Oleh:
Hikmatul Uyun
190070300111034
Oleh:
Hikmatul Uyun
190070300111034
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Hikmatul Uyun
NIM. 190070300111034
Mengetahui,
________________________ ________________________
NIP. NIP.
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA BERENCANA (KB)
DEFINISI
Menurut World Health Organisation (WHO) 1997, keluarga berencana adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu
usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu,
bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian
sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya
perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang
sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan
dengan aborsi.
ALAT KONTRASEPSI
DEFINISI KONTRASEPSI
Kontrasepsi sesuai dengan makna asal katanya dapat didefinisikan sebagai tindakan
atau usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau
pembuahan.Pembuahan dapat terjadi bila beberapa syarat berikut terpenuhi yaitu adanya
sel telur dan sel sperma yang subur, kemudian cairan sperma harus ada di dalam vagina,
sehingga sel sperma yang ada di dalam vagina dapat berenang menuju ke serviks
kemudian ke rahim lalu ke saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah
dibuahi harus mampu bergerak dan turun ke rahim yang akan melakukan nidasi,
endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan siap untuk menerima nidasi .
- Cara kerja
Cara kerja MAL adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat
laktasi/menyusui, hormone yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin
sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormone gonadotrophin
melepaskan horon penghambat (inhibitor). Hormone penghambat akan mengurangi
kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.
- Efektifitas
Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98%.
- Manfaat kontrasepsi
MAL memberikan manfaat kontrasepsi dan non-kontrasepsi yaitu:
a) Manfaat kontrasepsi
Efektifitas tinggi (98%) apabila digunakan selama 6 bulan pertama melahirkan,
belum mendapatkan haid dan dan menyusui eksklusif
Dapat segera dimulai setelah melahirkan
Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak mengganggu senggama
Mudah digunakan
Tidak perlu biaya
Tidak menimbulkan efek samping sistemik
Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama
b) Manfaat non-kontrasepsi
- Untuk bayi
o Mendapat kekebalan pasif
o Meningkatkan gizi
o Mengurangi resiko penyakit menular
o Terhindar dari terpapar terhadap kontaminasi air, susu formula, atau alat
minum yang dipakai
- Untuk ibu
o Mengurangi perdarahan postpartum
o Membantu proses involusi uteri (uterus kembali normal)
o Mengurangi resiko anemia
o Meningkatkan hubungan psikologis antara ibu dan bayi
- Keterbatasan
o Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan
o Metode ini hanya bisa digunakan selam 6 bulan setelah melahirkan, belum
mendapatkan haid, dan menyusui secara efektif
o Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk Hepatititis B atapun
HIV/AIDS
o Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menyusui
o Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif
belum
belum
Kemungkinan hamil
1-2 persen
Lendir/mukosa serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga
oleh sel-sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan
terhadap adanya lendir pada masa subur/ovulasi.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur.
Pada saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila wanita
sedang berdiri atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel
telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena itu, lendir pada masa
subur berperan menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari. Pengamatan
lendir serviks dapat dilakukan dengan:
1. Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
2. Melihat langsung lendir pada waktu tertentu.
Pada malam harinya, hasil pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan
menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.Pola Subur adalah pola yang
terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak
berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma
dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa
diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
- Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan
berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi
wanita yang menginginkan kehamilan.
- Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat,
pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir
serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya.
Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100
perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa
serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam
mencegah kehamilan 99 persen.
- Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
1. Mudah digunakan.
2. Tidak memerlukan biaya.
3. Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang
mengamati tanda-tanda kesuburan.
- Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki
keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
2. Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
3. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda
kesuburan.
4. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
- Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang
masa subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa
subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk
hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa
subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
- Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok,
alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5. Tidak mendeteksi awal masa subur.
6. Membutuhkan masa pantang yang lama.
- Catatan:
1. Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama
perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari
kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis
pelindung sebelum memulai senggama.
2. Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran
suhu tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian
kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya
3. Senggama Terputus
Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan dengan menarik penis dari
vagina sebelum terjadi ejakulasi. Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang tertua dikenal
manusia, dan mungkin masih merupakan cara yang paling banyak dilakukan sampai
sekarang.
Keuntungannya:
Tidak membutuhkan biaya dan persiapan
Kekurangannya:
Memerlukan pengendalian diri yang besar dari laki-laki, dan banyak laki-laki yang tidak
bisa mengontrol emosionalnya.
Diafragma Vagina
Cervical cap terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang
pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal. Alat
ini mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi.
Servical Cap
2. Spermatisida
Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas dua komponen yaitu zat
kimiawi yang mampu mematikan spermatozoa. Spermatisid berguna untuk mematikan
sperma sebelum melewati serviks. Cara kerjanya dengan merusak membran sel sperma
dan menurunkan mobilitas sperma serta kemampuan sperma di dalam membuahi ovum.
Spermatisida terdiri dari bermacam bentuk seperti suppositorum, jelly atau krim, tablet
busa dan tisu KB . Penggunanya masih sangat sedikit.Kini di pasaran terdapat banyak
obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk:
a. Suppositorium: Lorofin suppositoria, Rendel pessaries. Suppositorium dimasukkan
sejauh mungkin kedalam vagina sebelum koitus. Obat ini baru mulai aktif setelah
5 menit. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
b. Jelly: Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, dan Delfen vaginal crème.
Jelly lebih encer daripada creme. Obat ini disemprotkan kedalam vagina dengan
menggunakan suatu alat. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
c. Tablet busa: Sampoon, volpar,Syn-A-Gen. Sebelum digunakan, tablet terlebih
dahulu dicelupkan kedalam air, kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh
mungkin. Lama kerjanya 30 sampai 60 menit.
d. C-Film: yangmerupakan benda yang tipis, dapat dilipat, dan larut dalam air. Dalam
vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang tinggi dan menyebar
pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif setelah 30 menit.
Kekurangan :
• Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
• Harus rutin diminum setiap hari.
• Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting.
• Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih,
perubahan mood dan menurunnya nafsu seksual
• Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep
dokter untuk pembeliannya.
2. Suntikan
a) Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
b) Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.
c) Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate
testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor
dari hipotalamus.
Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.
Keuntungan dan Kerugian
a) Keuntungan
Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu
untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap
12 minggu.
DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
Tingkat efektifitasnya tinggi
Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak
disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus
dikeluarkan oleh orang lain.
Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu
memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan
estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti
timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi
ASI.
b) Kerugian
Perdarahan yang tidak menentu
Terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
Berat badan yang bertambah
Sakit kepala
Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.
Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.
Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.
Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan
Memerlukan biaya yang cukup tinggi.
Kontra Indikasi
Tersangka hamil
Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui
penyebabnya
Tumor/keganasan
Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.
Cara Penggunaan
Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu
dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.
2) Keputihan
a) Konseling
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi
keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya dan segera di
berikan pengobatan.
b) Pengobatan
Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan
berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona
10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan.
Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.
5) Hematoma
a) Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping
b) Pengobatan
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu
diubah menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi
hilang.
Tempat Pelayanan
a) Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin
b) Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik
Pemerintah.
c) Poliklinik Keliling
d) Dokter / Bidan Praktek Swasta
3. Susuk/implan
Ada duamacam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitunorplan
dan implanon.Norplan merupakan metodakontrasepsi berjarak5 tahun yang terdiri atas 6
kapsul silastik silikonberisi masing-masing36 mglevonorgestrel dan disisipkan dibawah
kulit.Implanon hanya berjarak 3 tahundan berbentuk batang putih lentur dengan panjang
40 mm dan diameter 2mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserterkhusus.
Mekanisme kerja:
Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma
Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok
untuk implantasi zygote.
Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.
Keuntungan:
Dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.
Sama seperti suntik, dapat digunakan oleh wanita yang menyusui.
Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan
seksual.
Kekurangan :
Sama seperti kekurangan kontrasepsi suntik, Implan/Susuk dapat mempengaruhi
siklus mentruasi.
Tidak melindu ngi terhadap penyakit menular seksual.
Dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
10. IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Sekarang ini di pasaran terdapat berpuluh-puluh jenis IUD. Dari bahan bakunya
IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe.Ada yang terbuat dari plastik, mengandung
tembaga, dan ada yang mengandung hormon steroid.Dari segi bentuknya, IUD terbagi ke
dalam bentuk yang terbuka dan tertutup seperti cincin.
Yang banyak dipergunakan dalam program KB nasional adalah IUD jenis Lippes
loop. Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai
keunggulan karena hanya memerlukan satu kali pemasangan, tidak menimbulkan efek
sistemik, ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup
tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak (reversibel). Namun demikian, IUD
bisa menimbulkan efek samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan
gangguan atau ketidaknyamanan padasuami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik
dan endometritis.
Keuntungan :
Merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD dengan
lilitan tembaga.
IUS dapat membuat menstruasi menjadi lebih sedikit.
Kekurangan :
Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.
Kekurangan IUD/IUS alatnya dapat keluar tanpa disadari.
Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram menstruasi.
Walaupun jarang terjadi, IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif
a. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku, agama,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
b. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik kombinasi
tersebut antara lain amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak,
meningkatnya/ menurunnya BB.
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan KB
kombinasi dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut.
d. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e. Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah haid,
dysmenorhea atau tidak, flour albus atau tidak.
f. Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, DM,
dan TBC.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC,
hipertensi dan kanker payudara.
h. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas, pola
aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu badan,
kesadaran.
2) Pemeriksaan Khusus
a. Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjungtiva
tidak pucat, sklera tidak ikterus.
b. Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya
bendungan vena jugularis.
c. Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
d. Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya
infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
e. Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas
atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
2. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Penggunaan alat Ansietas
Klien mengatakan kontrasepsi
khawatir untuk ↓
menggunakan alat Adanya efek samping
kontrasepsi dari kontrasepsi
↓
Haid tidak teratur
↓
Perubahan pola haid
↓
Cemas
3. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ansietas berhubungan dengan terjadinya efek samping dari alat kontrasepsi
tertentu ditandai dengan klien mengatakan khawatir untuk menggunakan alat
kontrasepsi
4. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan NIC : Anxiety Reduction
keperawatan selama 1 x 30 menit, - Nyatakan dengan jelas
klien dapat mengatasi kecemasannya harapan terhadap perilaku
dengan kriteria hasil : klien
NOC : Anxiety Control, Coping - Jelaskan semua prosedur
- Klien mampu mengidentifikasi dan penggunaan alat kontrasepsi
mengungkapkan gejala cemas serta efek samping yang
- Klien mampu mengungkapkan ditimbulkan
dan menunjukkan tehnik untuk - Berikan informasi factual
mengontrol cemas mengenai dampak dari efek
- Postur tubuh, ekspresi wajah, samping
bahasa tubuh dan tingkat - Libatkan keluarga untuk
Progesterone Estrogen
Faktor
pembekuan
darah
meningkat
Trombosis
Progesterone Estrogen
Faktor
pembekuan
darah
meningkat
Trombosis
Nyeri Akut
DAFTAR PUSTAKA