi dini dan
kerja jantung terjadinya komplikasi misalnya gagal
jantung, tamponade jantung
3.      Dorong tirah baring dalam posisi semi-
fowler
Rasional : menurunkan beban kerja jantung,
memaksimalkan curah jantung
4.      Berikan tindakan kenyamanan misalnya
gosokan punggung dan perubahan posisi dan
kativitas hiburan dalm toleransi jantung
Rasional : meningkatkan relaksasi dan
mengarahkan kembali perhatian
5.      Dorong penggunaan teknik manajemen stres
misalnya bimbingan imajinasi, latihan
pernapsan.
Rasional : perilaku yang bermanfaat
mengontrol ansietas, meningkatkan relaksasi,
menurunkan beban kerja jantung
6.      Selidiki nadi cepat, hipotensi, penyempitan
tekanan nadi, peningkatan CVP, perubahan
tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
Rasional : manifestasi klinis dari tamponade
jantung yang dapat terjadi pada perikarditis
bila akumulasi cairan dalam kantung
perikardia membatasi pengisian curah
jantung
7.      Evaluasi keluhan lelah, dispnea, palpitasi,
nyeri dada kontinu
Rasional : manifestasi klinis dari GJK yang
dapat menyertai endokarditis atau

11
miokarditis
Kolaborasi :
8.      Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : meningkatkan kesediaan oksigen
untuk fungsi miokard dan menurunakn efek
metabolisme anaerob yang terjadi sebagai
akibat dari hipoksia dan asiodosis
9.      Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya
digitalis atau diuretik
Rasional : dapat diberikan untuk
meningkatkan kontraktilitas miokard dan
menurunkan beban kerja jantung pada
adanya miokarditis
3 Setelah dilakukan tindakan Mandiri 
keperawatan selama 3 x 241.     Auskultasi bising usus dan kaji apakah ada
jam diharapkan masalah nyeri perut, mual atau muntah
keperawatan perubahan Rasional : kekuarangan kortisol dapat
nutrisi kurang dari menyebabkan gejala gastrointestinal berat
kebutuhan dapat teratasi yang mempengaruhi pencernaan dan
dengan kriteria hasil : absorpsi dari makanan
         Menunjukkan berat badan 2.     Catat adanya kulit yang dingin atau basah,
stabil atau meningkat perubahan tingkat kesadaran, nadi yang
         Peningkatan kekuatan otot cepat, peka rangsang, nyeri kepala,
sempoyongan
Rasional : gejala hipoglikemia dengan
timbulnya tanda tersebut mungkin perlu
pemberian glukosa dan mengidentifikasikan
pemberian tambahan glukokortikoid
3.     Pantau pemasukan maknaan dan timbang
berat badan setiap hari
Rasional : anoreksia, kelemahan dan
kehilangan pengaturan metabolisme oleh
kortisol terhadap maknana dapat

12
megakibatkan penurunan berat badan dan
terjadinya malnutrisi
4.     Catat muntah mengenai jumlah kejadian atau
karakteristik lainnya
Rasional : ini dapat membantu untuk
menentukan derajat kemampuan pencernaaan
atau absorpsi makanan.
5.     Berikan atau bantu perawatan mulut
Rasional : mulut yang bersih dapat
meningkatkan napsu makan
6.     Berikan lingkungan yang nyaman untuk
makan contoh bebas dari bau tidak sedap,
tidak terlalu ramai, udara yang tidak nyaman
Rasional : dapat meningkatkan napsu makan
dan memperbaiki pemasukan makanan.
7.     Berikan informasi tentang menu pilihan
Rasional : perencanaan menu yang disukai
pasien dapat menstimulasi napsu makan dan
meningkatkan pemasukan makanan.
Kolaborasi
8.     Berikan cairan IV
Rasional : memenuhi kebutuhan
cairan/nutrisi sampai masukan oral dapat
dimulai.
9.     Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya
Hb/Ht dan elektrolit
Rasional : indikator kebutuha cairan / nutrisi
dan keefktifan terapi dan terjadinya
komplikasi
10.Berikan obat sesuai indikasi
Antikolinergik : atropin, propantelin bromida
Vitamin larut dalam lemak : B12, Kalsium
Rasional : mengontorl dan meningkatkan

13
pencernaan dan absorpsi nutrien.
4 Setelah dilakukan tindakan1.    Orienteasikan pasien terhadap waktu,
keperawatan selama 3 x 24 tempat, tanggal dan kejadian disekitar
jam diharapkan masalah dirinya.
keperawatan perubahan Rasional :meningkatkan pola pikir dan daya
proses berpikir mengenai ingat klien tentang sesuatu
kondisi dan pengobatan2.    Berikan stimulasi lewat percakapan dan
dapat teratasi dengan kriteria aktivitas yang tidak bersifat mengancam
hasil : Rasional : memudahkan stimulasi dalam
         Berpartisipasi dalam proses batas-batas toleransi pasien terhadap stres
belajar 3.    Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
         Mengungkapkan perubahan pada fungsi kognitif dan mental
pemahaman tentang merupakan akibat dan proses penyakit
kondisi / prognosis dan Rasional : meyakinkan pasien dan keluarga
aturan terapeutik tentang penyebab perubahan kognitif dan
         Memulai perubahan gaya mental merupakan akibat dan proses
hidup yang diperlukan penyakit
Kolaborasi :
4.    Konsultasikan dengan ahli Psikologi tentang
therapy yang cocok untuk masalah klien
Rasional : memperbaiki proses berpikir

6.      IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/ Tanggal No.D Implementasi dan Hasil Paraf
X
1  Mengkaji frekuensi, kedalaman
pernapasan dan ekspansi dada. Catat upaya
pernapasan, termasuk penggunaan otot
bantu / pelebaran nasal.

14
 Mengauskultasi bunyi napas dan catat
adanya bunyi napas adventisius, seperti
krekels, mengi, gesekan pleural.
 Meninggikan kepala dan bantu mengubah
posisi. Bangunkan pasien turun tempat
tidur dan ambulasi sesegara mungkin
 Mendorong atau membantu pasien dalam
napas dalam dan latihan batuk.
 Memberikan oksigen sesuai indikasi
 Memberikan humidifikasi tambahan
misalnya : nebuliser ultrasonik
2  Memantau frekuensi / irama jantung
 Mengauskultasi bunyi jantung. Perhatikan
jarak tonus jantung, murmur, gallop S3
dan S4
 Mendorong tirah baring dalam posisi
semi-fowler
 Memberikan tindakan kenyamanan
misalnya gosokan punggung dan
perubahan posisi dan kativitas hiburan
dalm toleransi jantung
 Mendorong penggunaan teknik
manajemen stres misalnya bimbingan
imajinasi, latihan pernapsan.
 Menyelidiki nadi cepat, hipotensi,
penyempitan tekanan nadi, peningkatan
CVP, perubahan tonus jantung, penurunan
tingkat kesadaran.
7.      Mengevaluasi keluhan lelah, dispnea,
palpitasi, nyeri dada kontinu
8.      Memberikan oksigen sesuai indikasi
Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya
digitalis atau diuretik

15
3  Mengauskultasi bising usus dan kaji
apakah ada nyeri perut, mual atau muntah
 Mencatat adanya kulit yang dingin atau
basah, perubahan tingkat kesadaran, nadi
yang cepat, peka rangsang, nyeri kepala,
sempoyongan
 Memantau pemasukan maknaan dan
timbang berat badan setiap hari
 Mencatat muntah mengenai jumlah
kejadian atau karakteristik lainnya
 Memberikan atau membantu perawatan
mulut
 Memberikan lingkungan yang nyaman
untuk makan contoh bebas dari bau tidak
sedap, tidak terlalu ramai, udara yang tidak
nyaman
 Memberikan informasi tentang menu
pilihan
 Memberikan cairan IV
 Mengawasi pemeriksaan laboratorium,
misalnya Hb/Ht dan elektrolit
 Memberikan obat sesuai indikasi
Antikolinergik : atropin, propantelin
bromide

4  Orienteasikan pasien terhadap waktu,


tempat, tanggal dan kejadian disekitar
dirinya.
 Berikan stimulasi lewat percakapan dan
aktivitas yang tidak bersifat mengancam
 Jelaskan kepada pasien dan keluarga
bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan
mental merupakan akibat dan proses

16
penyakit
 Konsultasikan dengan ahli Psikologi
tentang therapy yang cocok untuk masalah
klien.

1.    EVALUASI
Hari / Tanggal No. DX Evaluasi Paraf
1 S :  Klien mengatakan sudah tidak sesak
O :Tanda-tanda vital dalam keadaan
normal
Klien tidak terlihat memegangi dada
Klien terlihat napas tanpa bantuan otot
tambahan
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S :Klien tidak mengeluh sesak
Klien mengatakan tidak pusing
Klien mengatakan tidak cepat lelah
O :Klien terlihat tidak sesak
Klien terlihat mukosa dan membran
lembab
Klien terlihat tidak pucat dan tonus otot
baik
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 S :Klien mengatakan sudah napsu makan
kembali
O :Klien terlihat menghabiskan porsi
makan
Klien terlihat tobus otot membaik
Klien terlihat rambut rontok berkurang
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan

17
4 S :Klien memahami tentang kondisi
penyakit klien, proses pengobatan
O :Klien terlihat tidak apatis
Klien terlihat tidak letargi
Klien dan keluarga mampu menersukan
program dari pendidikan kesehatan yang di
ajarkan di rumah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipotiroidme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi
hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur. (Tranda,2011)
Penyebab dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe
yaitu:Hipotiroid primer, Hipotiroid sekunder, Hipotiroid tersier/pusat.
Pemeriksaan penunjang: T3 dan T4 serum rendah, TSH meningkat pada
hipotiroid primer, TSH rendah pada hipotiroid sekunder, Kegagalan hipofisis:
respon THS terhadap TRH mendatar, Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH

18
meningkat, Teter autoantibody tiroid tinggi pada >80% kasus, Peningkatan
kolesterol, Pembesaran jantung pada sinar X dada, EKG menunjukkan sinus
brakikardi, rendahnya voltase kompleks QRS & gelombang T datar atau inverse.

B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu refrensi atau informasi bagi
mahasiswa keperawatan khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan
pendidikan selanjutnya. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam makalah ini dan
mohon kritik dan saran yang membangun.

19
20

Anda mungkin juga menyukai