Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rosiyana

NIM : 641418076

Kelas : 4B

Dosen Pengampu : Galuh Nita Prameswari, SKM, M.Si

ANALISIS UJI REPEATED ANOVA

1. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh jalan kaki terhadap penurunan kadar


glukosa darah, diketahui bahwa penurunan kadar glukosa darah lebih tinggi
pada kelompok jalan kaki intensitas tinggi daripada sedang. Oleh karena itu,
tim riset kemudian melakukan penelitian lanjutan dengan sampel baru untuk
mengetahui pengaruh jalan kaki intensitas tinggi terhadap glukosa darah puasa
sebelum perlakuan, 4 minggu setelah perlakuan, 6 minggu setelah perlakuan,
dan 8 minggu setelah perlakuan. Hasil pengumpulan data sebagai berikut:

Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa darah pada kelompok waktu


pengukuran di atas?
No Langkah Jawaban
1 Menentukan variabel yang Variabel yang dihubungkan
dihubungkan adalah waktu pengukuran
(kategorik) dengan Kadar
glukosa darah (numerik)
2 Menentukan jenis hipotesis Komparatif
3 Menentukan skala variable Numerik
4 Menentukan pasangan/tidak Berpasangan
berpasangan
5 Menentukan jumlah kelompok Empat kelompok
Uji yang digunakan adalah Repeated Anova (uji parametrik), jika
memenuhi syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji
alternatifnya yaitu uji Friedman (uji non parametrik)

Output Uji Normalitas

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kadar Glukosa Sebelum 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%
Kadar Glukosa Setelah 4
18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%
Minggu
Kadar Glukosa Setelah 6
18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%
Minggu
Kadar Glukosa Setelah 8
18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%
Minggu
Descriptives
Std.
Statistic Error
Kadar Glukosa Mean 165.17 .701
Sebelum 95% Confidence Lower
163.69
Interval for Mean Bound
Upper
166.65
Bound
5% Trimmed Mean 165.19
Median 165.00
Variance 8.853
Std. Deviation 2.975
Minimum 160
Maximum 170
Range 10
Interquartile Range 6
Skewness -.076 .536
Kurtosis -1.005 1.038
Kadar Glukosa Setelah Mean 145.39 .595
4 Minggu 95% Confidence Lower
144.13
Interval for Mean Bound
Upper
146.64
Bound
5% Trimmed Mean 145.38
Median 145.00
Variance 6.369
Std. Deviation 2.524
Minimum 141
Maximum 150
Range 9
Interquartile Range 4
Skewness .097 .536
Kurtosis -.836 1.038
Kadar Glukosa Setelah Mean 105.94 .639
6 Minggu 95% Confidence Lower
104.60
Interval for Mean Bound
Upper
107.29
Bound
5% Trimmed Mean 105.99
Median 105.50
Variance 7.350
Std. Deviation 2.711
Minimum 101
Maximum 110
Range 9
Interquartile Range 4
Skewness -.273 .536
Kurtosis -.974 1.038
Kadar Glukosa Setelah Mean 105.39 .572
8 Minggu 95% Confidence Lower
104.18
Interval for Mean Bound
Upper
106.60
Bound
5% Trimmed Mean 105.38
Median 105.00
Variance 5.899
Std. Deviation 2.429
Minimum 101
Maximum 110
Range 9
Interquartile Range 4
Skewness .208 .536
Kurtosis -.631 1.038

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Glukosa Sebelum .134 18 .200* .960 18 .598
Kadar Glukosa Setelah
.127 18 .200* .972 18 .835
4 Minggu
Kadar Glukosa Setelah
.165 18 .200* .939 18 .284
6 Minggu
Kadar Glukosa Setelah
.119 18 .200* .967 18 .748
8 Minggu
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Interpretasi Output

a. Pada test normalitas, karena jumlah sampel kecil (n < 50), maka uji yang
digunakan adalah uji Shapiro-Wilk.
b. Dengan melihat hasil test of Normality Shapiro-Wilk, diperoleh hasil
kemaknaan untuk keempat kelompok data adalah > 0,05. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi keempat kelompok
data adalah normal.

Output Uji Repeated Anova


Multivariate Testsa
Hypothesis
Effect Value F df Error df Sig.
b
factor1 Pillai's Trace .997 1962.247 3.000 15.000 .000
Wilks' Lambda .003 1962.247b 3.000 15.000 .000
Hotelling's Trace 392.449 1962.247b 3.000 15.000 .000
Roy's Largest
392.449 1962.247b 3.000 15.000 .000
Root
a. Design: Intercept
Within Subjects Design: factor1
b. Exact statistic

Multivariate Tests
Hypothesis
Value F df Error df Sig.
a
Pillai's trace .997 1962.247 3.000 15.000 .000
Wilks' lambda .003 1962.247a 3.000 15.000 .000
Hotelling's trace 392.449 1962.247a 3.000 15.000 .000
Roy's largest
392.449 1962.247a 3.000 15.000 .000
root
Each F tests the multivariate effect of factor1. These tests are based on the
linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal
means.

Interpretasi
a. Pada tabel Multivariate Test, menunjukkan hasil keseluruhan uji Repeated
Anova. Nilai signifikansi (nilai p) yang diperoleh sebesar 0,00 (< 0,05).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ”paling tidak terdapat 2
pengukuran yang berbeda”. Untuk mengetahui pengukuran Kadar glukosa
darah mana yang berbeda, dapat dilihat pada tabel Pairwise Comparison.
b. Pada tabel Pairwise Comparison (hasil uji Post Hoc), dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai p pada pengukuran 1 dan 2 sebesar 0,00, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Kadar Gula Darah
Puasa(g/dl) yang bermakna sebelum perlakuan jalan kaki intensitas
tinggi dan setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama 4
minggu.
2. Nilai p pada pengukuran 1 dan 3 sebesar 0,00, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Kadar Gula Darah Puasa
(g/dl) yang bermakna sebelum perlakuan jalan kaki intensitas
tinggi dan setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama 6
minggu.
3. Nilai p pada pengukuran 1 dan 4 sebesar 0,00, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Kadar Gula Darah Puasa
(g/dl) yang bermakna sebelum perlakuan jalan kaki intensitas
tinggi dan setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama 8
minggu.
4. Nilai p pada pengukuran 2 dan 3 sebesar 0,00, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Kadar Gula Darah Puasa
(g/dl) yang bermakna setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi
selama 4 dan setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama
6 minggu.
5. Nilai p pada pengukuran 2 dan 4 sebesar 0,00, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Kadar Gula Darah Puasa
(g/dl) yang bermakna setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi
selama 4 dan setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama
8 minggu.
6. Nilai p pada pengukuran 3 dan 4 sebesar 0,35 , sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak begitu
signifikan antara Kadar Gula Darah Puasa (g/dl) yang bermakna
setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama 6 dan setelah
perlakuan jalan kaki intensitas tinggi selama 8 minggu.
7. Pada kolom Mean-Difference (MD), diketahui bahwa nilai MD
antara perlakuan 2 dan 1 sebesar (-)19.778g/dl, sehingga dapat
disimpulkan bahwa setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi
selama 4 minggu dapat menurunkan kadar gula darah puasa rerata
sebesar 19.778 g/dl jika dibandingkan dengan sebelum perlakuan
jalan kaki intensitas tinggi
8. Pada kolom Mean-Difference (MD), diketahui bahwa nilai MD
antara perlakuan 3 dan 1 sebesar (-) 59.222g/dl, sehingga dapat
disimpulkan bahwa setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi
selama 6 minggu dapat menurunkan kadar gula darah puasa rerata
sebesar 59.222g/dl jika dibandingkan dengan sebelum perlakuan
jalan kaki intensitas tinggi
9. Pada kolom Mean-Difference (MD), diketahui bahwa nilai MD
antara perlakuan 4 dan 1 sebesar (-)59.778g/dl, sehingga dapat
disimpulkan bahwa setelah perlakuan jalan kaki intensitas tinggi
selama 8 minggu dapat menurunkan kadar gula darah puasa rerata
sebesar 59.778g/dl jika dibandingkan dengan sebelum perlakuan
jalan kaki intensitas tinggi

Anda mungkin juga menyukai