Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS POST SC

I. PENGKAJIAN

Hari/ tanggal :Selasa/ 21 April 2020

Oleh :Tiara Angraini

A. Identitas

 Pasien :

Nama : Ny. L

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl.Purwajaya no 120, Nagari Sarilamak

Tanggal Partus : 2 April 2020

Jenis Partus : SC

 Penanggung Jawab (Suami) :

Nama : Tn. B

Umur : 35 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl.Purwajaya no 120, Nagari Sarilamak


B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama : Klien mengatakan sekarang hari nifas ke-19,

perdarahan (-), nyeri pada luka bekas operasi masih

dirasa, selain itu klien juga merasa sedikit cemas

dengan penyembuhan luka operasi karena baru

melahirkan secara SC kelahiran yang ke tiga ini,

klien juga mengatakan produksi ASI sedikit.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 April

2020 pukul 09.00 klien hari nifas ke-19, perdarahan

(-). Nyeri luka post operasi masih dirasa sedikit.

Klien mengeluh produksi ASI sedikit. Klien

sebelumnya memiliki dua orang putri dengan jarak

dekat sehingga anak pertama tampak mulai cemburu

dengan adiknya ditambah lagi sekarang dia memiliki

adik baru.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Riwayat persalinan sebelumnya klien normal,

Tidak ada masalah terkait penyembuhan luka klien,

klien rutin pergi ke rumah sakit untuk perawatan

luka nya.
Klien mengatakan bahwa keluarga dan dirinya tidak

memiliki penyakit keturan seperti hipertensi, DM,

dan lain-lain

C. Riwayat Obstetri

P3A0H3

D. Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Gangguan pada hamil muda : Selama kehamilan klien tidak mengalami

komplikasi seperti eklampsia, hb rendah, atau gangguan nutrisi

2. Tempat memeriksakan kehamilan : klien rutin melakukan kontrol kehamilan

setiap bulannya ke rumah sakit dan klinik dokter. USG pertama kali dilakukan

pada usia kehamilan 10 minggu dan usia 16 minggu kemudian satu kali setiap

bulannya.

3. Obat yang diberikan : klien tidak pernah mengonsumsi obat-obatan yang

diberikan oleh dokter karena merasa mual setelah meminumnya

4. Nutrisi selama hamil : selama kehamilan klien mengalami peningkatan

berat badan sebanyak 10 kg dimana berdasarkan IMT jika IMT >23 kenaikan

berta badan sebanyak 11,3-15,9kg. Klien mengalami mual muntah di awal

kehamilan namun tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti.

E. Riwayat persalinan

1. Jenis persalinan : Sectio Caesaria

2. Lama persalinan : 60 menit

3. Jumlah perdarahan : dalam batas normal


4. Keadaan umum : Sedang

F. Riwayat Kontrasepsi

1. Jadi akseptor / tidak : tidak

2. Jenis kontrasepsi :-

3. Lama :-

4. Keluhan selama menjadi akseptor : -

G. Data Psikologis

1. Empati Sensitivitas terhadap Isyarat Bayi : ibu tampak segera menyusui bayi saat

bayi mulai rewel karena haus dan mengganti pakaian bayi yang basah

2. Respon ibu ketika bayi menangis : saat bayi menangis, ibu langsung memeluk bayi

dan memberikan asi

3.Konsep diri

a. Kepuasan ibu terhadap kelahiran : Ny. L sangat bersyukur bisa melahirkan putri

ketiganya dalam kondisi sehat.

b. Penerimaan diri ibu : Ny. L menjalani kehidupannya sebagai seorang ibu dengan

memenuhi segala kebutuhan ketiga putrinya yang masih kecil, dimana putri

pertamanya masih berusia 5 tahun dan yang kedua 3 tahun.

c. Harga diri :

1) Perubahan apa yang ibu rasakan setelah mengalami persalinan : Ny. L

mengalami perubahan dalam waktu istirahat dan tidurnya, dimana Ny. L

harus bangun larut malam untuk menyusui bayinya.


2) Apakah ada hal penting yang dipikirkan saat ini : Ny. L mengatakan ingin

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan ingin segera memasang KB

untuk menghindari faktor resiko kehamilan dengan jarak yang dekat

3) Kesesuaian antara harapan dan kenyataan :Ny.L mengatakan semoga ketiga

putrinya tumbuh dengan sehat dan pintar dan menjadi anak yang sholehah.

4) Sikap ibu terhadap persalinan dan merawat bayi: Ny. L mengatakan tidak

mengalami kesulitan selama merawat bayi karena dibantu oleh anggota

keluarga yang lain terutama suaminya.

4. Pengalaman melahirkan: Bagaimana persepsi ibu terhadap pengalaman

melahirkan : Ny. L mengatakan tidak mengalami trauma dan akan lebih

berhati-hati dengan kehamilan berikutnya, Ny L hanya merasa sedikit cemas

karena baru melahikan secara Caesar anak ke 3 nya ini.

5. Kecemasan.

a. Apa respon ibu jika bayi sakit : saat bayi sakit, ibu akan langsung membawa

anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat

b. Perilaku ibu saat bayi sakit : ibu mengatakan sangat cemas jika anak nya

sakit dan langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat

6. Depresi

a. Apakah ibu tampak diam dan menarik diri : tidak ada

b. Apakah ibu tampak menangis : tidak ada


7. Konflik peran.

a. Apakah ibu menerima peran sebagai ibu : ya, ibu menjalankan perannya

sebagai ibu dengan memberikan asi pada bayinya dan memenuhi kebutuhan

bayinya

b. Bagaimana dengan pekerjaan ibu: ibu mengeluhkan nyeri pada luka post op

SC jika bekerja terlalu berat, nyeri kadang dirasakan sampai tulang belakang

sehingga pekerjaan ibu masih dibantu oleh keluarga yang lain untuk

pekerjaan yang agak berat, ibu juga mengeluh mudah lelah karena kurang

istirahat dan tidur

c. Bagaimana menjalankan tugas sebagai istri : Ny. L mampu memenuhi

kebutuhan suami seperti memasak dan menyiapkan baju

8. Dukungan Sosial ( suami dan keluarga) : selama merawat bayi nya, Ny. L

dibantu oleh suami dan mertuanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

9. Bonding Attachment: -

H. Pemenuhan kebutuhan dasar

a. Nutrisi : Ny. L mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makan 3 kali sehari

dan diselingi dengan cemilan ringan.

b. Eliminasi : pola eliminasi klien tidak ada keluhan, dalam batas normal

c. Oksigenasi : tidak ada keluhan dan dalam batas normal

d. Aktivitas dan Istirahat : Ny. L mengeluh nyeri pada luka postop SC jika bekerja

terlalu berat dan mengeluh kurang istirahat karena mengurusi bayinya


e. Pola Tidur : Ny. L mengalami perubahan dalam pola tidur dan istirahat karena harus

bangun larut malam untuk menyusui bayinya sehingga klien tampak kurang

tidurdan kelelahan

f. Seksualitas : Ny. L masih dalam masa nifas

I. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Kesadaran : Compos Mentis GCS 15

TTV : TD : 110/70 mmHg N:81x/menit P:18x/menit S:36,60C

2. Mata : Konjungtiva anemis -/-,sclera ikterik -/-

3. Leher : pembesaran kelenjar tyroid (-)

4. Dada/ mammae

a. Inspeksi : Kebersihan baik, kesimetrisan kiri=kanan, bentuk papilla

kecoklatan, pembengkakan (-), kolostrom / ASI (+)

b. Palpasi : Nyeri tekan (-),

5. Abdomen

a. Inspeksi : simetris kiri=kanan, kebersihan baik, striae (+), linea nigra (+)

b. Palpasi : Nyeri tekan (+), TFU tidak teraba diatas simpisis, kontraksi (-),

luka post operasi tampak bersih dan kering, tidak ada pus, distensi

abdomen (-)

c. Auskultasi : timpani

6. Genetalia

a. Vagina : lochea (-)

b. Perineum : utuh

7. Ektrimitas
a. Edema (-)

b. Tanda Homan

J. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium :-

2. Radiologi / USG :-

K. Tindakan yang dilakukan

1. Jenis tindakan :SC

2. Tanggal, jenis anestesi : 31 Maret 2020, anastesi spinal

L. Terapi obat :-

II. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

.
1. Data objektif : Proses penyembuhan luka Ansietas

 Klien baru saja post op

mengalami proses

persalinan 2 minggu

yang lalu secara SC.

 Pemulihan semua

organ setelah

persalinan mulai

terjadi pada klien.

Data subjektif :
 Klien mengatakan

sedikit cemas tentang

penyembuhannya

pasca operasi

ditambah lagi dalam

suasana pandemic

COVID 19 ini.
2 DO: Produksi ASI sedikit Kesiapan meningkatkan

 Klien tampak pemberian ASI

berusaha untuk

memberikan ASI

eksklusif

 Bayi tampak kurang

puas dengan ASI

yang diberikan ibu.

DS:

 Klien mengatakan

produksi ASI nya

sedikit di bandingkan

anak sebelumnya,

 Klien mengatakan

ingin memberikan

ASI ekslusif pada


bayinya

3. DO: Kegagalan dalam Ketidakefektifan

 Skor ‘poedji rochjati’ penanganan manajemen kesehatan

12=ibu resiko tinggi keluarga

 Keinginan untuk

melakukan

penanganan terhadap

faktor resiko

DS:

 Klien mengatakan

berencana untuk

menggunakan KB

untuk mengurangi

faktor resiko

kehamilan jarak dekat

 Klien mengatakan

kehamilan anak

keduanya tidak

direncanakan

 Klien mengatakan

masih bingung ingin

menggunakan jenis

KB
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


1 Ansietas b/d perubahan a. Ansietas self – control Ansietas reduction (penurunan kecemasan).

fungsi peran b. Ansietas level Aktivitas :

c. Coping  Gunakan pendekatan yang menyenangkan

Kriteria Hasil:  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku

 Klien mampu mengidentifikasi dan pasien.

mengungkapkan gejala cemas.  Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan

 Mengidentifikasi, meningkatkan selama prosedur

dan menunjukkan teknik untuk  Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres.

mengontrol cemas.  Temani pasien untuk memberikan keamanan dan

 Postur tubuh, ekspresi wajah, mengurangi rasa takut

bahasa tubuh dan tingkat aktivitas  Dorong keluarga untuk menemani anak
menunjukkan berkurangnya
 Lakukan back/neck rub
kecemasan.
 Dengarkan dengan penuh perhatian

 Identifikasi tingkat kecemasan

 Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan


kecemasan

 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi

 Instruksi pasien menggunakan teknik relaksasi

 Berikan obat untuk mengurangi kecemasan


2. Kesiapan meningkatkan Pengetahuan: menyusui Konseling laktasi

pemberian ASI Kriteria hasil: Aktivitas:

 Manfaat menyusui  Berikan informasi mengenai manfaat menyusui baik

 Fisiologi laktasi fisiologis maupun psikologis

 Intake cairan yang dibutuhkan ibu  Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui

 Tanda-tanda pasokan ASI yang dan juga persepsi mengenai menyusui

memadai  Berikan materi pendidikan, sesuai kebutuhan

 Tanda-tanda bayi bergizi baik  Instruksikan posisi menyusui yang bervariasi

 Alasan untuk menghindari air dan (misalnya menggendong bayi dengan posisi kepalanya

suplemen untuk bayi berada di siku/cross cradle, menggendong bayi

 Zat-zat yang ditransfer dari ibu ke dibawah lengan pada sisi yang digunakan untuk

bayi melalui ASI menyusui/football hold, dan miring)


 Hubungan antara menyusui dan  Monitor kemampuan bayi untuk menghisap

imunitas bayi  Diskusikan tehnik menghindari atau meminimalkan

pembesaran dan rasa tidaknyaman (misalnya sering

memberikan air susu, pijat payudara, kompres hangat,

mengeluarkanair susu, dan pengobatan antiinfalmasi)

 Bantu ibu untuk menentukan kebutuhan

makanantambahan,pacifier (dot mainan)

 Dukung ibu untuk memakai pakaian yang nyaman dan

bh yang mendukung

 Instruksikan pada ibu mengenai pola eliminasi fekal

dan urin dari bayi

 Diskusikan pilihan untuk mengeluarkan air

susu,melupitu pemompaan ASI non listrik dan

pemompaan elektrik

 Instruksikan untuk melakukan konsultasi laktasi dalam

rangak membantu menentukan status dari suplai asir

susu
 Diskusikan strategi yang bertujuan untuk

mengoptimalkan suplai air susu (misanya pijatan

payudara, seringnya mengeluarkan air susu,

menggosongkan air susu, perawatan kangguru dan

pengobatan)

 Diskusikan metode untuk melakukan kontrasepsi


3. Ketidakefektifan Pengetahuan: regimen pengobatan Dukungan pengambilan keputusan

manajemen kesehatan Kriteria hasil: Aktivitas:

keluarga  Manfaat perawatan  Tentukan apakah terdapat perbedaan antara pandangan

 Teknik pemantauan sendiri pasien dan penyedia perawatan kesehatan mengenai

 Efek yang diharapkan dari kondisi pasien

pengobatan  Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai danharapan

 Regimen obat yang diresepkan yang mungkin akan membantu dalam membuat pilihan

 Prosedur yang dianjurkan yang penting dalam hidupnya

 Informasikan pada pasien mengenai pandangan atau


 Aktivitas yang dianjurkan
solusi alternative dengan cara yang jelas dan
 Manfaat manajeman penyakit
mendukung
 Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan

kerugian dari setiap alternatif pilihan

 Berikan informasi sesuai permintaan pasien

Pengajaran: prosedur/perawatan

Aktivitas:

 Informasikan pada pasien atau orang terdekat

mengenai tindakan yang akan dilakukan

 Kaji pengalaman pasien sebelumnya dan tingkat

pengetahuan pasien terkait tindakan yang dilakukan

 Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan

 Jelaskan prosedur/penanganan

 Dukung informasi yang diberikan petugas kesehatan

 Kaji harapan pasien mengenai tindakan yang

dilakukan

 Jelaskan pengkajian atau aktivitas paska tindakan


beserta rasionalisasinya

 Libatkan keluargadan orang terdekat jika

memungkinkan

 Diskusikan pilihan-pilihan tindakan yang

memungkinkan

IV. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI


No Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Ansietas b/d perubahan Ansietas reduction (penurunan  Menggunakan pendekatan S :

fungsi peran kecemasan). yang menyenangkan saat Klien menyampaikan

Aktivitas : berkomunikasi dengan masalah yang


 Gunakan pendekatan yang pasien. menyebabkannya cemas,

menyenangkan  Meyatakan dengan jelas dan setelah diberikan

 Nyatakan dengan jelas harapan harapan terhadap pelaku penkes klien mengatakan

terhadap pelaku pasien. pasien. mengerti dan kecemasan

 Jelaskan semua prosedur dan apa  Menanyakan dan klien berkurang.

yang dirasakan selama prosedur memahami prespektif O :

 Pahami prespektif pasien terhadap pasien terhadap situasi stres Klien tampak menyimak

situasi stres. yang dialami pasien saat ini. dengan antusias

 Temani pasien untuk memberikan  Mendorong keluarga untuk penjelasan terkaid covid

keamanan dan mengurangi rasa menemani pasien saat ini yang diberikan pada klien

takut  Mendengarkan dengan A :

 Dorong keluarga untuk menemani penuh perhatian keluh Masalah teratasi sebagian.

anak kesahdan kondisi pasien P:

 Lakukan back/neck rub  Membantu pasien mengenal Mengatakan pada klien

 Dengarkan dengan penuh perhatian situasi yang menimbulkan untuk selalu berpikir

 Identifikasi tingkat kecemasan kecemasan dan menjelaskan positif dan jangan panic,

kepada klien terkait intervensi dihntikan


 Bantu pasien mengenal situasi yang keadaan tersebut , dimana

menimbulkan kecemasan klien merasa cemas terkait

 Dorong pasien untuk masalah covid terhadap

mengungkapkan perasaan, dirinya dan bayinya maka

ketakutan, persepsi diberikan penkes mengenai

 Instruksi pasien menggunakan covid pada ibu nifas untuk

teknik relaksasi mengurangi kecemasan

 Berikan obat untuk mengurangi pasien

kecemasan  Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi

 Instruksi pasien

menggunakan teknik

relaksasi yang mungkin

dilakukan pasien yaitu nafas

dalam dan distraksi.


2. Kesiapan meningkatkan Konseling laktasi  Mengkaji keinginan dan S:
pemberian ASI Aktivitas: memotivisi ibu untuk Klien mengatakan

 Berikan informasi mengenai menyusui bayinya mengerti mengenai

manfaat menyusui baik fisiologis  Memberikan informasi apasaja yang harus

maupun psikologis mengenai manfaat menyusui dilakukan untuk

 Tentukan keinginan dan motivasi bagi ibu dan bayi meningkatkan jumlah ASI

ibu untuk menyusui dan juga  Menginformasikan posisi baik dengan pijat

persepsi mengenai menyusui menyusui yang bervariasi oksitosin maupun dari

 Berikan materi pendidikan, sesuai pada ibu makanan.

kebutuhan  Memberitahu ibu untuk O:

 Instruksikan posisi menyusui yang tetap memberikan ASI Klien tampak tenang saat

bervariasi (misalnya menggendong minimal sampai umur 6 dilakukan intervensi

bayi dengan posisi kepalanya bulan tanpa diselingi dengan member informasi

berada di siku/cross cradle, makanan pendamping terkait masalah pasien

menggendong bayi dibawah lengan  Menganjurkan ibu untuk A:

pada sisi yang digunakan untuk sering menyusui bayinya Masalah teratasi sebagian

menyusui/football hold, dan miring) dan melakukan pijat P:

 Monitor kemampuan bayi untuk payudara dan kompres Menganjurkan pada klien
menghisap hangat agar produksi air agar tidak lupa

 Dukung ibu untuk memakai susu meningkat menerapkan penkes yang

pakaian yang nyaman dan bh yang  Memberikan penkes kepada diberikan agar

mendukung ibu terkait nutrisi pada ibu bermanfaat, intervensi

 Instruksikan pada ibu mengenai hamil untuk meningkatkan dihentikan

pola eliminasi fekal dan urin dari ASI dan membantu

bayi mempercepat penyembuhan

 Diskusikan pilihan untuk post op.

mengeluarkan air susu, meliputi  Mendorong ibu untuk

pemompaan ASI non listrik dan banyak minum dan

pemompaan elektrik mengonsumsi sayuran

 Diskusikan strategi yang bertujuan  Meriview kembali tentang

untuk mengoptimalkan suplai air pijat oksitoksin untuk

susu (misanya pijatan payudara, memperlancar produksi air

seringnya mengeluarkan air susu, susu ibu karena sebelumnya

menggosongkan air susu, perawatan ibu sudah mengetahui

kangguru dan pengobatan) caranya.


 Diskusikan metode untuk

melakukan kontrasepsi
3 Ketidakefektifan Dukungan pengambilan keputusan  Mengkaji pengalaman klien S:

manajemen kesehatan Aktivitas: dan tingkat pengetahuan Klien mengatakan ingin

keluarga  Tentukan apakah terdapat klien tentang penggunaan segera menggunakan KB

perbedaan antara pandangan pasien KB untuk menghindari

dan penyedia perawatan kesehatan  Mengkaji keinginan klien kehamilan jarak dekat

mengenai kondisi pasien untuk melakukan berikutmya.

 Bantu pasien untuk mengklarifikasi penanganan terhadap O:

nilai dan harapan yang mungkin kehamilan jarak dekat dan Klien tampak antusias

akan membantu dalam membuat resiko tinggi ibu hamil dengan materi yang

pilihan yang penting dalam  Memberikan informasi diberikan mengenai KB

hidupnya mengenai penggunaan KB A:

 Informasikan pada pasien mengenai (pengertian, manfaat, Masalah teratasi

pandangan atau solusi alternative macam-macam KB) P:

dengan cara yang jelas dan  Membantu klien dalam Menganjurkan pada klien

mendukung menentukan jenis KB yang untuk rutin konsul ke


 Bantu pasien mengidentifikasi ingin digunakan puskesmas terkait

keuntungan dan kerugian dari setiap  Menjelaskan keuntungan keluhannya, ntervensi

alternatif pilihan dan kerugian dari dihentikan

 Berikan informasi sesuai penggunaan KB

permintaan pasien

Pengajaran: prosedur/perawatan

Aktivitas:

 Informasikan pada pasien atau

orang terdekat mengenai tindakan

yang akan dilakukan

 Kaji pengalaman pasien

sebelumnya dan tingkat

pengetahuan pasien terkait tindakan

yang dilakukan

 Jelaskan tujuan tindakan yang akan

dilakukan
 Jelaskan prosedur/penanganan

 Dukung informasi yang diberikan

petugas kesehatan

 Jelaskan pengkajian atau aktivitas

paska tindakan beserta

rasionalisasinya

 Libatkan keluarga dan orang

terdekat jika memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai