Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting bagi kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Kondisi
kesehatan yang ada dalam rongga mulut berpengaruh pada kondisi kesehatan
umum. Beberapa penyakit yang bermanifestasi dalam rongga mulut seperti
infeksi HIV dan diabetes mellitus. Penyakit gigi yang banyak diderita oleh
masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun
periodontitis adalah penyakit yang banyak terjadi karena adanya interaksi
antara beberapa faktor yaitu host (gigi,gusi, lidah), pejamu (bakteri/plak),
substrat (makanan kariogenik) dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah
apabila kebiasaan/perilaku kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak
usia dini.
Penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah
karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun periodontitis adalah
penyakit yang banyak terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor
yaitu host (gigi, gusi, lidah), penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan
kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila
kebiasaan/perilaku kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia
dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi
susu/sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Kondisi rongga
mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada
kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari karies.
Sebaliknya gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada
pertumbuhan gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga
kondisi kesehatan rongga mulut saat ini adalah cerminan dari kondisi rongga
mulut di masa lalu. Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu
dilakukan sejak dini, dengan memberikan wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut, serta membentuk perilaku/kebiasaan yang baik dalam
pemeliharaan kesehatan gigi.

1
II. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan meningkatkan status
kesehatan gigi masyarakat secara optimal melalui upaya promotif dan
preventif dan kuratif.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai sumber rujukan materi layanan sederhana kesehatan gigi dan
mulut
b. Untuk mengurangi resiko terjadinya karies pada masyarakat

III. MANFAAT
1. Manfaat untuk puskesmas
Memberikan data mengenai perilaku kesehatan gigi dan kebersihan
rongga mulut masyarakat yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan
untuk lebih banyak mengadakan program penyuluhan kepada masyarakat
mengenai masalah gigi dan perawatan kesehatan gigi.
2. Manfaat untuk masyarakat
Sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan gigi serta
sarana untuk mengetahui perilaku kesehatan masyarakat terutama yang
berhubungan dengan kesehatan giginya.

2
BAB II
ANALISA SITUASI

I. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


A. DATA UMUM
- Provinsi : Nusa Tenggara Timur
- Kabupaten : Kupang
- Nama Puskesmas : Puskesmas Akle
- Kode Puskesmas : P5303101201
- Alamat Puskesmas : Dusun 3 Desa Akle, Semau
Selatan
- Nomor Telepon :-
- Alamat email : puskesmasakle11@gmail.com
- Kepala Puskesmas :
- Kategori Penilaian : Sangat terpencil
- Jenis Puskemas : Non Rawat Inap

B. DATA DASAR
- Letak Puskesmas : Ibukota Kecamatan
- Wilayah Kerja Puskesmas
o Luas Wilayah : 122,3 Km2
o Jumlah Desa : 6 Desa
- Demografi Puskesmas
o Jumlah Penduduk : 5.534 Jiwa
o Jumlah KK : 1.499 KK
o Jumlah KK Miskin : 1.209 KK

C. VISI
Visi Puskesmas Akle yaitu “Menjadi puskesmas dengan pelayanan
bermutu dan mandiri menuju masyarakat Akle sehat”.
 Akle Sehat adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Akle yang
memiliki kondisi sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
 Mandiri adalah masyarakat Akle yang bisa memberdayakan diri
sendiri dalam bidang kesehatan dengan sadar, mau dan mampu

3
untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat
bencana maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
untuk hidup sehat.
 Bermutu adalah pelayanan prima yang sesuai prosedur, dengan
tenaga kesehatan yang professional di bidangnya sehingga terjamin
kualitas pelayanan tersebut.

D. MISI
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang dibangun dalam
Rencana Strategi Puskesmas Akle 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif.
2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas.
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan
hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara
komprehensif.

E. MOTO
Moto Puskesmas Akle adalah sebagai berikut :
 “Ikhlas dalam pengabdian, professional dalam penanganan, santun
dalam pelayanan”

F. BUDAYA KERJA
Budaya kerja Puskesmas Akle adalah “SEHATI”, yaitu:
 S = Santun, sopan bertutur kata dan berperilaku
 E = Empati, melayani dengan sepenuh hati
Handal, memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga
 H =
professional
 A = Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan
Teladan, menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat
 T =
dalam berperilaku sehat
 I = Integritas dalam melaksanakan tugas

G. TATA NILAI
Tata nilai Puskesmas Akle, yaitu sebagai berikut :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementrian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
4
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-timgginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama
dan status social ekonomi.
2. Inklusi
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di
daerah, situasi kondisi setempat, social budaya dan kondisi geografis.
Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangganan
yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

H. STRATEGI
Strategi yang dimiliki oleh Puskesmas Akle, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional
dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan pengutamaan
pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu.

5
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan,
dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisaasi
kesehatan yang bertanggungjawab.

I. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM

KEPALA PUSKESMAS
YEMIS G. HATAN, S.Kep,Ns

BAGIAN TATA USAHA


FRANSISKA MOY, SKM

UKP KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN PUSK. DAN


LABORATORIUM JARINGAN FASYANKES
WARSI, S.Farm., Apt BURHANUDIN, S.Kep

KES. GIGI & MULUT PUSTU/POLINDES


drg. TIFFANY ESRI MASU, Amd.Keb

PUSTU ONANSILA PUSTU UIBOA


NOVIANA TANESI, Amd.Keb Ns, FIVITRIANI O. MENGGA, S.Kep
ARI BISSILISIN IBRAHIM BLEGUR,Amd,Farm

PUSTU UITIUH ANA POLINDES UIBOA


TRIVENA BURENI, Amd.Keb NEKHA UPA, Amd.Keb
MARTHANTI NAN

POLINDES NAIKEAN
PUSTU UITIUH TUAN
MARIA WANGGE, Amd.Keb
RAHEL PONG, Amd.Keb
BENDELINA LASI

6
II. DATA WILAYAH PUSKESMAS
1. PETA WILAYAH PUSKESMAS (ganti)

2. BATAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Secara geografis, Kecamatan Semau Selatan berada di wilayah


Kabupaten Kupang. Kecamatan Semau Selatan merupakan
Kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Semau pada tahun
2009, dengan batas-batas wilayah :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Semau
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Pukuafu
 Sebelah Timur : berbatasan dengan Teluk Kupang
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Laut Sawu

3. LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS


Luas wilayah kerja Pukesmas Akle sebesar 122,3 km2

4. PEMBAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


Wilayah Kecamatan Semau Selatan terdiri dari 6 desa dan 28
dusun, Wilayah desa terbesar yaitu Desa Uiboa yang menempati
25,69 persen wilayah Semau Selatan dan wilayah desa terkecil
yaitu Desa Onansila yang menempati 7,66 persen dari wilayah
Kecamatan Semau Selatan, dengan perincian sebagai berikut :

7
Tabel 2.1 Nama Desa di Kecamatan Semau Selatan

JUMLAH JUMLAH JUMLAH


NO DESA
DUSUN RW RT
1 Naikean 5 10 20
2 Akle 5 10 20
3 Uitiuhtuan 5 8 16
4 Onansila 4 8 8
5 Uitiuhana 5 9 19
6 Uiboa 4 10 5
Jumlah 28 55 88
Sumber: BPS Kabupaten Kupang tahun 2019

5. JUMLAH PENDUDUK
Kependudukan sebagai komponen dalam pembangunan
merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan. Komposisi penduduk Semau
Selatan didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Jumlah
penduduk Semau Selatan mencapai 5.534 jiwa pada tahun 2019.
Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Hal ini dapat dilihat pada registrasi
akhir tahun 2018. Penduduk laki-laki berjumlah 2.834 jiwa
sedangkan penduduk perempuan sebanyak 2.700 jiwa. Jika
dilihat menurut desa, tercatat Desa Uitiuhana memiliki jumlah
penduduk tertinggi dibandingkan desa lain yaitu sebanyak 1.693
jiwa. Jumlah Kepala Keluarga yang ada di wilayah kecamatan
Semau Selatan sebanyak 1.499 KK. Jumlah penduduk Semau
Selatan dengan perincian:

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Semau Selatan

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH


NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P
1 Naikean 373 368 741
2 Akle 491 474 964
3 Uitiuhtuan 383 366 749
4 Onansila 264 225 489
5 Uitiuhana 858 835 1693
6 Uiboa 465 432 897
Jumlah 2.834 2.700 5.534
Sumber: BPS Kabupaten Kupang 2019

8
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2019

KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK RASIO


NO UMUR PEREM JENIS
(TAHUN) LAKI-LAKI JUMLAH KELAMIN
PUAN
1 0–4 435 431 866 100,93
2 5–9 430 350 780 122,86
3 10 – 14 305 295 600 103,39
4 15 – 19 211 195 406 108,21
5 20 – 24 215 189 404 113,76
6 25 – 29 209 197 406 106,09
7 30 – 34 159 161 320 98,76
8 35 – 39 149 152 301 98,03
9 40 – 44 125 108 233 115,74
10 45 – 49 109 115 224 94,78
11 50 – 54 111 112 223 99,11
12 55 – 59 91 94 185 96,81
13 60 – 64 81 92 173 88,04
14 65 – 69 77 80 157 96,25
15 70 – 74 62 70 132 88,57
16 75+ 65 59 124 110,17
JUMLAH 2.834 2.700 5.534 105

Sumber : BPS Kabupaten Kupang 2019


Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Semau Selatan sebanyak 5.534 orang yang terdiri dari,
Laki-laki sebanyak 2.834 orang, perempuan 2.700 orang.

6. JUMLAH KK MISKIN

Jenis Asuransi
Jumlah KK Kesehatan
NO DESA
Miskin
BPJS JK3
1 Naikean 156 721 38
2 Akle 223 896 62
3 Uitiuhtuan 165 689 21
4 Onansila 112 473 37
5 Uitiuhana 371 1589 112
6 Uiboa 182 811 85
Jumlah 1.209 5.179 355
Sumber : BPS Kabupaten Kupang 2019

7. JUMLAH MATA PENCAHARIAN PENDUDUK

9
Sektor pertanian dan kelautan mempunyai peranan yang besar
dalam menunjang kegiatan perekonomian di Kecamatan Semau
Selatan, sehingga sektor ini diharapkan mampu menyediakan
kebutuhan pangan bagi penduduk dan menjadi tulang punggung
bagi perkembangan sektor lain seperti sektor perdagangan, sektor
industry dan lain-lain. Yang menjadi potensi unggulan daerah
antara lain, rumput laut, padi sawah, padi ladang, palawija seperti
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang ijo.

III. DATA SUMBER DAYA KESEHATAN


1. DATA SARANA DAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN
Sarana dan tempat pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah
kerja Puskesmas Akle sebagai berikut :

Tabel 2.4 Sarana dan Tempat Pelayanan Kesehatan

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH


1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 4
3 Pos Persalinan Desa 2
JUMLAH 7
Sumber : Data Profil Puskesmas 2019
2. JEJARING PUSKESMAS
Puskesmas Akle juga memiliki 3 jenis jejaring puskesmas, yang
terdiri dari Posyandu bayi balita berjumlah 15 posyandu, posyandu
usila berjumlah 12 posyandu dan pos pembinaan terpadu
berjumlah 12 posbindu, secara rinci :

Tabel 2.5 Jejaring Puskesmas

NO JENIS JEJARING JUMLAH


1 Posyandu Bayi Balita 15
2 Posyandu Usila 12
3 Pos Pembinaan Terpadu 12
JUMLAH 39
Sumber : Data Profil Puskesmas 2019

10
3. SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Puskesmas
Akle , yaitu pusling roda 4 ada 2 mobil, rumah dinas ada 4 unit,
kendaraan transportasi untuk roda 4 ada 2 mobil dan roda 2
sebanyak 8 motor, adanya ketersediaan air bersih dan listrik juga
sudah 24 jam sejak tahun 2017.

Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Kesehatan

NO JENIS SARANA DAN PRASANA JUMLAH


1 Pusling roda 4 2
2 Pusling roda 2 0
3 Rumah dinas 4
4 Kendaraan transportasi roda 4 2
5 Kendaraan transportasi roda 2 8
6 Ketersediaan air bersih Ada
7 Ketersediaan listrik Ada
JUMLAH 16
Sumber : Data Profil Puskesmas 2019
4. SUMBER DAYA KESEHATAN
Puskesmas Akle memiliki beberapa jenis sumber daya kesehatan
sebagai berikut :

Tabel. 2.7 Sumber Daya Kesehatan Menurut Status Kepegawaian

Status Kepegawaian Jumlah


No Jenis SDM
PNS PTT Kontrak Sukarela
1 Dokter 0 1 0 0 1
2 Dokter Gigi 0 1 0 0 1
3 Bidan 4 1 1 1 7
4 Perawat 4 1 3 0 8
5 Perawat Gigi 1 0 0 1 2
6 Sanitarian 1 1 0 0 2
7 Tenaga Gizi 1 1 0 0 2
8 Analis Kesehatan 0 1 0 0 1
9 Apoteker 0 1 0 0 1
10 Teknik Kefarmasian 1 0 0 0 1
11 Tenaga Kesmas 2 1 0 3
12 Tenaga Nakes Lain 0 0 0 0 0
13 Tenaga Non-Nakes 0 0 3 1 4
Jumlah 14 9 7 3 33
Sumber : Data Profil Puskesmas 2019

11
5. SARANA TEMPAT – TEMPAT UMUM
Sarana TTU (Tempat-Tempat Umum) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Akle terdiri dari sarana pendidikan sebanyak 11
sekolah, sarana kesehatan yaitu puskesmas sebanyak 1 puskesmas
yaitu Puskesmas Akle, tempat ibadah sebanyak 24 tempat ibadah,
sehingga total keseluruhan sarana tempat – tempat umum
berjumlah 37 tempat.
Tabel 2.8 Sarana tempat – tempat umum

TTU YANG ADA JUMLAH


TTU
YANG
ADA
NO DESA
SARANA TEMPAT
SARANA KESEHATAN PASAR
PENDIDIKAN IBADAH
PUSKES Pustu/
SD SMP SMA
MAS Polindes
1 Naikean 1 0 0 0 0 6 0 7
2 Akle 1 1 0 1 0 4 0 7
3 Uitiuhtuan 1 0 0 0 0 4 0 5
4 Onansila 1 0 0 0 0 2 0 3
5 Uitiuhana 2 0 0 0 0 6 0 8
6 Uiboa 2 1 1 0 0 3 0 7
JUMLAH 8 2 1 1 0 25 0 37
Sumber : Data Primer Pengelola Program Kesling Puskesmas Tahun 2019

6. SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kecamatan Semau
Selatan berjumlah 11 sekolah, dimana terdapat 8 SD (Sekolah
Dasar), yang terletak di masing – masing desa. Secara detail
terdapat pada table dibawah ini :

Tabel 2.9 Sarana Pendidikan

SARANA PENDIDIKAN
NO DESA
SD SMP SMA
1 Naikean 1 0 0
2 Akle 1 1 0
3 Uitiuhtuan 1 0 0
4 Onansila 1 0 0
5 Uitiuhana 2 0 0
6 Uiboa 2 1 1
JUMLAH 8 2 1
12
Sumber : Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas Tahun 2019

7. SARANA DAN PRASARANA RUANGAN


Sarana dan Prasarana yang ada di dalam ruangan Poli Gigi terdiri
dari dental unit, meja kerja, kursi, lemari alat, dan beberapa alat
dan bahan untuk melakukan tindakan pencabutan dan
penambalan pada gigi.

Tabel 2.10 Alat Kesehatan dalam Ruangan Gigi dan Mulut

JUMLAH KONDISI BARANG JUMLAH


NO JENIS/NAMA BARANG BARANG RUSAK RUSAK JUM PERMIN
STANDAR BAIK TAAN
RINGAN BERAT LAH
1. Atraumatic Restoratice Treatment (ART) 1 buah 0 0 0 0 1 buah
- Enamel Access Cutter 1 buah 0 0 0 0 1 buah
- Ekskavator berbentuk sendok ukuran
1 buah 0 0 0 0 1 buah
kecil
- Ekskavator berbentuk sendok ukuran
1 buah 0 0 0 0 1 buah
sedang
- Ekskavator berbentuk sendok ukuran
1 buah 0 0 0 0 1 buah
besar
- Double Ended Applier and Carver 1 buah 0 0 0 0 1 buah
- Spatula Plastik 1 buah 0 0 0 0 1 buah
- Hatchet 1 buah 0 0 0 0 1 buah
- Batu Asah 1 buah 0 0 0 0 1 buah
2. Bein Lurus Besar 1 buah 0 0 0 0 1 buah
3. Bein Lurus Kecil 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air
4. Jet Handpiece (kecepatan tinggi) (round, 1 set 0 0 0 0 1 set
inverted, fisur)
Bor Intan Kontra Angle Handpiece
5. konvensional (kecepatan rendah) (round, 1 set 0 0 0 0 1 set
inverted, fisur)
6. Ekskavator berujung dua (besar) 5 buah 0 0 0 0 5 buah
7. Ekskavator berujung dua (kecil) 5 buah 0 0 0 0 5 buah
8. Gunting operasi gusi (Wagner) 12 cm 1 buah 0 0 0 0 1 buah
9. Handpiece kontra angle 1 buah 0 0 0 0 1 buah
10. Handpiece straight 1 buah 0 0 0 0 1 buah
11. Kaca mulut datar NO. 4 tanpa tangkai 5 buah 1 0 0 1 4 buah
Klem/pemegang jarum jahit (Mathieu
12. 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Standar)
Set Kursi Gigi elektrik yang terdiri dari:
- Kursi gigi 1 buah 1 0 0 1 0
- Cuspidor unit 1 buah 1 0 0 1 0
13.
- Meja instrument 1 buah 1 0 0 1 0
- Foot controller untuk handpiece 1 buah 1 0 0 1 0
- Kompresor oiliness 1 PK 1 buah 1 0 0 1 0
14. Jarum ekstirpasi 1 set 0 0 0 0 1 set
15. Jarum K-file (15-40) 1 set 0 0 0 0 1 set
16. Jarum K-file (45-80) 1 set 0 0 0 0 1 set
17. Light curing 1 buah 0 0 0 0 1 buah
18. Mikromotor dengan kontra dan straight angle 1 buah 0 0 0 0 1 buah

13
19. Pelindung jari 1 buah 0 0 0 0 1 buah
20. Pemegang matriks 1 buah 0 0 0 0 1 buah
21. Penahan lidah 1 buah 4 0 0 4 1 buah
22. Cryer distal 1 buah 0 0 0 0 1 buah
23. Cryer mesial 1 buah 0 0 0 0 1 buah
24. Penumpat plastis 1 buah 1 0 0 0 1 buah
25. Periodontal probe 1 buah 0 0 0 0 1 buah
26. Penumpat semen berujung dua 1 buah 0 0 0 0 1 buah
27. Pinset gigi 5 buah 1 0 0 1 4 buah
28. Polishing bur 1 set 0 0 0 0 1 set
29. Skeler standar, bentuk cangkul kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
30. Skeler standar, bentuk cangkul kanan 1 buah 0 0 0 0 1 buah
31. Skeler standar, bentuk tombak 1 buah 0 0 0 0 1 buah
32. Skeler standar, black kiri dan kanan 1 buah 0 0 0 0 1 buah
33. Skeler standar, black kiri dan kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
34. Skeler ultrasonic 1 buah 0 0 0 0 1 buah
35. Sonde lengkung 5 buah 1 0 0 1 4 buah
36. Sonde lurus 5 buah 0 0 0 0 5 buah
37. Spatula pengaduk semen 1 buah 0 0 0 0 1 buah
38. Spatula pengaduk semen ionomer 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Set tang pencabutan dewasa (set)
Tang gigi anterior rahang atas dewasa 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi premolar rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi molar kanan rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi molar kiri rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar 3 rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
39. Tang sisa akar gigi anterior rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang sisa akar gigi posterior rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi anterior dan premolar rahang
1 buah 1 0 0 1 0
bawah
Tang gigi molar rahang bawah kanan/kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi molar 3 rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Set tang pencabutan gigi anak
Tang gigi anterior rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang molar rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar susu rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
40.
Tang sisa akar rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi anterior rahang bawah 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 0 0 0 0 1 buah
41. Scalpel, mata pisau bedah (besar) 1 buah 0 0 0 0 1 buah
42. Scalpel, mata pisau bedah (kecil) 1 buah 0 0 0 0 1 buah
43. Scalpel, tangkai pisau operasi 1 buah 0 0 0 0 1 buah
44. Tangkai kaca mulut 5 buah 1 0 0 0 4 buah

14
Gambar Denah Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut

1
U

3
2

5 4

6
6 5 3

7 56 8

Keterangan:
1. Jendela
2. Dental unit
3. Tempat sampah
4. Meja alat
5. Lemari alat
6. Kursi
7. Meja kerja
8. Pintu

15
8. SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Sumber pembiayaan untuk program Kesehatan Gigi dan Mulut
tidak ada.

9. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT


(UKBM)
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang terdapat di wilayah kecamatan Semau selatan terdiri dari
15 posyandu bayi balita, 12 posyandu usila dan 12 pos
pembinaan terpadu.

Tabel 2.11 Jumlah UKBM yang ada di Puskesmas Akle

POS
POS
STRATA POSYANDU YANDU
BINDU
NO NAMA DESA USILA
PRA PUR
MADYA MANDIRI JUMLAH
TAMA NAMA
1 Naikean 0 0 2 0 2 2 2
2 Akle 0 1 2 0 3 2 2
3 Uituhtuan 0 0 2 0 2 2 2
4 Onansila 0 0 2 0 2 1 1
5 Uitiuhana 0 0 1 0 1 3 3
6 Uiboa 0 0 5 0 5 2 2
JUMLAH 0 1 14 0 15 12 12
Sumber : Data Profil 2019
IV. DATA KHUSUS PROGRAM
A. Hasil Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas
Akle
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas Akle pada tahun
2019 melayani sebanyak 1.001 jumlah kasus gigi, dimana jumlah tumpatan
gigi tetap sebanyak 10 kasus dan jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak 59
kasus. Rasio tumpatan/pencabutan sebesar 0.2

Tabel 2.12 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Akle


PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
NO DESA RASIO
JUMLAH KASUS TUMPATAN PENCABUTAN
TUMPATAN/
GIGI TETAP GIGI TETAP GIGI TETAP
PENCABUTAN
1 Naikean 111 0 4 0.0
2 Akle 247 2 10 0.2
3 Uitiuhtuan 105 0 5 0.0
4 Onansila 101 1 2 0.5
5 Uituihana 250 6 23 0.3
6 Uiboa 187 1 15 0.1
JUMLAH 1.001 10 59 0.2
Sumber : Pemegang Program Poli Gigi 2019
16
BAB III
HASIL PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

Berdasarkan hasil kinerja Tahun 2019 maka dapat dilihat pencapaian program Poli Gigi Puskesmas Akle adalah sebagai berikut :

NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN TARGET  


PENCAPAIAN KESENJANGAN

           

Perse Perse Perse


        Jumlah Jumlah Jumlah
n n n

1 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN X X X X X X X


X

  PENGOBATAN X X X X X X X X

  1. KUNJUNGAN RAWAT JALAN GIGI 215 5.386 215 4% 348 6% 462 2%

17
18
BAB IV
ANALISA MASALAH

1. IDENTIFIKASI MASALAH

Kegiatan Target Pecapaian Kesenjangan


UKM Sasara
No Pengembangan n Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
1 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
  1.    Upaya Kesehatan Perorangan

A. Pengobatan

1. Kunjungan rawat
jalan gigi
5.386 215 4% 348 6% 462 2%
- Masyarakat desa
di kecamatan
Semau Selatan
menderita penyakit
karies
 

19
2. MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG
Dalam menetapkan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG (Urgensi, Seriousness, Growt) dengan
skala likers 1 - 5 (5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil)

NO MASALAH U S G TOTAL

Ada 6 % masyarakat desa di Kecamatan


1. 4 5 5 14
Semau Selatan menderita penyakit karies.

3. MENETAPKAN PENYEBAB MASALAH

UPAYA
ASPEK INTERNAL ASPEK EKSTERNAL
KESEHAT
MASALAH
NO AN
PRIORITAS DANA/ SARANA
PUSKESM MANUSIA METODE SASARAN LINGKUNGAN
MATERIAL /ALAT
AS
1 UKGMD Ada 6 % Kurangnya Alat dan Belum adanya Penyuluhan Petugas PKM & Kurangnya
Bahan gigi alat tentang Pengelola pegetahuan dan
masyarakat desa pengetahuan terbatas pemeriksaan kesehatan gigi Program partisipasi dari
di Kecamatan masyarakat dan bahan gigi dan mulut dan masyarakat desa
yang memadai karies. akan pentingnya
Semau Selatan tentang kesehatan gigi.
menderita kesehatan gigi
penyakit karies. dan mulut
Kurangnya
koordinasi dan

20
konsolidasi lintas
sektoral
Kurangnya alat
dan bahan untuk
melakukan
perawatan
preventif dan
atau kuratif di
desa.
Jenis dan jumlah
peralatan untuk
pengobatan gigi
dan mulut belum
terpenuhi
dikarenakan
kurangnya dana
untuk
pengadaan alat
dan bahan
tersebut.

4. DIAGRAM FISH BONE

Manusia
Metode21
kurangnya Sosialisasi kurang
Ada 6 % masyarakat desa
pengetahuan personal oral hygiene kurang penyuluhan kurang di kecamatan Semau
masyarakat tentang Selatan menderita
kesehatan gigi & mulut konkor lintas sektor kurang penyakit karies

kurangnya dana untuk


Alat pemeriksaan pengadaan alkes
gigi kurang
memadai tingkat ekonomi rendah

Sarana
Dana Lingkungan

22
5. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN CARL

SKOR
HASIL
NO PEMECAHAN MASALAH RANK
CxAxRxL
C A R L
Pengadaan alkes untuk
1. pemeriksaan dan perawatan 5 5 4 4 400 1
pada gigi
2 Pembagian leaflet 3 3 4 3 108 3
Penyuluhan di Posyandu
3 3 4 4 3 144 2
melalui program UKGMD

23
6. CARA PEMECAHAN MASALAH

PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


NO PENYEBAB MASALAH KET
MASALAH MASALAH TERPILIH

a. Pengetahuan masyarakat akan a. Pengadaan alat 1. Pengadaan alat


pentingnya menjaga kebersihan gigi kesehatan untuk kesehatan untuk
dan mulut masih kurang pemeriksaan dan pemeriksaan dan
b. Sarana penyuluhan kurang perawatan pada gigi perawatan pada gigi
Ada 35,63% c. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan b. Penyuluhan tentang 2. Penyuluhan di Posyandu
masyarakat desa
di kecamatan mulut kurang pentingnya menjaga melalui program
1
Semau Selatan d. Tingkat pendidikan dan ekonomi kebersihan gigi dan UKGMD
menderita
penyakit karies rendah mulut pada masyarakat 3. Pembagian leaflet
e. Jumlah dana yang kurang desa
f. Kurangnya peralatan untuk c. Penyuluhan tentang
pemeriksaan dan pengobatan gigi dan pentingnya fungsi gigi
mulut dalam rongga mulut

24
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN POLI GIGI TAHUN 2021

UPAYA INDIKATOR SUMBER


KEBUTUHAN SUMBER DAYA
NO KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET VOL KEBER PEM
PUSKESMAS DANA ALAT TENAGA HASILAN BIAYAAN
Pengadaan alat
Menyediakan alat
kesehatan Alat dan
pengobatan gigi Sesuai Alkes Tersedianya
untuk bahan sesuai APBN
1 dan mulut sesuai standar 1 set Rp 10.000.000 dan PPK Akles sesuai
pemeriksaan standart (Dinkes)
standart puskesmas obat standar
dan perawatan puskesmas
puskesmas
pada gigi

Meningkatnya
pengetahuan
Untuk memberikan
Penyuluhan di 3 x 15 Alkes, masyarakat
informasi kepada 15% dari
Promosi posyandu posy. x 1 ATK, Nakes, tentang
2 masyarakat tentang masyarakat 15 Rp 6.750.000 BOK
Kesehatan melalui program kali x Rp Alat kader penting
penting kesehatan posyandu
UKGMD 150.000 peraga kesehatan
gigi dan mulut
gigi dan
mulut

Untuk
mempermudah
pemberian Terlaksana
Pembuatan 100% x 1 x 1.348 Kertas,
3 informasi kepada masyarakat Rp 674.000 nakes pembagian BOK
leaflet 6 desa KK printer
masyarakat tentang leaflet
kesehatan gigi dan
mulut

Untuk memberikan
informasi kepada
Pemberian 100 x Pihak Tersedianya
4 masyarakat tentang masyarakat 100 lmbr Rp. 1.500.000 Kertas BOK
leaflet 15.000 ketiga leaflet
penting kesehatan
gigi dan mulut

25
BAB VI
PENUTUP

A. SIMPULAN
Komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dengan seluruh
sektor terkait merupakan cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah
kecil yang apabila tidak diatasi dapat mengancam keberhasilan program.
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dari tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Merubah perilaku dan mindset seseorang bukanlah
pekerjaan dalam satu malam akan tetapi perlu upaya yang massif terus
menerus dan berkesinambungan, hasil tidak harus kita peroleh pada saat
sekarang tetapi yang terpenting adalah generasi kita mendatang agar hidup
lebih baik, sehingga kita akan menjadi bangsa yang unggul dan maju serta
beradab.
Berdasarkan uraian – uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
yang didapatkan bahwa ada 6% masyarakat desa di Kecamatan Semau
Selatan menderita penyakit karies. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan kebersihan rongga mulut. Selain itu, juga dikarenakan
kurangnya peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan
perawatan preventif dan kuratif pada masyarakat.
Demikian POA (Plan Of Action) ini kami susun agar dapatnya di
jadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan program Kesehatan
Gigi dan Mulut yang utamanya pada dukungan pendanaan. Penyusun
berkeyakinan bahwa apabila kegiatan promotif mendapat dukungan dengan
maksimal maka masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat akan banyak
dapat di atasi.

B. SARAN
1. Untuk Institusi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dapat terlaksana dengan baik
apabila adanya dukungan sarana/alat dalam pemeriksaan maupun
melakukan perawatan kepada pasien.
2. Untuk Masyarakat
Diharapkan peran serta dari masyarakat agar melakukan
pemeriksaan rutin ke Puskesmas sehingga dapat menurunkan angka
terjadinya karies gigi.

23
PLANNING OF ACTION (POA)
PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
POLI GIGI

Oleh:

drg. TIFFANY

PUSKESMAS AKLE
KECAMATAN SEMAU SELATAN
KABUPATEN KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun
laporan danrencana kegiatan program Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Akle
Kabupaten Kupang tahun 2019.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah
membantu selama penyusunan laporan dan POA ini :

 Yemis G. Hatan, S.Kep., Ns Selaku Kepala Puskesmas Akle

 Seluruh Staff Puskesmas Akle

 Semua masyarakat di wilayah Puskesmas Akle

 Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pembuatan laporan, sehingga
laporan dan POA ini dapat tersusun dengan baik.

Dalam penyusunan laporan POA ini kami menyadari masih banyak


kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan laporan dan POA ini yang mana semua
tidak lepas dari bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moral, material
maupun spiritual.

Semoga Planing Of Action ini bermanfaat bagi penyusun khususnya


dan bagi pembaca umunya.

Akle, Januari 2020


Penyusun

drg. Tiffany
NRPK. 24.6.0102720

i
DAFTAR ISI

Kata Pengatar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Program 2
C. Manfaat 2

BAB II ANALISA SITUASI 3


A. Gambaran Umum Puskesmas 3
B. Data wilayah Puskesmas 7
C. Data Sumber Daya Kesehatan 10
D. Data Khusus Program 16

BAB III HASIL PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2020 17


A. Kinerja Tahun 2019 17

BAB IV ANALISA MASALAH 18


A. Identifikasi Masalah 18
B. Menetapkan Prioritas Masalah Dengan Metode USG 18
C. Menetapkan Prioritas Masalah 18
D. Diagram Fish Bone 19
E. Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode CARL 20
F. Cara Pemecahan Masalah 21

BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) TAHUN 2021 22


A. RUK 2021 22

BAB VI PENUTUP
A. Simpulan 23
B. Saran 23

ii

Anda mungkin juga menyukai