Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ridwan Nugraha

NRP : 54182112262
Prodi : IV/TMP
Mata kuliah : Ilmu bahan dan pengujian logam
TUGAS 4
1. Membuat perencanaan pembuatan kapal. Mulai menyiapkan moulding, kontruksi dan
meramu serat fiber dg katalisnya..sampai kontruksi kapal terbentuk
JAWABAN
1. Rancang Bangun Pembuatan Kapal Perikanan dengan bahan utama fiberglas

Bahan-bahan untuk membuat kapal fiber


1. Minyak Resin: minyak resin bahan dasarnya terbuat dari minyak bumi dan residu
tumbuhan.
2. Katalis: cairan kimia untuk campuran minyak resin supaya terjadi pengerasan secara
kimia/sering juga di sebut hardener.
3. Talc (tepung khusus): talc digunakkan untuk membuat lem fiber, serta untuk membuat
campuran cat plincoat.
4. Mat (serat halus): terbuat dari bahan polyester, berguna sebagai media lapisan permukaan
sebuah plat fiber.
5. Roving (serat kasar): terbuat dari bahan polyester/epoxy, digunakan sebagai media
lapisan tengah dari plat fiberglass.
6. Pemolesan wax berfungsi memudahkan kapal untuk di angkat pemolesan wax dilakukan
sepuluh kali dengan cara mengoleskan wax cetakan secara pada majun dan menekan
permukaan secara merata.
1.1    Pencetakan bagian kapal
Semua bagian kapal dicetak dengan menggunakan bahan fiber yang terdiri dari resin, katalis, mat
dan ropping melalui sebuah cetakan yang disusun dan dibuat secara terpisah yang akan
digabungkan jika semua sudah selesai dicetak.
1)                  Penggabungan dua cetakan
Pertama-tama cetakan disambung dengan dempul serta melapisi celah-celah cetakan dengan
dempul dan untuk meratakan cetakan agar saat digunakan menjadi rata dan tidak memiliki celah
pada saat dicetak. Pendempulan ini dilakukan pada saat cetakan akan dibuat setiap cetakan. Pada
saat pendempulan sebaiknya dempul diberi katalis agar cepat kering lalu dapat dihaluskan
dengan  menggunakan rempelas agar tidak kasar dan halus pada hasil cetakan.
2)                  Pemberian wax
Pemberian wax pada tiap-tiap bagian yang akan digunakan untuk mencetak semua bagian kapal.
Pemberian wax ini dengan dengan cara di gosok dengan menggunakan majun atau kain sampai
merata dan sampai terlihat licin. Tujuannya agar pada saat hasil cetakan akan di lepas tidak
menyatu dengan cetakan sehingga hasil cetakan menjadi halus tanpa ada warna dasar yang
hilang.
3)                  Pemberian warna dasar (jelgood)
Pemberian warna dasar biru dilakukan dibagian bawah dan warna dasar putih dibagian atas pada
cetakan yang sudah di beri wax digosok sampai licin. Pemberian warna pada cetakan bertujuan
untuk memberi warna dasar pada tiap-tiap kontruksi yang akan dibuat. Pemberian warna dasar
tersebut juga bertujuan untuk menjadikan hasil cetakan mudah di lepas dari cetakannya.
4)                  Pelapisan bagian dengan bahan fiber
Pelapisan semua bagian cetakan dengan bahan fiber yang terdiri dari meet,ropping,resin dan
katalis. Mat dan ropping disusun saling bertumpangan lalu diolesi dengan resin yang sudah
tercampur dengan katalis. Pemasangan saling bergantian bertujuan agar hasil cetakan tidak
mudah patah pada saat digunakan.
5)                  Pembuatan dan pemasangan tulangan pada cetakan
Pembuatan tulangan biasanya terbuat dari bahan fiber yang terdiri dari mat yang diolesi dengan
resin yang sudah tercampur katalis, dengan cetakan tulangan  berbentuk huruf U setelah selesai
membuat tulangan di lakukan pemasangan tulangan pada bagian-bagian cetakan dengan panjang
50 cm dan lebar 50 cm hingga semua bagian cetakan terpenuhi. Tulangan yang sudah di tata
sesuai dengan ukuran lalu didempul di sisi kanan dan kiri. Pendempulan ini bertujuan untuk
menyatukan tulangan dengan cetakan. Setelah itu tuangan di lapisi dengan meet dan ropping
yang diolesi dengan resin yang sudah dicampur dengan katalis, bertujuan untuk menutupi
dempul dan untuk menambah kekuatan tulangan pada cetakan.
1.2    Pelapisan bagian kapal
Semua bagian pada kapal dilapisi dengan menggunakan bahan fiber yang terdiri dari mat,
ropping, katalis dan resin pelapisan ini di gunakan pada saat semua cetakan sudah jadi karena
pelapisan dibuat juga untuk mempersatukan semua cetakan agar menjadi satu. Pelapisan ini juga
bertujuan untuk mempekuat hasil cetakan dengan cara digabungkan dan dilapisi lagi.
1)      Pemasangan sekat pada ruang-ruang kapal
Pemasangan sekat di dalam kapal menggunakan lembaran yang diberi tulangan setelah itu di
tutup dengan lembar lagi agar menjadi rata. Pemasangan sekat ini di pasang pada ruang-ruang di
dalam kapal. Di ruang belakang untuk tangki air tawar,di bagian tengah ruang mesin,di bagian
untuk tempat penampungan ikan. Pemasangan sekat bertujuan untuk memberi batas pada
ruangan di dalam mesin. Pemasangan sekat di pinggir di dempul dan di lapisi dengan bahan fiber
agar menjadi kuat.Pemasangan sekat ini dilakukan pada saat cetakan lambung sudah di
keluarkan pada cetakannya.
2)      Pengisian rongga-rongga kerangka kapal dengan vom atau busa
Pertama-tama rongga kapal ditutup dengan menggunakan lembaran.  Lembaran ini hanya terbuat
dari mat, resin dan katalis setelah lembaran selesai dibuat lembaran di pasang pada kerangka
kapal. Selanjutnya pada setiap rongga diberi lubang untuk memasukkan vom ke dalam rongga.
Setelah itu vom berwarna merah dan warna kuning dicampur di dalam wadah plastik dengan
ukuran tertentu. Selanjutnya vom dimasukkan melalui lubang yang telah di buat.Tutup lubang
dengan menggunakan potongan lembaran kecil agar saat vom menguap menjadi busa tidak
keluar tetapi dapat mengisi rongga-rongga yang berada di sampingnya yang masih kosong.
Setelah itu lubang-lubang vom ditutup kembali.
1.3    Pemasangan kerangka / tulang kapal
1)        Lunas
Lunas adalah fondasi kapal yang paling bawah. Panjangnya  18 meter terbuat dari dua buah
balok kayu yang disambungkan.
2)        Balok tidur
Balok tidur berada di buritan konstruksi kapal yang berada di bawah tempat baling-baling. Balok
tidur terdiri dari tiga bagian balok kayu yang ujungnya berbeda-beda.
3)        Linggi
Linggi berada di bagian terdepan kontruksi kapal yang dipasang miring
4)        Gading
Setelah lunas selesai dirapikan, barulah membuat mal gading (ukuran), rangkaian gading, dan
menyambung rangkaian gading dengan keni kemudian dipasang pada lunas kapal.
5)        Fondasi mesin
Fondasi mesin ini terdiri dari dua balok kayu yang berukuran sama. Fondasi ini dipasang sejajar
di bagian bawah lengkungan gading.
6)        Senta
Setelah semua gading terpasang, barulah memasang senta pada bagian dalam pinggir gading
yang bertujuan untuk menguatkan bagian-bagian gading supaya tidak goyah.
7)        Bim dek
Setelah proses di atas selesai, selanjutnya pemasangan bim dek kapal pada gading bagian atas
yang bertujuan sebagai penompang dek.
8)        Mulut palkah
Mulut palkah terdiri dari lima bagian yang dibagi dalam 4 palkah ikan, 1 palkah tali dan jangkar.
Untuk palkah ikan ukurannya 1  1 mater, untuk palkah tali dan jangkar 0,5  0,5 mater.
1.4    Pemasangan kulit kapal
Pemasangan kulit kapal biasanya dilakukan dibagian depan kapal karena bagian depan memiliki
kerumitan  tersendiri. Untuk memudahkan memasang kulit pada bagian lengkungan kapal maka
kayu harus dipanaskan menggunakan api agar kayu tersebut mendapatkan sudut lengkungan
yang diinginkan, dan ketika hal tersebut sudah pas maka pemasangan dapat dilakukan secara
bertahap dari bagian depan kebelakang hingga ke atas.
1.5    Pemasangan sekat kapal
Sekat adalah pembatas antara palkah yang satu dengan yang lain. Sekat ini dibuat dengan  kayu
yang tipis (sirap) dengan ukuran tertentu.
1)      Pembuatan sekat kapal
Kayu tipis atau sirap yang belum sesuai ukuran dipotong menggunakan gergaji mesin (sherkel)
dan diukur sesuai kebutuhan. Setelah kayu tipis (sirap) diukur sesuai ukuran, kemudian dirapikan
dan dihaluskan menggunakan serut (mesin perahu). Pada sirap yang kedua ada bagian yang
disesuaikan dengan bentuk sirap yang pertama dan seterusnya sampai palkah tertutup rapat dan
rapi.
2)      Pemasangan sekat kapal
Pemasangan dilakukan secara bertahap dari bawah sampai ke atas dan tertutup rapat.
Pemasangan sirap ini menggunakan kayu. Untuk menghindari pecahnya sirap pada saat
pemakuan maka sirap dibor terlebih dahulu.
 
1.6    Pemasangan kulit kapal
Pemasangan kulit kapal biasanya dilakukan dibagian depan kapal karena bagian depan memiliki
kerumitan  tersendiri. Untuk memudahkan memasang kulit pada bagian lengkungan kapal maka
kayu harus dipanaskan menggunakan api agar kayu tersebut mendapatkan sudut lengkungan
yang diinginkan, dan ketika hal tersebut sudah pas maka pemasangan dapat dilakukan secara
bertahap dari bagian depan ke belakang lalu ke atas.
1.7    Bangunan dan anjungan kapal
Setelah lantai dek selesai dikerjakan, maka selanjutnya proses pembuatan kerangka bangunan
dengan ukuran bangunan yang telah ditentukan dan pembagian tempat-tempat bangunan seperti
toilet, dapur, ruang kemudi, dan kamar.
Selanjutnya adalah pemasangan dinding bangunan. Pembuatan dan pemasangan dinding kapal
tidak ubahnya sama dengan pembuatan dan  pemasangan sekat palkah. Proses dilanjutkan
dengan pembuatan anjungan.
1.8    Finishing dan perapian-perapian
1)      Perapian kulit kapal
Kulit kapal dirapikan (diserut) hingga permukaannya terlihat rapidan mulus. Perapian ini secara
bertahap dari depan kebelakang sampai keatas. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang agar
mendapat kualitas yang baik
2)      Penutupan sela-sela kulit kapal
Pada pemasangan kulit kapal akan terdapat sela-sela kapal yang masih berongga. Untuk
menutupi bagian-bagian ini diperlukan tali (mahjong). Cara memasangnya adalah dengan cara
memasukkan tali tersebut kedalam sela-sela kecil hingga tertutup semua dan tidak ada rongga
lagi.
3)      Pendempulan
Proses ini dilakukan untuk menutup semua tali-tali pada sela-sela kulit kapal agar dikulit kapal
tidak rongga-rongga lagi dan terlihat lebih rapi atau halus. Bahan untuk pendempulan yang
terdiri dari: dempul, katalis, dan kepi. Ambil dempul dan katalis secukupnya lalu di aduk dengan
kepi hingga merata,setelah bahan dempul sudah siap lakukan pendempulan pada: dek kapal,
dinding kapal, lantai kapal,.pintu kapal, dan tutup palka. Lakukan tiga kali pendempulan hingga
merata.
4)      Pengelamplasan
Pengamplasan adalah proses penghalusan bagian yang sudah di dempul mendapatkan hasil yang
baik. Pertama siapkan amplas dengan ukuran kurang lebih 250-300. kemudian amplas  bagian
yang sudah di dempul. Contoh di bagian lantai kapal, dek kapal, dan dinding kapal.      Jika
pengamplasan sudah halus dan merata, lakukan pencucian dengan sabun colek lalu gosokan
dengan amplas yang ukuranya sekitar 800-1000. Gosokan berulang-ulang hingga halus agar
mendapatkan hasil yang baik. Setelah pencucian dengan air sabun colek selesai, bersikan dengan
kanebo atau majun yang kering.
5)      Pengecatan
        Pengecatan adalah proses pelapisan dengan menggunakan cat khusus kapal. Sebelum
pengecatan atau penyepetan di lakukan, bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan soda api
dengan bahan: air, sabun colek dan soda api. Setalah itu campur dan aduk menggunakan kayu
agar terhindar dari panasnya soda api. Lalu lakukan penggosokan pada lambung kapal atau yang
akan di cat,gosok hingga merata,setelah di lakukan penyoda apian,diamkan selama beberapa hari
sampai cat pertama mengelupas.
Sesudah didiamkan beberapa hari lakukan pencucian dengan air bersih. Setelah semua sudah
bersih,pengecatan siap di lakukan.Sebelum pengecatan atau penyepetan dilakukan siapkan
bahan-bahan yang terdiri dari: cat, tunier, dan mesin kompresor.
Sesudah bahan-bahan sudah di campur dan siap di lakukan pengecatan dengan menggunakan
kompresor. Pengecatan dilakukan sampai dua kali. Sesudah pengecatan atau penyepetan selesai,
lalu dilapisi dengan ant gores agar cat kapal tidak memudar atau luntur.
1.9    Pemasangan remote control
Pertama membuat fondasi remote. Tempat remote diukur sebelum kur dipasang dan diberi garis.
Sesudah itu tanda ukuran dilubangi dengan alat gerenda potong. Kemudian pasang remote
control dan kabel remote dimasukan ke bawah yang sudah diberi lubang. Pasang kabel gas dan
kabel prosneleng sesudah itu klem kabel agar rapi.
1.10 Pemasangan Kemudi Seter
1)      Lubangi fondasi kumudi dan pasang dengan sempurna agar  tidak tergeser dari fondasi
2)      Pasang hidrolik difondasi yang dibor  dengan baut mur.sesudah itu pasang tabung dan
selang di sebelah kanan hidrolik dengan jarak satu meter.
1.11Pemasangan Mesin
Pertama naikkan mesin ke atas dengan menggunakan takal dan steger. Jika sudah naik pasangkan
ke fondasi mesin kapal, bor fondasi kapal untuk memasang pembautan pangkon mesin pasang
mur untuk memperkuat mesin agar tidak goyang. Masukkan as baling-baling lewat buritan kapal.
Masukkan as baling-baling ke dalam gerbook, lalu stel as baling-baling dan mesin.
1.12 Pemasangan Knalpot
Pasang knalpot ke mesin induk, buatkan pangkon knalpot agar knalpot tidak goyang .knalpot
dipasang lewat samping, lubangi lambung kapal dengan menggunakan bor, masukkan knalpot
pada lubang lambung kapal lalu mur knalpot dilambung knalpot agar knalpot tidak bergoyang.
1.13 Pemasangan shicas
Lubangi lambung kapal dengan bor untuk kapal kayu maupun fiber. Pasang shicas kemudian
penguat atau pangkon , lalu pasang watercooler yang disambungkan dengan shicas dengan cara
dilas listrik lalu sambungkan pada pendingin mesin induk atau mesin generator sambung sela-
selanya dengan selang karet dan diklem.
1.14 Pasang baling-baling
Pada as baling-baling lepaskan mur yang ada pada as baling-baling , lalu pasangkan baling-
baling pada as tentukan titi seimbang pasangkan kembali mur lalu diengkol dengan kuat.
1.15 Pemasangan Sepatu
Bor fondasi kapal untuk pemasangan sepatu kira-kira bor bondasi sekitar enam lubang , lalu
pasang sepatu ke fondasi kapal , pasang mur yang sudah dilubangi  di fondasi kapal, lalu mur
diengkol dengan sekuta mungkin area bor . pemasangan daun kemudi . lubangi bawah buriton
kapal untuk pemasangan daun kemudi, kemudian pasang daun kemudi diatas sepatu.
1.16 Pemasangan sistem kelistrikan
1)      pembuatan saluran kabel-kabel penghubung
Pertama melakukan pengeboran pada dinding/tulangan kapal yang terdapat pada bagian atas
bangunan kapal.Pengeboran harus dilakukan secara teliti,rapi,teratur,dan ukuran lebar diamater
lubang yang akan kita buat harus sesuai dengan ukuran kabel yang akan dimasukkan.
Lakukan pengeboran kearah kiri dan kanan.Fungsinya untuk menghubungkan kabel lampu yang
terdapat pada bagian samping kiri dan kanan kapal,jika pengeboran untuk saluran kabel yang
menghubungkan lampu samping telah selesai,maka langkah selanjutnya yaitumengeborsaluran
baru kearah belakang dengan tujuan yaitu untuk menghubungkan kabel lampu yang terdapat
pada ruangan dapur,ruang kamar mandi,dan lampu belakang.Untuk langkah yang ketiga yaitu
melakukan penggeboran kearah depan untukmenghubungkan kabel lampu yang terdapat pada
bagian ruang kemudi,ruang kamar anak buah kapal (ABK),lampu depan ,dan lampu
sorot.Keempat yaitu melakukan pengeboran kearah bawah untuk menghubungkan kabel lampu
penerangan di bagian tangga,ruangan mesin,dan kabel yang menuju panel. Khusus pengeboran di
bagian atas kapal,pengeboran hanya menggunakan mata bor dengan diameter lingkaran yang
kecil,tujuanyya yaitu sebagai jalur kabel antenna radio komunikasi.
Selanjutnya melakukan pengeboran pada tulangan bagian samping kapal. Di bagian ini kabel
harus dimasukkan ke dalam pipa terlebih dahulu dan setelah itu barulah dimasukkan ke dalam
lubang yang sudah dibuat untuk memasang lampu bagian depan kapal.
2)      Tata Letak Sistem Penerangan
Kupas kabel untuk dipasangkan lampu.Lampu yang harus dipasang yaitu antara lain di kamar
anak buah kapal (ABK) sebanyak dua buah lampu, kemudian di ruangan dapur satu buah
lampu,di ruang kamar mandi satu buah lampu, di bagian belakang dipasang satu buah lampu,lalu
diruang kemudi satu buah lampu,setelah itu dua buah lampu untuk lampu sorot,dan di bagian
depan satu buah lampu. Pemasangan lampu harus dipasang dengan benar-benar erat dan kuat
agar kabel tidak copot dari lampu jika terkena ombak.
3)      Pemasangan Perangkat GPS (Global Positioning System)
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang
dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak
digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi
tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.GPS dapat memberikan
informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimater (orde nol) sampai dengan
puluhan mater.
Beberapa kemampuan GPS  antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan,
dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang
perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi
dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat
mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya
dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan
tergantung pada beberapa faktor yaitu matode penentuan posisi, geomatri satelit, tingkat
ketelitian data, dan matode pengolahan datanya. Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu
menggunakan matode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya
memiliki empat paramater yang harus ditentukan : yaitu 3 paramater koordinat X,Y,Z atau L,B,h
dan satu paramater kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di
receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.
Cara pemasangannya ialah pertama yaitu mengontrol kondisi dan perangka yang ada pada GPS,
selanjutnya yaitu membuat empat buah lubang kecil untuk menempatkan atau melekatkan
perangkat GPS di ruang kemudi.Kemudian membuat jalur kabel penghubung menuju kearah
pengavu ACCU dan antenna GPS.Setelah itu lepas bantalan yang menempel pada bagian
belakang GPS kemudian pasanglah GPS tersebut lalu pasang kembali bantalan yang tadi telah
kita lepas dan kencangkan.Kemudian langkah terakhir yang harus dilakukan ialah
menghubungkan kabel GPS menuju ke pengacu ACCU dan antena.
4)      Pemasangan Perangkat Fish Finder
Prinsip kerja dari fish finder yaitu gelombang suara berfrekuensi antara 15 kHz sampai 455 kHz
dipancarkan tranduser dipantulkan oleh dasar perairan kemudian ditangkap kembali
oleh transduser.Fish finder ialah perangkat elektronik yang bekerja dengan cara memancarkan
gelombang ultrasonik dan menangkap kembali pantulannya. Perangkat fish finder yang
digunakan untuk memancarkan gelombang dan menangkap gelombang kembali disebut dengan
nama tranduser.Proses gelombang pantulan yang berulang-ulang itu ditangkap tranduser
kemudian diterjemahkan dalam monitor dalam bentuk titik-titik sehingga menimbulkan gambar
topografi dasar perairan.
Dari hasil pembacaan gambar topografi itulah akhirnya kita bisa membedakan kekerasan dari
topografi struktur dasar perairan. Biasanya bila keadaan dasar perairan benda yang keras maka
warna di monitor gambarnya lebih pekat. Sebaliknya jika topografi lembek maka gambar di
monitor pun tidak pekat.Jadi bila topograf dasar perairan keras bisa diasumsikan bahwa dasar
berupa karang.Demikian juga bila dimonitor fish finder gambarnya tidak pekat warnanya maka
sering kita terjemahkan dengan lumpur.Selain itu rata tidaknya topografi dasar perairan bisa di
ketahui melalui fish finder.Untuk mengetahui itu semua merupakan penyimpulan titik hasil
pembacaan fish finder.
Untuk bisa mengetahui apakah topografi itu berupa karang luas, tandes atau rumpon, tentu saja
diperlukan jam terbang yang tinggi. Artinya si pemakai fish finder harus hafal betul gambar-
gambar yang ditampilkan oleh monitor fish finder. Selain topografi dasar perairan, gelombang
suara yang dipancarkan oleh transduser terkadang mengenai benda-benda yang melayang dalam
air, karena benda tersebut juga memantulkan gelombang. Benda yang melayang itu pun bisa
terbaca dalam monitor fish finder. Dalam tangkapan GPS fishfinder , benda yang melayang itu
bisa saja kumpulan ikan, sampah atau rumput laut. Namun bila di karang-karang atau struktur
topografi perairan yang keras biasanya benda yang melayang itu adalah gerombolan ikan.
Cara pemasangannya yaitu pertama pengontrolan alat atau perangkat fish finder. Jika kondisinya
layak untuk digunakan maka buatlah terlebih dahulu empat buah lubang kecil,kemudian pasang
perangkat tersebut dan kencangkan.Kemudian setelah semuanya telah terpasang maka
sambungkan kabel ke pengacu ACCU dan antenna yang terdapat pada bagian atas kapal.

Anda mungkin juga menyukai