Anda di halaman 1dari 9

GEOPOLITIK

Disusun Oleh :

1. Meutya Kurnia (141190231)


2. Sita Nadiyah Awan (141190232)
3. Dian Nurika Susanti (141190249)
4. Andrea Daniswara S. (141190254)
5. Erik Castona (141190255)
6. Zul Akhyan Hidayat (141190256)
BAB VII : GEOPOLITIK

1. Pengertian Geopolitik

Istilah dari Geopolitik ini berasal dari kata geo juga politik. Geo ini artinya adalah bumi dan
politik berasal dari bahasa Yunani yaitu “politeia”. Poli ini ialah sebagai kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri dan juga teia artinya urusan.

Pengertian Geopolitik merupakan Ilmu atau studi mengenai penyelenggaraan negara yang
tiap-tiap kebijakannya itu dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau daerah
pada suatu bangsa.

Sehingga bisa disimpulkan kalau geopolitik ini merupakan sistem politik atau peraturan-
peraturan dalam wujud kebijaksanaan serta juga strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik. Geopolitik ini dapat disebut juga dengan sebutan wawasan nusantara.

Berikut pengertian geopolitik menurut beberapa ahli : 

Frederich Ratzel (1844-1904)

Frederich Ratzel merupakan seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi politik
(Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa kekuatan suatu
negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya.

Semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati sekelompok politik (kekuatan), makin
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Negara sebagai suatu organisme yang
memerlukan ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.

Karl Haushofer (1869-1946)

Sedangkan menurut Karl Haushofer, Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik
dalam perjuangan demi kelangsungan hidup suatu organisasi negara untuk memperoleh ruang
hidupnya (lebensraum)”. Konsep geopolitik yang dikembangkan oleh Karl Haushofer
mencakup seluruh system politik pandangan Kjellen.
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)

Rudolf dan Karl mengembangkan geopolitik sebagai Geographical Politic yang menitik
beratkan kepada analisis fenomena geografi dari aspek politik geografi menyangkut
kependudukan, ekonomi sosial, dan pemerintahan, bahwa negara tidak sekedar satuan
biologis juga mempunyai inteketualitas.

2. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menghargai dan
mengutamakan kebhinekaan dalam mencapai tujuan nasional.

Secara etimologis kata Wawasan Nusantara berasal dari bahasa Jawa, yaitu Wawas, Nusa,
dan Antara. Arti kata wawas adalah Pandangan, Tinjauan, Penglihatan Indrawi. Kata Nusa
berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan Antara berarti dua benua dan dua
samudera.

Sehingga pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
kesatuan kepulauan yang berada di antara dua benua (benua Asia dan Australia) dan dua
samudera (samudera hindia dan pasifik).

Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang tercantum dalam:

1. Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973


2. Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3. Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
Berikut adalah pengertian wawasan nusantara menurut beberapa ahlli :

1. Prof. Wan Usman

Menurut Prof. Wan Usman, pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.

2. Samsul Wahidin

Menurut Samsul Wahidin, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang, cara
memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan bertingkah laku bagi
Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses psikologis, sosiokultural dalam arti
yang luas dengan aspek-aspek asta grata.

3. Munadjat Danusaputro

Menurut Munadjat Danusaputro, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung serta
pemekarannya di tengah-tengah lingkungan tersebut berdasarkan asas nusantara.

3. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia

1. Paham Kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang
perang dan damai berdasarkan: “bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan”. Maka wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan
ajaran kekuasaan dan adu kekuatan.
2. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago concept yaitu laut


sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh
sebaga Negara kepulauan.

3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dalam kondisi


nyata. Indonesia dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari
latar belakang dan kesejarahan Indonesia.

4. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara atau nasional. Artinya secara luas,
hakikat wawasan nusantara merupakan cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.

Tiap warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh dan
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Hal tersebut juga mencakup
produk yang dihasilkan oleh lembaga negara yang harus berada dalam lingkup dan juga demi
kepentingan bangsa Indonesia. Tentunya tanpa harus menghilangkan kepentingan daerah,
golongan dan individu.

5. Peran Wawasan Nusantara


a. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan
selaras,segenap aspek kehidupan nasional
b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan
c. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional
d. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut melaksanakan
6. Asas Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang


harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.
Harus disadari bahwa jika asas wawasan nusantara diabaikan, komponen pembentuk
kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa
tercerai-berainya bangsa dan negara Indonesia.

Asas wawasan nusantara terdiri atas: kepentingan yang bersama, tujuan yang sama, keadilan,
kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi
terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Adapun rincian dari asas tersebut adalah sebagai berikut :

 Kepentingan yang sama.

Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia


adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain. Sekarang bangsa Indonesia harus
menghadapi jenis “penjajahan” yang berbeda dari negara asing. Misalnya, kehidupan dalam
negeri bangsa Indonesia mendapat tekanan dan paksaan baik secara halus maupun kasar
dengan cara adu domba dan pecah-belah bangsa dengan menggunakan dalih
HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Sementara itu tujuan yang sama adalah tujuan yang
tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.

 Keadilan.

Yang berarti bahwa kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha, dan
kegiatan-kegiatan baik orang-perorangan, golongan, kelompok, maupun daerah.

 Kejujuran.

Yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang
benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak dengarnya. Demi kebenaran
dan kemajuan bangsa dan negara, hal ini harus dilakukan.
 Solidaritas.

Yang berarti bahwa diperlukan rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban bagi orang lain
tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

 Kerjasama

Kerjasama berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan kerja
kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang besar dapat dicapai demi
terciptanya sinergi yang lebih baik.

 Kesetiaan.

Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan


mendirikan negaraIndonesia, yang dimulai dengan dicetuskannya dan dirintis oleh Budi
Utomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, dan proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi
tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan
terhadap kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk, dapat dipastikan bahwa persatuan
dan kesatuan dalam kebhinekaan bangsa Indonesia akan berantakan pula. Ini berarti
hilangnya negara kesatuan Indoneia.

7. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

a. Wadah (contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi


seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam
dan penduduk serta aneka ragam budaya.

b. Isi wawasan nusantara (content)

Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan


nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yaitu:
 Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan.
 Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.

c. Tata laku wawasan nusantara (conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:

 Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
 Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.

8. Implementasi Wawasan Nusantara

a. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik

Menciptakan iklim perpolitikan Indonesia yang dingin dan bermartabat, tertera dalam
Undang-Undang tentang pemilu dan penyelenggaraan kenegaraan lainnya. Untuk itu harus
mampu menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya serta tetap
mengedepankan kepentingan bangsa dan negera. Wawasan Nusantara adalah konsep politik
bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak
terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh.

b. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi

Memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Kekayaan alam serta letak geografis Indonesia dapat dimanfaatkan dengan
maksimal untuk kebutuhan perekonomian negara. Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil dan merata.
c. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya

Menciptakan keharmonisan dalam menghadapi keragaman sosial masyarakat dan kebudayaan


Indonesia dengan menanamkan sikap hormat dan saling menghargai setiap perbedaan yang
ada. Sebab keragaman dan perbedaan di Indonesia tidak bisa dipungkiri oleh masyarakat.
Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan
persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya
yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara
harmonis.

d. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan

Selalu menumbuhkan rasa cinta tanah air serta membentuk sikap rela membela tanah air.
Khususnya harus ditanamkan bagi warga Indonesia yang berada di perbatasan mengingat
keamanan di sana tidak cukup terjamin. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta
bela negara ini menjadi modal yang mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia
dalam menghadapi setiap bentuk ancaman seperti :

1. Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap
seluruh bangsa dan negara.

2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai