Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Volume 6, No 2, December 2018 (160-173)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA SEKOLAH DASAR
Fita Rahmawati 1 *, Ali Muhtadi 1
1
Universitas Negeri Yogyakarta
1
Jl. Colombo No. 1, Depok, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia
* Corresponding Auhtor. Email: fitrah1204@gmail.com
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa tematik integratif berbasis
Problem Based Learning yang layak untuk meningkatkan karakter tanggung jawab siswa kelas IV
SD, dan menguji keefektifannya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain R&D Borg dan
Gall. Penelitian dilakukan di SDN Semanu III, SDN Karangrejek II, dan SDN Gombang II,
Kabupaten Gunungkidul. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, lembar
observasi, lembar validasi ahli, angket respon guru, skala respon siswa, dan skala karakter tanggung
jawab. Keefektifan produk diuji melalui quasi experiment. Data dianalisis secara despkriptif
kualitatif dan kuantitatif melalui uji beda dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini berupa
lembar kerja siswa yang layak digunakan berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi dengan
kategori “sangat baik”. Produk yang dikembangkan efektif meningkatkan karakter tanggung jawab
siswa. Hal ini dibuktikan uji beda postskala kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol perbedaan
reratanya signifikan pada nilai t hitung 2,119 dan two-tails significance pada 0,040. Pada uji beda
post skala kelas eksperimen 2 dengan kelas kontrol, perbedaan reratanya signifikan pada nilai t
hitung 2,164 dan two-tails significance pada 0,036 dengan taraf signifikansi 0,05.
Kata kunci: lembar kerja siswa tematik integratif, problem based learning, karakter tanggung
jawab

STUDENT WORK SHEET BASED ON THE PROBLEM BASED LEARNING TO


IMPROVE RESPONSIBILITY STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
Abstract
This study aimed at producing a suitable thematic-integrative student work sheet based on the
Problem Based Learning to improve the critical thinking ability and responsibility character of grade
IV students of SD, and testing the effectiveness of student work sheet. This study used the R&D design
of Borg and Gall. The study was conducted at SDN Semanu III, SDN Karangrejek II, and SDN
Gombang II, Gunungkidul Regency. The instrument data were collected using an interview guide,
observation sheet, validation expert sheet, questionnaires of teachers responses, scale of students
responses, and scale of responsibility character. The product effectiveness was tested by using a
quasi experiment. The data were analyzed descriptive-qualitatively and quantitatively through t test
with the a significance level of 0,05. This research produced a student work sheet suitable for use
based on assessment by media and subject matter experts with “very good” category. The product
could improve the responsibility character of students. The mean score difference was significant at
2.119 t test value with the two-tails significance standing at 0.040 for t test of the experimental group
1 with the control group. On the t test of the experimental group 2 with the control group, the mean
score difference was significant at 2.164 t test value with the two-tails significance standing at 0.036
with the a significance level of 0.05.
Keywords: Thematic-integrative student work sheet, Problem Based Learning, responsibility
character

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


ISSN: 2302-6383 (print) ISSN: 2502-1648 (online)
Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 161
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

PENDAHULUAN kerjakan di rumah. Tanpa adanya tanggung ja-


wab pada diri siswa, tidak akan ada hak yang
Pembelajaran merupakan proses inter- diterima siswa. Siswa yang tidak mengerjakan
aksi antara siswa dengan guru dan sumber bel- PR, tidak akan mendapatkan nilai dari guru.
ajar pada suatu lingkungan belajar. Guru ber- Selain nilai, siswa juga akan kehilangan penge-
peran sebagai pengajar dan siswa sebagai indi- tahuan dan pengalaman yang seharusnya bisa
vidu yang belajar. Belajar adalah perubahan didapat jika mau melaksanakan tanggung ja-
disposisi atau kemampuan yang dicapai sese- wabnya mengerjakan PR.
orang melalui aktivitas (Suprijono, 2016, p. 2). Karakter tanggung jawab hendaknya
Siswa diharapkan mengalami perubahan sete- dimiliki oleh semua siswa. Siswa diharapkan
lah proses pembelajaran. Perubahan yang diha- mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam
rapkan adalah perubahan ke arah positif. Pada belajar, mengerjakan tugas, menaati peraturan,
aspek afektif, diharapkan menjadi siswa yang dan lain sebagainya. Setiap ada PR dari guru,
berkarakter. Karakter yang diharapkan antara siswa harus mengerjakannya dengan penuh
lain adalah tanggung jawab. Karakter tanggung tanggung jawab. Kerja kelompok merupakan
jawab diharapkan dimiliki siswa setelah terjadi sarana bagi siswa untuk berlatih bertanggung
proses pembelajaran. Tanggung jawab diperlu- jawab. Anggota masing-masing kelompok di-
kan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga berikan bagian tugas yang berbeda. Semua
penting untuk dimiliki dan dikuasai oleh siswa. anggota kelompok harus bertanggung jawab
Pendidikan karakter di Indonesia ma- pada tugasnya masing-masing, sehingga tugas
sih perlu ditingkatkan. Faktanya, banyak tin- kelompok dapat optimal. Siswa hendaknya bi-
dakan tidak bertanggung jawab masih terjadi di sa bertanggung jawab pada dirinya, tugas man-
masyarakat, misalnya pencurian, perusakan dirinya, tugas kelompoknya dan juga menang-
atau bahkan pembunuhan. Penelitian yang dila- gung konsekuensi dari apa yang dilakukannya.
kukan oleh Barus (2014, p. 222) menunjukkan Tanggung jawab belum sepenuhnya
bahwa pelaksanaan pendidikan karakter terin- dimiliki oleh siswa SD Kelas IV. Berdasarkan
tegrasi pada lima kota di Indonesia belum me- wawancara dengan guru kelas IV SDN Semanu
nunjukkan hasil yang menggembirakan. Pendi- III, SDN Karangrejek II, dan SDN Gombang II
dikan karakter hanya terbatas pada aspek kog- siswa kurang bertanggung jawab terhadap tu-
nitif saja. Baru sebatas dituliskan pada RPP, gasnya saat pembelajaran berlangsung. Secara
namun belum diterapkan secara nyata dalam umum siswa baru bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pembelajaran. mengerjakan PR dan piket kelas. Namun, tang-
Kegiatan yang dilakukan siswa, di da- gung jawab siswa dalam mengerjakan tugas se-
lam pembelajaran maupun di luar pembelajar- cara individu maupun kelompok masih kurang.
an membutuhkan tanggung jawab siswa. Saat dilakukan observasi, diketahui
Wibowo (2013, p. 25) menjelaskan bahwa bahwa saat diminta mengerjakan tugas secara
tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku mandiri, lebih dari 60% siswa tidak langsung
seseorang untuk melaksanakan tugas dan mengerjakannya. Waktu yang diberikan guru
kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, menjadi kurang karena siswa tidak memanfaat-
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan kannya secara optimal. Saat diskusi kelompok,
alam, sosial, dan budaya, negara dan Tuhan 40% siswa belum terlibat aktif dan tidak
Yang Maha Esa. Tindakan yang dilakukan oleh melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.
diri sendiri atau orang lain akan mengakibatkan Siswa yang aktif bertanggung jawab penuh pa-
timbulnya suatu kewajiban. Menerima kewa- da tugas kelompoknya baru 25%. Sisanya, 35%
jiban sebagai konsekuensi dari suatu tindakan siswa mulai bertanggung jawab dengan ikut
itulah yang disebut tanggung jawab. berdiskusi walaupun kurang memberi kontri-
Siswa harus bertanggung jawab me- busi pada kelompoknya. Sebagian besar siswa
ngerjakan tugas yang diberikan guru, misalnya mengandalkan siswa lain saat mengerjakan
PR. Dimerman (2009, p. 221) menjelaskan tugas kelompok.
bahwa “at school, children are expected to be Secara umum tanggung jawab siswa
responsible for ensuring that they have taken kelas IV sudah cukup bagus, hanya tanggung
home all that they need to complete their home- jawab saat pembelajaran saja yang masih perlu
work assignments”. PR yang diberikan oleh ditingkatkan. Kurangnya tanggung jawab sis-
guru, menjadi tanggung jawab siswa untuk di- wa saat pembelajaran dikarenakan faktor siswa
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 6, No 2, December 2018
162 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

kurang serius dalam mengerjakan tugas dan untuk mencari solusinya. Masalah yang terjadi
kemampuan intelektual siswa. Sebagian siswa di kehidupan sehari-hari siswa digunakan un-
beranggapan bahwa tugas kelompok yang pen- tuk memotivasi siswa dalam mengidentifikasi
ting selesai. Siswa kurang menyadari bahwa konsep dan prinsip yang perlu diketahui mela-
mengerjakan tugas kelompok merupakan tang- lui masalah tersebut.
gung jawab tiap anggota kelompok. Kurang- Problem Based Learning mempunyai
nya tanggung jawab siswa juga dipengaruhi banyak kelebihan. Menurut Sanjaya (2016, pp.
intelektualnya. Siswa yang kemampuan inte- 220-221) ada delapan kelebihan Problem
lektualnya kurang, belum mampu bertanggung Based Learning. Pertama, menantang kemam-
jawab saat mengerjakan tugas kelompok yang puan siswa serta memberikan kepuasan untuk
diberikan kepadanya. menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
Guru mengungkapkan beberapa ken- Kedua, meningkatkan motivasi dan aktivitas
dala yang mereka hadapi dalam melaksanakan pembelajaran siswa. Ketiga, membantu siswa
pembelajaran tematik integratif Kurikulum dalam mentransfer pengetahuan yang dimiliki
2013. Kendala tersebut antara lain kurangnya siswa untuk memahami masalah dunia nyata
kelengkapan materi pada buku siswa. Materi dan mampu menemukan solusinya. Keempat,
pada buku siswa hanya berupa rangkuman. membantu siswa untuk mengembangkan pe-
Siswa harus mencari informasi dari sumber ngetahuan barunya dan bertanggung jawab
lain yang relevan. dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Ke-
Pemerintah sudah menyediakan pe- lima, mengembangkan kemampuan siswa un-
rangkat pembelajaran tematik integratif berupa tuk berpikir kritis. Keenam, memberikan ke-
buku guru sebagai panduan bagi guru dan buku sempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan
siswa sebagai buku pegangan siswa dalam pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.
belajar. Namun, ada beberapa kekurangan bu- Ketujuh, mengembangkan minat siswa untuk
ku siswa dari pemerintah yang perlu untuk di- secara terus menerus belajar. Kedelapan, me-
kembangkan dan disempurnakan. Kelengkap- mudahkan siswa dalam menguasai konsep-
an materi perlu ditambah agar siswa lebih konsep yang dipelajari guna memecahkan m-
mudah dalam proses mencari informasi. asalah dunia nyata.
Guru mengungkapkan perlunya pe- Kelebihan Problem Based Learning
ngembangan buku siswa tematik integratif yang keempat dapat mengembangkan tang-
yang bisa mengoptimalkan proses pembel- gung jawab siswa dalam pembelajaran. Prob-
ajaran dan meningkatkan karakter tanggung lem Based Learning melibatkan diskusi kelom-
jawab siswa. Misalnya dengan pengembangan pok dalam proses pemecahan masalah. Tiap
lembar kerja siswa. Sejauh ini, guru baru bisa anggota kelompok mempunyai tanggung ja-
mengembangkan dengan mengambil latihan wab masing-masing untuk memecahkan masa-
soal-soal dari buku terbitan Erlangga, Ganesha lah secara bersama. Tiap anggota bertanggung
dan Intan Pariwara. jawab untuk menyampaikan pendapat, mencari
Karakter tanggung jawab siswa bisa informasi atau melakukan praktikum untuk
ditingkatkan dengan menentukan model pem- menemukan solusi dari masalah yang mereka
belajaran dan lembar kerja siswa yang sesuai. hadapi. Pembagian tugas masing-masing ang-
Buku siswa dari pemerintah bisa dikembang- gota ditentukan sejak awal. Siswa yang tidak
kan dengan menerapkan model pembelajaran bertanggung jawab terhadap tugasnya dikenai
yang cocok untuk melatih tanggung jawab sanksi, misalnya tidak ditulis dalam daftar ke-
siswa. Model pembelajaran disesuaikan de- lompok. Lembar kerja siswa dikembangkan de-
ngan karakteristik dan kebutuhan siswa. ngan format sesuai Problem Based Learning.
Salah satu model pembelajaran yang Pengembangan perangkat pembelajar-
sesuai untuk meningkatkan karakter tanggung an tematik, salah satunya lembar kerja siswa
jawab adalah Problem Based Learning. Duch, dapat meningkatkan tanggung jawab siswa.
Groh, & Allen (2001, p. 6) mengatakan “Prob- Penelitian quasi eksperimen yang dilakukan
lem Based Learning is older than formal edu- oleh Apriani (2015, p. 12) membuktikan bahwa
cation itself; namely, learning is initiated by a perangkat pembelajaran tematik integratif
posed problem, query, or puzzle that the learn- berpengaruh positif dan signifikan terhadap
er wants to solve”. Belajar berawal dari adanya penanaman karakter tanggung jawab siswa
masalah, kemudian dilanjutkan dengan usaha kelas III SD. Hasil uji Anova pada skor posttest

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 163
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

karakter tanggung jawab menunjukkan bahwa Fokus penelitian adalah pengembangan lembar
nilai F sebesar 17, 809 dengan db 86 dan taraf kerja siswa tematik integratif berbasis Problem
signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05. Perang- Based Learning untuk meningkatkan karakter
kat pembelajaran tematik mampu menanam- tanggung jawab pada siswa kelas IV SD. Tu-
kan karakter tanggung jawab siswa. Indikator juan pengembangan untuk menghasilkan lem-
karakter tanggung jawab yang mengalami pe- bar kerja siswa tematik integratif berbasis
ningkatan antara lain mengerjakan tugas man- Problem Based Learning yang layak dan
diri atau kelompok sesuai petunjuk dan kemam- efektif untuk meningkatkan karakter tanggung
puannya, melakukan percobaan, pengamatan, jawab pada siswa kelas IV SD.
merapikan peralatan belajar, dan membuang Lembar kerja siswa yang dikembang-
sampah pada tempatnya. kan menyajikan kegiatan pemecahan masalah.
Analisis kebutuhan pada 3 sekolah Lembar kerja siswa merupakan tugas atau
tersebut adalah perlunya pengembangan lem- laporan dari hasil kegiatan pemecahan masalah
bar kerja siswa tematik integratif untuk me- yang dilakukan. Lembar kerja siswa dibuat se-
ningkatkan tanggung jawab siswa. Lembar ker- suai langkah Problem Based Learning. Lembar
ja siswa tematik integratif yang dikembangkan kerja siswa dirancang untuk meningkatkan
berbasis model Problem Based Learning. karakter tanggung jawab. Saat mengerjakan
Lembar kerja siswa tematik integratif berbasis Lembar Kerja Siswa, nantinya setiap siswa
Problem Based Learning belum dikembang- mempunyai tanggung jawab masing-masing
kan di SDN Semanu III, SDN Karangrejek II walaupun dikerjakan secara kelompok.
dan SDN Gombang II. Problem Based Learn-
ing merupakan model yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN
Kurikulum 2013, namun pada perangkat pem-
belajaran tematik integratif dari pemerintah Penelitian ini merupakan penelitian
belum terlihat jelas penerapan model pembel- dan pengembangan atau Research and Devel-
ajaran ini pada buku siswa maupun buku guru. opment (R&D). Penelitian dan pengembangan
Pengembangan lembar kerja siswa ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk
terbatas pada kelas IV tema 7 Cita-citaku sub menghasilkan produk tertentu. Produk yang di-
tema 2 Hebatnya Cita-citaku. Tema dan sub hasilkan kemudian diuji efektivitasnya. Produk
tema tersebut dipilih dengan beberapa pertim- dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan
bangan. Substansi materi sangat kurang dan di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan pe-
masih perlu penambahan informasi agar siswa neliti pada tahap pra penelitian. Produk yang
lebih mudah memahami materi. Misalnya pada dikembangkan divalidasi terlebih dahulu sebe-
muatan pelajaran matematika, contoh soal dan lum diuji cobakan di lapangan. Uji coba dila-
soal latihannya masih kurang. Kompetensi kukan sebanyak dua kali. Produk kemudian
Dasar dari mata pelajaran yang termuat dalam direvisi sehingga dapat menghasilkan produk
tema ini sangat sesuai diajarkan dengan meng- yang berkualitas dan tepat guna. Produk akhir
gunakan Problem Based Learning. Khususnya hasil revisi bisa didesiminasikan dan diimple-
materi bunyi, materi bangun ruang dan materi mentasikan.
membuat kerajinan dari barang bekas. Materi Produk yang dikembangkan dalam pe-
tersebut dapat dieksplorasi secara mendalam nelitian ini berupa lembar kerja siswa tematik
dengan disajikan dalam bentuk masalah di ke- integratif berbasis Problem Based Learning
hidupan sehari-hari siswa. Berdasarkan uraian untuk meningkatkan karakter tanggung jawab
tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk me- pada siswa kelas IV SD. Lembar kerja siswa
ngembangkan lembar kerja siswa tematik yang dikembangkan pada tema 7 Cita-citaku
integratif berbasis Problem Based Learning sub tema 2 Hebatnya Cita-citaku. Karakteristik
untuk meningkatkan karakter tanggung jawab lembar kerja siswa ini adalah menggunakan
pada siswa kelas IV SD. model Problem Based Learning dan diterapkan
Berdasarkan identifikasi masalah yang dalam pembelajaran tematik integratif Kuriku-
ada, maka penelitian ini difokuskan pada (1) lum 2013.
kurangnya tanggung jawab siswa dalam me- Model penelitian dan pengembangan
ngerjakan tugas dan (2) belum dikembang- yang digunakan adalah model desain Borg &
kannya lembar kerja siswa tematik integratif Gall (1983, pp.775-776) yang terdiri dari 10
berbasis pendekatan Problem Based Learning. langkah. Langkah-langkah tersebut yaitu (1)
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 6, No 2, December 2018
164 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

research and informating collecting, (2) plan- bermusyawarah dengan kepala sekolah, guru
ning, (3) developing preliminary form of pro- kelas, pada saat uji coba produk dilaksanakan.
duct, (4)preliminary field testing, (5) main Produk dikembangkan berdasarkan
product revision, (6) main field testing, (7) pada studi kepustakaan dan analisis kebutuhan
operational product revision, (8)operational di tempat penelitian. Produk kemudian diva-
field, (9)final product revision, and (10) des- lidasi oleh ahli. Validasi ahli dilakukan untuk
simination and implementation. Langkah yang menilai kelayakan produk yang dikembang-
pertama dengan mengumpulkan informasi dan kan. Lembar kerja siswa divalidasi ahli media
penelitian awal. Langkah awal ini dilakukan dan ahli materi. Produk yang sudah dinilai oleh
untuk mengetahui kebutuhan di lapangan dan ahli media dan ahli materi, selanjutnya direvisi
kemampuan awal siswa. Langkah kedua adalah dan digunakan pada uji coba terbatas. Tujuan-
membuat perencanaan. Produk mulai dikem- nya adalah untuk mengetahui kelayakan pro-
bangkan pada langkah ketiga. Dilakukan uji duk. Berdasarkan respon dan masukan dari gu-
coba sebanyak 2 kali pada langkah keempat ru dan siswa, produk kemudian direvisi. Produk
dan keenam, yaitu uji coba terbatas dan uji yang telah direvisi diujikan kembali pada uji
coba diperluas. Langkah kelima merupakan re- coba diperluas. Produk kembali direvisi berda-
visi produk berdasarkan hasil uji coba terbatas, sarkan respon dan masukan dari guru dan sis-
sedangkan langkah ketujuh merupakan revisi wa. Pengujian produk atau uji coba operasional
produk setelah uji coba diperluas. Langkah ke- dilakukan untuk mengetahui efektivitas produk
delapan produk diuji coba operasional, kemu- yang dikembangkan. Data keefektifan produk
dian direvisi lagi. Langkah terakhir adalah diperoleh melalui desain quasi eksperimen.
desiminasi dan implementasi produk. Penyempurnaan produk akhir pada
Studi pendahuluan meliputi dua lang- lembar kerja siswa tematik integratif ini me-
kah penting, yaitu: studi kepustakaan dan sur- rupakan revisi terakhir dengan melakukan ana-
vei lapangan untuk menentukan analisis kebu- lisis data yang telah diperoleh berdasarkan ha-
tuhan (need analysis). Perencanaan penelitian sil uji operasional. Desiminasi adalah penye-
dan pengembangan adalah sebagai berikut: barluasan produk lembar kerja siswa tematik
merumuskan tujuan penelitian; melakukan fo- integratif berbasis Problem Based Learning
rum grup diskusi; mengidentifikasi karakter- subtema Hebatnya Cita-citaku yang sudah la-
istik siswa; mengidentifikasi permasalahan da- yak dan juga efektif. Desiminasi ini dilakukan
lam penggunaan buku yang digunakan guru sebatas kepada para guru di SDN Semanu III,
dan siswa dalam proses pembelajaran terkait SDN Karangrejek II, dan SDN Gombang II.
karakter tanggung jawab siswa, mengumpul- Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan
kan sumber/ bahan tentang materi yang akan juga biaya.
digunakan dalam penyusunan lembar kerja Penelitian dilakukan di SDN Semanu
siswa tematik integratif; memperkirakan dana, III, SDN Karangrejek II dan SDN Gombang II
tenaga, dan waktu; merencanakan pelaksanaan Kabupaten Gunungkidul pada tahun pelajaran
uji coba lembar kerja siswa tematik integratif 2015/2016. Adapun rincian jadwal kegiatan
berbasis Problem Based Learning dengan penelitian pada setiap SD dapat dilihat pada
Tabel 1.

Tabel 1. Waktu dan Tempat Penelitian


Uji Coba Uji Coba Diperluas Uji Operasional
Studi Pendahuluan
Terbatas
SDN Semanu III 6 & 20 November 2015 9-14 Mei 2016 (guru) 23-28 Mei 2016
(Kelas IV A) (Kelas IV A)
7 & 21 November 2015 30 Mei-4 Juni 2016
(Kelas IV B) (Kelas IV B)
SDN Karangrejek II 13 & 27 November 2015 9-14 Mei 2016
SDN Gombang II 14 & 28 November 2015 3-7 Mei 2016 Mei 2016 (siswa)

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 165
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

Subjek coba dalam penelitian dan pe- murni lagi. Karena bisa saja, siswa melihat
ngembangan melibatkan ahli, guru, dan siswa. lembar kerja siswa yang dikembangkan dan di-
Subjek uji validitas ahli terdiri dari ahli materi gunakan pada kelas eksperimen. Sehingga ke-
dan ahli media. Penentuan ahli dengan pertim- las kontrol dipilih dari sekolah berbeda, yaitu
bangan bidang keahlian atas arahan dari dosen kelas IV SDN Karangrejek II.
pembimbing. Subjek uji coba terbatas: 1 guru Instrumen pengumpulan data yang di-
dan 6 siswa kelas IV SDN Gombang II. Pemi- gunakan berupa (1) pedoman wawancara, (2)
lihan siswa didasarkan pada kemampuan inte- lembar observasi, (3) angket validasi produk,
lektualnya. Siswa yang dijadikan subjek dalam (4) angket respon guru, (5) skala respon siswa,
uji coba terbatas ini masing-masing terdiri dari dan (6) skala karakter tanggung jawab siswa.
2 siswa dengan kemampuan intelektual tinggi, Pedoman wawancara digunakan sebagai pedo-
sedang, dan kurang. Sedangkan guru dipilih man wawancara dengan guru. Tujuannya ada-
yang sudah menjadi PNS dengan pengalaman lah untuk memperoleh informasi tentang pe-
kerja lebih dari 5 tahun. Subjek uji coba diper- mahaman dan kesiapan guru mengenai pene-
luas: 2 guru kelas IV SDN Semanu III dan 12 rapan pembelajaran tematik integratif pada
siswa kelas IV SDN Gombang II. Pemilihan Kurikulum 2013, pengaruhnya terhadap respon
subjek uji coba diperluas alasannya sama de- siswa, dan kemampuan siswa. Faktor-faktor
ngan subjek uji coba terbatas. Dua belas siswa yang menghambat penerapan pembelajaran te-
terdiri dari masing-masing 4 siswa dengan ke- matik integratif diharapkan bisa diketahui me-
mampuan intelektual tinggi, sedang dan ku- lalui wawancara dengan guru. Faktor peng-
rang. Penambahan jumlah dari subjek uji coba hambat atau kendala tersebut yang kemudian
terbatas ke subjek uji coba diperluas bukan dijadikan acuan untuk menentukan analisis ke-
hanya berdasarkan kuantitasnya saja. Pertim- butuhan dan solusinya. Observasi karakter
bangannya adalah semakin banyak jumlah sis- tanggung jawab siswa digunakan untuk meng-
wa, semakin banyak juga karakteristik siswa amati karakter tanggung jawab siswa selama
yang diteliti, serta dapat menggeneralisasikan pembelajaran berlangsung. Observer menga-
respon siswa terhadap perangkat pembelajaran mati setiap siswa dan mencatat segala sesuatu
yang dikembangkan. Subjek uji operasional: 3 yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. Hal
kelas yaitu 2 kelas sebagai kelas eksperimen yang diamati adalah aspek-aspek yang menun-
dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Terdiri dari jukkan karakter tanggung jawab siswa. Angket
47 siswa kelas IV SDN Semanu III dan 32 validasi lembar kerja siswa digunakan untuk
siswa kelas IV SDN Karangrejek II. Masing- mengumpulkan data kelayakan lembar kerja
masing kelas diambil 23 siswa sebagai sampel. siswa yang dikembangkan. Kelayakan lembar
Ketiga kelas dari dua SD tersebut memiliki kerja siswa dinilai oleh ahli media dan ahli
karakteristik yang relatif sama. Kedua SD Ne- materi. Hasil data yang diperolah dan masukan
geri tersebut sama-sama menggunakan Kuri- dari validator dijadikan acuan untuk merevisi
kulum 2013. Letak geografisnya sama-sama produk sebelum digunakan untuk uji coba ter-
terletak di daerah pinggiran kota dan terletak di batas. Angket respon guru digunakan untuk
dua kecamatan yang berdekatan, yaitu keca- mengumpulkan data respon guru terhadap
matan Semanu dan kecamatan Wonosari. Ke- lembar kerja siswa yang dikembangkan. Skala
mampuan intelektual siswa juga rata-rata sama. respon siswa digunakan untuk mengumpulkan
Secara umum ketiga kelas tersebut mempunyai data tentang respon siswa terhadap lembar
kesamaan, sehingga penentuan kelas eksperi- kerja siswa yang dikembangkan. Hasil data
men dan kelas kontrol bisa dilakukan pada ke- respon guru dan siswa yang diperoleh pada uji
las manapun. Peneliti menentukan kelas ekspe- coba terbatas digunakan sebagai acuan mere-
rimen adalah kelas IV A dan IV B SDN Se- visi produk sebelum dilakukan uji coba diper-
manu III. Alasan peneliti adalah dalam satu SD luas. Selanjutnya, hasil data yang diperoleh
siswa bisa berdiskusi dengan siswa dari kelas pada uji coba diperluas digunakan untuk acuan
lain saat istirahat atau di rumah. Apabila salah merevisi produk sebelum dilakukan uji opera-
satu kelas dijadikan kelas kontrol, dikhawatir- sional. Skala karakter tanggung jawab siswa
kan pembelajaran kelas kontrol dengan meng- digunakan untuk mengumpulkan data karakter
gunakan buku siswa dari pemerintah tidak tanggung jawab siswa kelas IV. Skala diberi-

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 6, No 2, December 2018
166 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

kan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) Analisis kuantitatif juga digunakan
perlakuan. Skala ini diberikan kepada siswa untuk menganalisis data kuantitatif respon gu-
kelas IV dari kelompok eksperimen dan kelom- ru dan respon siswa terhadap produk. Prosedur
pok kontrol. Hasil data yang diperoleh kemudi- analisisnya adalah sebagai berikut: (1) skor
an dibandingkan. ditabulasi; (2) skor tiap butir dijumlahkan un-
Data yang diperoleh dalam penelitian tuk memperoleh jumlah skor pada setiap aspek
ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. respon; (3) jumlah skor tiap aspek dijumlahkan
Data kualitatif berupa hasil wawancara; ma- untuk memperoleh total skor respon; (4) me-
sukan ahli; masukan guru dan masukan siswa. nentukan rata-rata jumlah skor tiap aspek dan
Data kuantitatif berupa skor penilaian ahli; rata-rata total skor tiap perangkat dari tiap res-
angket respon guru; skala respon siswa; hasil ponden; (5) menentukan kategori kualitatif dari
observasi karakter tanggung jawab; dan skala jumlah skor tiap aspek dan total skor. Skor
karakter tanggung jawab. yang diperoleh dikonversikan menjadi data ku-
Analisis kuantitatif digunakan untuk alitatif dengan rumus pada Tabel 3.
menganalisis data kuantitatif hasil penilaian
validator terhadap produk. Prosedur analisis- Tabel 3. Kontroversi Interval Rerata Skor
nya adalah sebagai berikut: (1) semua data Menjadi Kriteria pada Respon Guru
ditabulasi tiap komponen dan butir penilaian; dan Siswa terhadap Lembar Kerja
(2) skor tiap butir penilaian dijumlahkan untuk Siswa Tematik Integratif berbasis
memperoleh jumlah skor pada setiap aspek Problem Based Learning
penilaian; (3) jumlah skor tiap aspek dijumlah- Nilai Interval skor Kategori
kan untuk memperoleh total skor penilaian A X > Xi + 1,8 Sbi Sangat Positif
ahli; (4) menentukan kategori kualitatif dari B Xi + 0,6 SBi < X ≤ Xi + 1,8 SBi Positif
jumlah skor tiap aspek dan total skor. Menurut C Xi – 0,6 SBi < X ≤ Xi + 0,6 SBi Cukup Positif
Sukardjo (2006, p.53), skor yang diperoleh D Xi – 1,8 SBi < X ≤ Xi – 0,6 SBi Kurang Positif
kemudian dikonversikan menjadi data kualita- E X ≤ Xi – 1,8 Sbi Negatif
tif dengan rumus pada Tabel 2. Keterangan:
Xi : Mean/reratas skor ideal = ½ (skor
Tabel 2. Kontroversi Interval Rerata Skor maksimum + skor minimun)
menjadi Kriteria pada Penilaian SBi : Simpangan Baku ideal = 1/6 (skor
Lembar Kerja Siswa Tematik maksimum – skor minimum)
Integratif berbasis Problem Based X : Skor yang diperoleh
Learning
Pada penelitian ini ditetapkan nilai ke-
Nilai Interval skor Kategori
layakan produk minimal “B” kriteria “Positif”.
A X > Xi + 1,8 Sbi Sangat Baik
B Xi + 0,6 SBi < X ≤ Xi + 1,8 SBi Baik
Hasil angket respon guru dan skala respon sis-
C Xi – 0,6 SBi < X ≤ Xi + 0,6 SBi Cukup Baik wa jika memberi hasil akhir “B” atau “Positif”,
D Xi – 1,8 SBi < X ≤ Xi – 0,6 SBi Kurang Baik maka produk pengembangan layak digunakan.
E X ≤ Xi – 1,8 Sbi Tidak Baik Jika hasil analisis data tidak memenuhi kate-
Keterangan: gori positif akan dijadikan bahan pertimbangan
Xi : Mean/reratas skor ideal = ½ (skor merevisi lembar kerja siswa sebelum diguna-
maksimum + skor minimun) kan dalam pembelajaran.
SBi : Simpangan Baku ideal = 1/6 (skor Data hasil observasi karakter tanggung
maksimum – skor minimum) jawab siswa yang dikumpulkan pada studi pen-
X : Skor yang diperoleh dahuluan dan pengujian produk merupakan
data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara
Pada penelitian ini ditetapkan nilai kuantitatif untuk mendapatkan gambaran ten-
kelayakan produk minimal “B” kriteria “Baik”. tang karakter tanggung jawab siswa sebelum
Hasil penilaian ahli materi dan ahli media jika dan sesudah menggunakan lembar kerja siswa
memberi hasil akhir “B” atau “Baik”, maka tematik integratif berbasis Problem Based
produk pengembangan layak digunakan. Jika Learning.
hasil analisis data tidak memenuhi kategori ba- Analisis data hasil observasi karakter
ik akan dijadikan bahan pertimbangan merevisi tanggung jawab siswa secara keseluruhan dila-
lembar kerja siswa sebelum diuji cobakan. kukan dengan langkah-langkah sebagai beri-

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 167
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

kut: (1) data hasil observasi ditabulasi per hari H1 : µ1 ≠ µ2


pelaksanaan pengamatan; (2) menentukan skor Kriteria penerimaan atau penolakan
total per siswa; (3) menentukan rerata skor to- H0 pada taraf signifikansi 5% dengan meng-
tal per siswa yang dihitung dengan mengguna- gunakan signifikansi, yaitu apabila signifikansi
kan rumus sebagai berikut. > 0,05 maka H0 diterima, demikian sebaliknya
𝑓𝑥 jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
𝑀= Penelitian ini membandingkan data
𝑁
(Azwar, 2002, p. 33) skor pre skala dan skor post skala karakter
Keterangan: tanggung jawab dengan menggunakan buku
M = rerata per siswa da-ri pemerintah dengan lembar kerja siswa te-
fx = jumlah skor per siswa matik integratif berbasis Problem Based Learn-
N = jumlah hari pengamatan/ pembelajaran; ing yang dikembangkan. Hipotesis nol (H0)
(4) menentukan kategori karakter tanggung dan Hipotesis alternatif (H1) yang termasuk
jawab masing-masing siswa berdasarkan rerata hipotesis komparatif dan variabel dalam pene-
skor hasil pengamatan per siswa. Namun, pada litian ini adalah:
tahap pengujian produk penentuan kategori H0 : tidak terdapat perbedaan signifi-
karakter tanggung jawab siswa dikonversi dari kan karakter tanggung jawab siswa antara kelas
skor akhir pada pembelajran 6; (5) menentukan eksperimen dengan lembar kerja siswa tematik
presentase karakter tanggung jawab masing- integratif berbasis Problem Based Learning
masing kelas dari jumlah siswa masing-masing dan kelas kontrol dengan buku dari pemerintah.
kategori. H1 : terdapat perbedaan signifikan ka-
Data skor pre skala dan post skala dia- rakter tanggung jawab siswa antara kelas eks-
nalisis menggunakan statistik inferensial. Per- perimen dengan lembar kerja siswa tematik in-
bedaan rerata skor pre skala dan post skala tegratif berbasis Problem Based Learning dan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di- kelas kontrol dengan buku dari pemerintah.
analisis menggunakan uji-t dengan bantuan
software SPSS 23. Adapun langkah-langkah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
uji statistik data skala karakter tanggung jawab
sebagai berikut: (1) Uji normalitas, untuk Berdasarkan data hasil observasi dike-
menguji sebaran data berdistribusi normal atau tahui bahwa guru dalam kegiatan pembelajaran
tidak, sehingga digunakan uji One Sample Kol- belum menerapkan Problem Based Learning
mogorov Smirnov. Perolehan hasil uji dengan secara lengkap dan sistematis. Hanya beberapa
ketentuan: data sampel berdistribusi normal tahap Problem Based Learning saja yang dite-
apabila signifikansi > 0,05. (2) Uji homogeni- rapkan. Kegiatan diskusi sudah dilakukan, na-
tas (kesamaan varian) untuk mengetahui ho- mun siswa belum berdiskusi secara aktif. Be-
mogen atau tidaknya sampel yang dipilih se- berapa siswa hanya mengobrol, memukul-mu-
cara acak dari populasi, sehingga digunakan uji kul meja, dan jalan-jalan di kelas. Diskusi kelas
F (Levene’s Test). Data sampel homogen apa- hanya berlangsung satu arah. Kelompok yang
bila perolehan signifikansi > 0,05. (3) Uji seli- ditunjuk oleh guru mempresentasikan hasil dis-
sih beda rata-rata untuk mengetahui perbedaan kusi, namun tidak ada siswa dari kelompok lain
nyata rata-rata dua kelas (kelas kontrol dan ke- yang memberikan tanggapan atau sanggahan.
las eksperimen), sehingga digunakan uji t. Apa- Guru menyimpulkan sendiri hasil diskusi tanpa
bila perolehan signifikansi > 0,05 maka tidak melibatkan siswa secara aktif. Siswa hanya
ada perbedaan antara kedua kelas (data sampel menulis kesimpulan yang ditulis guru di papan
sama). Sebaliknya, apabila signifikansi < 0,05 tulis. Masalah yang menjadi bahan diskusi bu-
maka terdapat perbedaan pada data sampel. kan merupakan masalah yang membutuhkan
Apabila data yang dianalisis berasal jawaban secara mendalam, dan kurang cocok
dari sampel yang homogen dan berdistribusi diterapkan dengan menggunakan Problem
normal, serta bersifat independen, maka digu- Based Learning.
nakan teknik analisis Independent Sample t- Hasil wawancara terungkap bahwa sa-
test. Hipotesis komparatif dan sampel yang lah satu kebutuhan ketiga SD tersebut dalam
akan diuji disajikan dalam bentuk parameter kaitannya dengan Kurikulum 2013 adalah per-
pengujian berikut. lunya pengembangan buku dari pemerintah.
Ho : µ1 = µ2 Kurangnya substansi materi pada buku siswa
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 6, No 2, December 2018
168 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

dan sulitnya format penilaian pada buku guru pat menjadi pilihan. Pada penelitian ini, Prob-
menjadi kendala dalam proses pembelajaran lem Based Learning diharapkan mampu me-
tematik integratif. Perangkat pembelajaran ningkatkan karakter tanggung jawab siswa.
yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan ka- Problem Based Learning sejauh ini belum di-
rakteristik sekolah, diharapkan dapat mening- terapkan secara utuh dan khusus untuk materi-
katkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. materi tertentu yang cocok dengan langkah
Peningkatan kualitas dapat diamati dari pe- pembelajarannya. Guru belum tahu pasti, ka-
ningkatan karakter siswa. Namun, guru-guru pan dan pada materi apa Problem Based Learn-
baru mampu menambah referensi dari penerbit ing digunakan. Guru juga kurang memahami
lain dan membuat RPP sesuai langkah pem- karakteristik lembar kerja siswa berbasis Prob-
belajaran pada buku guru. lem Based Learning.
Hasil studi pustaka dari buku siswa di- Tanggung jawab merupakan kewajib-
temukan bahwa materi kurang lengkap dan an yang harus dilakukan oleh seseorang seba-
mendalam. Siswa menjadi kesulitan dalam gai suatu konsekuensi dari perbuatannya sendi-
mencari informasi yang diperlukan, karena ma- ri dan perbuatan orang lain yang berhubungan
teri dalam buku siswa hanya berupa rangkum- dengan dirinya. Tanggung jawab dalam peneli-
an. Buku dari pemerintah belum mencantum- tian ini adalah tanggung jawab siswa dalam
kan model pembelajaran secara jelas. Pemba- mengerjakan tugas pribadi dan kelompok. As-
gian tanggung jawab masing-masing siswa saat pek tanggung jawab yang menjadi fokus dalam
kegiatan diskusi belum jelas. Hal ini membuat penelitian ini adalah melaksanakan tugas tanpa
sebagian siswa kurang aktif berdiskusi dalam disuruh, membuat laporan kegiatan, ikut serta
kelompok. dalam pemecahan masalah, dan menghindari
Berdasarkan data hasil observasi dike- kecurangan dalam mengerjakan tugas. Kegiat-
tahui bahwa karakter tanggung jawab siswa an pembelajaran dengan Problem Based
SDN Semanu III, SDN Karangrejek II, dan Learning menuntut siswa untuk bertanggung
SDN Gombang II, masih dalam kategori jawab dengan aktif berdiskusi dalam meme-
“cukup baik” dengan rata-rata 5,13. Sedangkan cahkan masalah.
berdasarkan presentase, 50,9% siswa karakter Materi yang dikembangkan dalam pe-
tanggung jawabnya dalam kategori “cukup rangkat pembelajaran ini adalah Tema 7 Cita-
baik”; kategori “kurang baik” dan “tidak baik” citaku Sub Tema 2 Hebatnya Cita-citaku. Pe-
masing-masing 15,5% dan 1,8%. Sedangkan milihan tema dan sub tema ini dikarenakan ba-
siswa dengan karakter tanggung jawab “sangat nyak materi di dalamnya yang dapat diajarkan
baik” dan “baik” hanya 0% dan 31,8%. Karak- dengan menggunakan Problem Based Learn-
ter tanggung jawab perlu ditingkatkan sampai ing. Materi tersebut terdiri dari 6 pembelajaran.
70% siswa karakter tanggung jawabnya dalam Muatan pelajaran yang dipadukan meliputi
kategori “baik”. PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
Kurang optimalnya karakter tanggung IPS, PJOK, dan SBdP.
jawab siswa terjadi karena belum ada pembagi- Pengembangan lembar kerja siswa
an tanggung jawab saat diskusi kelompok. didasarkan pada kebutuhan untuk memfasili-
Hanya siswa yang pandai saja yang bekerja, tasi kegiatan belajar siswa, terutama pada ma-
siswa yang lain hanya diam, mengobrol dan teri yang membutuhkan rangkaian aktivitas ter-
bahkan mengganggu siswa lain yang sedang tentu untuk mencapai kompetensi yang diha-
mengerjakan. Saat ada kelompok yang sedang rapkan. Lembar kerja siswa berfungsi untuk
mempresentasikan hasil diskusi, tidak ada membantu dan mengarahkan aktivitas belajar
siswa yang memberi tanggapan. Guru belum siswa secara sistematis berdasarkan langkah
membagi masing-masing tanggung jawab sis- Problem Based Learning. Lembar kerja siswa
wa dalam kelompoknya agar semua siswa disusun untuk 6 pembelajaran. Tiap pembela-
terlibat dan menyelesaikan tugas dengan penuh jaran terdiri dari 2 kegiatan, kecuali pembela-
tanggung jawab. jaran 5 hanya 1 kegiatan. Jadi total kegiatan
Pengembangan lembar kerja siswa yang dikembangkan dalam LKS adalah seba-
agar dapat meningkatkan tanggung jawab sis- nyak 11 kegiatan.
wa, perlu dirancang dengan model pembel- Pembelajaran 1 terdiri dari kegiatan 1
ajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang dan kegiatan 2 yang dilakukan dengan langkah
sesuai, dan belum pernah diterapkan guru da- Problem Based Learning. Kegiatan 1 merupa-

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 169
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

kan kegiatan dari KD IPS. Siswa diarahkan Problem Based Learning oleh ahli media dapat
untuk mendiskusikan akibat jika tidak ada dok- dilihat pada Tabel 4.
ter. Kegiatan 2 merupakan kegiatan dari KD
IPA. Siswa diarahkan untuk melakukan perco- Tabel 4. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa
baan membuat stetoskop sederhana dan men- oleh Ahli Media
diskusikan hubungannya dengan sifat bunyi. Jumlah
Pembelajaran 2 terdiri dari kegiatan 1 No Aspek Nilai Kategori
Skor
dan kegiatan 2 yang dilakukan dengan langkah 1 Kesesuaian 4 A Sangat Baik
Problem Based Learning. Kegiatan 1 merupa- Ukuran
kan kegiatan dari KD IPS. Siswa diarahkan 2 Kepadatan 4 A Sangat Baik
untuk mendiskusikan bangunan-bangunan isti- halaman
mewa di Indonesia. Kegiatan 2 merupakan ke- 3 Penomoran 8 A Sangat Baik
giatan dari KD Matematika. Siswa diarahkan halaman
untuk menemukan jaring-jaring kubus dengan 4 Kejelasan 24 A Sangat Baik
mengamati kotak kado. Total Skor 40
Nilai A
Pembelajaran 3 terdiri dari kegiatan 1
Kategori Sangat Baik
dan kegiatan 2 yang dilakukan dengan langkah
Problem Based Learning. Kegiatan 1 merupa-
Berdasarkan tabel 3. terlihat bahwa
kan kegiatan dari KD IPS. Siswa diarahkan
analisis data hasil validasi lembar kerja siswa
untuk mendiskusikan tugas dan resiko sebagai
dilakukan tiap aspek dan secara keseluruhan.
polisi. Kegiatan 2 merupakan kegiatan dari KD
Pada analisis tiap aspek, terlihat jumlah skor
IPA. Siswa diarahkan untuk melakukan perco-
yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh perbe-
baan membuat peluit sederhana dan mendis-
daan jumlah butir penilaian tiap aspek. Skor
kusikan hubungannya dengan sifat bunyi.
maksimum untuk setiap butir adalah 4, sedang-
Pembelajaran 4 terdiri dari kegiatan 1
kan skor minimumnya adalah 1. Setelah jum-
dan kegiatan 2 yang dilakukan dengan langkah
lah skor dikonversi diketahui bahwa setiap as-
Problem Based Learning. Kegiatan 1 merupa-
pek penilaian lembar kerja siswa mendapat
kan kegiatan dari KD IPS. Siswa diarahkan un-
nilai “A” atau kategori “sangat baik”. Hasil
tuk mendiskusikan cara memanfaatkan sam-
analisis terhadap lembar kerja siswa secara
pah. Kegiatan 2 merupakan kegiatan dari KD
keseluruhan diperoleh skor total 40 dengan
Matematika. Siswa diarahkan menemukan ja-
nilai “A” atau kategori “sangat baik”. Berda-
ring-jaring balok dengan mengamati tempat
sarkan validasi oleh ahli media, dapat disim-
tisu.
pulkan bahwa lembar kerja siswa tematik inte-
Pembelajaran 5 hanya terdiri dari ke-
gratif berbasis Problem Based Learning sangat
giatan 1 yang dilakukan dengan langkah Prob-
layak digunakan dalam proses pembelajaran.
lem Based Learning. Kegiatan 1 merupakan
Lembar Kerja Siswa dinyatakan layak
kegiatan dari KD IPS. Siswa diarahkan untuk
oleh ahli materi jika skor tiap-tiap aspek dalam
mendiskusikan akibat jika tidak ada guru.
kategori “baik”. Lembar kerja siswa dari segi
Pembelajaran 6 terdiri dari kegiatan 1
materi terdiri dari 7 aspek. Hasil validasi lem-
dan kegiatan 2 yang dilakukan dengan langkah
bar kerja siswa tematik integratif berbasis
Problem Based Learning. Kegiatan 1 merupa-
Prob-lem Based Learning oleh ahli materi
kan kegiatan dari KD PPKN. Siswa diarahkan
dapat dilihat pada Tabel 5.
untuk menyusun puzzle tentang cita-cita dan
mendiskusikan jenis dan manfaat kerja sama
Tabel 5. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa
yang mereka lakukan. Kegiatan 2 merupakan oleh Ahli Materi
kegiatan dari KD Matematika. Siswa diarahkan
untuk menemukan jaring-jaring limas, prisma Jumlah
No Aspek Nilai Kategori
dan tabung. Skor
1 Kesesuaian Judul 12 A Sangat Baik
Lembar kerja siswa dinyatakan layak
2 Kejelasan KD 4 A Sangat Baik
oleh ahli media jika skor tiap-tiap aspek dalam 3 Waktu Penyelesaian 4 A Sangat Baik
kategori “baik”. Lembar kerja siswa dari segi 4 Alat dan Bahan 8 A Sangat Baik
media terdiri dari 4 aspek. Hasil validasi lem- 5 Informasi Singkat 12 A Sangat Baik
bar kerja siswa tematik integratif berbasis 6 Langkah Kerja 11 A Sangat Baik
7 Kesesuaian Tugas 48 A Sangat Baik

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 6, No 2, December 2018
170 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

No Aspek
Jumlah
Nilai Kategori Berdasarkan tabel 7. dapat dijelaskan
Skor bahwa rata-rata skor total yang diperoleh
Total Skor 99 adalah 19 dengan nilai “B” kategori “positif”.
Nilai A
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan data hasil respon guru pada uji
Berdasarkan Tabel 5. terlihat bahwa coba diperluas, dapat disimpulkan bahwa guru
analisis data hasil validasi lembar kerja siswa menilai lembar kerja siswa tematik integratif
dilakukan tiap aspek dan secara keseluruhan. berbasis Problem Based Learning dengan
Pada analisis tiap aspek, terlihat jumlah skor positif dan sudah layak untuk digunakan dalam
yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh perbe- pembelajaran.
daan jumlah butir penilaian tiap aspek. Skor
Tabel 7. Hasil Data Respon Guru terhadap
maksimum untuk setiap butir adalah 4, sedang-
Lembar Kerja Siswa (Uji Coba
kan skor minimumnya adalah 1. Setelah jum-
Diperluas)
lah skor dikonversi diketahui bahwa setiap
aspek penilaian lembar kerja siswa mendapat Skor Skor
Rata- Katego
nilai “A” atau kategori “sangat baik”. Hasil No Aspek Guru Guru
rata
Nilai
ri
A B
analisis terhadap lembar kerja siswa secara ke-
1. Kemudahan 7 7 7 A Sangat
seluruhan diperoleh skor total 99 dengan nilai membaca Positif
“A” atau kategori “sangat baik”. Berdasarkan 2. Kemudahan 6 6 6 B Positif
validasi oleh ahli materi, dapat disimpulkan memahami
bahwa lembar kerja siswa tematik integratif 3. Kemenarikan 6 6 6 B Positif
berbasis Problem Based Learning sangat layak Total 19 19 19 B Positif
digunakan dalam pembelajaran.
Lembar kerja siswa dikatakan menda-
pat respon positif apabila mendapat nilai “B” Lembar kerja siswa dikatakan men-
kategori “positif” dengan skor minimal 16,9. dapat respon positif apabila mendapat nilai “B”
Hasil data respon guru terhadap lembar kerja kategori “positif” dengan skor minimal 3,7.
siswa pada uji coba terbatas dapat dilihat pada Hasil data respon siswa pada uji coba terbatas
Tabel 6. terhadap lembar kerja siswa dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 6. Hasil Data Respon Guru terhadap
Lembar Kerja Siswa (Uji Coba Tabel 8. . Hasil Data Respon Siswa terhadap
Terbatas) LKS (Uji Coba Terbatas)
No Aspek Skor Nilai Kategori No Siswa Skor Jumlah Rata- Nilai Kategori
1. Kemudahan membaca 6 B Positif rata
2. Kemudahan 6 B Positif 1. EY 6
memahami 2. NKA 6
3. Kemenarikan 6 B Positif 3. AM 6 Sangat
36 6 A
Total 18 B Positif 4. AK 6 Positif
5. BP 6
Berdasarkan Tabel 6. dapat dijelaskan 6. VSS 6
bahwa skor total yang diperoleh adalah 18
dengan nilai “B” kategori “positif”. Berdasar- Berdasarkan tabel 8. dapat dijelaskan
kan data hasil respon guru pada uji coba ter- bahwa diperoleh rata-rata 6 dengan nilai “A”
batas, dapat disimpulkan bahwa guru menilai kategori “sangat positif”. Berdasarkan data
lembar kerja siswa tematik integratif berbasis hasil respon siswa pada uji coba terbatas, dapat
Problem Based Learning dengan positif dan disimpulkan bahwa siswa menilai LKS tematik
sudah layak untuk digunakan dalam pembel- integratif berbasis Problem Based Learning
ajaran. dengan sangat positif dan sudah layak untuk
Berbeda dengan uji coba terbatas yang digunakan dalam pembelajaran.
hanya 1 guru, subjek uji coba diperluas adalah Berbeda dengan uji coba terbatas yang
2 guru. Hasil data respon guru terhadap lembar hanya 6 siswa, subjek uji coba diperluas adalah
kerja siswa pada uji coba diperluas dapat 6 siswa. Hasil data respon siswa terhadap lem-
dilihat pada Tabel 7. bar kerja siswa pada uji coba diperluas dapat
dilihat pada Tabel 9.

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 171
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

Berdasarkan Tabel 9. dapat dijelaskan baik”, sedangkan pada kelas kontrol 0%. Pada
bahwa diperoleh rata-rata 6 dengan nilai “A” kategori “baik” pada kelas eksperimen 1 dan
kategori “sangat positif”. Berdasarkan data ha- kelas eksperimen 2 sebanyak 43,48% dan
sil respon siswa pada uji coba diperluas, dapat 69,57%, sedangkan kelas kontrol sebanyak
disimpulkan bahwa siswa menilai lembar kerja 65,22%. Pada kategori “cukup baik” pada kelas
siswa tematik integratif berbasis Problem eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebanyak
Based Learning dengan sangat positif dan su- 0%, sedangkan kelas kontrol sebanyak
dah layak untuk digunakan dalam pembel- 34,78%. Pada kategori “kurang baik” dan “ti-
ajaran. dak baik” pada ketiga kelas eksperimen seba-
nyak 0%. Presentase karakter tanggung jawab
Tabel 9. Hasil Data Respon Siswa terhadap siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen
Lembar Kerja Siswa (Uji Coba 2 sekurang-kurangnya terkategori “baik” seba-
Diperluas) nyak 100%. Presentase tersebut jauh berbeda
No Siswa Skor Jumlah Rata- Nilai Kategori dengan presentase siswa dari kelas kontrol
rata yang hanya mencapai 65,22%. Berdasarkan hal
1. DNPS 6 tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter
2. LM 6 tanggung jawab siswa yang pembelajarannya
3. MWE 6 menggunakan lembar kerja siswa tematik in-
4. ARP 6 tegratif berbasis Problem Based Learning lebih
5. AN 6 baik jika dibandingkan dengan siswa yang
6. YAR 6 Sangat pembelajarannya menggunakan buku dari
72 6 A
7. YAW 6 Positif pemerintah.
8. AEC 6 Hasil data skala karakter tanggung
9. AM 6
10. MNA 6
jawab dianalisis dengan statistik inferensial.
11. DNS 6 Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t.
12. ASD 6 Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan
uji-t, dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat
Analisis data observasi karakter tang- yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
gung jawab dilakukan dengan cara menjum- Pengujian normalitas data skala karak-
lahkan skor perolehan siswa pada tiap aspek ter tanggung jawab dihitung menggunakan
untuk masing-masing pertemuan. Selanjutnya SPSS dengan uji Kolmogorov Smirnov. Data
skor akhir pada pembelajaran 6 dikonversi ke preskala pada kelas eksperimen 1 diperoleh
dalam kategori yang sudah ditentukan. Hasil 0,180, sedangkan pada postskala diperoleh
analisis data observasi karakter tanggung 0,052 . Pada kelas eksperimen 2 data preskala
jawab dapat dilihat pada Gambar 1. diperoleh 0,104 dan data postskala diperoleh
0,094. Data pretest dan posttest pada kelas
80,00% kontrol masing-masing adalah 0,148 dan
69,57%
70,00% 65,22% 0,100. Berdasarkan semua data tersebut H0 di-
56,52%
60,00% terima karena semua data lebih besar dari 0,05.
50,00% 43,48% Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data
40,00% 34,78%
30,43% preskala dan postskala karakter tanggung
30,00%
jawab siswa kelas eksperimen 1, kelas eksperi-
20,00%
men 2, dan kelas kontrol berdistribusi normal.
10,00% 0% 0% 0%
0,00%
0% 0% 0% 0% 0% 0% Pengujian homogenitas data skala ka-
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik rakter tanggung jawab dihitung menggunakan
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Kelas Kontrol
SPSS dengan uji Levene. Data preskala antara
kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol diper-
oleh 0,443; sedangkan antara kelas eksperimen
Gambar 1. Hasil Analisis Data Observasi
2 dengan kelas kontrol diperoleh 0,101. Pada
Karakter Tanggung Jawab
kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol data
Berdasarkan gambar 1. terlihat bahwa postskala diperoleh 0,621 dan antara kelas
56,52% dan 30,43% siswa dari kelas eksperi- eksperimen 2 dengan kelas kontrol diperoleh
men 1 dan kelas eksperimen 2 memiliki karak- 0,280. Berdasarkan semua data tersebut H0 di-
ter tanggung jawab yang terkategori “sangat terima karena semua data lebih besar dari 0,05.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 6, No 2, December 2018
172 – Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data Based Learning lebih sering dilakukan dalam
preskala dan postskala karakter tanggung ja- kelompok. Setiap siswa dalam kelompok ber-
wab siswa antara kelas eksperimen 1 dengan tanggung jawab untuk ikut serta dalam proses
kelas kontrol, dan kelas eksperimen 2 dengan pemecahan masalah. Siswa harus menghindari
kelas kontrol variansinya homogen. kecurangan. Siswa tidak boleh melihat dan
Uji-t independen postskala dilakukan meniru jawaban dari kelompok lain. Siswa me-
untuk mengetahui efektivitas perangkat pem- rasa tanggung jawab pada kelompoknya pen-
belajaran tematik integratif berbasis Problem ting dalam Problem Based Learning menurut
Based Learning. Efektivitas dapat diketahui penelitian Bortone (2007, p. 133). Mereka me-
dari ada tidaknya perbedaan karakter tanggung rasa lebih berkomitmen dan bertanggung
jawab antara kelas eksperimen dan kelas kon- jawab untuk terlibat dalam tugas kelompok dan
trol. Data yang diuji adalah data postskala ka- tidak ingin teman kelompoknya mengalami
rakter tanggung jawab. Uji-t independen kesulitan.
postskala dilakukan antara kelas eksperimen 1- Langkah keempat Problem Based
kelas kontrol dan kelas eksperimen 2-kelas Learning, mengembangkan dan mempresen-
kontrol. tasikan hasil sesuai untuk meningkatkan aspek
Berdasarkan perhitungan dengan tanggung jawab membuat laporan dan meng-
menggunakan SPSS 23, diperoleh signifikansi hindari kecurangan. Siswa bertanggung jawab
sebesar 0,040. Jadi signifikansi < 0,05 maka H0 menyusun laporan dengan serius, rapi dan
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat benar. Penyusunan laporan harus dilakukan
perbedaan signifikan karakter tanggung jawab dengan jujur. Hal ini sesuai dengan penelitian
siswa antara kelas eksperimen 1 dengan lembar Bortone (2007, p. 165) yang menyatakan bah-
kerja siswa tematik integratif berbasis Problem wa Problem Based Learning menuntut siswa
Based Learning dan kelas kontrol dengan buku untuk belajar dengan jujur.
dari pemerintah.
Berdasarkan perhitungan dengan
SIMPULAN
menggunakan SPSS 23, diperoleh signifikansi
sebesar 0,036. Jadi signifikansi < 0,05 maka H0 Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat bahasan, maka dari penelitian ini dapat disam-
perbedaan signifikan karakter tanggung jawab paikan simpulan sebagai berikut.Lembar kerja
siswa antara kelas eksperimen 2 dengan lembar siswa tematik integratif berbasis Problem
kerja siswa tematik integratif berbasis Problem Based Learning yang dihasilkan layak diguna-
Based Learning dan kelas kontrol dengan buku kan dalam pembelajaran untuk meningkatkan
dari pemerintah. karakter tanggung jawab siswa kelas IV SD.
Karakter tanggung jawab dapat me- Kelayakan tersebut dilihat dari skor 40 dengan
ningkat secara signifikan karena kelebihan nilai “A” kategori “sangat baik” dari ahli me-
yang dimiliki oleh lembar kerja siswa tematik dia dan skor 99 dengan nilai “A” kategori
integratif yang menerapkan Problem Based “sangat baik” dari ahli materi.
Learning. Kelebihan tersebut dilihat dari lang- Lembar kerja siswa tematik integratif
kah Problem Based Learning yang sesuai berbasis Problem Based Learning yang di-
dengan aspek tanggung jawab. hasilkan efektif meningkatkan karakter tang-
Langkah kedua Problem Based Learn- gung jawab siswa. Hal ini dibuktikan dengan
ing, mengorganisasi siswa untuk belajar sesuai perbedaan rata-rata skor skala karakter tang-
untuk meningkatkan aspek tanggung jawab gung jawab secara signifikan antara kelas eks-
melaksanakan tugas. Tugas untuk memecah- perimen dan kelas kontol. Kelas eksperimen 1
kan masalah dalam Problem Based Learning rata-ratanya 8,35; kelas eksperimen 2 rata-
yang dikemas untuk menarik rasa ingin tahu ratanya 8,17; dan rata-rata untuk kelas kontrol
siswa, dapat membuat siswa lebih bertanggung adalah 7,31. Signifikansi dengan uji t diperoleh
jawab untuk mengerjakannya. 0,040 untuk kelas eksperimen 1 dan 0,036
Langkah ketiga Problem Based Learn- untuk kelas eksperimen 2 dengan tingkat ke-
ing, investigasi mandiri dan kelompok sesuai percayaan 95%.
untuk meningkatkan aspek tanggung jawab ikut Produk perlu didiseminasikan untuk
serta dalam pemecahan masalah dan meng- memperluas penggunaan produk, memper-
hindari kecurangan. Investigasi dalam Problem kenalkan dan memperluas wawasan guru ten-

Volume 6, No 2, December 2018


Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based ... 173
Fita Rahmawati, Ali Muhtadi

tang pengetahuan dan proses pengembangan Bortone, J.M. (2007). Critical thinking and
produk. Diseminasi dapat dilakukan melalui evidence based practice in problem
KKG. Pengembangan produk lebih lanjut based learning tutorial groups: a critical
dapat dilakukan pada subtema lain pada kelas case study. UMI Dissertation
IV maupun pada kelas lain. Namun, yang perlu Publishing, 1-245.
diperhatikan adalah subtema yang dipilih ada-
Dimerman, S. (2009). Character is the Key.
lah subtema yang relevan dengan penerapan
Ontario: Wiley.
Problem Based Learning.
Duch, B.J, Groh, S.E., & Allen, D.E. (2001).
The Power of Problem Based Learning.
DAFTAR PUSTAKA
Virginia: Sterling.
Apriani, A. & Wangid, M.N. (2015) Pengaruh
Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran
ssp tematik-integratif terhadap karakter
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
disiplin dan tanggung jawab siswa kelas
Jakarta: Prenadamedia Group.
III SD. Jurnal Prima Edukasia, 3, 1, 12-
25 Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas
Azwar, S. (2002). Tes Prestasi. Yogyakarta:
Negeri Yogyakarta.
Pustaka Pelajar
Suprijono, A. (2016). Cooperative Learning.
Barus, G. (2015). Menakar hasil pendidikan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
karakter terintegrasi di SMP. Jurnal
Cakrawala Pendidikan, Juni, Th. Wibowo, A. (2013). Pendidikan Karakter
XXXIV, No. 2, 222-233. Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational
Pelajar.
Research: an Intoduction (4thed). New
York & London: Longman Inc.

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Volume 6, No 2, December 2018

Anda mungkin juga menyukai