Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN STRATEGI PROSES MENULIS TERBIMBING TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN RANDU AGUNG


GRESIK
Finna Gabriella
NPM : 18650002

I. Pendahuluan
Bahasa merupakan aspek penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa. Pada dasarnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena
itu, sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis.
Pembelajaran bahasa Indonesia menjadi materi pembelajaran yang wajib diberikan
siswa di Sekolah Dasar. Hal itu dilakukan agar siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar serta mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu,
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah pembelajaran yang sangat penting dan
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tarigan (2008: 1), keterampilan berbahasa Indonesia terdiri dari empat komponen,
yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills),
keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills).
Dalam pelaksanaannya, keempat keterampilan berbahasa yang ada tersebut saling
berkaitan antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lain. Keterkaitan
keempat keterampilan tersebut masuk dalam kemampuan dalam berkomunikasi secara
lisan dan tertulis. Yang termasuk dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan adalah
keterampilan mendengarkan dan berbicara, sedangkan yang termasuk dalam kemampuan
berkomunikasi secara tertulis adalah keterampilan membaca dan menulis.
Satu diantaranya aspek keterampilan berbahasa yang terdapat dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 Sekolah Dasar. Hal tersebut membuktikan
pentingnya penguasaan keterampilan menulis.

II. Pembahasan
A. Strategi Pembelajaran
Trianto (2007: 85), secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan sebagai kegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan. Majid (2013: 6) menyatakan
strategi pembelajaran adalah strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sementara itu, Suyadi (2013: 14), strategi pembelajaran adalah seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang
digunakan guru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, Sanjaya (2008: 127), strategi berbeda dengan metode,
strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi

1
adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in
achieving something. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan taktik atau pola yang dilakukan oleh pengajar dalam
proses belajar, sehingga siswa dapat leluasa dalam berpikir dan dapat mengembangkan
kemampuan secara mendalam dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajeran bahasa Indonesia
adalah rencana pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan dengan cermat dan terukur
(lskandarwassid, 2009: 4).

B. Strategi Proses Menulis Terbimbing


Diah (2012: 21), Strategi proses terbimbing adalah mengajar siswa dengan mencontoh
model karangan yang telah dibacanya. Bentuk bimbingan yang dilakukan yaitu dengan
pemberian model tulisan, penyediaan media gambar, proses membaca dan prosedur
pembelajaran menulis yang didasarkan pada proses menulis. Bentuk bimbingannya tidak
membatasi kreativitas menulis siswa karena pada dasarnya siswa diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan menulisnya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Sebagai contoh,
siswa dapat menentukan tema karangan deskripsi sendiri. Walaupun pada awalnya kegiatan
pemilihan tema dilakukan secara bersama-sama karena siswa belum mampu menentukan
tema sendiri.
Proses menulis terbimbing mencakup tiga tahap kegiatan secara berurutan, yaitu
pratulis, saat tulis dan pascatulis. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam membuat suatu karangan dengan tepat. Melalui penerapan strategi proses
menulis terbimbing dalam pembelajaran menulis deskripsi, guru dapat meningkatkan
keaktifan dan pemahaman siswa terhadap menulis suatu karangan.
Disamping itu, strategi proses menulis terbimbing merupakan satu diantaranya
strategi pembelajaran yang berorientasi pada proses menulis. Dengan strategi ini siswa
diberi kesempatan untuk menemukan, menjelaskan, apa yang akan dituangkan dalam
tulisannya. Guru melakukan pembimbingan pada setiap tahap dari pramenulis, saat
menulis, dan pascamenulis. Dalam pembelajaran menulis terbimbing, guru sebagai
fasilitator, pendorong pemberi saran, bukan pengatur, bukan pemberi petunjuk. Guru
memonitiring proses menulis yang dilakukan siswa Santoso (2013:5.8) . Dalam strategi ini,
siswa didorong untuk mengungkapkan ide, pendapat, serta perasaan siswa bebas dalam
bentuk tulisan.

C. Keterampilan Menulis Dekripsi


Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut maka peran guru dalam proses
pengerjaan sangat diperlukan, terutama pada strategi pembelajaran yang digunakan. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi untuk siswa. Oleh karena
itu, strategi diujicobakan adalah strategi pembelajaran proses menulis terbimbing. Alasan
teoritisnya dari teori Behavioristik dan Kontruktivisti adalah teori Behavioristik berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran Behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Pembelajaran menurut teori Konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang
mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif pengalamannya menjadi pengetahuan
yang bermakna. Jadi, dalam konstruktivisme ini sangat penting peran siswa untuk

2
membangun constructive habits of mind. Agar siswa memiliki kebiassan berpikir, maka
dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar.
Pemberian model deskripsi karangan juga tidak mengarah dan menuntut siswa agar
terus melakukan peniruan model. Pada awalnya saat siswa membaca model karangan
deskripsi pertama, siswa cenderung melakukan peniruan. Tetapi setelah membaca model
karangan deskripsi berikutnya siswa memiliki pemahaman struktur karangan deskripsi yang
beragam sehingga akhirnya dengan berdasarkan hasil pemahaman model tersebut siswa
bisa menentukan model karangan deskripsi sendiri.

D. Karakter Siswa Kelas IV


Anak mampu berpikir secara logis, fleksibel mengorganisasi dalam aplikasi terhadap
benda konkret. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang
praktis, amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar, menjelang akhir masa ini telah ada
minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor
ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor. Pada umumnya anak kelas tinggi
menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Anak-
anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain
bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan
permainan yang tradisional dan membuat peraturan sendiri.

E. Hasil Penelitian Penerapan Strategi Proses Menulis Terbimbing Terhadap Keterampilan


Menulis Deskripsi
Hasil belajar siswa meliputi pre-test yaitu hasil belajar tanpa menerapkan strategi
pembelajaran proses menulis terbimbing dan post-test yaitu hasil belajar dengan
menerapkan strategi pembelajaran proses menulis terbimbing. Hasil belajar siswa
dinyatakan tuntas apabila rata-rata siswa lebih besar sama dengan (>=) dari nilai KKM bahsa
Indonesia. Nilai KKM bahasa Indonesia SDN Randu Agung Gresik adalah 75.
Data ini diperoleh dari hasil belajar tanpa menerapkan strategi pembelajaran proses
menulis terbimbing siswa IV SDN Randu Agung Gresik yang dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 2 April 2015. Berdasarkan hasil pre-test dapat disimpulkan rata-rata nilai pre-test
adalah 68 dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75. Artinya hasil pre-test siswa
dinyatakan tidak tuntas.
Data belajar siswa kelas IV SDN Randu Agung Gresik dengan menerapkan strategi
pambelajaran Proses Menulis Terbimbing yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 April
2015. Data hasil post-test dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata nilai post-test adalah 83
dari pada nilai KKM bahsa Indonesia yaitu 75. Artinya hasil post-test siswa dinyatakan
tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas selanjutnya akan dibahas
mengenai penerapan strategi proses menulis terbimbing dalam pembelajaran menulis
deskripsi dapat diketahui dari hasil pengamatan penerapan Strategi Proses Menulis
Terbimbing dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan dari dua pengamat diketaui nilai rata-rata pada
pertemuan I tanpa menerapkan strategi proses menulis terbimbing yaitu 3,08 dengan
kriteria cukup, dan nilai rata-rata pada pertemuan II dengan menerapkan strategi proses
menulis terbimbing yaitu 3,66 dengan kriteria baik. Tingginya nilai yang diperoleh dari hasil
pengamatan pada pertemuan ke II dan adanya penigkatan kemampuan guru dalam

3
melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis deskripsi dengan menerapkan
strategi proses menulis terbimbing telah berhasil dengan baik.

III. Simpulan
Kemampuan tes keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV di SDN Randu
Agung Gresik setelah diberi perlakuan berupa stategi proses menulis terbimbing memiliki
hasil yang baik dari pada hasil tes keterampilan menulis deksripsi sebelum diberi perlakuan
(pembelajaran konvensional). Masing-masing rata-rata skor perolehan adalah 83,46 dan
68,15.
Adanya perbedaan menerapkan strategi proses menulis terbimbing dalam
pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis
deskripsi siswa, khususnya yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Hal ini terlihat dari
diterimanya hipotesis kerja yang telah dirumuskan dan menunjukkan hipotesis yang
signifikan terbimbing terhadap belajar menulis deskripsi diterima.

4
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, Isha. 2012. Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter dengan Pendekatan


Experential Learning. Bandung. Program Studi Pendidikan Dasar SPS UPI.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana.

Santoso, Anang. 2013. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Remaja


Rosdakarya.

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Surabaya: Prestasi Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai