Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

KIMIA DASAR ll
Topik Percobaan: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

oleh:

Nama : Juliana Sihombing


NIM : 193010208007
Praktikum ke : 5 (Lima)
Tanggal Praktikum : Selasa,21 April 2020
Dosen Pengampu MK : Dr. Abdul Hadjranul Fatah, M.Si.

LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FKIP. UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020
I. TOPIK PERCOBAAN

Kelarutan dan hasil kali kelarutan.

II. TUJUAN PERCOBAAN

1.Praktikan mampu membedakan larutan belum jenuh,tepat jenuh dan

lewat jenuh.

2.Praktikan mampu menjelas factor-factor yang dapat mempengaruhi

kelarutan dan hasil kali suatu larutan.

III. DASAR TEORI

A.Kelarutan

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat

kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam

suatu pelarut (solvent)Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum

zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.

Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan

perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya

adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih

tepatnya disebut miscible.

Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa

zat murni ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas,

cairan lain, atau padat. Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti

etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida dalam air.

Istilah "tak larut" (insoluble) sering diterapkan pada senyawa yang

sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang
benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi,

titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan

suatu larutan yang disebut lewat jenuh (supersaturated) yang

metastabil.

Dalam kondisi tertentu, kesetimbangan kelarutan daat terlampaui

hingga menghasilkan apa yang disebut sebagai larutan supersaturasi,

yang bersifat metastabil.Metastabilitas kristal dapat pula mengarah

pada perbedaan yang terlihat dalam jumlah zat kimia yang terlarut

bergantung pada bentuk atau ukuran partikel kristalin. Suatu larutan

supersaturasi secara umum mengkristal ketika 'bibit' kristal muncul

dan kesetimbangan secara cepat terjadi. Fenilsalisilat adalah salah satu

zat yang teramati ketika meleleh secara sempurna dan kemudian

didinginkan di bawah titik fusinya.

Istilah kelarutan

Tingkat kelarutan terentang luas, dari sangat larut (tanpa batas)

(larut sepenuhnya seperti etanol dalam air, hingga sangat tidak larut,

seperti perak klorida dalam air. Istilah tak larut terkadang digunakan

untuk senyawa yang sangat tidak larut. Sejumlah istilah deskriptif

lainnya digunakan untuk mengelompokkan tingkat kelarutan pada

aplikasi yang diberikan.

Istilah Jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan untuk


melarutkan 1 bagian zat terlarut

Sangat mudah
<1
larut

Mudah larut 1 – 10

Larut 10 – 30

Agak sukar
30 – 100
larut

Sukar larut 100 – 1000

Sangat sukar
1000 – 10,000
larut

Praktis tidak
≥ 10,000
larut

Ambang batas untuk menggambarkan sesuatu sebagai tidak dapat

larut, atau istilah yang serupa dengan itu, mungkin tergantung pada

aplikasinya. Sebagai contoh, satu sumber menyatakan bahwa suatu zat

digambarkan sebagai "tidak larut" ketika kelarutannya kurang dari 0,1

g per 100 mL pelarut.

Kelarutan endapan

Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik

kualitatif yang melibatkan pembentukan endapan. Endapan merupakan


zat yang memisahkan diri sebagai suatu fasa padat yang keluar dari

larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan

dapat dikeluarkan dari larutan dengan

cara penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk

jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.

Kelarutan (S) suatu endapan, menurut definisi merupakan sama

dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung

pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan

lain dalam larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya. Perubahan

kelarutan dengan tekanan, tak mempunyai arti penting yang praktis

dalam analisis anorganik kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan

dalam bejana terbuka pada tekanan atmosfer; perubahan yang sedikit

dari tekanan atmosfer tak mempunyai pengaruh yang berarti atas

kelarutan. Terlebih penting adalah perubahan kelarutan dengan suhu.

Umumnya dapat dikatakan, bahwa kelarutan endapan bertambah besar

dengan kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal yang istimewa

(seperti kalium sulfat), terjadi yang sebaliknya. Laju kenaikan

kelarutan dengan suhu berbeda-beda, dalam beberapa hal yang kecil

sekali, dalam hal-hal lainnya sangat besar. Pada beberapa hal

perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi dasar

untuk pemisahan. Misalnya, pemisahan ion timbal dari perak dan

raksa(I) dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula-mula

sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada


campuran. Air panas ini akan melarutkan timbal(II) klorida,

tetapi perak dan raksa(I) klorida praktis tak larut dalamnya. Setelah

menyaring larutan panas itu, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat

dan dapat diidentifikasikan dengan reaksi-reaksi khas.

Adanya endapan yang terlarut mempengaruhi berbagai parameter

air, seperti Total Dissolved Solids atau nilai pH larutan. Total

dissolved solids adalah jumlah padatan terlarut, biasanya dalam satuan

ppm (parts per million). Sementara pH adalah potensial hidrogen atau

derajat keasaman, yang menunjukkan aktivitas ion hidrogen pada suatu

senyawa. Penting untuk mengukur TDS dan pH pada larutan dalam

berbagai aplikasi, seperti industri, purifikasi air minum, air bersih, dan

lain-lain. Alat lab untuk mengukur TDS disebut TDS meter, sementara

alat lab untuk mengukur pH disebut pH meter air dan pH meter tanah.

Perubahan kelarutan

Perubahan kelarutan dengan komposisi pelarut mempunyai sedikit

arti penting dalam analisis anorganik kualitatif. Meskipun kebanyakan

pengujian dilakukan dalam larutan berair, dalam beberapa hal lebih

menguntungkan bila memakai zat lain (seperti alkohol, eter, dan

sebagainya) sebagai pelarut. Pemisahan logam-logam alkali misalnya,

dapat dicapai dengan mengekstraksi garam-garamnya secara selektif

dengan berbagai pelarut. Dalam hal-hal lain pereaksi yang dipakai

dalam pengujian, dilarutkan dalam pelarut, dan penambahan pereaksi


itu pada larutan uji sebenarnya mengubah komposisi medium.

Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi zat-zat lain,

terutama ion-ion dalam campuran itu. ada perbedaan yang menyolok

antara efek dari apa yang disebut ion-sekutu dan ion-asing. Ion-sekutu

adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan.

Dengan perak nitrat misalnya, baik ion perak maupun ion klorida

merupakan ion-sekutu, tetapi semua ion lainnya adalah ion-asing.

Umumnya dapat dikatakan, bahwa kelarutan suatu endapan

berkurang banyak sekali jika salah satu ion-sekutu terdapat dengan

berlebihan. Meskipun efek ini mungkin diimbangi dengan

pembentukan suatu kompleks yang dapat larut dengan ion-sekutu yang

berlebihan itu. Misalnya, kelarutan perak sianida dapat ditekan dengan

menambahkan ion-ion perak berlebihan dengan larutan. Di lain pihak,

jika ion sianida ditambahkan berlebihan, mula-mula kelarutan

berkurang sedikit tetapi bila jumlah sianida lebih banyak ditambahkan,

endapan akan melarut seluruhnya disebabkan oleh pembentukan ion

kompleks disiano-argentat [Ag(CN)2]-. Dengan adanya ion-asing,

kelarutan endapan bertambah, tetapi penambahan ini umumnya sedikit,

kecuali bila terjadi reaksi kimia (seperti reaksi pembentukan

kompleks atau reaksi asam-basa) antara endapan dengan ion-asing, di

mana pertambahan kelarutan lebih menyolok, Karena pentingnya efek

ion-sekutu dan ion-asing atas kelarutan endapan dalam analisis

anorganik kualitatif.
B.Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Dalam larutan jenuh, semua zat terlarut yang berwujud padat juga

masih akan terus melarut. Namun, secara bersamaan juga ada zat

terlarut yang telah larut berubah kembali menjadi padat

dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam larutan jenuh terdapat

kesetimbangan dinamis zat terlarut yang padat dengan yang larut.

Sebagai contoh, pada larutan jenuh BaSO4 terdapat kesetimbangan

antara proses pelarutan padatan BaSO4 sehingga terdisosiasi

menjadi ion-ion Ba2+ dan SO42− dengan proses pengendapan

BaSO4 dari interaksi elektrostatik tarik-menarik ion Ba2+ dengan ion

SO42−.

BaSO4(s) ⇌ Ba2+(aq) + SO42−(aq)

Tetapan kesetimbangan kelarutan padatan ionik dengan ion-ionnya

yang terlarut disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product

constant), Ksp. Tetapan hasil kali kelarutan untuk BaSO4, yaitu:

Ksp = [Ba2+][SO42−]

Secara umum, persamaan Ksp untuk senyawa ionik AxBy adalah:

AxBy(s) ⇌ xAm+(aq) + yBn−(aq)

Ksp = [Am+]x[Bn−]y
Nilai Ksp hanya bergantung pada temperatur, sama seperti tetapan

kesetimbangan lainnya. Tabel berikut menunjukkan nilai Ksp dari

beberapa senyawa ionik pada 25°C. Senyawa-senyawa ionik yang

mudah larut seperti NaCl dan KNO3 memiliki nilai Ksp yang sangat

besar namun tidak akurat sehingga tidak terdaftar dalam tabel.

Rendahnya akurasi disebabkan oleh tingginya konsentrasi ion-ion pada

larutan jenuhnya sehingga larutan menjadi tidak ideal.

C.Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan

(Ksp)

Kelarutan dari suatu zat dapat berubah bergantung pada beberapa

faktor. Misalnya, kelarutan dari senyawa hidroksida seperti Mg(OH)2,

bergantung pada pH larutan. Kelarutan zat juga dipengaruhi oleh

konsentrasi ion-ion lain dalam larutan, khususnya ion-ion senama.

