Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan :

frozen shoulder adalah kondisi yg disebabkan karna kekakuan, nyeri yang mengakibatkan
keterbatadan gerak sendk pada bahu. Mengalami gangguan pd gelang bahu, dimana jaringan lunak
yg membentuk gelang bahu mengalami inflamasi.

Kalsifikasi frozen shoulder ada 2:


Primer: tidak diketahui jelas
Sekunder: diikuti oleh trauma misal fraktur, dislokasi, luka bakar yg berat.

Etiologi : penyebabnya belum diketahui jelas karena penyakit ini merupakan respon auto imobilisasi
terjadap rusaknya jaringan lokal

Patologi : dishouder ada kapsul sendi , frozen shoulder terjadi karena ada inflamasi pada kapsul
sendinya. Sehingga terjadi addhesiva (perlengketan) kalau lengket sendi tidak bisa gerak bisa
mengakibatkan kontraktur jaringan juga.

Faktor resiko: usia, jenis kelamin, gangguan endokrin trauma bahu, kondisi sistemik lainnya

Tanda dan gejala: adanya rasa nyeri, mengalami keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan
kekuatab otot dan atropi otot, gangguan aktifitas fungsional

Examination : anamnesis , pemeriksaan fisik ( appley tes, posterior drawer test, empty can test,
yergason's test)

Treatment :
- perawatan diri : melakukan latihan fisik seperti (pendulum stretch, arm circles, armpit stertch,
shoulder flexion, towel stretch, cross-body arm stretch)
- terapi latihan : active exercise, shoulder wheel

1.penyakit sistemik seperti diabetes atau gangguan tiroid, dan kondisi-kondisi medis lain yang
menghambat pergerakan sendi, misalnya pada pemulihan setelah operasi, stroke, atau cedera sendi
bahu yang tidak ditangani secara tepat.

2.Karena wanita yg menopuse akan mengalami kadar perununan hormon estrogen( hormon yg
menjaga elastisitas otot, sendi) sehingga kelenturanyya menjadi hilang akibatnya kaku dan kalau
kaku bisa nyeri.

3. Kerusakan tendon terjadi karena adanya Advenced Glycation End Products (AGE), semacam zat
yang terbentuk ketika protein dan lemak bercampur dengan gula yang berada dalam aliran darah.
Kondisi ini sebenarnya cukup normal, dan tubuh memang akan memproduksi Advenced Glycation
End Products secara lambat dan stabil. Tapi karena kadar gula darah yang tinggi,
pembentukan Advenced Glycation End Products ini jadi lebih cepat dari kondisi normal.
Kondisi inilah yang akhirnya berpengaruh besar kepada tendon, hingga akhirnya menyebabkan
kerusakan tendon, termasuk mempercepat proses penebalan, kekakuan dan pengetatan area kapsul
tendon.
4. Gangguan endokri seperti diabetes mileteus

Anda mungkin juga menyukai