Anda di halaman 1dari 9

2

 Search...  Download  Bookmark  Share


 ANALYTICS GRANTS   

SIG II
Nabilla Astriviany rahmawati tri

SIG

Show more ▾

1 View

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

(GKP 0301)
 Download  Bookmark  Share

Disusun oleh:

 Nama : Nabilla Astriviany


 NIM : 16/397505/GE/08384
Hari, Tanggal : Senin, 11 September 2017
Waktu : 11.00 –  13.00 WIB
Asisten : 1. Kadek Risna
2. Ken Prasojo
3. Atsarina N
4. Widya Nur F

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH


DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017

A.  HASIL PRAKTIKUM


1.  Personal Geodatabase untuk Peta Dasar dan Peta Tematik
2.  Peta Administrasi Kecamatan Sedayu Hasil Georeferensi
3.  Peta Kerapatan Vegetasi Kecamatan Sedayu Hasil Georeferensi
 Download  Bookmark  Share
4.  Peta Tekstur Tanah Kecamatan Sedayu Hasil Georeferensi
5.  Peta Persebaran Tempat Sampah Kecamatan Sedayu Hasil Georeferensi

B.  PEMBAHASAN

Geodatabase merupakan wadah untuk menyimpan data-data dan kerangka kerja dalam
informasi geografis. Komponen penting dalam geodatabase yakni seperti data feature,
dataset raster, dan tabel. Dalam membangun sebuah geodatabase diperlukan adanya
aplikasi GIS seperti ArcGIS. Pada ArcGIS terdapat aplikasi ArcCatalog dan ArcMap yang
mempunyai fungsi berbeda. ArcCatalog digunakan untuk mengorganisir dan
memanajemen berbagai macam informasi geografis yang akan digunakan pada ArcGIS.
Sementara ArcMap merupakan aplikasi yang berfungsi untuk memproses data geospasial.
ArcMap digunakan untuk melihat, mengedit, membuat, dan menganalisis data geospasial.

Geodatabase dapat dibangun menggunakan aplikasi ArcCatalog. Sebelum membangun


geodatabase, diperlukan suatu folder yang digunakan untuk menyimpan data. Pemilihan
folder yang akan digunakan sebagai penyimpanan dilakukan dengan opsi Connect to
 Folder . Setelahnya, pada folder dibuat sebuah Personal Geodatabase. Personal geodatabase

digunakan untuk memanajemen data atribut, biasanya berekstensi (.mdb). Agar proses
 penyimpanan data mudah, diperlukan mengatur workspace ke geodatabase yang diingkan
dalam pengaturan data Environment  yang dapat dibuka melalui ArcToolbox.

Data atribut dalam pengisiannya diperlukan pembuatan domain, yang mana


mempermudah proses tersebut. Domain dapat dibuat melalui  Database Properties.
Terdapat beberapa kolom isian yakni Domain Name, Field type, dan Coded Values. Pada
 Domain name, tidak dapat diisikan spasi. Jika menggunakan spasi, maka data tidak dapat
terbaca atau tidak tersimpan. Spasi dapat digantikan dengan underscore (_), contohnya
‘Tekstur_Tanah’. Field type merupakan jenis isian apa yang dimasukkan, yakni terdapat
text, long integer, float, dan doodle. Text digunakan ketika isian berupa huruf, long integer
ketik isian berupa angka, sementara float dan double ketika isian berupa pecahan.
Kemudian Coded Values yang berisikan deskripsi yang merupakan jabaran dari domain
 Download  Bookmark  Share

name. Contohnya jika bernama domain tekstur_tanah, maka coded value akan berisi
lempung, debu, pasir.

Pengelompokan suatu data dengan karakteristik dan fungsi yang sejenis dilakukan
dengan membuat Feature Dataset . Dalam pembuatan feature dataset, diperlukan informasi
 proyeksi yang digunakan pada wilayah yang dipetakan. Pemberian namanya sama dengan
domain, yakni tidak dapat berisikan spasi dan diganti dengan underscore. Feature dataset  
disusun atas feature class. Pada feature class, tipe data diperlukan, seperti poligon untuk

area contohnya batas administrasi, garis untuk jalan dan sungai, serta titik. Feature class 
dibentuk menjadi annotation feature  untuk merepresentasikan dalam bentuk teks label
yang dapat diatur posisi, jenis font, warna, maupun ukurannya.