Dengan kata lain, nilai kelarutan dari suatu zat terlarut akan berubah

jika spesi lain dalam larutan berubah. Hal ini berbeda dengan Ksp,

nilai Ksp dari suatu zat terlarut selalu tetap pada setiap temperatur

yang spesifik.

D.Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan

Berdasarkan asas Le Châtelier, bila pada campuran yang berada

dalam kesetimbangan dinaikkan konsentrasi salah satu reaktannya

maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan jumlah

reaktan tersebut. Jadi, kelarutan dari suatu senyawa ionik akan


berkurang dengan adanya zat terlarut lain yang memiliki ion senama.

Sebagai contoh, kelarutan AgCl dalam air murni akan lebih besar

dibanding kelarutan AgCl dalam larutan NaCl.

Pada kesetimbangan kelarutan AgCl dalam larutan NaCl akan

menyebabkan terbentuknya lebih banyak endapan AgCl jika dibanding

dengan dalam air murni. Garam NaCl merupakan elektrolit kuat yang

mudah terdisosiasi menjadi ion Na+ dan ion Cl−. Ion Cl− yang

merupakan ion senama jika konsentrasinya bertambah, maka akan

menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan endapan

AgCl. Akibatnya, kelarutan AgCl menjadi berkurang.

E.Pengaruh pH terhadap Kelarutan

Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari

berbagai jenis zat, terutama senyawa hidroksida dan garam dari asam

lemah yang sukar larut

F.Memprediksikan Pengendapan

Pada pembahasan kesetimbangan kimia telah dijelaskan kuosien

reaksi (Q) yang digunakan untuk menentukan arah berlangsungnya

reaksi untuk mencapai kesetimbangan. Dalam kesetimbangan

kelarutan, nilai Q adalah hasil kali konsentrasi molar ion-ion dalam

larutan dengan asumsi zat terdisosiasi sempurna. Perbandingan nilai Q

dengan Ksp dapat digunakan untuk memprediksikan terjadi atau

tidaknya pengendapan, sebagaimana ketentuan berikut.


Jika Q < Ksp, larutan belum jenuh dan tidak terbentuk endapan.

Jika Q = Ksp, larutan tepat jenuh, namun belum terbentuk endapan.

Jika Q > Ksp, terbentuk endapan.

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah


1. Sendok makan - 2
2 Gelas plastic - 4

B. Bahan

No. Nama bahan Satuan Jumlah


1. Minyak telon - Secukukupnya
2 Garam dapur Sendok 5

makan
3 Minyak goreng Gelas 1/2
4 Air mineral Gelas 1/2

V. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2.Gelas A diisi dengan air biasa.


3.Dua sendok makan garam dapur ditambahkan kedalam gelas A yang

sudah berisi air biasa.

4.Diaduk hingga garam terlarut dalam air.

5.Dua sendok makan lagi garam dapur ditambahkan ke gelas pertama.

6.Kemudian diaduk selama beberapa menit.

7.Gelas B diisi dengan 6 sendok makan minyak goreng.

8.Satu sendok garam dapur ditambahkan kedalam gelas B yang sudah

berisi minyak goreng dan diaduk selama beberapa menit.

9.Seperempat gelas minyak goreng dimasukkan kedalam gelas C.

10.Satu sendok makan minyak telon ditambahkan kedalam gelas C

yang sudah berisi ¼ gelas minyak goreng dan diaduk selama beberapa

menit.

11.Seperempat gelas air mineral dimasukka kedalam gelas D.

12.Satu sendok makan minyak telon ditambahkan kedalam gelas D dan

diaduk selama beberapa menit.

13.Selanjutnya diamati perubahan yang terjadi pada masing-masing

larutan.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

No Langkah Percobaan Hasil Pengamatan


1 Menyiapakan alat dan Alat dan bahan telah disiapkan.
bahan.
2 Gelas A diisi dengan air Semua garam terlarut pada air.

biasa dan ditambahkan

dengan dua sendok makan

garam dapur.kemudian

diaduk selama beberapa

menit.
4 Tambahkan lagi dua sendok Garam tidak terlarut dalam

makan garam dapur ke air,terdapat endapan dalam gelas

larutan garam yang digelas A.

A.
5 Masukkan 6 sendok makan Garam tidak larut pada minyak

minyak goreng ke gelas B goreng.

dan tambahkan 1 sendok

makan garam

dapur,kemudian aduk

selama beberapa menit.


6 Masukkan ¼ gelas minyak Minyak goreng dan minyak

goreng ke gelas C dan telon tercampur merata.

tambahkan 1 sendok makan

minyak telon,kemudian

aduk selama beberapa

menit.
7 Masukkan ¼ gelas air Minyak telon tidak larut dalam
mineral/biasa ke gelas D air biasa/mineral.

dan tambahkan 1 sendok

makan minyak

telon,kemudian aduk selama

beberapa menit.
8 Amati apa yang terjadi pada  Gelas A (air + 2 sendok

percobaan dan catat hasil makan garam dapur) =

pengamatannya. Semua garam terlarut

pada air.

