Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurma Fitria

NPM : 1943057052

Mata Kuliah : Serologi Imunologi

TUGAS IMUNISASI

1. Tuliskan pengertian imunisasi


2. Imunisasi aktif adalah
3. Imunisasi pasif adalah
4. Jelaskan tentang imunisasi DPT
5. Jelaskan tentang imunisasi Campak

JAWAB

1. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, atau resisten. Imunisasi adalah suatu tindakan
untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia
agar tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam
rangka menghadapi serangan kuman tertentu.
2. Imunisasi aktif adalah kondisi tubuh yang dapat membentuk imunitasnya sendiri dengan
cara memasukkan vaksin ke tubuhnya, dengan begitu vaksin tersebut akan merangsang
produksi antibodi sendiri. contohnya vaksin polio, vaksin polio adalah virus polio yang
sudah dilemahkan, ketika masuk ke dalam tubuh, maka akan membuat tubuh memiliki
kekebalan yang lebih agar ketika polio menyerang, tubuh sudah dapat melawannya.
3. Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam
tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang
yang mengalami luka kecelakaan.
4. Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi yang diberikan untuk mencegah tiga penyakit,
yakni difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.

 Difteri - infeksi bakteri yang dapat menyebabkan hambatan jalur napas di tenggorokan
dan mengakibatkan gangguan saluran pernapasan.
 Pertusis - gangguan saluran pernapasan dengan gejala-gejala seperti batuk dan pilek,
terutama pada anak-anak ketika mengambil napas dalam-dalam. Penyakit ini dapat
menimbulkan komplikasi serius pada bayi usia di bawah setahun.
 Tetanus - penyakit saraf yang menyerang segala usia akibat racun yang diproduksi
bakteri. Bakteri ini masuk melalui luka terbuka yang diderita oleh pasien.

Vaksin DPT bekerja dengan cara memasukkan bakteri difteri, pertusis, dan tetanus yang
sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu sistem kekebalan tubuh
manusia untuk memproduksi antibodi dalam memerangi infeksi dari ketiga penyakit
tersebut jika sewaktu-waktu menyerang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan pemberian vaksin DPT kepada


anak-anak sejak usia balita. Imunisasi atau vaksin DPT terdiri dari 3 jenis, yaitu vaksin
campuran DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan secara bertahap
mengacu pada usia anak.

Imunisasi DPT termasuk program imunisasi dasar dan lanjutan (imunisasi rutin lengkap)
yang wajib diberikan kepada anak-anak. Imunisasi dasar dimulai sejak bayi belum genap
satu tahun, yang diberikan sebanyak 3 kali (2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan). Selanjutnya,
anak akan diberikan imunisasi lanjutan atau booster pada usia 18 bulan dan usia 5 tahun.

Selain sebagai imunisasi rutin lengkap, vaksin DPT juga bisa diberikan pada kondisi-
kondisi sebagai berikut:

 Orang dewasa atau wanita hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi DPT.
 Orang yang akan berkunjung atau traveling ke negara dengan kasus DPT yang banyak
terjadi.
 Petugas kesehatan yang berpotensi tinggi untuk berhadapan dengan pasien DPT.
 Pengasuh anak (baby sitter) yang sedang mengurus bayi baru lahir.
 Wanita hamil saat trimester ke-3 kehamilan (minggu ke-26 hingga ke-36). Walau sudah
pernah diberikan suntik DPT, pemberian vaksin DPT baru bertujuan untuk mencegah
calon bayi terserang batuk rejan.
5. Vaksin campak adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak, yang mulai diberikan
pada anak usia 9 bulan. Pemberian vaksin ini masuk ke dalam program imunisasi rutin
lengkap yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.

Terdapat 3 jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yakni:

 Vaksin campak, yang hanya berfungsi untuk mencegah campak.


 Vaksin MR, untuk mencegah penyakit campak dan rubella.
 Vaksin MMR, untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.

Meski telah diberikan vaksin, bukan berarti sepenuhnya dapat terhindar dari campak.
Kemungkinan akan terjangkit penyakit tersebut tetap ada, namun potensinya sangat kecil
dan gejala yang muncul akan lebih ringan.

Jadwal pemberian vaksin campak dan vaksin MMR atau MR berbeda. Untuk vaksin


campak, pemberian pertama dilakukan ketika anak masih berusia 9 bulan. Pemberian
vaksin campak ini masuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan
Kemenkes RI.

Setelah menerima vaksin campak di usia 9 bulan, anak harus menerima 2 lagi
dosis booster. Dosis booster pertama diberikan ketika anak berusia 18 bulan, atau berusia
15 bulan bila menerima vaksin MMR/MR. Apabila anak belum juga menerima vaksin
campak hingga berusia 12 bulan, maka vaksin MMR/MR dapat langsung
diberikan. Booster kedua diberikan ketika anak berusia 5-7 tahun.

Vaksin juga dapat diberikan pada remaja dan orang dewasa. Pemberian vaksin campak
pada remaja dan orang dewasa yang belum menerima vaksin sebelumnya dilakukan
setidaknya satu kali. Namun, akan lebih baik jika penerimaan vaksin dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai