TINJAUAN TEORI
sel, dan saraf yang bekerja saling terkait. Salah satunya adalah kemampuan
tubuh dalam mempertahankan diri dari virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Tanpa kehadiran sistem imun yang sehat, manusia akan mudah sakit dan
terkena kanker.
Sistem imun adalah sistem dalam tubuh manusia yang berperan dalam
pertahanan diri. Sementara itu, imunologi merupakan cabang ilmu yang
tubuh kita. Mulai dari reaksi hipersensitif, penolakan jaringan ataupun alergi.
Istilah inilah yang kemudian lebih sering dikenal dengan istilah sistem imun.
Sumber: https://aidsinfo.nih.gov/understanding-hiv-aids/glossary/347/immune-system
berfungsi untuk melawan bakteri dan virus jahat yang masuk ke dalam
tubuh. Peran imun juga mampu meminimalisir bakteri yang berkembang
menjandi tumor. Imun juga mampu melawan protein tubuh dan molekul lain
yang ada pada gangguan autoimun. Berikut organ sistem imun yang ada
daalm tubuh kita. Secara garis besar, organ dan jaringan system imun
manusia terdiri dari:
a. Adenoid
Adenoid terletak di belakang saluaran rongga hidung. Bentuknya
Sumber: https://www.sekolahan.co.id/pengertian-letak-fungsi-struktur-dan-bagian-struktur-
sumsum-tulang-belakang-medula-spinalis-manusia/
Getah kapiler memiliki lapisan yang tipis dan memiliki banyak lubang
kecil. Lubang kecil inilah yang menjadi jalan gas, nutrisi dan air lewat
masuk sekitarnya. Ada beberapa titik yang sering digunakan getah bening
berkumpul, yaitu di leher, selangkangan, para-aorta dan aksila. Tempat-
d. Peyers patches
Peyers patches terletak di usus halus. Peyers patches sebenarnya
masih termasuk jaringan limfoid.
Gambar 2.4 Peyer’s Patches
Sumber: https://www.wajibbaca.com/2019/02/penyakit-kelenjar-getah-bening.html
e. Pembuluh Limpa
Limpa terletak di rongga perut. Di pembuluh limpa terdapat cairan
yang disebut cairan limpa yang berasal dari cairan ekstrasel (cairan darah
yang meresap dari kapiler darah). Sama seperti usus, cairan limpa juga
vena yang memiliki katup banyak. Pembuluh limpa terbagi menjadi dua
bagian, yaitu limpa kanan (dada kanan) dan limpa kiri (dada kiri). Fungsi
dan-mekanisme-kerja-kelenjar-timus-lengkap.html
menjadi sel memori dan sel plasma, ia akan memproduksi antibody. Lain
halnya dengan limfosit, sel plasma memiliki reticulum endoplarnik kasar
g. Nodus Limfatikus
Nodus limfatikus atau lomfonodi mengandung makrofag dan
Sumber: http://dokterbenvie.blogspot.com/2018/01/anatomi-histologi-dan-fisiologi.html
h. Tonsil (Amandel)
Tonsil adalah organ yang paling sering memperoleh paparan
benda asing dan pathogen. Tonsil atau yang sering disebut amandel,
terletak di kerongkongan sebelah kiri dan kanan belakang rongga mulut.
may-help-prevent-tonsil-stones-from-returning/
terjadi gangguan akibat peradangan tonsil, anak jatuh demam dan sulit
menelan makanan.
i. Limfosit
Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi melawan
infeksi. Sel darah ini bekerja dan merespons benda asing yang ada d
dalam darah. Limfosit memiliki dua komponen, yaitu pulpa merah dan
pulpa putih, pulpa merah terdapat di sinus dan berfungsi sebagai organ
filterasi, yaitu menghancurkan darah yang sudah tua dan rusak dengan
bantuan makrofag. Darah tua dan darah rusak jika dibiarkan memiliki
kecenderungan untuk merusak.
Pada pulpa putih terdapat limfosit dan makrofag benda asing yang
dasarnya, semua jenis sel darah, termasuk imun seperti limfosit di bentuk
di sumsum tulang belakang. Dari hasil proses tersebut sebagian menjadi
tipe lain, dan sebagian lagi menjadi sel imun yang disebut fagosit.
2. Mekanisme Pertahanan Tubuh Manusia
saling bekerja sama melindungi tubuh dari infeksi virus, jamur dan bakteri.
Ketika tubuh mempertahankan sebagai serangan infeksi yang masuk
kedalam tubuh, ada dua sistem imun yang bekerja. Kedua sistem tersebut,
yaitu sistem imun nonspesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun
nonspesifik terdiri dari kulit dan kelenjar, termasuk juga lapisan mukosa dan
enzimnya.
sistem pertahanan tubuh yang utama. Sistem ini di sebut juga sebagai
sistem imun bawaan. Imun bawaan yang memiliki peran penting dalam
1) Peradangan
Peradangan salahsatu reaksi pertahanan tubuh yang di awali
2) Fagositosis
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang
alami, sel limfosit B dan sel limfosit T yang memiliki resptor antigen A
akan membela dan berdiferensiasi. Hasil pembelahan dan refrensi
yang sama di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, jika suatu saat
orang tersebut dimasuki oleh antigen (kuman) berjenis sama, tubuh
pembelah patogenik.
2. Mengingat antigen yang
kedua.
3. Berfungsi untuk
fagositosis.
3. Menurunkan dan
menghentikan respons imun
berhasil diatasi.
Selain itu, ada bebrapa antibody lain dalam tubuh yaitu IgM, IgA,
IgD, dan IgE. Berikut ini adalah tabel tipe-tipe antibdi beserta
karakteristiknya.
Tabel 2.2 Tipe- tipe Antibodi Berserta Karakteristiknya
kekebalan primer).
2. IgG Antibody ini banyak terdapat didalam darah
dan diproduksi saat terjadi infeksi kedua
(respons kekebalan sekunder).
janin.
3. IgA Antibodi IgA dapat ditemukan dalam air
a. Kekebalan Humoral
Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan atntibodi
b. Kekebalan Seluler
Kekebalan seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel-
1) Kekebalan Aktif
2) Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah
ini diberikan kepada tubuh yang sakit untuk melawan antigen yang
sudah ada. Dalam pertahanan pasif, tubuh tidak membentuk
T.
Molekul permukaan sel yang bertanggung jawab terhadap rejeksi
molekul lain yang walaupun lebih lemah juga ikut menentukan rejeksi,
yaitu, molekul histokmopatibilitas minor. Pada saat ini telah diketahui
protein lain, serta gen lain yang belum dikenal, yang mempunyai peran
penting pada fungsi sistem imun.
yang terkait erat dengan gen MHC dan mengkode berbagai molekul
MHC berbeda, karena itu gen MHC disebut sebagai gen multigenik.
b. Molekul HLA
Pada manusia terdapat tiga jenis molekul MHC kelas I polimorfik,
yaitu HLA-A, HLA-B dan HLA-C. Molekul HLA kelas I terdiri dari rantai
berat a polimorfik yang berpasangan nonkovalen denagn rantai
membentuk tiga domain a1, a2, dan a3. Domain a3 dan b2-
mikroglobulin, tetapi memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk
mengikat antigen.
Molekul HLA kelas I terdapat pada hampir semua permukaan sel
masing terdiri dari 229 dan 237 asam amino yang membentuk 2
domain. Seperti halnya rantai a HLA kelas I, maka rantai a dan b kelas II
Ada pula beberapa molekul laun yang dikode oleh darah MHC,
tetapi mempunyai fungsi yang berbeda dengan molekul MHC kelas I
dan II. Suatu daerah dalam MHC kelas III memberi kode sejumlah
protein komplemen (C2, B, C4A, C4) dan enzim sitikrom p450 21-
hidroksilase. Selain itu, terdapat pula gen sitoksin TNF a dan b, atau
gen lain yang memberi kode molekul, yang berfungsi untuk
terkena infeksi serius dan kanker tertentu sementara itu AIDS adalah tahap
akhir dari HIV . tidak semua orang dengan HIV sampai tahap AIDS.
jarum suntik atau melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Virus
ini juga menyebar dengan berbagi jarum suntik atau melalui kontak dengan
darah orang yang terinfeksi. Wanita hamil bisa menularkan virus pada bayi
mereka selama kehamilan atau persalinan.
Tanda pertama infeksi HIV bisa berupa kalenjer bengkak dan gejala
seperti flu yang terjadi dalam 2-4 minggu, gejala parah mungkin tidak
muncul sampai berbulan bulan atau bertahun tahun kemudian hingga saat
ini penyakit HIV tidak ada obatnya tetapi ada banyak obat yang dapat
melawan infeksi HIV dan menurunkan resiko menulari orang lain. Orang yang
mendapat pengobatan dini bisa hidup dngan penyakit ini untuk waktu yang
lama menurut data WHO HIV terus menjadi isu kesehatan masyarakat global
yang telah menewaskan lebih dari 35juta orang. Pada tahun 2016 1.000.000
2. Etiologi
HIV adalah infeksi virus yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual, melalui hubungan seksual, melalui darah atau dari ibu ke anak
selama kehamilan, persalinan, atau menyusui HIV menghancurkan sel CD4
yaitu jenis sel darah putih tertentu yang berperan besar dalam membantu
tubuh melawan penyakit. Sistem kekebalan tubuh akan melemah karena
lebih banyak sel CD4 yang terbunuh. Seseorang bisa memiliki infeksi HIV
selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi AIDS. Orang yang
terinfeksi HIV mengalami AIDS saat jumlah CD4 nya turun dibawah 200 atau
mereka mengalami komplikasi dengan indikasi AIDS.
HIV dapat ditularkan melalui darah, air mani atau cairan vagina yang
terinfeksi. Namun, seseorang tidak akan terinfeksi hanya karena kontak biasa,
b. Transfuse darah
Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfuse
Stadium BB Gejala
Stadium 1 Tidak ada 1. Tidak ada gejala atau hanya
hidung.
3. Herpes zoster dalam lima
tahun terakhir.
4. ISPA berulang, misalnya
dan tungkai.
Stadium 3 Penurunan >10% 1. Kandidiasi mulut: bercak
pneumonia, piomiositis.
6. Gingivitis/periodontitis.
3. Limfoma.
4. Sarcoma Kaposi: lesi warna
disertai edema.
5. Ca serviks.
6. PCP.
7. Renitis CMV.
8. TB ekstra paru.
9. Meningitis kriptokokal:
menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai
test antibodi terhadap HIV menjadi posotif disebut window period.
Lamanya window period antara sat sampan tiga bulan, bahkan ada yang
data berlangsung sampai enam bulan. Aktivitas normal dan dijumpai
rata-rata 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang tampak sehat ini
sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain. Aktivitas normal, berat
badan menurun <10%, terdapat kelainan kulit dan mukosa yang ringan,
seperti dermatitis seroboik, prorigo, onikomikosis, ulkus yang berulang
3) Stadium ketiga
Pada umumnya kondisi tubuh lemah, aktivitas di tempat tidur <50%,
berat badan menurun >10%, terjadi diare kronis yang berlangsung lebih
dari 1 bulan, deman berkepanjangan lebih dari 1 bulan, terdapat
secara menetap dan merata (PGL), tidak hanya muncul pada satu tempat
saja, dan berlangsung lebih satu bulan.
4) Stadium keempat; AIDS
tubuh yang dialami pasien serta stadium klinis. Jumlah supresi kekebalan
tubuh ditunjukkan limfosit CD4+. CD4+ adalah jenis sel darah putih atau
limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang terpenting dari sistem kekebalan
tubuh kita. Sel CD4+ kadang kala disebut sebagai sel T. Ada 2 macam sel T
yaitu sel T-4, yang juga disebut CD4 dan kadang kala sel CD4 +, adalah sel
‘pembantu’. Sel T-8 (CD8) adalah sel penekan, yang mengakhiri
tanggapan kekebalan. Sel CD8 juga disebut sebagai sel pembunuh, karena
sel tersebut membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus.
reseptor untuk HIV. HIV mengikat pada reseptor pada CD4 itu seperti
kunci dengan gembok.
HIV umunya menulari sel CD4. Kode genetik HIV menjadi bagian
dari sel itu. Waktu sel CD4 menggandakan diri (bereplikasi) untuk
melawan infeksi apapun, sel tersebut juga membuat tiruan HIV. Setelah
kita terinfeksi HIV dan belum mulai terapi antiretroviral (ART), jumlah sel
CD4 kita semakin menurun. Ini tanda bawah sistem kekebalan tubuh kita
semakin rusak. Semakin rendah jumlah CD4 semakin mungkin kita akan
jatuh sakit.
Ada jutaan keluarga sel CD4. Setiap keluarga dirancang khusus
untuk melawan kuman tertentu. Waktu HIV mengurangi jumlah sel CD4,
beberapa keluarga dapat diberantas, kalau itu terjadi, kita kehilangan
CD4 dipakai bersama dengan viral load untuk meramalkan berapa lama
kita akan tetap sehat. Jumlah CD4 juga dipakai untuk menunjukkan kapan
millimeter kubik darah (biasanya ditulis mm 3). Jumlah CD4 yang normal
berkisar antara 500 dan 1.600. Infeksi lain dapat sangat berpengaruh pada
jumlah CD4. Jika tubuh kita menyerang infeksi, maka jumlah sel darah
putih (limfosit) naik dan jumlah CD4 juga naik. Sistem terdiri dari tiga
4. Faktor Resiko
Perilaku dan kondisi yang menempatkan individu pada resiko tertular
yang di sterilkan.
e. Mengalami luka tembak jarum suntik, termasuk diantara petugas
kesehatan.
5. Patofisiologi
HIV adalah virus RNA yang dilapaisi struktur dasar dengan lapisan luar
terdiri dari lemek dan glikoprotein sedangkan bagian dalam inti terdiri dari 2
untai RNA tunggal yang mengikat bersama-sama berasal dari protein 24
(p24). Bagian membrane luar HIV terdiri dari elemen struktur spesifik yang
berperan penting dalam menginfeksi dan perkembangan proses penyakit.
Yang palinga penting dari HIV yaitu virus yang dilapisi glikoprotein 120
(gp120), yang digunakan untuk interaksi virus dengan sel reseptor tubuh
termasuk limfosit CD4++ makrofag, dan monosit. Virus HIV menginfeksi tubuh
melalui 8 tahapan yaitu :
CXCR4 (CXC rmembantu virus memasuki sel targetnya. Kemudian, viru HIV
akan menginfeksi sebuah sel limfosit dimulai dengan melmapirkan virus
b. Memasuki sel.
Setelah virus masuk ke dalam sel tubuh, inti virus dan RNA ( ribonucleic
acid) masuk ke dalam sel, dengan tujuan unuk membuat kembali material
genetic virus, melapisi RNA atau melarutkan nukleokapisid sehingga RNA
c. Reverse transcription.
Enzym Reverse transcription urutan rantai RNA virus yang masuk kedalam
sel dan mentrnskripsi urutan menjadi pelengkap urutan DNA yang
berguna untuk membuat protein virus dan menyalin RNA virus oleh sebab
itu, virus dapat bereplikasi.
Selama tahap ini, DNA virus secara acak masuk ke dalam DNA sel manusia
dengan menggunakan enzim integrase yang terdapat dalam virus. Setelah
Dalam tahap ini virus membantuk partikel virus baru yang dibuat dari
protein virus (gp120 dan gp41) dan enzim. Polipeptida dipecah menjadi
partikel kecil oleh enzim protease dan mengambil protein membran sel
tubuh yang mengandung virus untuk membentuk virus baru sehingga
h. Maturasi.
Tahap terakhir dari siklus hidup virus HIV adalah maturasi. Maturasi
dibutuhkan agar virus menjadi menular. Setelah tumbuh dari sel tubuh
manusia, enzim protease dalam partikel virus baru menjadi aktif dan
Perjalanan klinis pasien dari tahap terinfeksi HIV sampai tahap AIDS,
sejalan dengan penurunan derajat omunitas pasien, terutama imunitas
tahin pertama, 50% menjadi AID setelah 10 tahun, dan hampir 100%
pasien HIV menjadi AIDS setelah 13 tahun.
Dalam tubuh ODHA, partikel virus akan bergabung dengan DNA sel
pasien. Degan demikian, orang yang terinfeksi HIV seumur hidup tetap
ruam, diare, atau batuk pada 3-6 minggu setelah infeksi. Kondisi ini
dikenal dengan infeksi primer.
imun. Dengan tidak adanya T-helper, sel-sel efektor sistem imun seperti
T8 sitotosik, sel NK, monosit, dan sel B tidak dapt berfungsi secra baik.
Daya tahan tubuh menurun sehingga pasien jatuh ke stadium lebih lanjut.
Saat ini darah pasien menunjukkan jumlah virus yang sangat tinggi,
yang berarti banyak virus lain didalam darah. Sejumlah virus dalam darah
atau plasma per mililiter mencapai satu juta. Orang dewasa yang baru
dimalam hari, kehilangan berat badan dan timbul ruam. Biasanya terjadi
2-4 minggu setelah infeksi, dan hilang timbul.
timus selama waktu tersebut, yang membuat individu yang terinfeksi HIV
akan mungkin terkena infeksi oportunistik dan membatasi kemampuan
gejala). Masa tanpa gejala ini bisa berlangsung selama 5-10 tahun. Akan
tetapi ada sekelompok orang yang perjalanan penyakitnya sangat cepat,
hanya sekitar dua tahun, dan ada pula yang perjlanannya sangat lambat.
Seiring dengan makin memnuruknya kekebalan tubuh, ODHA mulai
herpes, dll).
Perjalanan penyakit lebih progresif pada pengguna narkoba. Lamanya
7. Manifestasi Klinis
Keganasan AIDS adalah bentuk dari manifestasi klinis akibat infeksi
a. Keganasan
Keganasan virus HIV/AIDS menyebabkan banyak dampak kanker
HIV/AIDS.
1) Sarcoma Kaposi (SK)
dengan melakukan bedah laser, beku, dan eksisi bedah. Hanya saja,
banyak penderita yang lebih memilih radioterapi untuk penyakit local
yang disebabkan oleh tata letak tumor dan edema. Gejala awal yang
ditunjukan penderita SSP disertai sakit kepala memori jangka pendek
Penularan HIV pada anak terjadi saat bayi dilahirkan, saat dalam
kandunga, atau ketika bayi meminum ASI ibu yang positif HIV.
sisanya hamper 80% bayi yang terinfeksi HIV terjadi selama kehamilan.
Penularan virus terjadi pacsapartus menimbulkan risiko lebih besr 15%
virus HIV pada bayi. Conner (2003) menyatakan ibu hamil yang diberi
zidovidun dapat mengurangi infeksi HIV pada janin sebesar 2/3. Jika
b. Infeksi
antigen dan mudah terinfeksi oleh bakteri, virus, protozoa, dan jamur.
Infeksi mikroorganisme yang langka dan mengalami infeksi menetap,
parah dan sering kambuh karena terinfeksi lebih dari satu, misalnya
cryptosporidium dan mycobacterium avium-intracellulare (MAI).
Infeksi serius yang dialami penderita AIDS adalah klien didiagnosis
pneumonia pneumocystis carinii (PPC). Infeksi ini sebagai penanda klien
adalah terjadinya lesi tunggal dan jamak, yang hanya bisa dipantau
menggunakan CT San. Penderita HIV/AIDS yang terinfeksi di saluran
pulmoner)
2. Kriptokokosis
3. Hiptoplasmsis
3. Salmonela
Jenis Keganasan
Sirkoma Kaposi
Limfoma non-Hodkin
Limfoma primer
Kanker invasif di
uterus
8. Komplikasi
terkait dengan HIV dan penyebab utama kematian antara orang orang
dengan AIDS.
B. Sitomegalovirus.
Virus herpes umum ini ditularkan ke cairan seperti air liur, darah, air seni,
air mani, dan ASI, sistem kekebalan tubuh yang sehat menonaktifkan virus
jika sistem kekebalan tubuh melemah maka virus akan muncul kembali,
C. Kandiasis.
Infeksi yang berhubungan dengan HIV. Ia menyebabkan radang dan
D. Meningitis kriptokal.
Meningitis adalah pembengkakan selaput dan ciran yang mengelilingi
F. Kristosporidiosis.
Infeksi ini disebebkan oleh parasit usus yang biasa ditemukan pada
diusus dan saluran empedu, yang meneyebabkan diare kronis yang parah
pada orang dengan AIDS
terjadi pada orang yang tidak terinfeksi HIV, namuan umun pada
orang HIV positif.
paru-paru.
c. Limfoma. Jenis kanker ini berasal dari sel darah putih dan biasnya
J. Penyakit ginjal. HIV terkait nefropati (HIVAN) adalah radang filter kecil
di ginjal yang menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dari aliran
hitam.
9. Pemeriksaan Diagnostik
Uji pemeriksaan laboratirum untuk mengetahui antibody yang
dilakukan untuk pemeriksaan pada bayi yang lahir dari ibu yang terkena
HIV. Prosedur pemeriksaan antibodi dilakukan dengan cara membiakan
immunosorbent assay (ELISA) dan uji Western blot. Pada pemeriksaan ini
dapat dilihat apakah terdeteksi virus dalam jumlah besar. Jika hasilnya
positif, klien akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu western blot.
Uji laboratorium western blot dilakukan sebanyak dua kali, jika dihasilnya
10. Penatalaksanaan
Tidak ada obat untuk HIV/AIDS, namun berbagai obat dapat
setidaknya tiga obat dari dua kelas untuk menghindari terciptanya stran
HIV yang kebal terhadap obat tunggal. Kelas obat anti-HIV meliputi;
NRTI adalah versi yang salah dari blok bangunan yang HIV perlu
membuat salinan dirinya sendiri. Contohnya abacavir (Ziagen), dan