 Gelas A (air + 4 sendok

makan garam dapur) =

Garam tidak terlarut

dalam air,terdapat

endapan dalam gelas A.

 Gelas B (6 sendok

makan minyak goreng +

1 sendok makan garam

dapur) = Garam tidak

larut pada minyak

goreng.

 Gelas C (1/4 gelas

minyak goreng + 1

sendok makan minyak


telon) = Minyak goreng

dan minyak telon

tercampur merata.

 Gelas D ( ¼ gelas air

mineral + 1 sendok

makan minyak telon) =

Minyak telon tidak larut

dalam air biasa/mineral.

VII. PEMBAHASAN

1.Garam

Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan

pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit

bagi tubuh manusia. Garam umumnya merupakan hasil reaksi antara

senyawa asam dan basa. Bentuk padatnya biasanya berupa kristal

sedangkan dalam bentuk larutan unsur-unsur penyusun garam akan

mengion kembali dan membuat larutan ini dapat menghantarkan

listrik. Garam- garam yang tersusun dari logam alkali dan alkali tanah

akan menghantarkan listrik lebih kuat. Garam yang paling umum dan

banyak digunakan di masyarakat ialah garam NaCl, berupa padatan

kristal berwarna putih.


Dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion

positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga akan membentuk

senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil sebuah

reaksi asam dan basa. Hidrolisis garam adalah “terurainya garam

dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.”

Bagaimanakah Hidrolisis dapat terjadi?

Hidrolisis garam hanya terjadi JIKA salah satu atau kedua komponen

penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika

komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka

komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan

terhidrolisis. Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang

dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang

termasuk elektrolit lemah. Sedangkan kation dan anion garam yang

termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

Reaksi garam dengan air, dimana komponen garam (kation atau

anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan

air membentuk ion H3O+(=H+) atau ion OH–.Jika hidrolisis

menghasilkan H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis

menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa

Defini Larutan Garam


Larutan garam merupakan larutan yang didapat dari hasil reaksi

asam dan basa. Garam merupakan suatu senyawa yang terbentuk jika

hidrogen dari suatu asam diganti oleh suatu logam. Garam dinamakan

menurut logam dan asam yang membentuknya. jika larut, garam

membentuk ion di dalam larutan, satu kation dari logam dan satu anion

dari asam (Kamus sains bergambar;2000).

Sifat Larutan Garam

Sifat Larutan Garam ada 3 Macam

Larutan garam yang bersifat netral yaitu garam yang terbentuk dari

asam kuat dan basa kuat atau terbentuk dari asam lemah dan basa

lemah. Contoh : NaCl , CH3COONH4

Larutan garam yang bersifat asam yaitu garam yang terbentuk dari

asam kuat dan basa lemah. Contoh : NH4Cl, Al2(SO4)3

Larutan garam yang bersifat basa yaitu garam yang terbentuk dari basa

kuat dan asam lemah. Contoh : CH3COONa, Na2CO3

Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah

dapat bersifat asam, basa, netral .Karena garam ini terhidrolisis

sempurna, maka harga pH bukan tergantung pada konsentrasi

garamnya, tetapi bergantung pada harga Ka dan Kb-nya.

Jika Ka = Kb ,larutan garam bersifat netral (pH=7)

Jika Ka = Kb , larutan garam bersifat asam (pH<7)

Jika Ka = Kb , larutan garam bersifat basa (pH>7)

Sifat-sifat garam, yaitu sebagai berikut :


Mampu menghantarkan arus listrik,

tidak mengubah warna lakmus merah maupun biru.

Jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka garam akan

bersifat asam. dan sebaliknya, jika terbentuk dari asam lemah dan basa

kuat, maka garam akan bersifat basa.

Bila terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka garam akan bersifat

netral, misalnya garam dapur (NaCl).

Memiliki pH 7

Klasifikasi Garam Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya setelah reaksi netralisasi asam-basa, garam

terbagi menjadi menjadi :

Garam Asam

Garam asam adalah garam yang terbentuk jika hanya sebagian

hidrogen dari asam penyusun garam tergantikan oleh logam atau

kation lain, jadi masih terdapat sisa sifat asam pada produk garam

tersebut.

Garam Basa

Garam basa adalah garam yang terbentuk jika tidak semua gugus OH

dari basa penyusun garam tersebut ternetralkan oleh suatu radikal asam

(sifat basa/anion penyusun garam lebih kuat daripada sifat kation/asam

penyusunnya).

Garam Netral

Garam netral adalah garam yang terbentuk dari reaksi netralisasi antara
asam dan basa secara sempurna. Biasanya garam ini merupakan hasil

reaksi asam kuat dengan basa kuat.

Klasifikasi Garam Berdasarkan Kelarutannya

Garam klorida dan iodida dari golongan alkali dan alkali tanah

umumnya mudah larut dalam air sedangkan garam klorida dan iodida

dari logam-logam timbal dan perak tidak larut dalam air. Garam-garam

nitrat umumnya larut dalam air, garam-garam karbonat sukar larut

dalam air. Kelarutan garam natrium klorida, kalium klorida dan kalium

nitrat pada temperatur yang berbeda dapat dilihat pada kurva berikut.

Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih

zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang

komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau

padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil

solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat

adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah

zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana

solute terlarut (Baroroh, 2004).

Molaritas

Kemolaran atau Molaritas adalah banyaknya jumlah mol zat terlarut

dalam tiap liter larutan. Atau konsentrasi suatu larutan yang mengukur

banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Kemolaran atau
Molaritas dilambangkan dengan huruf M. Molaritas dapat dirumuskan

sebagai berikut :

M=

Keterangan : M= kemolaran (mol/L)

n= mol zat (mol)

V= volume yang ditempati zat (L)

Pengenceran suatu larutan adalah suatu penambahan zat pelarut ke

dalam suatu larutan sehingga konsentrasi larutan menjadi lebih kecil

dengan menambahkan air (pelarut). Persamaan rumusnya adalah

sebagai berikut :

M1.V1 = M2. V2

Endapan

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat

keluar dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu

jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (S) suatu endapan

menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan

jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu,

tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada

komposisi pelarutnya (Lesdantina, 2009).

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat

terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi pada umumnya

dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah


pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan

bagian per juta (part per million)

Ciri Larutan Garam

Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion

H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH– (dari basa) membentuk

air. Reaksi antara asam dan basa ini disebut reaksi penetralan

(netralisasi) jika jumlah zat asam sama dengan jumlah zat basa.

Disebut demikian karena selain air, dihasilkan pula suatu zat yang

bersifat netral yaitu garam, jika jumlah asam dan jumlah basanya

mempunyai perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan

reaksi penggaraman karena menghasilkan garam.

Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam

asam. Umumnya garam mudah larut dalam air, merupakan padatan

pada suhu kamar (25oC), merupakan elektrolit sehingga dapat

menghantarkan arus listrik, memiliki titik didih dan titik leleh yang

tinggi.

Ciri-ciri garam yaitu antara lain :

biasanya terjadi dari reaksi antara asam dan basa

bersifat asam bila terbentuk dari asam kuat dan basa lemah

bersifat basa bila terbentuk dari asam lemah dan basa kuat

bersifat netral bila terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau asam

lemah dan basa lemah.


Jenis Larutan Garam

Garam terdiri dari 4 jenis

Terbentuk dari asam kuat dan basa kuat ,bersifat netral contohnya

NaCl,K2SO4

Terbentuk dari asam kuat dan basa lemah ,bersifat asam, contohnya

NH4Cl dan

Al2(SO4)3

Terbentuk dari asam lemah dan basa kuat , bersifat basa, contohnya

CH3COONa,HCOOK,Na2CO3

Terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, sifatnya tergantung harga

Ka dan Kb, contohnya (NH4)2CO3

Garam yang berasal dari Asam kuat dan Basa kuat tidak

mengalami hidrolisis. pH = 7

Garam yang berasal dari Asam lemah dan Basa kuat hanya mengalami

hidrolisis sebagian dalam air.Jenis Garam Dapat Terhidrolisi, Garam

terdiri dari empat jenis, yang terbagi berdasarkan komponen asam basa

pembentuknya.

1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat

Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air.

Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuatyang tidak

terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama

dengan 7.
2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah

mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini

mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam

ini bersifat asam, pH <7.

3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat

mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion

basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa (pH >

7).Garam ini terionisasi dalam air menghasilkan ion-ion. Kation

berasal dari basa kuat dan Anion berasal dari asam lemah.

Konstanta kesetimbangan reaksi hidrolisis disebut konstanta hidrolisis

yang dinotasikan dengan Kh.

4. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang

terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion

dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam,

basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan

kation terhadap anion dalam reaksi dengan air.

2.AIR

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O:

satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara

kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,


tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu

pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat

kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,

seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak

macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang

tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan

memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam

kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air

seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan

memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang

mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor.

Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan

menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan

mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase

berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif

ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).

Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat

daripada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah

muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif

pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut

membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-


menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini

membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit

untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.

Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan

banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara

fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam

bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+)

yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air

Terjun Havasu terlihat berwarna turquoise.

Elektrolisis air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan

mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada

katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron,

tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu

pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),

melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion

H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali

beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis

air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini

membentuk gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip


ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan

hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar

kendaraan hidrogen.

Kelarutan

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-

garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat

yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),

disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat

dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi

kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)

antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi

gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut

tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Kohesi dan Adhesi

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

Air memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-)

dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak

digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat

atom hidrogen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat

lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia

(atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron

yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih


dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-

elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen

bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua

atom hidrogen.Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan

oleh sifat alami ke-polar-annya.

Tegangan permukaan

Bunga daisy  berada di bawah permukaan air, akan tetapi dapat mekar

dengan tanpa terganggu. Tegangan permukaan mencegah air untuk

menenggelamkan bunga tersebut.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh

kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati

saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak

dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan

berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas

yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk

suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas

dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar

molekul air.

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan

membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu,

permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap

air. Irving Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar

permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu


permukaan hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan yang terikat

dengan kuat dari hidrasi air — perlu dilakukan kerja sungguh-sungguh

melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya

tersebut amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam

rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam

biologi telah dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian

Parsegian dari National Institute of Health.Gaya-gaya ini penting

terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung dengan

ruang luar yang kering atau pendinginan di luar sel (extracellular

freezing).

3.Minyak Goreng

Minyak masakan adalah minyak atau lemak yang berasal dari

pemurnian bagian tumbuhan, hewan, atau dibuat secara sintetik yang

dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.

Minyak masakan umumnya berbentuk cair dalam suhu kamar. Minyak

masakan kebanyakan diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, serealia,

kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.

Kerusakan

Minyak goreng biasanya bisa digunakan hingga 3 - 4 kali

penggorengan.Jika digunakan berulang kali, minyak akan berubah

warna.Saat penggorengan dilakukan, ikatan rangkap yang terdapat

pada asam lemak tak jenuh akan putus membentuk asam lemak

jenuh.Minyak yang baik adalah minyak yang mengandung asam lemak


tak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam

lemak jenuhnya.Setelah penggorengan berkali-kali, asam lemak yang

terkandung dalam minyak akan semakin jenuh.Dengan demikian

minyak tersebut dapat dikatakan telah rusak atau dapat disebut minyak

jelantah.Penggunaan minyak berkali-kali akan membuat ikatan

rangkap minyak teroksidasi membentuk

gugus peroksida dan monomer siklik, minyak yang seperti ini

dikatakan telah rusak dan berbahaya bagi kesehatan.Suhu yang

semakin tinggi dan semakin lama pemanasan, kadar asam lemak jenuh

akan semakin naik.Minyak nabati dengan kadar asam lemak jenuh

yang tinggi akan mengakibatkan makanan yang digoreng menjadi

berbahaya bagi kesehatan.Selain karena penggorengan berkali-kali,

minyak dapat menjadi rusak karena penyimpanan yang salah dalam

jangka waktu tertentu sehingga ikatan trigliserida pecah

menjadi gliserol dan asam lemak bebas.

Faktor yang memengaruhi ketahanan

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kerusakan minyak adalah:

oksigen dan ikatan rangkap-->Semakin banyak ikatan rangkap

dan oksigen yang terkandung maka minyak akan semakin cepat

teroksidasi.

suhu --> Suhu yang semakin tinggi juga akan mempercepat

proses oksidasi.
Cahaya dan ion logam --> berperan sebagai katalis yang mempercepat

proses oksidasi.

antioksidan --> membuat minyak lebih tahan terhadap oksidasi.

Minyak goreng umumnya berasal dari minyak kelapa sawit. Minyak

kelapa dapat digunakan untuk menggoreng karena struktur minyaknya

yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak

jenuh yang sifatnya stabil.Selain itu pada minyak kelapa terdapat asam

lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam lemak

tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat.

Beberapa minyak yang dipakai untuk menggoreng selain minyak

kelapa sawit adalah minyak palm kernel, palm olein, palm stearin, dan

Tallow.Selain itu terdapat juga minyak lain seperti minyak biji

anggur, bunga matahari, kedelai, dan zaitun.Minyak-minyak ini kurang

cocok apabila digunakan untuk menggoreng namun minyak-minyak

ini memiliki kandungan asam lemak yang tinggi dan biasa digunakan

sebagai bahan tambahan pada salad dan makanan lainny

4.Minyak Telon

Minyak telon (dari bahasa Jawa telu, tiga) adalah minyak yang

sering dibalurkan pada tubuh bayi dengan campuran dari minyak adas,

minyak kayu putih, dan minyak kelapa dalam kadar yang berbeda-

beda. Komposisi yang biasa dipakai adalah 3:3:4. Minyak kelapa

berfungsi sebagai pelarut. Beberapa produsen masa kini mengubah

komposisi (misalnya 2:2:6), menambah komponen lain sebagai


campuran, seperti minyak lavender, atau mengganti minyak kelapa

dengan minyak lain, seperti minyak zaitun.Minyak telon biasanya

diberikan kepada bayi dengan cara dibalurkan di kulit. Campuran ini

memberikan rasa hangat karena merangsang pembuluh

darah membesar sehingga aliran darah menjadi lebih cepat. Aroma

minyak telon juga dapat memberikan rasa tenang.

Pada percobaan yang telah saya lakukan dapat dilihat bahwa:untuk

gelas A pada penambahan 2 sendok makan garam larutan masih

terlihat bening dan sama seperti air mineral tanpa campuran garam,

masih belum terjadi endapan di dalam gelas,dengan kata lain semua

garam terlarut dalam air mineral. Pada penanambahan 2 sendok makan

lagi garam dapur pada larutan garam sebelumnya,larutan sudah

menjadi berubah warna menjadi keruh,beberapa dari garam ada yang

terlarut dan ada yang mengendap.Pada gelas B percobaan 6 sendok

makan minyak goreng dengan 1 sendok makan garam dapur dapat

dilihat bahwa,garam tidak larut pada minyak goreng.Pada gelas c

percobaan ¼ gelas minyak goreng dengan 1 sendok makan minyak

telon,dapat dilihat bahwa minyak telon larut dalam minyak

goreng,dengan kata lain minyak telon tercampur merata dengan

minyak goreng.Sedangkan untuk gelas D percobaan antara ¼ gelas air

mineral dengan 1 sendok makan minyak telon,dapat dilihat bahwa

minyak telon tidak larut dalam ait mineral.Hal ini disebabkan karena
molekul air adalah molekul polar yang berarti salah satu ujung molekul

memiliki muatan positif dan ujung lainnya memiliki muatan negatif.

Hal ini memungkinkan molekul air untuk berikatan bersama. Larutan

belum jenuh ditandai dengan terlarutnya semua zat dalam larutan.

Larutan tepat jenuh ditandai dengan larutan mulai mengendap. Larutan

lewat jenuh dapat ditandai dengan adanya endapan yang terjadi. Dalam

praktikum kali ini, warna juga menjadi tanda perbedaan larutan antara

larutan belum jenuh, tepat jenuh, dan lewat jenuh. Larutan belum

jenuh masih berwarna bening, sedangkan larutan tepat jenuh dan lewat

jenuh warnanya mulai berubah menjadi keruh.

Mengapa garam dapat larut dalam air.

Garam dapur (NaCl) adalah senyawa garam netral yang terbentuk

dari logam alkali (golongan IA) dan halogen (golongn VIIA) yang

saling terikat dengan ikatan ionik. Sementara unsur-unsur dari

golongan alkali adalah senyawa yang memiliki satu elektron pada kulit

paling luar (golongan IA) sehingga sangat mudah melepaskan satu

elektron tersebut untuk memperoleh konfigurasi gas mulia (elektron

valensi =8), atau dikatakan mencapai konfigurasi elektron yang stabil,

jadi  Natrium (Na) akan berubah menjadi ion natrium positif.

Sementara klorida memiliki 7 elektron (golongan VIIA) sehingga

akan menjadi lebih stabil dengan menambahkan satu elektron pada

kulit paling luarnya (konfigurasi gas mulia atau elektron valensi

berjumlah 8), dengan demikian klorida berubah jadi ion klorida (Cl-).
Ikatan ionik yang membentuk NaCl TIDAK cukup kuat untuk

mempertahakan persenyawaan mereka, karena mereka lebih suka

(stabil) dalam bentuk ion, dengan catatan muatan mereka masing-

masing dapat distabilkan. Inilah fungsi air (H2O).

Air memiliki sisi hidrogen dan sisi oksigen, Sisi hidrogen

merupakan sisi yang memiliki muatan cenderung positif (tidak benar-

benar positif) sehingga dapat menstabilkan ion klorida. Sementara sisi

oksigen cenderung bermuatan negatif, sehingga dapat menstabilkan

ion natrium. Artinya ion natrium akan dikelilingi oleh air pada sisi

oksigen dan ion klorida akan dikelilingi (membentuk ikatan ion-dipol )

air pada sisi hirogen.Dengan pecahnya garam NaCl menjadi ion-ion

inilah yang menyebabkan hilangnya garam dari pandangan mata,

karena ion adalah spesi yang sangat kecil.

Mengapa garam tidak larut dalam minyak goreng.

Karena minyak bukanlah zat polar protik,tetapi zat nonpolar yg

tentunya hanya dapat melarutkan zat nonpolar juga.Suatu garam

dikatakan larut kalau terionisasi didalam larutan yaitu terpisahnya

kation dan anion (masing2 dikelilingi oleh molekul pelarut). Nah

pelarut yg dapat melakukan hal tersebut adalah yg bersifat polar

dengan kostanta dielektrik besar.

Kenapa air dan minyak tidak bercampur

Hal ini berkaitan dengan struktur kimia yang ada pada air dan

minyak.Air terdiri dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen yang
tidak simetris, sehingga strukturnya bersifat polar alias ada distribusi

muatan yang tidak merata padanya. Satu sisi molekul air cenderung

bermuatan positif, sedangkan sisi lainnya cenderung negatif.Karena

sifat polar itu, kebanyakan zat cair akan larut ke dalam air.Tapi tidak

dengan minyak.Minyak memiliki struktur kimia nonpolar. Atom-

atomnya tersusun sedemikian sehingga muatannya tersebar merata.

Karena itu, polaritas muatan dari molekul air tidak bisa berikatan

dengan minyak, karena tidak ada yang bisa diikat oleh molekul air.Ini

serupa ketika kamu mendekatkan magnet dengan kayu, maka kayunya

tidak tertarik.Jadi jika ada molekul minyak di dalam molekul-molekul

air, tarik-menarik antara molekul air akan menekan minyak untuk

bergeser dari tempat itu. Sampai akhirnya minyak mengapung ke

permukaan air.

Formula rahasia untuk mencampur air dan minyak

Walaupun secara natural air dan minyak tidak bisa dan tidak

mungkin untuk menyatu, sebenarnya ada satu formula rahasia untuk

mencampurkan keduanya.Sebenarnya sih ini bukan formula rahasia,

karena kita semua pasti sudah sangat sering melakukan atau

melihatnya. Hanya saja, banyak dari kita yang tidak benar-benar

memperhatikannya.Kalau kamu pernah mencuci piring,pasti kamu

tahu kalau kamu tak bisa membersihkan sisa minyak di makanan itu

hanya dengan air. Sekeras apapun kamu coba membersihkan, kalau


cuma pakai air, minyaknya pasti tetap menempel di piring.Karena itu,

kita memakai sabun cuci piring.Dengan sabun, seluruh noda dan

minyak di piring dapat kamu bersihkan dengan mudah.Inilah dia

formula rahasianya sabun!Sabun adalah formula rahasia yang dapat

kamu gunakan untuk mencampurkan air dengan minyak.

Mekanismenya.Molekul sabun terdiri dari ikatan panjang rantai

hidrokarbon C-H dan asetat. Rantai C-H ini bersifat hidrophobic, sama

seperti minyak. Sementara bagian asetat ini bersifat polar, sama seperti

air. Hal inilah yang kemudian menjadi kunci dalam mencampurkan air

dengan minyak.Ketika sabun dimasukkan ke dalam campuran air dan

minyak, salah satu ekornya berikatan dengan air dan ekor lainnya

berikatan dengan minyak. Dengan begitu, air dan minyak dapat saling

berikatan dan pada akhirnya dapat bercampur.

VIII. KESIMPULAN

Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang

bisa larut dalam sejumlah pelarut. Satuan kelarutan adalah mol/L. Oleh

karena satuan kelarutan sama dengan molaritas, maka kelarutan juga

bisa didefinisikan sebagai konsentrasi zat yang masih bisa larut dalam

suatu pelarut. Berdasarkan sifat kelarutannya kondisi garam dibedakan

menjadi tiga kondisi, yaitu sebagai berikut.

Kondisi tidak jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam

belum melampaui kelarutannya, sehingga masih bisa larut.


Kondisi tepat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam

sama dengan kelarutannya, sehingga zat tepat mengendap.

Kondisi lewat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata garam

melampaui kelarutannya, sehingga zat yang mengendap lebih banyak

daripada yang larut.

Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion – ion dalam

larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air. Nilai hasil kelarutan

dinotasikan dengan Ksp. Untuk elektrolit sejenis, Nilai Ksp yang

semakin besar menunjukkan semakin mudah larut.

 Pada penambahan 2 sendok makan garam dapur pada air

mineral,semua garam terlarut sempurna.

 Pada penambahan 2 sendok makan lagi garam dapur pada

larutan garam sebelunnya,terlihat bahwalarutan menjadi keruh

dan terdapat endapan pada larutan.

 Pada percobaan 6 sendok minyak goreng dengan satu sendok

garam,terlihat bahwa garam tidak larut dalam minyak goreng.

 Pada percobaan ¼ gelas minyak goreng dengan penambahan 1

sendok makan minyak telon,terlihat bahwa minyak goreng dan

minyak telon tercampur merata.Dengan kata lain minyak

goreng dengan minyak telon menyatu sempurna.

 Pada percobaan ¼ gelas air mineral dengan penambahan 1

sendok makan minyak telon,terlihat bahwa minyak telon tidak

larut dalam air.


IX. DAFTAR PUSTAKA

Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung

Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi

Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.


Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip

Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip

Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.

Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi

Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,

Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi

Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.

Bassett, J. dkk., 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Keenan, Charles W. dkk., 1991, Kimia Untuk Universitas Jilid 2,

Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai