PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut memegang peranan penting bagi kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Kondisi
kesehatan yang ada dalam rongga mulut berpengaruh pada kondisi kesehatan
umum. Beberapa penyakit yang bermanifestasi dalam rongga mulut seperti
infeksi HIV dan diabetes mellitus. Penyakit gigi yang banyak diderita oleh
masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun
periodontitis adalah penyakit yang banyak terjadi karena adanya interaksi
antara beberapa faktor yaitu host (gigi,gusi, lidah), pejamu (bakteri/plak),
substrat (makanan kariogenik) dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah
apabila kebiasaan/perilaku kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak
usia dini.
Penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah
karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun periodontitis adalah
penyakit yang banyak terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor
yaitu host (gigi, gusi, lidah), penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan
kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila
kebiasaan/perilaku kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia
dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi
susu/sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Kondisi rongga
mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada
kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari karies.
Sebaliknya gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada
pertumbuhan gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga
kondisi kesehatan rongga mulut saat ini adalah cerminan dari kondisi rongga
mulut di masa lalu. Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu
dilakukan sejak dini, dengan memberikan wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut, serta membentuk perilaku/kebiasaan yang baik dalam
pemeliharaan kesehatan gigi.
1
II. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan meningkatkan status
kesehatan gigi masyarakat secara optimal melalui upaya promotif dan
preventif dan kuratif.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai sumber rujukan materi layanan sederhana kesehatan gigi dan
mulut
b. Untuk mengurangi resiko terjadinya karies pada masyarakat
III. MANFAAT
1. Manfaat untuk puskesmas
Memberikan data mengenai perilaku kesehatan gigi dan kebersihan
rongga mulut masyarakat yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan
untuk lebih banyak mengadakan program penyuluhan kepada masyarakat
mengenai masalah gigi dan perawatan kesehatan gigi.
2. Manfaat untuk masyarakat
Sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan gigi serta
sarana untuk mengetahui perilaku kesehatan masyarakat terutama yang
berhubungan dengan kesehatan giginya.
2
BAB II
ANALISA SITUASI
B. DATA DASAR
- Letak Puskesmas : Ibukota Kecamatan
- Wilayah Kerja Puskesmas
o Luas Wilayah : 122,3 Km2
o Jumlah Desa : 6 Desa
- Demografi Puskesmas
o Jumlah Penduduk : 5.534 Jiwa
o Jumlah KK : 1.499 KK
o Jumlah KK Miskin : 1.209 KK
C. VISI
Visi Puskesmas Akle yaitu “Menjadi puskesmas dengan pelayanan
bermutu dan mandiri menuju masyarakat Akle sehat”.
Akle Sehat adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Akle yang
memiliki kondisi sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Mandiri adalah masyarakat Akle yang bisa memberdayakan diri
sendiri dalam bidang kesehatan dengan sadar, mau dan mampu
3
untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat
bencana maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
untuk hidup sehat.
Bermutu adalah pelayanan prima yang sesuai prosedur, dengan
tenaga kesehatan yang professional di bidangnya sehingga terjamin
kualitas pelayanan tersebut.
D. MISI
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang dibangun dalam
Rencana Strategi Puskesmas Akle 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif.
2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas.
4. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan
hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara
komprehensif.
E. MOTO
Moto Puskesmas Akle adalah sebagai berikut :
“Ikhlas dalam pengabdian, professional dalam penanganan, santun
dalam pelayanan”
F. BUDAYA KERJA
Budaya kerja Puskesmas Akle adalah “SEHATI”, yaitu:
S = Santun, sopan bertutur kata dan berperilaku
E = Empati, melayani dengan sepenuh hati
Handal, memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga
H =
professional
A = Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan
Teladan, menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat
T =
dalam berperilaku sehat
I = Integritas dalam melaksanakan tugas
G. TATA NILAI
Tata nilai Puskesmas Akle, yaitu sebagai berikut :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementrian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
4
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-timgginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama
dan status social ekonomi.
2. Inklusi
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di
daerah, situasi kondisi setempat, social budaya dan kondisi geografis.
Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangganan
yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
H. STRATEGI
Strategi yang dimiliki oleh Puskesmas Akle, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional
dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan pengutamaan
pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu.
5
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan,
dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisaasi
kesehatan yang bertanggungjawab.
KEPALA PUSKESMAS
YEMIS G. HATAN, S.Kep,Ns
POLINDES NAIKEAN
PUSTU UITIUH TUAN
MARIA WANGGE, Amd.Keb
RAHEL PONG, Amd.Keb
BENDELINA LASI
6
II. DATA WILAYAH PUSKESMAS
1. PETA WILAYAH PUSKESMAS (ganti)
7
Tabel 2.1 Nama Desa di Kecamatan Semau Selatan
5. JUMLAH PENDUDUK
Kependudukan sebagai komponen dalam pembangunan
merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan. Komposisi penduduk Semau
Selatan didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Jumlah
penduduk Semau Selatan mencapai 5.534 jiwa pada tahun 2019.
Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Hal ini dapat dilihat pada registrasi
akhir tahun 2018. Penduduk laki-laki berjumlah 2.834 jiwa
sedangkan penduduk perempuan sebanyak 2.700 jiwa. Jika
dilihat menurut desa, tercatat Desa Uitiuhana memiliki jumlah
penduduk tertinggi dibandingkan desa lain yaitu sebanyak 1.693
jiwa. Jumlah Kepala Keluarga yang ada di wilayah kecamatan
Semau Selatan sebanyak 1.499 KK. Jumlah penduduk Semau
Selatan dengan perincian:
8
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2019
6. JUMLAH KK MISKIN
Jenis Asuransi
Jumlah KK Kesehatan
NO DESA
Miskin
BPJS JK3
1 Naikean 156 721 38
2 Akle 223 896 62
3 Uitiuhtuan 165 689 21
4 Onansila 112 473 37
5 Uitiuhana 371 1589 112
6 Uiboa 182 811 85
Jumlah 1.209 5.179 355
Sumber : BPS Kabupaten Kupang 2019
9
Sektor pertanian dan kelautan mempunyai peranan yang besar
dalam menunjang kegiatan perekonomian di Kecamatan Semau
Selatan, sehingga sektor ini diharapkan mampu menyediakan
kebutuhan pangan bagi penduduk dan menjadi tulang punggung
bagi perkembangan sektor lain seperti sektor perdagangan, sektor
industry dan lain-lain. Yang menjadi potensi unggulan daerah
antara lain, rumput laut, padi sawah, padi ladang, palawija seperti
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang ijo.
10
3. SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Puskesmas
Akle , yaitu pusling roda 4 ada 2 mobil, rumah dinas ada 4 unit,
kendaraan transportasi untuk roda 4 ada 2 mobil dan roda 2
sebanyak 8 motor, adanya ketersediaan air bersih dan listrik juga
sudah 24 jam sejak tahun 2017.
11
5. SARANA TEMPAT – TEMPAT UMUM
Sarana TTU (Tempat-Tempat Umum) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Akle terdiri dari sarana pendidikan sebanyak 11
sekolah, sarana kesehatan yaitu puskesmas sebanyak 1 puskesmas
yaitu Puskesmas Akle, tempat ibadah sebanyak 24 tempat ibadah,
sehingga total keseluruhan sarana tempat – tempat umum
berjumlah 37 tempat.
Tabel 2.8 Sarana tempat – tempat umum
6. SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kecamatan Semau
Selatan berjumlah 11 sekolah, dimana terdapat 8 SD (Sekolah
Dasar), yang terletak di masing – masing desa. Secara detail
terdapat pada table dibawah ini :
SARANA PENDIDIKAN
NO DESA
SD SMP SMA
1 Naikean 1 0 0
2 Akle 1 1 0
3 Uitiuhtuan 1 0 0
4 Onansila 1 0 0
5 Uitiuhana 2 0 0
6 Uiboa 2 1 1
JUMLAH 8 2 1
12
Sumber : Data Primer Pengelola Program UKGS Puskesmas Tahun 2019
13
19. Pelindung jari 1 buah 0 0 0 0 1 buah
20. Pemegang matriks 1 buah 0 0 0 0 1 buah
21. Penahan lidah 1 buah 4 0 0 4 1 buah
22. Cryer distal 1 buah 0 0 0 0 1 buah
23. Cryer mesial 1 buah 0 0 0 0 1 buah
24. Penumpat plastis 1 buah 1 0 0 0 1 buah
25. Periodontal probe 1 buah 0 0 0 0 1 buah
26. Penumpat semen berujung dua 1 buah 0 0 0 0 1 buah
27. Pinset gigi 5 buah 1 0 0 1 4 buah
28. Polishing bur 1 set 0 0 0 0 1 set
29. Skeler standar, bentuk cangkul kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
30. Skeler standar, bentuk cangkul kanan 1 buah 0 0 0 0 1 buah
31. Skeler standar, bentuk tombak 1 buah 0 0 0 0 1 buah
32. Skeler standar, black kiri dan kanan 1 buah 0 0 0 0 1 buah
33. Skeler standar, black kiri dan kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
34. Skeler ultrasonic 1 buah 0 0 0 0 1 buah
35. Sonde lengkung 5 buah 1 0 0 1 4 buah
36. Sonde lurus 5 buah 0 0 0 0 5 buah
37. Spatula pengaduk semen 1 buah 0 0 0 0 1 buah
38. Spatula pengaduk semen ionomer 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Set tang pencabutan dewasa (set)
Tang gigi anterior rahang atas dewasa 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi premolar rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi molar kanan rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi molar kiri rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar 3 rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
39. Tang sisa akar gigi anterior rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang sisa akar gigi posterior rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi anterior dan premolar rahang
1 buah 1 0 0 1 0
bawah
Tang gigi molar rahang bawah kanan/kiri 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang gigi molar 3 rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Set tang pencabutan gigi anak
Tang gigi anterior rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang molar rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar susu rahang atas 1 buah 0 0 0 0 1 buah
40.
Tang sisa akar rahang atas 1 buah 1 0 0 1 0
Tang gigi anterior rahang bawah 1 buah 0 0 0 0 1 buah
Tang molar rahang bawah 1 buah 1 0 0 1 0
Tang sisa akar rahang bawah 1 buah 0 0 0 0 1 buah
41. Scalpel, mata pisau bedah (besar) 1 buah 0 0 0 0 1 buah
42. Scalpel, mata pisau bedah (kecil) 1 buah 0 0 0 0 1 buah
43. Scalpel, tangkai pisau operasi 1 buah 0 0 0 0 1 buah
44. Tangkai kaca mulut 5 buah 1 0 0 0 4 buah
14
Gambar Denah Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
1
U
3
2
5 4
6
6 5 3
7 56 8
Keterangan:
1. Jendela
2. Dental unit
3. Tempat sampah
4. Meja alat
5. Lemari alat
6. Kursi
7. Meja kerja
8. Pintu
15
8. SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Sumber pembiayaan untuk program Kesehatan Gigi dan Mulut
tidak ada.
POS
POS
STRATA POSYANDU YANDU
BINDU
NO NAMA DESA USILA
PRA PUR
MADYA MANDIRI JUMLAH
TAMA NAMA
1 Naikean 0 0 2 0 2 2 2
2 Akle 0 1 2 0 3 2 2
3 Uituhtuan 0 0 2 0 2 2 2
4 Onansila 0 0 2 0 2 1 1
5 Uitiuhana 0 0 1 0 1 3 3
6 Uiboa 0 0 5 0 5 2 2
JUMLAH 0 1 14 0 15 12 12
Sumber : Data Profil 2019
IV. DATA KHUSUS PROGRAM
A. Hasil Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas
Akle
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas Akle pada tahun
2019 melayani sebanyak 1.001 jumlah kasus gigi, dimana jumlah tumpatan
gigi tetap sebanyak 10 kasus dan jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak 59
kasus. Rasio tumpatan/pencabutan sebesar 0.2
Berdasarkan hasil kinerja Tahun 2019 maka dapat dilihat pencapaian program Poli Gigi Puskesmas Akle adalah sebagai berikut :
PENGOBATAN X X X X X X X X
17
18
BAB IV
ANALISA MASALAH
1. IDENTIFIKASI MASALAH
A. Pengobatan
1. Kunjungan rawat
jalan gigi
5.386 215 4% 348 6% 462 2%
- Masyarakat desa
di kecamatan
Semau Selatan
menderita penyakit
karies
19
2. MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG
Dalam menetapkan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG (Urgensi, Seriousness, Growt) dengan
skala likers 1 - 5 (5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil)
NO MASALAH U S G TOTAL
UPAYA
ASPEK INTERNAL ASPEK EKSTERNAL
KESEHAT
MASALAH
NO AN
PRIORITAS DANA/ SARANA
PUSKESM MANUSIA METODE SASARAN LINGKUNGAN
MATERIAL /ALAT
AS
1 UKGMD Ada 6 % Kurangnya Alat dan Belum adanya Penyuluhan Petugas PKM & Kurangnya
Bahan gigi alat tentang Pengelola pegetahuan dan
masyarakat desa pengetahuan terbatas pemeriksaan kesehatan gigi Program partisipasi dari
di Kecamatan masyarakat dan bahan gigi dan mulut dan masyarakat desa
yang memadai karies. akan pentingnya
Semau Selatan tentang kesehatan gigi.
menderita kesehatan gigi
penyakit karies. dan mulut
Kurangnya
koordinasi dan
20
konsolidasi lintas
sektoral
Kurangnya alat
dan bahan untuk
melakukan
perawatan
preventif dan
atau kuratif di
desa.
Jenis dan jumlah
peralatan untuk
pengobatan gigi
dan mulut belum
terpenuhi
dikarenakan
kurangnya dana
untuk
pengadaan alat
dan bahan
tersebut.
Manusia
Metode21
kurangnya Sosialisasi kurang
Ada 6 % masyarakat desa
pengetahuan personal oral hygiene kurang penyuluhan kurang di kecamatan Semau
masyarakat tentang Selatan menderita
kesehatan gigi & mulut konkor lintas sektor kurang penyakit karies
Sarana
Dana Lingkungan
22
5. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN CARL
SKOR
HASIL
NO PEMECAHAN MASALAH RANK
CxAxRxL
C A R L
Pengadaan alkes untuk
1. pemeriksaan dan perawatan 5 5 4 4 400 1
pada gigi
2 Pembagian leaflet 3 3 4 3 108 3
Penyuluhan di Posyandu
3 3 4 4 3 144 2
melalui program UKGMD
23
6. CARA PEMECAHAN MASALAH
24
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN POLI GIGI TAHUN 2021
Meningkatnya
pengetahuan
Untuk memberikan
Penyuluhan di 3 x 15 Alkes, masyarakat
informasi kepada 15% dari
Promosi posyandu posy. x 1 ATK, Nakes, tentang
2 masyarakat tentang masyarakat 15 Rp 6.750.000 BOK
Kesehatan melalui program kali x Rp Alat kader penting
penting kesehatan posyandu
UKGMD 150.000 peraga kesehatan
gigi dan mulut
gigi dan
mulut
Untuk
mempermudah
pemberian Terlaksana
Pembuatan 100% x 1 x 1.348 Kertas,
3 informasi kepada masyarakat Rp 674.000 nakes pembagian BOK
leaflet 6 desa KK printer
masyarakat tentang leaflet
kesehatan gigi dan
mulut
Untuk memberikan
informasi kepada
Pemberian 100 x Pihak Tersedianya
4 masyarakat tentang masyarakat 100 lmbr Rp. 1.500.000 Kertas BOK
leaflet 15.000 ketiga leaflet
penting kesehatan
gigi dan mulut
25
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
Komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dengan seluruh
sektor terkait merupakan cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah
kecil yang apabila tidak diatasi dapat mengancam keberhasilan program.
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai keberhasilan dari tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Merubah perilaku dan mindset seseorang bukanlah
pekerjaan dalam satu malam akan tetapi perlu upaya yang massif terus
menerus dan berkesinambungan, hasil tidak harus kita peroleh pada saat
sekarang tetapi yang terpenting adalah generasi kita mendatang agar hidup
lebih baik, sehingga kita akan menjadi bangsa yang unggul dan maju serta
beradab.
Berdasarkan uraian – uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
yang didapatkan bahwa ada 6% masyarakat desa di Kecamatan Semau
Selatan menderita penyakit karies. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan kebersihan rongga mulut. Selain itu, juga dikarenakan
kurangnya peralatan untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan
perawatan preventif dan kuratif pada masyarakat.
Demikian POA (Plan Of Action) ini kami susun agar dapatnya di
jadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan program Kesehatan
Gigi dan Mulut yang utamanya pada dukungan pendanaan. Penyusun
berkeyakinan bahwa apabila kegiatan promotif mendapat dukungan dengan
maksimal maka masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat akan banyak
dapat di atasi.
B. SARAN
1. Untuk Institusi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dapat terlaksana dengan baik
apabila adanya dukungan sarana/alat dalam pemeriksaan maupun
melakukan perawatan kepada pasien.
2. Untuk Masyarakat
Diharapkan peran serta dari masyarakat agar melakukan
pemeriksaan rutin ke Puskesmas sehingga dapat menurunkan angka
terjadinya karies gigi.
23
PLANNING OF ACTION (POA)
PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
POLI GIGI
Oleh:
drg. TIFFANY
PUSKESMAS AKLE
KECAMATAN SEMAU SELATAN
KABUPATEN KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun
laporan danrencana kegiatan program Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Akle
Kabupaten Kupang tahun 2019.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah
membantu selama penyusunan laporan dan POA ini :
Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pembuatan laporan, sehingga
laporan dan POA ini dapat tersusun dengan baik.
drg. Tiffany
NRPK. 24.6.0102720
i
DAFTAR ISI
Kata Pengatar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Program 2
C. Manfaat 2
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan 23
B. Saran 23
ii