Sebelum menggunakan data spasial untuk keperluan SIG, perlu menentukan sistem
referensi spasial yang dapat membangun dengan akurasi maksimum yang berhubungan
dengan lokasi di bumi (Herbei et al ., 2010). Objek berupa raster atau gambar yang belum
mempunyai acuan sistem koordinat perlu adanya pemberian referensi geografis, yakni
 pemberian sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Hal ini disebut dengan georeferencing  
atau registrasi. Setelah peta raster di input, dapat dimulai proses  georeferencing . Proses
registrasi dilakukan dengan memilih ikon Add Control Point  kemudian memilih titik pada
titik yang terlah diketahui koordinatnya. Agar proses registrasi mudah, dapat dilakukan
zoom in hingga ke titik koordinat terlebih dahulu. Selain itu, semakin di perbesar maka
kemungkinan salahnya semakin kecil pula dan semakin akurat.

Ikon view link table  digunakan untuk mengetahui seberapa besar keakuratan yang
dilihat melalui residual x atau residual y. Semakin kecil angka residual, semakin besar
keakuratannya. Residual yang disebut dengan RMS Error ini dapat ditoleransi jika masih
dalam angka yang tidak terlalu besar. Jika error mencapai lebih dari 10 maka perlu
g y g p p

 Download
registrasi ulang.
 Bookmark Registrasi sebelumnya dapat di hapus. Sebagai contoh pada hasil terlampir,
 Share
residual ketika registrasi peta administrasi Kecamatan Sedayu, didapati residual sebesar
0,03 yang masih dapat dimaklumi. Ketika RMS Error telah memenuhi standar, maka dapat
dilakukan Update Georeferencing . Setidaknya, ada 4 titik kontrol pada georeferencing  ini
agar hasilnya baik. Peta yang telah dilakukan georeferencing  kemudian dapat didigitasi.

C.  KESIMPULAN
1.  Proses pembangunan geodatabase dapat dimulai dengan membuat feature database
yang juga memilih proyeksi yang sesuai dan kemudian membuat feature class yang
 berisikan data dan tipenya. Penamaan tidak menggunakan spasi agar terbaca sistem.
2.  Proses georeferencing dilakukan dengan membuat titik kontrol pada 4 titik dengan

RMS Error standar (masih bisa dimaklumi).

DAFTAR PUSTAKA
Herbei, M.V., Ciolac, V., Smuleac, A., Nistor, E., dan Ciolac, L. 2010. Georeferencing
of Topographical Maps using the Software ArcGIS. Research Journal of
 Agricultural Science, Vol. 42. No. 3.
 Download  Bookmark  Share

Karakteristik   Personal Geodatabase  


File Geodatabase 
1. Koleksi dari berbagai tipe 1.  Format data original untuk
  Share
Deskripsi
 Download  Bookmark
dataset GIS yang berada pada geodatabase ArcGIS yang terdapat
suatu sistem folder. dan diatur di Microsoft Access file
2.  Rekomendasi format data native data.
untuk ArcGIS yang terdapat dan 2.  Ukurannya terbatas dan terikat pada
diatur dalam suatu sistem sistem operasi windows.
folder.

Accessibility 1.  Pengguna tunggal dan 1.  Pengguna tunggal dan workgroup
workgroup kecil kecil
2.  Beberapa pembaca dan penulis 2.  Beberapa pembaca dan penulis.
 per feature dataset atau tabel.

Format 1.  Setiap dataset berupa file 1.  Semua konten di setiap personal
Penyimpanan terpisah dalam penyimpanan geodatabase terdapat pada suatu file
2.  Sebuah file geodatabase tunggal Microsoft Access (.mdb)
merupakan folder file yang
 berisi file dataset.

Batas Ukuran 1.  Satu Terrabyte untuk setiap · 2GB per akses database.
dataset. Setiap filegeodatabase
dapat memegang banyak 1.  Batas efektif sebelum penurunan
dataset.  performance biasanya antara 250
2.  Setiap feature class dapat hingga 500 Mb per akses file

diskalakan
 jutaan hinggaper
fitur vector ratusan dari
dataset. database.

Platforms Cross-platform Hanya windows

Keamanan dan Keamanan sistem file operasi Kemanan sistem file Windows
Izin

Alat Manajemen sistem file Manajemen sistem file Windows


Administrasi
Database
 Download  Bookmark  Share
 Download  Bookmark  Share

Report

About Blog People Papers Job Board Advertise  We're Hiring!  Help Center

Terms Privacy Copyright Academia ©2019

Anda mungkin juga menyukai