Anda di halaman 1dari 3

Jawaban pertanyaan studi kasus :

1. Wellness Dimention :
Jawaban : menurut saya tidak setuju hanya dimensi fisik saja. Karena seorang
fisioterapi tidak hanya fokus pada kesehatan dimensi fisiknya saja, melainkan sesuai
dengan wellness dimension (dimensi fisik, mental intelektual, emosional, social, dan
spiritual).
Contoh kasus fisioterapi : Osteoarthritis Knee Sinistra
 Osteoarthritis genu merupakan suatu penyakit degeneratif pada persendian
yang disebabkan oleh beberapa faktor. Berupa terjadinya kerusakan pada
kartilago (tulang rawan sendi).
 Penangannya :
a. Dimensi fisik : cara melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga
daya tahan tubuh. (Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, temperature/ suhu, tinggi badan, dan berat badan.
b. Dimensi mental intelektual : Ayo hilangkan kebiasaan berdiam diri dan
jadilah produktif seperti berlatih lebih.
c. Dimensi emosional : bersikap optimis dalam menjalani latiahn seperti
(Gerak dasar : Gerak Aktif; Knee sinistra : Dapat menggerakan fleksi-
exstensi tetapi tidak full ROM adanya nyeri dengan koordinasi baik, Gerak
Pasif ; Knee sinistra : Dapat menggerakan f leksi-exstensi dengan full
ROM ada nyeri end feel normal, Gerakan Melawan Tahanan; Pasien
mampu melawan tahanan mampu melawan tahanan minimal dan ada rasa
nyeri pada sisi lateral lutut kiri.
d. Social : terapis memberi Anamnesis pada pasien (Anamnesis Umum :
Nama, Umur, Jenis kelamin, Agama, Pekerjaan, Alamat. Anamnesis
Khusus : Keluhan Utama, Riwayat Penyakit, Anamnesis Sistem.
e. Dimensi spiritual : pasien harus percaya bawah dia bisa sembuh dan harus
mempunyai sifat yang optimis pada pendirian buka dan milikilah toleransi
terhadap pemikiran dan hal-hal yang menjadi kepercayaan orang lain.
Akan tetapi, bersikaplah secara konsisten dalam memegang nilai-nilai
yang Anda percayai.
2. Biostatistik dalam fisioterapi
Jawaban : menurut saya kita perlu mempelajari biostatistika dalam fisioterapi.
Kegunakan : Data/ informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Statistik
kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administratif, seperti merencanakan
program pelayanan kesehatan, menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan,
dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit selama periode waktu tertentu
3. Peran Fisioterapi : dalam kesehatan kelompok, kesehatan keluarga, gan kesehatan
masyarakat.
Jawaban :
Tugas ft : pemeriksa pasien yang mengeluhkan
Contoh kasus : POST TRANSFER TENDON ACHILES DEXTRA
Penanganan:
Teknologi Intervensi Fisioterapi
1. Ultra Sonic
2. Short Wave Diathermy (SWD)
3. Terapi latihan (latihan passive : Relaxed Pasisive Movement, Forced Pasivve
Movement: latihan active : Free active exercise, Resisted aktive exercise)

PROSES FISIOTERAPI

1. Anamnesis

a. Anamnesis umum (Nama, Umur, Jenis kelamin, agama, pekerjaan, alamat)

b. Anamnesis khusus

2. pemeriksaan

a) Pemeriksaan fisik
b) inpeksi
c) palpasi
d) gerak dasar
4. tahapan
Pasien biasanya mengalami rasa sakit saat cedera atau penyakit kronis seperti
stroke. Peralatan terapi dapat mencakup ultraviolet dan lampu inframerah, mesin
EMS, whirlpool baths, dan mesin ultrasonik.

Saat melakukan fisioterapi, seorang ahli fisioterapi akan menilai kemampuan


pasien, pemantauan fungsi motorik, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi,
meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan jangkauan gerak, membuat rencana
perawatan, dan mencatat kemajuan pasien.

Ahli fisioterapi juga menginstruksikan pasien tentang cara menggunakan


perangkat medis seperti tongkat, kursi roda, dan juga kaki palsu. Fisioterapi dapat
digunakan saat pasien mengalami cedera berolahraga, salah metode pemanasan,
trauma jatuh atau kecelakaan lainnya yang mengakibatkan cedera fisik.
5. a, Pekerjaan Formal
 Bekerja di sebuah perusahaan atau lembaga pemerintah maupun swasta.
 Memiliki penghasilan yang tetap
 Memiliki waktu serta hari tertentu untuk bekerja
 Diakui oleh perusahaan atau lembaga pemerintah maupun swasta
 Contoh : Pegawai Negeri Sipil, Karyawan Bank, Guru, dan lain sebagainya.
b. Pekerjaan Nonformal
 Bekerja secara mandiri atau kepada perseorangan
 Tidak memiliki penghasilan tetap atau berpenghasilan tetap Tidak memiliki waktu
serta hari tertentu untuk bekerja
 Tidak diakui oleh perusahaan atau lembaga pemerintah maupun non pemerintah
 Contoh : sopir pribadi, petani, pedagang kakilima, dan lain sebagainya.
6. Kita sebagai FT harus lebih hati2 untuk melakukan pekerjaan dalam melakukan
promotif preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pada penyakit yang mengakibatkan
kerja kalian. Ini dengan minum vitamin dan memberikan istirahan yang cukup
pada tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai