Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
kami dapat menyelesaikan makalah Bimbingan Konseling Keluarga Sakinah tentang
pengertian, fungsi, dan tujuan konseling keluarga.
Makalah Bimbingan Konseling Keluarga Sakinah telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.Untukitu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Bimbingan Konseling Keluarga Sakinah.
Akhir kata kami berharap semoga makalah teori humanistik konseling keluarga ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konseling keluarga dalam perspektif hukum Islam merupakan sebuah proses
pemberian bantuan kepada individu/kelompok dalam keluarga, oleh konselor (orang
yang membantu), dengan konseli (orang yang dibantu) untuk menyadari eksistensinya
sebagai makhluk Tuhan, dalam posisinya sebagai seorang anggota keluarga. Hal ini
ditujukan agar ia senantiasa selaras dengan ketentuan dan kehendak Tuhan, sehingga
dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Pada dasarnya kata
“Humanistik” merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak makna sesuai dengan
konteksnya. Misalnya, humanistik dalam wacana keagamaan berarti tidak percaya
adanya unsur supranatural atau nilai transendental serta keyakinan manusia tentang
kemajua melalui ilmu dan penalaran. Di sisi lain humanistik berarti minat terhadap
nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat ketuhanan. Sedangkan humanistik dalam tataran
akademik tertuju pada pengetahuan tentang budaya manusia, seperti studi-studi klasik
mengenai kebudayaan Yunani dan Roma.
Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950 an.
Adapun Humanistik memandang manusia sebagai manusia, artinya manusia adalah
makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan fitrah fitrah tertentu. Ciri khas teori humanistik
adalah berusaha untuk mengamati perilaku seseorang dari sudut si pelaku dan bukan
si pengamat. Sebagai makhluk hidup, ia harus melangsungkan, mempertahankan, dan
mengembangkan, hidupnya dengan potensipotensi yang dimilikinya.Sedangkan dalam
mata keluarga sakinah diharapkan mampu memberikan dorongan dorongan yang
positif bagi masing masing anggotanya. Peranan keluarga, sangat strategis dalam
menentukan masa depan masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
Namun, sering terjadi keluarga kehilangan peran dan fungsinya.Karena itulah,
diperlukan adanya bimbingan dan konseling perkawinan. Harapan tersebut tentu saja
tidak akan mungkin terpenuhi, karena pada dasarnya konselor perkawinan bukan
wasit, yang mampu menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Sejujurnya,
pasangan hanya perlu memahami lebih dalam bahwa proses konseling saja tidak
cukup, karena sesungguhnya pasangan juga membutuhkan terapi psikologis untuk
2
dapat belajar merubah perilaku diri masing-masing menjadi individu yang lebih baik,
demi mempertahankan perkawinan dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar teori humanistik?
2. Bagaimana aplikasi teori humanistik dalam konseling keluarga ?
3. Bagaimana hakikat manusia dalam humanistik?
4. Apa tujuan konseling humanistik?
5. Apa peran dan fungsi konselor dalam humansitik ?
6. Apa saja teknik konseling humanistik?
7. Bagaimana tahapan konseling ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan humanistik dalam konseling ?
9. Ayat Al Qur’an apa yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi keluarga pada
teori umanistik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dsar teori humanistik
2. Untuk mengetahui aplikasi humanistik dalam konseling keluarga
3. Untuk mengetahui hakikat manusia dalam humanistik
4. Untuk mengetahui tujuan konseling humanistik
5. Mengetahui peran dan fungsi konselor dalam humanistik
6. Untuk mengetahui teknik konseling humanistik
7. Mengetahui apa saja tahapan dalam humanistik
8. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori humanistik
9. Untuk mengetahui ayat yang berkaitan dengan humanistik keluarga.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Yang paling penting dalam fase awal konseling keluarga ialah mendorong
semangat anggota keluarga untuk berani mengemukakan dunia pribadinya. Kelabunya
kehidupan keluarga tidak lain adalah karena berkurangnya kemauan para anggota
untuk mengalami, merasakan pandangan dunia pribadi anggota keluarga yang lain.
Yang satu merasa benar sendiri, dan berusaha menyalahkan orang lain sehingga
1
Amad atabik, jurnal Konseling Keluarga Islami (Solusi Problematika Kehidupan Berkeluarga) STAIN Kudus,
Jawa Tengah. Vol. 4 no 1 2013.
4
masalah yang ada dalam keluarga itu dirasakan oleh anggota keluarga sebagai
masalah yang tak dimengertinya dan kadang-kadang tak memperdulikannya. Akan
tetapi menunjukkan suatu kemauan untuk melihat dunia orang lain melalui kacamata
orang itu sendiri adalah cara konseling yang diinginkan dan arah ini yang perlu
dicapai dengan situasi terapeutik dalam konseling keluarga2.
B. Hakekat Manusia
2
Siti Hartinah, Konseling Keluarga, (Tegal: UPS, 2009)
5
adalah akibat dari kegagalan dalam mengaktualkan potensi. Pembedaan-pembedaan
dibuat antara “rasa bersalah ekstensial” dan “rasa bersalah neurotik” serta antara
“kecemasan ekstensial” dan “kecemasan neurotik”. Berfokus pada saat sekarang dan
akan menjadi apa seseorang itu, yang berarti memiliki orientasi ke masa depan. Maka
dari itu, akan lebih meningkatkan kebebasan konseling dalam mengambil keputusan
serta bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang di ambilnya.
C. Hakekat Konseling
D. Tujuan Konseling
5. Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa apabila salah
seorang anggota keluarga memiliki permasalahan, hal itu akan berpengaruh
terhadap persepsi, harapan, dan interaksi anggota keluarga lainnya
6
6. Memperjuangkan (dalam konseling), sehingga anggota keluarga dapat tumbuh
dan berkembang guna mencapai keseimbangan dan keselarasan.
E. Teknik Konseling
3
Siti Hartinah, Konseling Keluarga, (Tegal: UPS, 2009)
4
Amad atabik, jurnal Konseling Keluarga Islami (Solusi Problematika Kehidupan Berkeluarga) STAIN Kudus,
Jawa Tengah. Vol. 4 no 1 2013.
7
3. Merangsang kepekaan emosi klien,mengembangkan penghargaan
emosional terhadaphubungan antar keluarga yang satu dengan yang
lainnya.
6. Memandang terapis sebagai model, dalam arti bahwa terapis dengan gaya
hidup dan pandangan humanistiknyatentang manusia secara implisit
menunjukkan kepada klien potensi bagi tindakan kreatif dan positif.
8
12. Konselor mejadi penengah dari pertentangan atau kesenjangan komunikasi
dan menginterpretasi pesan – pesan yang disampaikan klien atau anggota
keluarga.
Inti dari hubungan terapeutik adalah rasa saling menghormati, yang mencakup
kepercayaan akan potensi klien untuk secara otentik menangani kesulitan mereka dan
akan kemampuan mereka menemukan jalan alternatif akan keberadaan mereka.
Sidney Jourad (1971) mendesak konselor untuk mengajak klien mereka benar-benar
menunjukkan keotentikan dirinya melalui perilaku yang otentik dan pengungkapan
diri.Oleh karena itu konselor mengajak klien untuk tumbuh dengan mencontoh
perilaku otentik.Mereka bisa menjadi transparan apabila dianggap cocok untuk
diterapkan dalam hubungan itu, dan sifat kemanusiaannya bisa menjadi stimulus
untuk diambil potensi riilnya oleh klien5.
H. Tahap Konseling
Terdapat beberapa tahap yang dapat dilakukan oleh terapis dalam terapi
eksistensial antara lain :
1. Tahap pendahuluan
9
Bagi banyak konseli hal ini bukan pekerjaan yang mudah, oleh
karena itu awalnya mereka memaparkan problema mereka. Konselor
disini mengajarkan mereka bagaimana caranya untuk bercermin pada
eksistensi mereka sendiri dan meneliti peranan mereka dalam hal
penciptaan problem mereka dalam hidup.
1. Kelebihan
a. Teknik ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam
perkembangan dan kepercayaan diri.
c. Memanusiakan manusia.
10
d. Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis
terhadap fenomena sosial.
2. Kelemahannya
6
http://titinmukminatin.blogspot.com/2013/06/aplikasi-humanistik-dalam-konseling.html?m=1 Diakses pada
tanggal !7 Februari 2020 pukul 08.05 WIB
7
Dedi Junaidi, Bimbingan Perkawinan Membina Keluarga Sakinah Menurut Al-Quran dan As-Sunah (Jakarta:
Akademika Pressindo), h. 155.
11
ِ ؤ ِم َّن بِاهَّللPْ Pُ ا ِم ِه َّن إِ ْن ُك َّن يPق هَّللا ُ فِي أَرْ َح
َ Pَا خَ لPPن َمPَ لُّ لَه َُّن أَ ْن يَ ْكتُ ْمPرُو ٍء ۚ َواَل يَ ِحPُةَ قPَ ِه َّن ثَاَل ثPنَ بِأ َ ْنفُ ِسPَّص
ْ ات يَتَ َربُ ََو ْال ُمطَلَّق
ُوف ۚ َولِلرِّ َجا ِل َعلَ ْي ِه َّن ِ ك ِإ ْن أَ َرادُوا إِصْ اَل حًا ۚ َولَه َُّن ِم ْثل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه َّن بِ ْال َم ْعر َ ِق بِ َر ِّد ِه َّن فِي ٰ َذل
ُّ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ َوبُعُولَتُه َُّن أَ َح
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
13
bebas dan bertanggung jawab atas pilihan yang kita ambil dan perbuatan yang kita
lakukan. Yang paling diutamakan dalam konseling eksistensial-humanistik adalah
hubunganya dengan klien.Kualitas dari dua orang yang bertatap muka dalam situasi
konseling merupakan stimulus terjadinya perubahan yang positif.
Tahap Konseling terdapat beberapa tahap yang dapat dilakukan oleh terapis dalam
terapi eksistensial antara lain, tahap pendahuluan dan tahap tengah atau aplikasi
humanistik. Ayat yang berkaitan dengan masalah keluarga dalam Islam diantaranya
adalah QS. al Baqarah :228 , QS. al-Talaq :6, 7, QS. al-Ahqaf:15.
B. SARAN
Kami penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
kesalahan baik dari segi pemahaman kami dan segi penulisannya sendiri. Penulis
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak hal yang belum sempat terbahas. Oleh karena itu , kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan
evaluasi untuk memotivasi makalah kami selanjutnya. Semoga tugas makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
14
Daftar Pustaka
Dedi Junaidi, Bimbingan Perkawinan Membina Keluarga Sakinah Menurut Al-Quran dan
As-Sunah , Jakarta: Akademika Pressindo.
15
http://titinmukminatin.blogspot.com/2013/06/aplikasi-humanistik-dalam-konseling.html?
m=1 Diakses pada tanggal !7 Februari 2020 pukul 08.05 WIB
16