PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau
mengajak orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat agar
melaksanakan perilaku hidup sehat. Hal ini penting karena tingkat
kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan indeks
pembangunan manusia (IPM). Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah
Asemua upaya atau aktivitas untuk mempengaruhi seseorang agar
berperilaku yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatkan
kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut dan memberikan
pengertian cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan pendekatan yang sesuai dengan
kondisi perorangan maupun kelompok masyarakat sehingga dapat
mempercepat peningkatan pengertahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
serta mempercepat proses terjadinya perubahan perilaku. Salah satu
program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mencapai
tujuan tersebut antara lain melalui program Usaha Kesehatan Gigi sekolah
(UKGS). Program tersebut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada anak sekolah dasar (SD) yang dititikberatkan pada upaya
penyuluhan dan gerakan sikat gigi massal, serta pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut pada setiap murid.
Kegiatan UKGS umumnya tidak dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan. Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh kurangnya
partisipasi guru dan orang tua murid. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Bagian Kedokteran Gigi Anak Universitas Padjajaran tahun 2004
didapatkan bahwa sikat gigi bersama secara berkesinambungan di sekolah
akan berpengaruh terhadap peningkatan higiene oral murid, yang akan
berdampak terhadap penurunan nilai DMF-T (Decay, Missing, Filling Tooth).
Pada penelitian tersebut didapatkan penurunan nilai DMF-T hingga
mencapai 78,9% dengan angka DMF-T sebesar 5,74.3 Hasil serupa juga
didapatkan oleh Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia yang melaporkan
penurunan nilai DMF-T setelah anak-anak diberikan pengetahuan
1
mengenai kesehatan gigi dan mulut dan dilakukan kegiatan sikat gigi
bersama.
Dalam rangka mengembangkan program UKGS yang baik, perlu
dirancang metode sikat gigi bersama yang efektif, baik dari segi teknik dan
kesinambungan.
B. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang kebersihan gigi
dan mulut serta untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan
mulut.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang perawatan
kebersihan gigi dan mulut
b. Untuk mengurangi resiko terjadinya karies pada siswa SD dengan
rata-rata indeks DMF-T per anak kurang dari 3 dalam waktu 1
tahun.
C. MANFAAT
1. Manfaat untuk puskesmas
Memberikan data mengenai perilaku kesehatan gigi dan
kebersihan rongga mulut pada siswa yang dapat dijadikan sebagai
bahan masukan untuk lebih banyak mengadakan program
penyuluhan kepada siswa mengenai masalah gigi dan perawatan
kesehatan gigi.
2. Manfaat untuk masyarakat
Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih memperhatikan dan
menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar.
2
BAB II
ANALISA SITUASI
B. DATA DASAR
- Letak Puskesmas : Ibukota Kecamatan
- Wilayah Kerja Puskesmas
o Luas Wilayah : 122,3 Km2
o Jumlah Desa : 6 Desa
- Demografi Puskesmas
o Jumlah Penduduk : 5.534 Jiwa
o Jumlah KK : 1.499 KK
o Jumlah KK Miskin : 1.209 KK
C. VISI
Visi Puskesmas Akle yaitu “Menjadi puskesmas dengan
pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat Akle sehat”.
Akle Sehat adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Akle
yang memiliki kondisi sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis.
3
Mandiri adalah masyarakat Akle yang bisa memberdayakan
diri sendiri dalam bidang kesehatan dengan sadar, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga bebas dari
gangguan kesehatan akibat bencana maupun lingkungan dan
perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Bermutu adalah pelayanan prima yang sesuai prosedur,
dengan tenaga kesehatan yang professional di bidangnya
sehingga terjamin kualitas pelayanan tersebut.
D. MISI
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang dibangun
dalam Rencana Strategi Puskesmas Akle 2017 – 2022 adalah
sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan
efektif.
2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas.
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat
dan hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya
kesehatan secara komprehensif.
E. MOTO
Moto Puskesmas Akle adalah sebagai berikut :
“Ikhlas dalam pengabdian, professional dalam penanganan,
santun dalam pelayanan”
F. BUDAYA KERJA
Budaya kerja Puskesmas Akle adalah “SEHATI”, yaitu:
S = Santun, sopan bertutur kata dan berperilaku
E = Empati, melayani dengan sepenuh hati
Handal, memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga
H =
professional
4
A = Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan
Teladan, menjadi panutan dan teladan bagi
T =
masyarakat dalam berperilaku sehat
I = Integritas dalam melaksanakan tugas
G. TATA NILAI
Tata nilai Puskesmas Akle, yaitu sebagai berikut :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
Kementrian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan
rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk
rakyat.Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-timgginya
bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status social ekonomi.
