Anda di halaman 1dari 17

Peluruhan radioaktif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Simbol trefoil digunakan untuk menunjukkan sebuah material radioaktif.

Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.

Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika
sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka
dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel
material radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat
aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Pendahuluan
 2 Penemuan
 3 Mode Peluruhan
 4 Rantai peluruhan dan mode peluruhan ganda
 5 Keberadaan dan penerapan
 6 Laju peluruhan radioaktif
o 6.1 Pengukuran aktivitas
 7 Waktu peluruhan

[sunting] Pendahuluan
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain,
diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik,
merupakan gaya terkuat pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga
mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat
yang dimiliki susunan partikel didalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari
posisinya, mereka dapat jatuh ke susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit
digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan yang terjadi antar
pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat
melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.

Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara
pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan.
Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika
kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus bergerak secara acak. Gerakan
teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan
mempengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.

(Beberapa reaksi nuklir melibatkan sumber energi yang berasal dari luar, dalam bentuk
"tumbukkan" dengan partikel luar misalnya. Akan tetapi, reaksi semacam ini tidak
dipertimbangkan sebagai peluruhan. Reaksi seperti ini biasanya akan dimasukan dalam fisi
nuklir/fusi nuklir.

[sunting] Penemuan
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan
berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir
pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto
ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.

Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa
fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam
uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam
pada pelat.
Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus
pelat alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena
penyerapannya fungsi eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat
metal

Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-
X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre
Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih
rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa terjadi.

Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi
radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama
sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih
bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa
mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral.
Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang
partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya
dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi
dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah
inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar
katoda serta kemiripan radiasi gamma dengan sinar-X.

Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak unsur kimia lainnya yang mempunyai isotop
radioaktif. Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium dari barium;
dua buah unsur yang memiliki kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.

Bahaya radioaktivitas dari radiasi tidak serta merta diketahui. Efek akut dari radiasi pertama
kali diamati oleh insinyur listrik Amerika Elihu Thomson yang secara terus menerus
mengarahkan sinar-X ke jari-jarinya pada 1896. Dia menerbitkan hasil pengamatannya terkait
dengan efek bakar yang dihasilkan. Bisa dikatakan ia menemukan bidang ilmu fisika medik
(health physics); untungnya luka tersebut sembuh dikemudian hari.

Efek genetis radiasi baru diketahui jauh dikemudian hari. Pada tahun 1927 Hermann Joseph
Muller menerbitkan penelitiannya yang menunjukkan efek genetis radiasi. Pada tahun 1947
dimendapat penghargaan hadiah Nobel untuk penemuannya ini.

Sebelum efek biologi radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat
paten yang mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada
perawatan enema. Marie Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek
radiasai pada tubuh manusia belum benar-benar diketahui (Curie dikemudian hari meninggal
akibat Anemia Aplastik, yang hampir dipastikan akibat lamanya ia terpapar Radium). Pada
tahun 1930-an produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif tidak ada lagi
dipasaran bebas.

[sunting] Mode Peluruhan


Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda. Reaksi-
reaksi tersebut disarikan dalam tabel berikut ini. Sebuah inti atom dengan muatan (nomor
atom) Z dan berat atom A ditampilkan dengan (A, Z).

Mode peluruhan Partikel yang terlibat Inti anak


Peluruhan dengan emisi nukleon:
Peluruhan alfa Sebuah partikel alfa (A=4, Z=2) dipancarkan dari inti (A-4, Z-2)
Emisi proton Sebuah proton dilepaskan dari inti (A-1, Z-1)
Emisi neutron Sebuah neutron dilepaskan dari inti (A-1, Z)
Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom
Fisi spontan dengan inti yang lebih kecil disertai dengan pemancaran -
partikel lainnya
Inti atom memancarkan inti lain yang lebih kecil tertentu (A-A1, Z-Z1)
Peluruhan cluster
(A1, Z1) yang lebih besar daripada partikel alfa + (A1,Z1)
Berbagai peluruhan beta:
Sebuah inti memancarkan
Peluruhan beta
elektron dan sebuah antineutrino || (A, Z+1)
Emisi positron Sebuah inti memancarkan positron dan sebuah neutrino (A, Z-1)
Sebuah inti menangkap elektron yang mengorbit dan
Tangkapan elektron (A, Z-1)
memancarkan sebuah neutrino
Sebuah inti memancarkan dua elektron dan dua
Peluruhan beta ganda (A, Z+2)
antineutrinos
Tangkapan elektron Sebuah inti menyerap dua elektron yang mengorbit dan
(A, Z-2)
ganda memancarkan dua neutrino
Tangkapan elektron Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit
(A, Z-2)
dengan emisi positron memancarkan satu positron dan dua neutrino
Sebuah inti memancarkan dua positrons dan dua
Emisi positron ganda (A, Z-2)
neutrino
Transisi antar dua keadaan pada inti yang sama:
Peluruhan gamma Sebuah inti yang tereksitasi melepaskan sebuah foton (A, Z)
energi tinggi (sinar gamma)
Inti yang tereksitasi mengirim energinya pada sebuah
Konversi internal (A, Z)
elektron orbital dan melepaskannya

Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa, dimana menurut hukum relativitas
khusus massa yang hilang diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan
persamaan E = mc2. Energi ini dilepaskan dalam bentuk energi kinetik dari partikel yang
dipancarkan.

[sunting] Rantai peluruhan dan mode peluruhan ganda


Banyak inti radioaktif yang mempunyai mode peluruhan berbeda. Sebagai contoh adalah
Bismuth-212, yang mempunyai tiga.

Inti anak yang dihasilkan dari proses peluruhan biasanya juga tidak stabil, kadang lebih tidak
stabil dari induknya. Bila kasus ini terjadi, inti anak tadi akan meluruh lagi. Proses kejadian
peluruhan berurutan yang menghasilkan hasil akhir inti stabil, disebut rantai peluruhan.

[sunting] Keberadaan dan penerapan


Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan tidak
berapa lama seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil sehingga
tidak ada dari ketiganya yang masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti radioaktif
yang ada saat ini relatif berumur muda, yang terbentuk di bintang (khususnya supernova) dan
selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi. Sebagai contoh, karbon-14, inti
radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus terbentuk di
atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.

Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk
mengikuti perjalanan subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti
organisme hidup misalnya). Sebuah sampel dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi
tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem diketahui dengan mendeteksi
lokasi terjadinya peluruhan.

Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos),
proses peluruhan telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang
merupakan perangkat dalam meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.

[sunting] Laju peluruhan radioaktif


Laju peluruhan, atau aktivitas, dari material radioaktif ditentukan oleh:

Konstanta:

 Waktu paruh - simbol t1 / 2 - waktu yang diperlukan sebuah material radioaktif


untuk meluruh menjadi setengah bagian dari sebelumnya.
 Rerata waktu hidup - simbol τ - rerata waktu hidup (umur hidup) sebuah
material radioaktif.
 Konstanta peluruhan - simbol λ - konstanta peluruhan berbanding terbalik
dengan waktu hidup (umur hidup).

(Perlu dicatat meskipun konstanta, mereka terkait dengan perilaku yang secara
statistik acak, dan prediksi menggunakan kontanta ini menjadi berkurang
keakuratannya untuk material dalam jumlah kecil. Tetapi, peluruhan radioaktif yang
digunakan dalam teknik penanggalan sangat handal. Teknik ini merupakan salah
satu pertaruhan yang aman dalam ilmu pengetahuan sebagaimana yang disampaikan
oleh [1])

Variabel:

 Aktivitas total - simbol A - jumlah peluruhan tiap detik.


 Aktivitas khusus - simbol SA - jumlah peluruhan tiap detik per jumlah
substansi. "Jumlah substansi" dapat berupa satuan massa atau volume.)

Persamaan:

dimana
adalah jumlah awal material aktif.

[sunting] Pengukuran aktivitas

Satuan aktivitas adalah: becquerel (simbol Bq) = jumah disintegrasi (pelepasan)per detik ;
curie (Ci) = disintegrasi per detik; dan disintegrasi per menit (dpm).

[sunting] Waktu peluruhan


Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses
acak dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan meluruh,
melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Karenanya, untuk sebuah sampel radioisotop
tertentu, jumlah kejadian peluruhan –dN yang akan terjadi pada selang (interval) waktu dt
adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka
kemungkinan (probabilitas) peluruhan (– dN/N) sebanding dengan dt:

Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masing-masing mempunyai
konstanta peluruhan sendiri (λ). Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa jumlah
N berkurang seiring dengan peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini
adalah fungsi berikut:

Fungsi di atas menggambarkan peluruhan exponensial, yang merupakan penyelesaian


pendekatan atas dasar dua alasan. Pertama, fungsi exponensial merupakan fungsi berlanjut,
tetapi kuantitas fisik N hanya dapat bernilai bilangan bulat positif. Alasan kedua, karena
persamaan ini penggambaran dari sebuah proses acak, hanya benar secara statistik. Akan
tetapi juga, dalam banyak kasus, nilai N sangat besar sehingga fungsi ini merupakan
pendekatan yang baik.

Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material biasanya juga dicirikan oleh
rerata waktu hidup. Masing-masing atom "hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia
meluruh, dan rerata waktu hidup adalah rerata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup atom-
atom material tersebut. Rerata waktu hidup disimbolkan dengan τ, dan mempunyai hubungan
dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:

Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu yang
diperlukan sebuah inti radioatif untuk meluruh menjadi separuh bagian dari sebelumnya.
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:

Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan menunjukkan bahwa material dengan
tingkat radioaktif yang tinggi akan cepat habis, sedang materi dengan dengan tingkat radiasi
rendah akan lama habisnya. Waktu paruh inti radioaktif sangat bervariasi, dari mulai 1024
tahun untuk inti hampir stabil, sampai 10-6 detik untuk yang sangat tidak stabil.

Waktu paruh Setelah x Persen jumlah


waktu paruh yang tersisa
0 100%
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 50%
Langsung ke: navigasi, cari
2 25%
Waktu paruh (half-life) dari sejumlah bahan yang menjadi 3 12,5%
subjek dari peluruhan eksponensial adalah waktu yang 4 6,25%
dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang menjadi 5 3,125%
setengah dari nilai awal. Konsep ini banyak terjadi dalam 6 1,5625%
fisika, untuk mengukur peluruhan radioaktif dari zat-zat, 7 0,78125%
tetapi juga terjadi dalam banyak bidang lainnya. Tabel di ... ...
kanan menunjukan pengurangan jumlah dalam jumlah waktu
paruh yang terjadi. N

... ...
[sunting] Turunan
Kuantitas subyek yang mengalami peluruhan eksponensial biasanya diberi lambang N. Nilai
N pada waktu t ditentukan dengan rumus

, di mana

 N0 sebagai nilai awal N (pada saat t=0)


 λ sebagai konstanta positif (konstanta peluruhan).

Ketika t=0, eksponensialnya setara dengan 1, sedangkan N(t) setara dengan N0. Ketika t
mendekati tak terbatas, eksponensialnya mendekati nol.

Secara khusus, terdapat waktu sehingga

Mengganti rumus di atas, akan didapatkan:

Maka waktu paruhnya 69.3% dari mean lifetime

Waktu Paruh

Waktu paruh didefinisikan sebagai lamanya zat


radioaktif melakukan peluruhan hingga banyaknya
inti sisa adalah setengah dari banyaknya inti mula-
mula:
 
 
 
subsitusikan nilai ini ke persamaan hukum
peluruhan zat radioaktif, diperoleh:
 
 
 
 
 
 

                           

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Faktor T½
dinamakan waktu
paruh. Waktu
paruh dari
beberapa zat
radioaktif telah
diketahui melalui
berbagai
percobaan dan
pemodelan.
Contoh :
Waktu paruh dari Au-198 adalah 3 hari, tentukan
tetapan peluruhnya?
                        λ = 0,693/3 hari
                             = 0,231 per hari
                             = 2,7 x 10-7 per detik

peluruhan radioaktif
25 Mei 2010 1 Komentar

by chebii in Uncategorized

Peluruhan radioaktif
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Simbol trefoil digunakan untuk menunjukkan sebuah material radioaktif.


Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika
sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka
dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel
material radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat
aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Pendahuluan
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain,
diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik,
merupakan gaya terkuat pada skala subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga
mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh
pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat
yang dimiliki susunan partikel didalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari
posisinya, mereka dapat jatuh ke susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit
digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan yang terjadi antar
pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal dari luar dapat
melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara
pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan.
Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika
kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka terus bergerak secara acak. Gerakan
teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil perubahan akan
mempengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.
(Beberapa reaksi nuklir melibatkan sumber energi yang berasal dari luar, dalam bentuk
“tumbukkan” dengan partikel luar misalnya. Akan tetapi, reaksi semacam ini tidak
dipertimbangkan sebagai peluruhan. Reaksi seperti ini biasanya akan dimasukan dalam fisi
nuklir/fusi nuklir.
Penemuan
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan
berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir
pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto
ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.
Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa
fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam
uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam
pada pelat.

Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus
pelat alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena
penyerapannya fungsi eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat
metal
Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-
X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre
Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih
rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa terjadi.
Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi
radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama
sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih
bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa
mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral.
Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang
partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya
dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi
dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah
inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar
katoda serta kemiripan radiasi gamma dengan sinar-X.
Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak unsur kimia lainnya yang mempunyai isotop
radioaktif. Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium dari barium;
dua buah unsur yang memiliki kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.
Bahaya radioaktivitas dari radiasi tidak serta merta diketahui. Efek akut dari radiasi pertama
kali diamati oleh insinyur listrik Amerika Elihu Thomson yang secara terus menerus
mengarahkan sinar-X ke jari-jarinya pada 1896. Dia menerbitkan hasil pengamatannya terkait
dengan efek bakar yang dihasilkan. Bisa dikatakan ia menemukan bidang ilmu fisika medik
(health physics); untungnya luka tersebut sembuh dikemudian hari.
Efek genetis radiasi baru diketahui jauh dikemudian hari. Pada tahun 1927 Hermann Joseph
Muller menerbitkan penelitiannya yang menunjukkan efek genetis radiasi. Pada tahun 1947
dimendapat penghargaan hadiah Nobel untuk penemuannya ini.
Sebelum efek biologi radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat
paten yang mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada
perawatan enema. Marie Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek
radiasai pada tubuh manusia belum benar-benar diketahui (Curie dikemudian hari meninggal
akibat Anemia Aplastik, yang hampir dipastikan akibat lamanya ia terpapar Radium). Pada
tahun 1930-an produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif tidak ada lagi
dipasaran bebas.
Mode Peluruhan
Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda. Reraksi-
reaksi tersebut disarikan dalam tabel berikut ini. Sebuah inti atom dengan muatan (nomor
atom) Z dan berat atom A ditampilkan dengan (A, Z).
Mode peluruhan Partikel yang terlibat Inti anak
Peluruhan dengan emisi nukleon:
Peluruhan alfa
Sebuah partikel alfa (A=4, Z=2) dipancarkan dari inti
(A-4, Z-2)
Emisi proton
Sebuah proton dilepaskan dari inti (A-1, Z-1)
Emisi neutron
Sebuah neutron dilepaskan dari inti (A-1, Z)
Fisi spontan
Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom dengan inti yang lebih kecil disertai dengan
pemancaran partikel lainnya -
Peluruhan cluster
Inti atom memancarkan inti lain yang lebih kecil tertentu (A1, Z1) yang lebih besar daripada
partikel alfa (A-A1, Z-Z1) + (A1,Z1)
Berbagai peluruhan beta:
Peluruhan beta
Sebuah inti memancarkan
elektron dan sebuah antineutrino || (A, Z+1)

Emisi positron
Sebuah inti memancarkan positron dan sebuah neutrino
(A, Z-1)
Tangkapan elektron
Sebuah inti menangkap elektron yang mengorbit dan memancarkan sebuah neutrino (A, Z-1)
Peluruhan beta ganda
Sebuah inti memancarkan dua elektron dan dua antineutrinos (A, Z+2)
Tangkapan elektron ganda
Sebuah inti menyerap dua elektron yang mengorbit dan memancarkan dua neutrino (A, Z-2)
Tangkapan elektron dengan emisi positron
Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit memancarkan satu positron dan dua
neutrino (A, Z-2)
Emisi positron ganda
Sebuah inti memancarkan dua positrons dan dua neutrino (A, Z-2)
Transisi antar dua keadaan pada inti yang sama:
Peluruhan gamma
Sebuah inti yang tereksitasi melepaskan sebuah foton energi tinggi (sinar gamma)
(A, Z)
Konversi internal
Inti yang tereksitasi mengirim energinya pada sebuah elektron orbital dan melepaskannya (A,
Z)
Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa, dimana menurut hukum relativitas
khusus massa yang hilang diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan persamaan
E = mc2. Energi ini dilepaskan dalam bentuk energi kinetik dari partikel yang dipancarkan.
Rantai peluruhan dan mode peluruhan ganda
Banyak inti radioaktif yang mempunyai mode peluruhan berbeda. Sebagai contoh adalah
Bismuth-212, yang mempunyai tiga.
Inti anak yang dihasilkan dari proses peluruhan biasanya juga tidak stabil, kadang lebih tidak
stabil dari induknya. Bila kasus ini terjadi, inti anak tadi akan meluruh lagi. Proses kejadian
peluruhan berurutan yang menghasilkan hasil akhir inti stabil, disebut rantai peluruhan.
Keberadaan dan penerapan
Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan tidak
berapa lama seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil sehingga
tidak ada dari ketiganya yang masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti radioaktif
yang ada saat ini relatif berumur muda, yang terbentuk di bintang (khususnya supernova) dan
selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi. Sebagai contoh, karbon-14, inti
radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus terbentuk di
atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.
Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk
mengikuti perjalanan subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti
organisme hidup misalnya). Sebuah sampel dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi
tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem diketahui dengan mendeteksi
lokasi terjadinya peluruhan.
Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos),
proses peluruhan telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang
merupakan perangkat dalam meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.
Laju peluruhan radioaktif
Laju peluruhan, atau aktivitas, dari material radioaktif ditentukan oleh:
Konstanta:
• Waktu paruh – simbol t1 / 2 – waktu yang diperlukan sebuah material radioaktif untuk
meluruh menjadi setengah bagian dari sebelumnya.
• Rerata waktu hidup – simbol τ – rerata waktu hidup (umur hidup) sebuah material
radioaktif.
• Konstanta peluruhan – simbol λ – konstanta peluruhan berbanding terbalik dengan waktu
hidup (umur hidup).
(Perlu dicatat meskipun konstanta, mereka terkait dengan perilaku yang secara statistik acak,
dan prediksi menggunakan kontanta ini menjadi berkurang keakuratannya untuk material
dalam jumlah kecil. Tetapi, peluruhan radioaktif yang digunakan dalam teknik penanggalan
sangat handal. Teknik ini merupakan salah satu pertaruhan yang aman dalam ilmu
pengetahuan sebagaimana yang disampaikan oleh [1])
Variabel:
• Aktivitas total – simbol A – jumlah peluruhan tiap detik.
• Aktivitas khusus – simbol SA – jumlah peluruhan tiap detik per jumlah substansi. “Jumlah
substansi” dapat berupa satuan massa atau volume.)
Persamaan:
dimana
adalah jumlah awal material aktif.
Pengukuran aktivitas
Satuan aktivitas adalah: becquerel (simbol Bq) = jumah disintegrasi (pelepasan)per detik ;
curie (Ci) = disintegrasi per detik; dan disintegrasi per menit (dpm).
Waktu peluruhan
Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses
acak dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan meluruh,
melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Karenanya, untuk sebuah sampel radioisotop
tertentu, jumlah kejadian peluruhan –dN yang akan terjadi pada selang (interval) waktu dt
adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka
kemungkinan (probabilitas) peluruhan (– dN/N) sebanding dengan dt:

Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masing-masing mempunyai
konstanta peluruhan sendiri (λ). Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa jumlah
N berkurang seiring dengan peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini
adalah fungsi berikut:

Fungsi di atas menggambarkan peluruhan exponensial, yang merupakan penyelesaian


pendekatan atas dasar dua alasan. Pertama, fungsi exponensial merupakan fungsi berlanjut,
tetapi kuantitas fisik N hanya dapat bernilai bilangan bulat positif. Alasan kedua, karena
persamaan ini penggambaran dari sebuah proses acak, hanya benar secara statistik. Akan
tetapi juga, dalam banyak kasus, nilai N sangat besar sehingga fungsi ini merupakan
pendekatan yang baik.
Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material biasanya juga dicirikan oleh
rerata waktu hidup. Masing-masing atom “hidup” untuk batas waktu tertentu sebelum ia
meluruh, dan rerata waktu hidup adalah rerata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup atom-
atom material tersebut. Rerata waktu hidup disimbolkan dengan τ, dan mempunyai hubungan
dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:

Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu yang
diperlukan sebuah inti radioatif untuk meluruh mejadi separuh bagian dari sebelumnya.
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:

Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan menunjukkan bahwa material dengan
tingkat radioaktif yang tinggi akan cepat habis, sedang materi dengan dengan tingkat radiasi
rendah akan lama habisnya. Waktu paruh inti radioaktif sangat bervariasi, dari mulai 1024
tahun untuk inti hampir stabil, sampai 10-6 detik untuk yang sangat tidak stabil.

Waktu paruh Radioaktif


Waktu paruh radioaktif untuk suatu radioisotop adalah waktu selama setengah inti radioaktif dalam
sampel untuk menjalani peluruhan radioaktif. Setelah dua setengah-hidup, akan ada seperempat
sampel yang asli, setelah tiga setengah delapan tinggal satu sampel asli, dan sebagainya.
Radioaktif waktu paruh untuk suatu radioisotop adalah ukuran kecenderungan inti untuk
"pembusukan" atau "hancur" dan karena itu murni didasarkan atas bahwa probabilitas. Ukuran
nuklir kecil dibandingkan dengan atom dan besarnya gaya-gaya yang bekerja di dalamnya
membuatnya hampir sama sekali tidak terpengaruh dengan dunia luar. Kehidupan yang setengah
independen dari keadaan fisik (padat, cair, gas), suhu, tekanan, senyawa kimia di mana nukleus
menemukan dirinya, dan pada dasarnya pengaruh luar lainnya. Hal ini tergantung pada kimia
permukaan atom, dan independen dari faktor fisik biasa dari dunia luar. Satu-satunya hal yang dapat
mengubah kehidupan setengah nuklir langsung interaksi dengan partikel dari luar, misalnya, sebuah
tumbukan energi tinggi dalam akselerator.

dia prediksi pembusukan dapat dinyatakan dalam bentuk setengah hidup, konstanta peluruhan, atau
rata-rata seumur hidup. Hubungan antara jumlah tersebut adalah sebagai berikut.

Grafik Peluruhan Radioaktif

Radioaktif paruh memberikan pola pengurangan setengah berturut-turut dalam paruh periode.
Decay nuklir Probabilitas (peluang peluruhan Inti)

Peluruhan radioaktif adalah proses statistik yang bergantung pada ketidakstabilan radioisotop
tertentu, tetapi yang untuk setiap inti dalam sampel benar-benar tidak terduga. Proses peluruhan
dan yang diamati paruh ketergantungan radioaktivitas dapat diperkirakan dengan mengasumsikan
bahwa individu meluruh nuklir adalah murni peristiwa acak. Jika ada N radioaktif inti pada suatu
waktu t, maka jumlah yang akan ΔN pembusukan pada selang waktu tertentu akan Δt proporsional
ke N:

dimana λ adalah konstanta proporsionalitas (konstanta peluruhan).

Tanpa asumsi lebih jauh, hal ini mengarah kepada hasil peluruhan radioaktif eksponensial:

Pertunjukan

dan juga menunjukkan bahwa tingkat kerusakan dan jumlah radiasi yang dipancarkan juga mengikuti
jenis hubungan yang sama:

Mengembangkan Decay Expression (ekspresi peluruhan)

Meskipun melibatkan peluruhan radioaktif peristiwa diskrit disintegrasi nuklir, jumlah kejadian
adalah begitu besar sehingga dapat diperlakukan seperti sebuah kontinum dan metode kalkulus
digunakan untuk memprediksi perilaku. Hasil dari probabilitas peluruhan dapat diletakkan dalam
bentuk diferensial:

Ini dapat diintegrasikan secara langsung untuk memberikan ln N =-λt + C di mana C adalah konstanta
integrasi.

Mengambil eksponen dari kedua belah pihak memberikan


sehingga bentuk standar persamaan peluruhan adalah:

dimana λ adalah konstanta proporsionalitas (konstanta peluruhan).

Tanpa asumsi lebih jauh, hal ini mengarah kepada hasil peluruhan radioaktif eksponensial:

Pertunjukan
dan juga menunjukkan bahwa tingkat kerusakan dan jumlah radiasi yang dipancarkan juga mengikuti
jenis hubungan yang sama:

Radioactive Decay Constant (konstanta peluruhan)

Laju peluruhan radioaktif biasanya dinyatakan dalam baik paruh radioaktif, atau konstanta
peluruhan radioaktif. Mereka terkait sebagai berikut:

Konstanta peluruhan juga disebut disintegrasi sometimed konstan. Setengah hidup dan konstanta
peluruhan memberikan informasi yang sama, sehingga baik dapat digunakan untuk menandai
membusuk. Konsep lain yang berguna dalam peluruhan radioaktif adalah rata-rata seumur hidup.
Seumur hidup rata-rata adalah kebalikan dari konstanta peluruhan sebagaimana didefinisikan di sini.

Sebagai contoh, peluruhan neutron bebas dengan halflife sekitar 10,3 menit. Hal ini terkait dengan
konstanta peluruhan .067/min dan masa pakai rata-rata 14,8 menit atau 890 detik.

sumber : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/nuclear/halfli2.html#c1

Diposkan oleh hiens megantara di 5:36:00 AM Email This BlogThis! Share to Twitter Share to
Facebook Share to Google Buzz

0 komentar:

Post a Comment

Newer Post Older Post

Anda mungkin juga menyukai