Anda di halaman 1dari 2

Bobath adalah suatu metode terapi latihan pada stroke yang berasumsi

bahwa penderita stroke seolah-olah pasien stroke kembali pada usia


bayi sehingga pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan
pertumbuhan bayi normal. Oleh karena itu stroke harus dilatih mulai
dari posisi berbaring, miring, tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, dan
berjalan.

Metode Bobath pada awalnya memiliki konsep perlakuan yang


didasarkan atas inhibisi aktivitas abnormal refleks (Inhibition of
abnormal reflex activity) dan pembelajaran kembali gerak normal (The
relearning of normal movement), melalui penanganan manual dan
fasilitasi.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, maka konsep Bobath juga
mengalami perkembangan dimana menggunakan pendekatan problem
solving  dengan cara pemeriksaan dan tindakan secara individual yang
diarahkan pada tonus otot, gerak dan fungsi akibat lesi pada sistem
saraf pusat.
Tujuan intervensi dengan metode Bobath adalah optomalisasi fungsi
dengan peningkatan kontrol postural dan gerakan selektif melalui
fasilitasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh IBITA (2008). Tujuan yang
akan dicapai dengan konsep Bobath antara lain: melakukan identifikasi
pada area-area spesifik otot-otot antigravitasi yang mengalami
penurunan tonus. Selain  itu, bobath juga meningkatkan kemampuan
input proprioceptive, sebagai identifikasi tentang gangguan fungsi
setiap individu dan aktivitas fungsi yang efisien “Normal”,
fasilitasi specific motor activity, minimalisasi gerakan kompensasi
sebagai reaksi dari gangguan gerak, mengidentifikasi kapan dan
bagaimana gerakan menjadi lebih efektif.
Indikasi dari metode intervensi bobath yaitu apabila ada cidera
atau injury sistem saraf pusat, adanya gangguan proprioseptif, adanya
masalah motor control, dan adanya masalah human motor
behavior. Pelaksanaan bobath ini dilakukan oleh tenaga professional, di
antaranya fisoterapis dan perawat. Prinsip dasar yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan bobath adalah pola gerakan.
Gerakan yang ada dalam suatu pola yang telah dikontrol oleh system
persarafan, yaitu saraf pusat (bukan gerakan perotot). Gerakan yang
dilakukan untuk meningkatkan aktivitas anak dilakukan berdasarkan
pada pola gerakan dan perkembangam normal dan dilakukan pada
gerakan yang dikarenakan oleh perkembangan pola gerakan yang
abnormal, kompensasi / adaptasi terhadap abnormalitas.
Tujuan penerapan Bobath sendiri adalah mencakup seluruh gerakan
diajarkan dalam kondisi yang normal atau kondisi yang mendekati
normal, meningkatkan kualitas dari gerakan. Jika memahami pola –
pola gerakan yang abnormal, maka menimbulkan lebih banyak pola
gerakan yang normal. Dimana seluruh komponen gerakan harus
dilakukan. Komponen gerakan dalam bobath adalah gerakan tonus
postural yang normal untuk menahan gravitasi bila bagian lain
bergerak. Gerakan yang responsive dan efektif hanya terjadi pada
penanganan yang benar. penanganan untuk menormalisasi postural
dapat meningkatkan sikap dari gerakan, meningkatkan keterampilan
dan meningkatkan adaptasi terhadap rangsang.

Metode terapi bobath, tujuan dan indikasi telah diulas di atas. Namun,
kita juga perlu mengetahui konsep/ prinsip kerja terapi bobath, yang
meliputi ;

1. Fasilitasi merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan untuk


memudahkan pasien dalam melaksanakan aktivitasnya sehari – hari, hal
ini dapat dilakukan dengan tehnik posisioning.Fasilitasi adalah salah satu
cara yang menggunakan kontrol sensory dan proprioceptive untuk
mempermudah gerakan. Pemberian fasilitasi adalah bagian dari satu
proses belajar secara aktif (IBITA, 2008) dimana individu memungkinkan
untuk mengatasi inersia, inisiatif, melanjutkan atau menyelesaikan satu
tugas fungsional. Pemberian fasilitasi digunakan untuk membantu individu
dalam pemecahan masalah, memungkinkan dia untuk melakukan gerakan
yang sebaik mungkin selama bekerja. Memberikan kinerja fasilitasi –
terhadap performance bisa ditingkatkan dengan pengulangan dalam
latihan.
2. Stimulasi merupakan suatu bentuk pemberian rangsangan yang terdiri
dari dua bentuk antara lain ; stimulasi verbal (dengan aba – aba,
suara/bunyi – sbunyian),timulasi non verbal (menggunakan rangsang taktil
dan propioseption)
3. Stability merupakan salah satu bagian dari teknik terapi yang
bertujuan untuk membentuk stability untuk mengurangi gerakan yang
abnormal. Stabilisasi yang diberikan antara lain postural
stability dan proximal stability.
Jadi, bobath merupakan metode latihan pada pasien stroke yang bisa
dilakukan oleh tenaga professional baik perawat maupun fisoterapi
dengan mengetahui tujuan, indikasi dan prinsip kerja bobath. Bobath
juga sebagai salah satu alternatif latihan pemulihan pasca stroke
selain terapi motorik yang lain

 Metode bobath adalah suatu metode yang menggunakan pendekatan problem solving dengan
tujuan optimalisasi fungsi dengan peningkatan kontrol postural dan gerakan selektif melalui
fasilitasi. Analisa gerak normal menjadi dasar uama penerapan aplikasi metode ini. Dengan
pemahaman gerak normal, maka setiap fisioterapis akan mampu melakukan identifikasi
problematik gerak kepada setiap penderita stroke. Pada prinsipnya bentuk latihan dengan
pendekatan metode bobath bersifat individual, tergantung problem yang di temukan pada
pemeriksaan terhadap pasien. 

Anda mungkin juga menyukai