2. Inklusi
Semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak
mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan
saja.Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus
berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani
dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan
di daerah, situasi kondisi setempat, social budaya dan kondisi
geografis.Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penangganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
5
H. STRATEGI
Strategi yang dimiliki oleh Puskesmas Akle, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan
masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui
kerjasama nasional dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan
pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama
untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,
transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan
desentralisaasi kesehatan yang bertanggungjawab.
6
I. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM
KEPALA PUSKESMAS
YEMIS G. HATAN, S.Kep,Ns
PROMKES PUSTU/POLINDES
KARTINI SONGGE, S.KM ESRI MASU, Amd.Keb
UKGS
drg. TIFFANY
PUSTU UIBOA
Ns,FIVITRIANI O MENGGA, S.Kep
IBRAHIM BLEGUR, Amd,Farm
PUSTU ONANSILA
NOVIANA TANESI, Amd.Keb
ARI BISSILISIN POLINDES UIBOA
NEKHA H.P UPA, Amd.Keb
7
II. DATA WILAYAH PUSKESMAS
1. PETA WILAYAH PUSKESMAS (ganti)
8
7,66 persen dari wilayah Kecamatan Semau Selatan, dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 2.1 Nama Desa di Kecamatan Semau Selatan
5. JUMLAH PENDUDUK
Kependudukan sebagai komponen dalam pembangunan
merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan.Komposisi penduduk
Semau Selatan didominasi oleh penduduk
muda/dewasa.Jumlah penduduk Semau Selatan mencapai
5.534 jiwa pada tahun 2019.
Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan.Hal ini dapat dilihat pada
registrasi akhir tahun 2018. Penduduk laki-laki berjumlah
2.834 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak
2.700 jiwa. Jika dilihat menurut desa, tercatat Desa
Uitiuhana memiliki jumlah penduduk tertinggi dibandingkan
desa lainyaitu sebanyak 1.693 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga
yang ada di wilayah kecamatan Semau Selatan sebanyak
1.499 KK.Jumlah penduduk Semau Selatan dengan
perincian:
9
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Semau Selatan
6. JUMLAH KK MISKIN
10
Jenis Asuransi
Jumlah KK Kesehatan
NO DESA
Miskin
BPJS JK3
1 Naikean 156 721 38
2 Akle 223 896 62
3 Uitiuhtuan 165 689 21
4 Onansila 112 473 37
5 Uitiuhana 371 1589 112
6 Uiboa 182 811 85
Jumlah 1.209 5179 355
Sumber :BPS Kabupaten Kupang 2019
13
TTU YANG ADA JUMLA
H
TTU
YANG
N ADA
DESA
O SARANA SARANA
PENDIDIKAN KESEHATAN TEMPA
PASA
S PUSKE Pustu/ T
S R
SMP M S Polind IBADAH
D
A MAS es
1 Naikean 1 0 0 0 1 6 0 8
2 Akle 1 1 0 1 0 4 0 7
3 Uitiuhtuan 1 0 0 0 1 4 0 6
4 Onansila 1 0 0 0 1 2 0 4
5 Uitiuhana 2 0 0 0 1 6 0 9
6 Uiboa 2 1 1 0 2 3 0 9
JUMLAH 8 2 1 1 6 25 0 43
Sumber:Data Primer Pengelola Program Kesling Puskesmas Tahun 2019
6. SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kecamatan
Semau Selatan berjumlah 11 sekolah, dimana terdapat 8 SD
(Sekolah Dasar), yang terletak di masing – masing desa.
Secara detail terdapat pada table dibawah ini :
SARANA PENDIDIKAN
NO DESA
SD SMP SMA
1 Naikean 1 0 0
2 Akle 1 1 0
3 Uitiuhtuan 1 0 0
4 Onansila 1 0 0
5 Uitiuhana 2 0 0
6 Uiboa 2 1 1
JUMLAH 8 2 1
Sumber: Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas
Tahun 2019
14
Sarana dan Prasarana yang ada di dalam ruangan Poli Gigi
terdiri dari dental unit, meja kerja, kursi, lemari alat, dan
beberapa alat dan bahan untuk melakukan tindakan
pencabutan dan penambalan pada gigi.
17
Gambar Denah Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
1
U
3
2
5 4
6
3
6 5
7 6
5 8
6
Keterangan:
1. Jendela
2. Dental unit
3. Tempat sampah
4. Meja alat
5. Lemari alat
6. Kursi
7. Meja kerja
8. Pintu
Target Harga
Jenis Sasara Volu Wak Lokas Pelaksan Jumla
Tahun Satua
Kegiatan n me tu i aan h
an n
Transport
Siswa 8 SD, 3 org x
petugas
SD, 1.350 SMP 11 150.0 4.950.0
untuk 1 Mei
SMP, org 2, 1 Sekolah 00 00
kegiatan
SMA SMA x 1 hari
UKGS
19
9. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yangterdapat di wilayah kecamatan Semau selatan terdiri dari 15
posyandu bayi balita, 12 posyandu usila dan 12 pos pembinaan
terpadu.
POS
POS
YAND
STRATA POSYANDU BIND
U
NAMA U
NO USILA
DESA
PRA PUR
MADY MANDI JUMLA
TAM NAM
A RI H
A A
1 Naikean 0 0 2 0 2 2 2
2 Akle 0 1 2 0 3 2 2
3 Uituhtuan 0 0 2 0 2 2 2
4 Onansila 0 0 2 0 2 1 1
5 Uitiuhana 0 0 1 0 1 3 3
6 Uiboa 0 0 5 0 5 2 2
JUMLAH 0 1 14 0 15 12 12
Sumber : Data Profil Puskesmas Akle 2019
20
Tabel 2.13 UKGS pada siswa SD
MURID SD
JUMLAH
JUMLAH YANG
NO DESA MURID SD
SD DIPERIKSA
L P L+P L P L+P
1 Naikean 1 52 47 99 52 46 98
2 Akle 1 86 67 153 82 64 146
Uitiuhtua
3 1 53 54 107 51 52 103
n
4 Onansila 1 32 29 61 31 29 60
5 Uitiuhana 2 123 117 240 121 115 236
6 Uiboa 1 61 52 113 61 51 112
JUMLAH 8 407 366 773 398 357 755
Sumber : Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas Akle
21
B. Hasil Pemeriksaan Gigi pada Program UKGS untuk siswa
SMP
Pemeriksaan gigi dan mulut dilaksanakan pada 2 SMP
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Akle yaitu di SMP N 1
Semau Selatan yang terletak di Desa Uiboa dan SMP N 2 Semau
Selatan yang terletak di desa Akle. Jumlah keseluruhan siswa
SMP yang ada di kecamatan Semau Selatan sebanyak 407
siswa, dimana siswa laki-laki berjumlah 201 siswa dan siswa
perempuan berjumlah 206 siswa. Adapun hasil pemeriksaan
yang dilakukan terhadap murid SMP adalah :
MURID SMP
JUMLAH
JUMLAH YANG
NO DESA MURID SMP
SMP DIPERIKSA
L P L+P L P L+P
1 Naikean 0 0 0 0 0 0 0
2 Akle 1 50 29 79 48 29 77
Uitiuhtua
3 0 0 0 0 0 0 0
n
4 Onansila 0 0 0 0 0 0 0
5 Uitiuhana 0 0 0 0 0 0 0
6 Uiboa 1 151 177 328 138 176 314
JUMLAH 2 201 206 407 186 205 391
Sumber : Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas Akle
C. Hasil Pemeriksaan Gigi pada Program UKGS untuk siswa
SMA
Pemeriksaan gigi dan mulut dilaksanakan di SMA N 1
Semau Selatan yang terletak di desa Uiboa. Jumlah
keseluruhan siswa SMA yang ada di kecamatan Semau Selatan
sebanyak 298 siswa, dimana siswa laki-laki berjumlah 145
siswa dan siswa perempuan berjumlah 153 siswa. Adapun hasil
pemeriksaan yang dilakukan terhadap siswa SMA adalah :
22
Tabel 2.15 UKGS pada siswa SMA
MURID SMA
JUMLAH MURID
JUMLAH YANG
NO DESA SMA
SMA DIPERIKSA
L P L+P L P L+P
1 Naikean 0 0 0 0 0 0 0
2 Akle 0 0 0 0 0 0 0
Uitiuhtua
3 0 0 0 0 0 0 0
n
4 Onansila 0 0 0 0 0 0 0
5 Uitiuhana 0 0 0 0 0 0 0
6 Uiboa 1 145 153 298 128 149 277
JUMLAH 1 145 153 298 128 149 277
Sumber : Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas Akle
23
BAB III
HASIL PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
Hasil pencapaian Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah Puskesmas Akle Tahun 2019 sebagai berikut :
JENIS
NO SATUAN SASARAN TARGET KESENJA
KEGIATAN PENCAPAIAN
NGAN
1 UKM ESENSIAL x x x x x x x x
PROMKES X x x x x x x x
UPAYA
KESEHATAN
1.478 SISWA 1.478 100% 1423 96% 55
GIGI SEKOLAH
(UKGS 4%
24
BAB IV
ANALISA MASALAH
1. IDENTIFIKASI MASALAH
96,28
1 UKGS ( Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ) 1.478 1.478 100% 1.423 55 -15,0
%
Siswa SD, SMP, dan SMA se-
kecamatan Semau Selatan 300 300 100% 489 163% -189 -63%
menderita karies
Siswa SD, SMP, SMA yang tidak 96,28
1.478 1.478 100% 1.423 55 3,72%
mendapat pelayanan kesehatan gigi %
25
2. MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG
Dalam menetapkan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG (Urgensi, Seriousness,
Growt) dengan skala likers 1 - 5 (5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil).
Program Wajib
UKGS
26
3. MENETAPKAN PENYEBAB MASALAH
Kurangnya
koordinasi dan
konsolidasi
lintas sektoral
Jenis dan
jumlah
peralatan
untuk
pengobatan gigi
dan mulut
belum
terpenuhi
dikarenakan
kurangnya
28
dana untuk
pengadaan alat
dan bahan
29
4. DIAGRAM FISH BONE
Manusia Metode
Penyuluhan kurang
Kurangnya pengetahuan siswa
Tentang kebersihan gigi dan mulut
konkor lintas sektor kurang
Tidak tersedianya
UKGS KIT
Kurangnya dana untuk Tingkat ekonomi rendah
pengadaan alkes
Sarana
Dana Lingkungan
30
Manusia Metode
Tidak tersedianya
UKGS KIT Kurangnya dana untuk
Perawatan gigi Tingkat kehadiran siswa masih
kurang
Sarana
Dana Lingkungan
31
5. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN CARL
Hasil
SKOR Ranking
No Pemecahan Masalah CxAxRxL
C A R L
32
6. CARA PEMECAHAN MASALAH
33
f. Persepsi sehat dan sakit konsolidasi petugas
siswa SD tidak sama dengan kesehatan dengan
petugas kesehatan guru sekolah
34
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN UKGS TAHUN 2021
36
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
Komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dengan seluruh sektor
terkait merupakan cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah kecil
yang apabila tidak diatasi dapat mengancam keberhasilan program.
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dari tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan tujuan tersebut, pencapaian
dapat dievaluasi sejalan dengan keberhasilan yang diperoleh, berupa :
1. Penurunan jumlah siswa yang mengalami sakit gigi
2. Pemanfaatan pola pelayanan, seperti peningkatan jumlah anak
sekolah yang melakukan pemeriksaan regular dan anak sekolah
yang datang untuk melakukan penambalan pada gigi yang
berlubang
3. Kepuasaan anak sekolah akan perawatan yang diperoleh
4. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor
Berdasarkan uraian – uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
yang didapatkan bahwa ada 61,35% siswa SD, SMP dan SMA se-
Kecamatan Semau Selatan menderita karies dan ada 3,72% siswa yang
tidak mendapatkan pelayanan kesehatan gigi. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran para siswa tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan kebersihan rongga mulut dan tingkat
kehadiran para siswa ke sekolah juga masih kurang.Selain itu, juga
dikarenakan kurangnya peralatan UKGS untuk melakukan tindakan
pemeriksaan dan perawatan preventif dan kuratif di sekolah serta
koordinasi dan konsolidasi dengan lintas sektoral masih kurang.
B. SARAN
1. Untuk Institusi
Kegiatan UKGS dapat terlaksana dengan baik apabila adanya
dukungan sarana/ alat dan dukungan antar program dan lintas
sektor.
2. Untuk Masyarakat dan sekolah
37
Diharapkan peran serta dari guru UKS dan orangtua agar kegiatan
UKGS dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
38
PLANNING OF ACTION (POA)
PROGRAM KESEHATAN UKGS
Oleh:
drg. TIFFANY
PUSKESMAS AKLE
KECAMATAN SEMAU SELATAN
KABUPATEN KUPANG
2021
39
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyusun laporan danrencana kegiatan program Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah Puskesmas Akle Kabupaten Kupang tahun 2019.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah
membantu selama penyusunan laporan dan POA ini :
4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pembuatan laporan, sehingga
laporan dan POA ini dapat tersusun dengan baik.
drg. Tiffany
NRPK. 24.6.0102720
40
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Program 2
C. Manfaat 2
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan 26
B. Saran 26
ii
42