I. Pendahuluan
Bahasa merupakan aspek penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa. Pada dasarnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena
itu, sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis.
Pembelajaran bahasa Indonesia menjadi materi pembelajaran yang wajib diberikan
siswa di Sekolah Dasar. Hal itu dilakukan agar siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar serta mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu,
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah pembelajaran yang sangat penting dan
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tarigan (2008: 1), keterampilan berbahasa Indonesia terdiri dari empat komponen,
yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills),
keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills).
Dalam pelaksanaannya, keempat keterampilan berbahasa yang ada tersebut saling
berkaitan antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lain. Keterkaitan
keempat keterampilan tersebut masuk dalam kemampuan dalam berkomunikasi secara
lisan dan tertulis. Yang termasuk dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan adalah
keterampilan mendengarkan dan berbicara, sedangkan yang termasuk dalam kemampuan
berkomunikasi secara tertulis adalah keterampilan membaca dan menulis.
Satu diantaranya aspek keterampilan berbahasa yang terdapat dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 Sekolah Dasar. Hal tersebut membuktikan
pentingnya penguasaan keterampilan menulis.
II. Pembahasan
A. Strategi Pembelajaran
Trianto (2007: 85), secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan sebagai kegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan. Majid (2013: 6) menyatakan
strategi pembelajaran adalah strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sementara itu, Suyadi (2013: 14), strategi pembelajaran adalah seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang
digunakan guru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, Sanjaya (2008: 127), strategi berbeda dengan metode,
strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi
1
adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in
achieving something. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan taktik atau pola yang dilakukan oleh pengajar dalam
proses belajar, sehingga siswa dapat leluasa dalam berpikir dan dapat mengembangkan
kemampuan secara mendalam dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajeran bahasa Indonesia
adalah rencana pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan dengan cermat dan terukur
(lskandarwassid, 2009: 4).
2
membangun constructive habits of mind. Agar siswa memiliki kebiassan berpikir, maka
dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar.
Pemberian model deskripsi karangan juga tidak mengarah dan menuntut siswa agar
terus melakukan peniruan model. Pada awalnya saat siswa membaca model karangan
deskripsi pertama, siswa cenderung melakukan peniruan. Tetapi setelah membaca model
karangan deskripsi berikutnya siswa memiliki pemahaman struktur karangan deskripsi yang
beragam sehingga akhirnya dengan berdasarkan hasil pemahaman model tersebut siswa
bisa menentukan model karangan deskripsi sendiri.
3
melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis deskripsi dengan menerapkan
strategi proses menulis terbimbing telah berhasil dengan baik.
III. Simpulan
Kemampuan tes keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV di SDN Randu
Agung Gresik setelah diberi perlakuan berupa stategi proses menulis terbimbing memiliki
hasil yang baik dari pada hasil tes keterampilan menulis deksripsi sebelum diberi perlakuan
(pembelajaran konvensional). Masing-masing rata-rata skor perolehan adalah 83,46 dan
68,15.
Adanya perbedaan menerapkan strategi proses menulis terbimbing dalam
pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis
deskripsi siswa, khususnya yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Hal ini terlihat dari
diterimanya hipotesis kerja yang telah dirumuskan dan menunjukkan hipotesis yang
signifikan terbimbing terhadap belajar menulis deskripsi diterima.
4
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Anang. 2013. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.