Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM TERHADAP TINGKAT PENJUALAN BARANG


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dra. Suprihatien, MM., M.Pd

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Bahasa
Indonesia dengan judul “PENGARUH PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP TINGKAT PENJUALAN BARANG”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul ……………………………………………………………………

Kata Pengantar ……………………………………………………………………

Daftar Isi ………………………………………………………………………….

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….
1.3 Tujuan Makalah ………………………………………………………………
a. Bagi Penulis …………………………………………………………..
b. Bagi Pembaca …………………………………………………………

Bab II Kajian Pustaka ……………………………………………………………..

2.1 Pengertian Promosi ……………………………………………………………

2.1.1 Fungsi Promosi ………………………………………………………………..

2.1.2 Tujuan Promosi ………………………………………………………………

2.2 Pengertian Media Sosial Instagram ……………………………………………

2.2.1 Fungsi Media Sosial ………………………………………………………….

2.2.2 Macam – Macam Media Sosial ………………………………………………

2.3 Pengertian Penjualan Barang ……………………………………………………

2.3.1 Tujuan Penjualan Barang ……………………………………………………..

2.3.2 Jenis – Jenis Penjualan ………………………………………………………..

Bab III Pembahasan ……………………………………………………………………

3.1 Hubungan Sosial dengan Masyarakat Terkait Penjualan di Media Sosial …………

3.2 Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Penjualan di Media Sosial …….

Bab IV Penutup …………………………………………………………………………


4.1 Simpulan …………………………………………………………………………..

4.2 Saran ………………………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi terus melesat seiring perkembangan zaman. Hal ini


membuka peluang bagi para pebisnis serta menjadi ladang yang menjanjikan dalam
memasarkan produk-produk mereka dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Dalam media
eletronik, ditandai dengan semakin berkembangnya dunia teknologi informasi. Saat ini telah
dikenal dengan internet yang menjadi media yang terus berkembang fungsinya. Tidak hanya
untuk sekedar mencari informasi, tetapi juga berkembang sebagai sarana komunikasi. Internet
kini juga dapat digunakan sebagai sarana membangun kehidupan secara online.

Di era internet ini, jenis media sosial yang muncul juga sangat beragam. Salah
satunya yang paling popular di tahun 2015 ialah instagram. Instagram merupakan sebuah
aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil
foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial
tersebut. Dikembangkan oleh Instagram, Inc pada tahun 2010, kini instagram termasuk media
sosial yang paling banyak diunduh dan digunakan di Indonesia. Terlebih lagi saat ini
konsumen dimudahkan dengan hadirnya smartphone atau telepon pintar. Smartphone ini
merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi,dan mempunyai
fungsi yang hampir sama dengan komputer. Tentunya banyak sekali fitur-fitur yang diberikan
oleh smartphone sehingga saat ini banyak sekali peminatnya.

Sedangkan seperti yang diketahui, belakangan ini sedang marak di Indonesia,


khususnya di kota-kota besar seperti di Jakarta bisnis online shopping, khususnya pakaian
wanita. Sejak awal tahun 2012 (Bambang, 2012), sudah mulai banyak dilakukannya
penjualan online melalui instagram. Semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan
kini dapat dilakukan melalui instagram. Baik itu dari mulai mencari calon pembeli sampai
dengan menawarkan atau mempromosikan produk yang akan dijual nantinya.

Dengan memanfaatkan media sosial tersebut,para pelaku bisnis ini dapat menjalin
komunikasi dengan para pembeli maupun dengan para calon pembeli, sehingga para pelaku
bisnis online ini akan dapat menjangkau calon pembeli yang lebih banyak lagi tanpa adanya
batasan ataupun hambatan yang berarti dengan keuntungan yang pebisnis dapatkan dari
promosi lewat media sosial instagram tersebut, seperti biaya promosi jauh lebih murah,
mudah digunakan, dan tanpa batasan yang didapat dari instagram tersebut, para pebisnis
mulai menggunakan instagram sebagai alat promosi dari produk mereka. Instagram di
Indonesia bukan lagi hanya sekedar berfungsi sebagai social media photo sharing, melainkan
sudah berorientasi kearah bisnis yang menguntungkan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah antara lain Bagaimana pengaruh promosi melalui media sosial
instagram terhadap tingkat penjualan barang ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Bagi Penulis
1. Untuk mengetahui apakah media sosial instagram sebagai alat promosi tersebut
memiliki hubungan terhadap tingkat prnjualan barang.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial instagram
sebagai alat promosi terhadap tingkat penjualan barang.
b. Bagi Pembaca
1. Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang
media sosial instagram sebagai alat promosi yang berpengaruh terhadap tingkat
prnjualan barang .
2. Penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi saat melakukan penelitian
sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Promosi


Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk
agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk
mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat
promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam
penjualan.
Menurut Nickels (2008:349), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi
adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya
penjualan.

2.1.1 Fungsi Promosi

Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan
promosi berdasarkan Tjiptono (2002), adapun fungsi dari promosi yaitu:

a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon


pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan
keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian
yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap
berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya
ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi
utama promosi.
c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang
yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah
seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon
pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya),
maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan
untuk membeli.

2.1.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk,


serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.
Menurut Tjiptono (2002:221), secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:

A. Menginformasikan (informing), dapat berupa:


1. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,
2. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,
3. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,
4. Menjelaskan cara kerja suatu produk,
5. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,
6. Meluruskan kesan yang keliru,
7. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,
8. Membangun citra perusahaan.
B. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
1. Membentuk pilihan merk,
2. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu,
3. Mengubah persepsi pelanggan terhadeap atribut pokok,
4. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,
5. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).
C. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:
1. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat,
2. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan,
3. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,
4. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.2 Pengertian Media Sosial Instagram

Media Sosial adalah alat bantu dalam menyampaikan informasi dari seseorang
kepada seseorang atau kelompok orang, untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan
kelompok. Untuk lebih jelas sebagaimana di kemukakan Nasrulla ( 2016 : 8 ) bahwa “
media sosial dapat dilihat dari perkembangan bagaimana hubungan individu dengan
perangkat media. “

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi – bagikan foto
dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang
memungkinkan teman facebook kita memfollow akun instagram kita. Makin populernya
Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak
pengguna yang terun ke bisnis online turut mempromosikan produk – produknya lewat
Instagram.

Media sosial instagram adalah suatu alat penyampaian pesan (aplikasi) untuk bisa
berkomunikasi dengan secara luas dengan saling berbagi foto atau video, yang
didalamnya juga terdapat fitur – fitut lain seperti DM (direct message), comment, love
dll

2.2.1 Fungsi Media Sosial

Menurut Griftin (2013:2) media sosial telah membangun sebuah kekuatan besar
dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. hal
ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapaun fungsi media sosial
diantaranya sebagai berikut :

A. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.


Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu
sendiri.
B. Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluar interaksi sosial
manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.
C. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran
dari dari satu institusi media ke banyak audience ke dalam praktik komunikasi
dialogis antara banyak audience.

2.2.2 Macam – Macam Media Sosial


Menurut Kotler dan Keller (2010:14) bahwa terdapat tiga macam platform yang
utama untuk media sosial, yaitu :

A. Forum dan komunitas online

Sebagian hal ini disponsori oleh perusahaan melalui postingan, instant, messaging,
dan juga chatting yang berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan
dengan perusahaan.

Terdapat banyak sekali pengguna blog yang sangat beragam disini dan
Blogspot sendiri merupakan salah satu penyedia akun website gratis dimana kita bisa
posting, sharing dan lain sebagainya.

Selain itu menurut Puntoadi (2011: 34) bahwa terdapat beberapa macam jenis
media sosial, yaitu sebagai berikut :

1. Bookmarking

Bookmarking memberikan sebuah kesempatan untuk meshare link dan tag


yang diminati. Hal demikian bertujuan agar setiap orang dapat menikmati yang
kita sukai.

2. Wiki

Sebagai situs yang memiliki macam-macam karakteristik yang berbeda, misalnya


situs knowledge sharing, wikitravel yang memfokuskan sebagai suatu informasi pada
suatu tempat.
3. Flickr

Situs yang dimiliki yahoo, yang mengkhusukan sebuah image sharing dengan
contributor yang ahli pada setiap bidang fotografi di seluruh dunia. Flickr
menjadikan sebagai photo catalog yang setiap produknya dapat dipasarkan.
4. Creating opinion

Media sosial tersebut memberikan sarana yang dapat untuk berbagi opini dengan
orang lain di seluruh dunia. Melalui media sosial tersebut, semua orang dapat menulis
jurnal, sekaligus sebagai komentator.
5. Jejaring sosial
Melalui situs-situs konten sharing tersebut orang-orang mencptakan berbagai
media dan juga publikasi untuk berbagi kepada orang lain. Berikut beberapa contoh
dari aplikasi media sosial tersebut :
a. Facebook : layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada februari 2004 oleh
Mark Zuckerberg ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif dan lebih dari
separuhnya menggunakan telepon genggam untuk mengaksesnya. Disini pengguna
dapat membuat profil pribadi, menambahkan teman, bertukar pesan serta berbagi
informasi.
b. WhatsApp : merupakan aplikasi pesan lintas platform sejak kemunculanya
tahun 2009 hingga saat ini, yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya
SMS, karena menggunakan data internet. Menggunakan WhatsApp kita dapat dengan
mudah untuk berinterikasi melalui pesan teks maupun suara dan hingga saat ini
dilengkapi dengan fitur video call, yangmana kita dapat bertatap muka ketika telpon.
c. Line : hampir serupa dengan whatsapp, line diluncurkan pada tahun 2011 oleh
perusahaan jepang. Yang membedakannya jika whatsapp tidak memiliki karakter-
karakter emoji dalam pesan, maka Line memiliki fasilitas tersebut, sehingga terlihat
lebih seru ketika menggunakannya dalam menyampaikan pesan.
d. Youtube : sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh mantan karyawan
PayPal pada februari 2005 ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah,
menonton serta berbagi video. Konten video positif apapun bisa diakses melalui
aplikasi tersebut.
e. Twitter : layanan jejaring sosial dan microblog daring yang hampir serupa
dengan facebook, yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca
pesan berbasis teks hingga 280 karakter. Didirikan pada maret 2006 oleh Jack
Dorsey.
f. Instagram : Instagram adalah platform aplikasi jejaring sosial yang
memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit, menerapkan filter
digital, dan mengunggahnya dengan berbagai fitur, seperti kolom komentar, dan fitur
DM atau Direct Message yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar pesan.

2.3 Definisi Penjualan Barang


Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran, agar perusahaan mendapatkan
laba agar kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan. Berikut pengertian penjualan
menurut :
A. Penjualan menurut Basu Swasta (2001:1) dalam bukunya Manajemen Penjualan
edisi ketiga, yaitu “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang
dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang
dan jasa yang ditawarkan”.
B. Penjualan menurut Winardi (2005:26) adalah sebagai berikut: "Penjualan adalah
berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan tujuan melaksanakan tukar
menukar barang dan jasa berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya
pertimbangan uang".

C. Penjualan menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016:3) Penjualan


adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan
sistem pemasaran. 

2.3.1 Tujuan Penjualan


Basu Swasta dan Irawan (2001:32) mengemukakan bahwa suatu perusahaan
mempunyai tiga tujuan dalam penjualan, yaitu :

A. Mencapai volume penjualan tertentu.

B. Mendapatkan laba tertentu. 

C. Menunjang pertumbuhan perusahaan. 

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya


dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjualan, akan tetapi dalam hal
ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak diantaranya adalah fungsionaris
dalam perusahaan seperti bagian dari keuangan yang menyediakan dana, bagian
produksi yang membuat produk, bagian personalia yang menyediakan tenaga kerja.
2.3.2 Jenis – Jenis Penjualan
Basu Swastadan Irawan  (2001:11) mengelompokkan jenis-jenis penjualan sebagai
berikut:
A. Trade selling
Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka.
Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan
dan produk baru.
B. Missionary Selling
Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli
barang – barang dari penyalur perusahaan.
C. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat
kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
D. New Businies Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya
yang dilakukan perusahaan asuransi.
E. Responsive Selling
Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan
pembeli melalui route driving and retailing. Jenis penjualan ini tidak akan
menciptakan penjualan yang besar, namun terjalinnya hubungan pelanggan yang baik
yang menjurus pada pembelian ulang.
Selain dari jenis-jenisnya Shaw (2010:4) juga terdapat bentuk-bentuk dari pada
penjualan antara lain:
1. Penjualan tunai
Penjualan yang bersifat cash and carry dimana penjualan setelah terdapat
kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, maka pembeli menyerahkan
pembayaran secara kontan dan bisa langsung dimiliki oleh pembeli.
2. Penjualan Kredit
Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata-rata diatas satu
bulan.
3. Penjualan secara Tender
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi
permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
4. Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri yang
mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.
5. Penjualan secara Konsinyasi
Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.
Apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.
6. Penjualan secara Grosir
Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang
perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan pedagang
eceran.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Sosial dengan Masyarakat Terkait Penjualan di Media Sosial

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat.

Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik

budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan

berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi

perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia

memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan

menyampaikan informasi ke publik.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum

dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling

umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah

memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan

waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi

dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media

sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara

tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet,

menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya
media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan -

perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan

sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya

nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi,

memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang

cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan

agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma

yang ada.

Media sosial sangat mudah untuk mengakses jaringan internet yang menjelma

menjadi gaya hidup di perkotaan maupun pendesaan. Media sosial sekarang ini di butuhkan

oleh masyarakat untuk berkomunikasi, berkomentar dan lain-lainnya. Tetapi media sosial

memiliki pengaruh dan maanfaat yang positif bagi masyarakat yang menggunakan. Sebagi

contoh di zaman sekarang ini sedang marak-maraknya proses penjualan barang kebutuhan

remaja di media sosial sehingga menyebabkan banyaknya remaja kecanduan ingin

berpenampilan seperti yang ada di media sosial tersebut dan berusaha untuk mengikuti tren.

3.1 Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial terhadap Penjualan di Media Sosial

Teknik pemasaran saat ini dapat dilakukan dengan mudah yakni memanfaatkan media

sosial. Terlebih didukung dengan kondisi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang

memiliki pengguna situs media sosial terbanyak di dunia. Media sosial seperti facebook,

youtube, twitter, instagram, line, BBM dan sebagainya bukan hanya untuk sarana

berkomunikasi tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pemasaran barang atau jasa yang

ditawarkan oleh bisnis yang dijalankan. Kedekatan antara konsumen dengan media sosial
yang dimiliki ini mendorong semakin banyaknya pelaku bisnis juga memanfaatkan media

sosial, seperti saat ini banyak ditemukan usaha baik itu bisnis dalam bidang kuliner, busana

atau bahkan properti memiliki akun media sosial untuk melakukan pemasaran. Kemudahan

dalam melakukan pemasaran melalui media sosial tentunya juga ikut mendorong angka

penjualan barang atau jasa yang ditawarkan. Akan tetapi, kemudahan itu juga membawa

dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik karena media sosial bersifat terbuka sehingga

banyak resiko yang dapat terjadi seperti terjadinya peniruan ide barang atau jasa yang juga

mampu meningkatkan persaingan.

Promosi melalui media sosial dan merupakan cara yang sangat efektif dan efisien

dalam hal penyebaran informasi. Konsumen akan mengumpulkan berbagai informasi

sebelum memutuskan membeli atau mengkonsumsi suatu produk.

Konsumen juga akan membandingkan sebagian atau seluruh informasi yang diterima.

Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dari ciri-cirinya. Informasi ini digunakan

untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya.

Konsumen mendapatkan informasi melalui media sosial, selanjutnya konsumen juga

cenderung akan mencari dan membandingkan informasi tersebut dengan testimoni dari

konsumen lain. Maka perlu strategi yang baik dalam menggabungkan kedua faktor tersebut

agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.


BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

Instagram adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat oleh followers

dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara sesamanya.

Promosi melalui Instagram ini menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya karena banyak

testimoni maupun komentar-komentar yang bermanfaat bagi pengguna untuk mengetahui

informasi lebih. Gambar-gambar dengan fitur HD tampil secara gagah dan cantk di timeline

sehingga menimbulkan kepercayaan dan minat yang tinggi bahwa perusahaan atau pemilik

akun tersebut yang membuatnya berkualitas dan produknya bermutu. Fungsi dan peran media

sosial instagram ini mengubah cara seseorang berkomunikasi yang semula satu dan dua arah,

kini menjadi segala arah. Ini juga dapat menjadi saluran penting retailer untuk berhubungan

dengan opini konsumen dan bagaimana cara mengajak orang umum untuk memecahkan

masalah mengenai produk baru dan layanan. Namun saat ini di instagram sudah banyak

sekali produk-produk yang dijual sehingga semakin ketat juga persaingannya karena

konsumen dapat dengan mudah menemukan barang yang sejenis. Oleh karena itu, pelayanan

yang ramah serta harga dan kualias dan yang baik adalah kuncinya.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah bagi

pemilik toko buatlah di media sosial sebagai representasi merek dan bisnis. Untuk

mendapatkan itu, tetapi harus memastikan semua pengikut kita merasa suaranya didengarkan
dan dihormati. Terimalah semua masukan dari pendapat orang dengan serius, personal, dan

tentunya menghormati pendapat tersebu

Daftar Pustaka

Abdul, Bambang. 2012. Media Sosial dan Masyarakat. Bandung: PT Indikarya.

Nickels. 2008. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Produk. Jakarta:
PT Agung Perkasa.

Tjiptono, Fandy. 2002. Pemasaran Strategik. Bogor: PT Remaja Rosdakarya

Nasrulla, Gita. 2016. Promosi Penjualan. Jakarta: PT Sindo Abadi.

Griffin, Anin. 2013. Promosi dan Pemasaran Buku di Indonesia. Bekasi: Universitas
Terbuka

Swasta, Basu. 2001. Strategi Promosi yang Kreatif. Sidoarjo: PT Jaya Perkasa.

Shaw, Grahet. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: PT Andi Wijaya.

Anda mungkin juga menyukai