Anda di halaman 1dari 27

Accurately Express Your Vision

Experience Precise Printing And Superior Quality


Output With Top Class Line Accuracy.
Epson Indonesia Learn More
Ads by optAd360

Contoh Surat Perjanjian Leasing Yang Baik


Dan Benar

Zenius
Bersama Zenius sukseskan TPS.

INSTAL
Accurately Express Your Vision
Experience Precise Printing And Superior Quality Output With Top
Ads Line
Class by optAd360
Accuracy.

Epson Indonesia LEARN MORE


Contoh Surat Perjanjian Leasing – detiklife.com. Perjanjian Leasing / sewa guna usaha adalah surat
perjanjian yang mengatur tentang kegiatan pembiayaan. Pembiayaan tersebut diberikan dalam
bentuk penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam waktu
tertentu. Pada artikel kali ini akan dibahas contoh surat perjanjian leasing :

Surat perjanjian leasing mobil


Surat perjanjian leasing motor
Surat perjanjian leasing bus

Contoh surat perjanjian ini dibuat menggunakan format yang baik dan benar. Selain itu, Anda juga
bisa mendownload surat perjanjian leasing dalam bentuk doc ( le word) dengan ukuran A4 dan F4
atau Folio.  Hal ini memudahkan Anda jika akan mencetaknya.

Contoh Surat Perjanjian Leasing Mobil

Zenius
Belajar TPS di Zenius Gratis.

INSTAL

Ads by optAd360

PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MOBIL PICK UP


(LEASE BACK)

Pada hari ini Rabu, tanggal 6 Februari 2019, yang bertanda tangan dibawah ini : ditandatangani
perjanjian sewa guna usaha (leasing) antara :

Nama : Ny. Adella Mayasari S.E


No. KTP : 00013050017
Umur : 35 tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Direktur Pelaksana PT. Mantap Leasing Cabang Yogyakarta
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No 13 Kota Yogyakarta

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 7 Anggaran dasar
PT. Mantap Leasing Cabang Yogyakarta yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 14
Januari 2019 No. 342, oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili PT. Mantap Leasing
Cabang Yogyakarta yang berkedudukan di Kota Yogyakarta, dan selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama (Lessor)

Dan
1. Nama : Ahmad Faris Azizi, S. T.
No. KTP : 0013020017
Umur     : 32 tahun
Status    : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Condong Catur, No. 13 Kota Yogyakarta

2. Nama : Ny.Sri Darni, S. E.


No. KTP : 0024046012
Umur : 40 tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Malioboro Km. 14 Cangkringan Kabupaten Sleman

3. Nama : Tuan Hamis Daud, S. E.


No. KTP : 0035264528
Umur : 28 tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 112 Kabupaten Sleman

4. Nama : Ny.Elian Sabriana, S. E.


No. KTP : 00245667374
Umur : 29 tahun
Status : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Brigadir Jenderal Ahmad Yani No. 31 Kota Yogyakarta

Dalam hal ini masing masing personal memiliki kedudukan dan hak yang sama serta secara
bersama-sama pula bertindak untuk dan atas nama Persekutuan Perdata (Maatschap) Tahu Bulat
Good Taste yang berkedudukan di Jl. Gedong Kuning No 125 Kota Yogyakarta, dan selanjutnya
disebut Pihak Kedua (Lessee)
Para pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa :

1. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua menjamin, masing-masing pihak memiliki wewenang
dan kecakapan hukum untuk berbuat dan terikat sebagaimana diatur dalam perjanjian guna usaha
(leasing) ini;
2. Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik sah dari 1 (satu) unit Mobil Pick Up yang telah
dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan dengan kepemilikan
yang telah dinomor polisi AB 1305 AF. Dimana Pihak Pertama memperolehnya dengan cara
peralihan hak milik yaitu jual beli;
3. Bahwa sebelumnya telah ditandatangani perjanjian jual beli yang merupakan perjanjian
pendahuluan dari perjanjian ini antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua;
4. Bahwa PT. Mantap Leasing adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan barang
modal yaitu berupa mobil pick up;
5. Bahwa Tahu Bulat Good Taste adalah persekutuan perdata (Maatschap) yang bergerak dalam
bidang penjualan makanan;
6. Bahwa Pihak Pertama bermaksud menyewakan 1 (satu) unit Mobil Pick Up yang telah
dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan kepada Pihak Kedua;
7. Bahwa Pihak Kedua hendak menyewa (meleasing) 1 (satu) unit mobil tersebut;
8. Bahwa Pihak Kedua hendak menggunakan mobil tersebut untuk menjalankan usaha tersebut;
9. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat melakukan sewa guna usaha, dengan
kedudukan Pihak Pertama sebagai Lessor dari mobil pick up tersebut dan Pihak Kedua sebagai
Lessee dari mobil pick up tersebut;
10. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat untuk menuangkan kesepakatan sewa
guna usaha mobil pick up tersebut ke dalam sebuah akta perjanjian sewa guna usaha (leasing).
11. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian
sewa guna usaha (leasing) dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan :

1. Sewa Guna Usaha (leasing) adalah kegaiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi ( nancial lease) untuk digunakan oleh Lesse
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala;
2. Lessor adalah Pihak Pertama yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan
barang modal berupa mobil yang mana dalam perjanjian ini diwakili oleh Adella Mayasari,S.E.;
3. Lessee adalah Pihak Kedua yakni persekutuan perdata (maatschap) yang bergerak dalam bidang
penjualan makanan yang mana dalam perjanjian ini dijalankan secara bersama-sama oleh Ahmad
Faris Azizi, S. T., Ny.Sri Darni, S. E., Tuan Hamis Daud, S. E.,
Ny.Elian Sabriana, S. E.;
4. Mobil Pick Up adalah mobil yang telah dimod kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat
Good Taste Berjalan yang merupakan barang modal yang menjadi obyek dalam perjanjian sewa
guna usaha ini;
5. Harga Sewa Guna Usaha jumlah uang yang harus di bayar secara berkala oleh Lessee kepada
Lessor selama jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sebagai imbalan penggunaan mobil tersebut
berdasarkan perjanjian ini;
6. Transfer Bank adalah cara pembayaran dengan memindahkan dana dari rekening Bank yang
satu ke rekenng Bank lainnya atau berupa penyetoran dana ke dalam rekening Bank yang dituju
dan telah disepakati;
7. Slip Transfer adalah bukti pembayaran setelah dilakukan pembayaran melalui transfer bank
yang dilakukan oleh Lessee pada Bank yang dituju dan telah disepakati oleh kedua belah pihak;
8. Jaminan Tunai adalah jaminan dalam sejumlah uang yang ditempatkan oleh Lessee pada Lessor
sebagai jaminan bagi ketaatan dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini;
9. Hari adalah hari sesuai dengan kalender masehi;
10. Hak Opsi adalah hak Lessee untuk membeli barang modal berupa Mobil Pick Up yang telah
dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan atau hak untuk
memperpanjang jangka waktu perjanjian sewa guna usaha;
11. Umur Ekonomis adalah umur dari barang modal tersebut yang dihitung dari tahun pembuatan
sampai barang tersebut masih bisa digunakan dan masih bisa menghasilkan secara ekonomis,
dimana umur ekonomis dari obyek perjanjian ini adalah 25 (dua puluh lima) tahun;
12. Umur Mekanis adalah umur dari barang modal tersebut masih bisa digunakan;
13. Nilai Sisa Buku adalah nilai barang modal pada akhir masa sewa guna usaha dengan melihat
dari sisa umur ekonomis barang tersebut dan dari harga awal penjualan barang tersebut.

Pasal 2
Obyek Sewa Guna Usaha

Obyek sewa guna usaha dalam perjanjian ini adalah berupa barang modal berupa Mobil Pick Up
yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan dengan
kriteria sebagai berikut :

Nomor Polisi : AB 1305 AF


Nomor Rangka : MH17BD145D25Y25AE5F
Nomor Mesin : HJ1302458792
Nomor BPKB : 256489/AM/2015
Nomor STNK : 450236/PK/256415/YK/2016
Tahun Pembuatan/Perakitan : tahun 2015
Volume Mesin : 2000 CC
Bahan Bakar : Solar
Merk : Mitsubishi L300
Jenis/ Model : Pick Up
Warna : Hitam

Pasal 3
Jangka Waktu
Perjanjian sewa guna usaha ini dimulai terhitung sejak tanggal Enam Februari Dua Ribu Sembilan
Belas sampai dengan tanggal Enam februari Dua Ribu Dua Puluh Sembilan (6 Februari 2019
sampai 6 Februari 2029) sehingga masa sewa guna usaha berlaku selama 10 (sepuluh) tahun.

Pasal 4
Harga Sewa Guna Usaha

Harga Sewa Guna Usaha yang telah disepakati oleh Para Pihak adalah sebagai berikut :

1. Harga Sewa Guna Usaha mobil Pick Up tersebut adalah sebesar Rp. 1.500.000,- per bulan;
2. Harga Sewa Guna Usaha tersebut belum termasuk biaya penyelenggaraan asuransi dan biaya
pajak atas kendaraan yang harus dibayarkan oleh Lessee;
3. Denda atas keterlambatan pembayaran harga sewa guna usaha tiap bulannya adalah sebesar
15 % dari harga sewa guna usaha yang harus dibayarkan pada bulan tersebut oleh Lessee kepada
Lessor.

Pasal 5
Cara Pembayaran

1. Para Pihak telah sepakat bahwa pembayaran dalam perjanjian ini dilakukan secara berkala tiap
bulannya dengan cara transfer ke Bank BRI Cabang Bantul Yogyakarta dengan nomor rekening
2324-13-0517-123456 atas nama Adella Mayasari, S.E.;

2. Pembayaran harga sewa guna usaha dilakukan tiap bulan dan dilakukan paling lambat tanggal
10 dari setiap bulan pembayarannya dan jika dilakukan melebihi tanggal tersebut akan dikenakan
denda sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 4 ayat (3) perjanjian ini.

Pasal 6
Penyerahan

1. Lessor menyerahkan Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil
Tahu Bulat Good Taste Berjalan kepada Lessee dalam keadaan baik;
2. Penyerahan Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat
Good Taste Berjalan dari Lessor kepada Lessee dilakukan secara nyata di tempat Lessor setelah
ditandatangani perjanjian ini dan setelah melakukan pembayaran untuk bulan pertama dengan
cara transfer bank oleh Lessee kepada Lessor;
3. Pada saat berakhirnya perjanjian ini, Lessee harus menyerahkan kembali Mobil Pick Up yang
telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut dalam
keadaan baik kepada Lessor, kecuali jika Lessor menggunakan hak opsi di akhir perjanjian ini.

Pasal 7
Hak Dan Kewajiban Para Pihak
1. Lessor menjamin Lessee bahwa selama perjanjian sewa guna usaha ini berlaku, Lessee tidak
akan mendapat suatu tuntutan dan/ atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai
hak atas Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good
Taste Berjalan tersebut dan oleh karena itu Lessee dengan ini di bebaskan oleh Lessor mengenai
hal-hal tersebut;
2. Selama masa sewa guna usaha, Lessee wajib untuk membayar pajak atas kendaaraan dan wajib
untuk mengasuransikan Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil
Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut dan menanggung seluruh biaya yang timbul dari asuransi
tersebut;
3. Selama masa sewa guna usaha, Lessee wajib merawat, memelihara, dan menjaga Mobil Pick Up
yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan yang
disewa itu dengan sebaik-baiknya dengan biaya yang ditanggung oleh Lessee sendiri;
4. Jika terjadi kerusakan-kerusakan kecil, atau kerusakan sebagai akibat perbuatan Lessee atau
orang yang berada di bawah pengawasannya, maka semua biaya perbaikan dibebankan dan
menjadi tanggung jawab Lessee sendiri;
5. Selama masa sewa guna usaha, Lessee tidak boleh mengubah, menambah, mengurangi bentuk
yang sudah ada dari Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu
Bulat Good Taste Berjalan tersebut tanpa seizin Lessor;
6. Jika terjadi kerugian akibat kelalaian untuk memenuhi kewajiban dalam ayat (4), Lessee
bertanggung jawab untuk mengganti kerugian tersebut.

Pasal 8
Jaminan Tunai

1. Lessee diwajibkan untuk menempatkan jaminan tunai sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta
rupiah) pada Lessor dalam tiap 3 (tiga) bulan selama dalam jangka waktu sewa guna usaha ini;
2. Jaminan Tunai dimaksud merupakan jaminan bagi ketaatan dan pelaksanaan ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian ini oleh Lessee, sehingga Lessor dengan ini dikuasakan oleh Lessee
secara mutlak untuk mempergunakan jaminan tunai dimaksud guna keperluan dan kekurangan-
kekurangan pembayaran yang sudah merupakan kewajiban Lessee menurut perjanjian ini;
3. Jaminan tunai dimaksud dalam tiap 3 (tiga) bulan selama dalam jangka waktu perjanjian ini
harus senantiasa berjumlah Rp. Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah), dan bilamana kemudian hari
ternyata kurang dari jumlah tersebut, maka Lessee berkewajiban untuk memenuhi kekurangannya
segera setelah ada permintaan pertama Lessor;
4. Dalam waktu 3 tiga bulan jaminan itu tidak digunakan untuk menutupi keperluan dan
kekurangan pembayaran dari Lesse maka jaminan tunai tersebut akan dikembalikan oleh Lessor
kepada Lessee tanpa bunga.

Pasal 9
Asuransi

1. Selama masa sewa guna usaha, Lessee wajib untuk mengasuransikan Mobil Pick Up yang telah
dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut dengan
syarat yang memuaskan Lessor dengan biaya dibebankan pada Lessee sendiri;
2. Biaya asuransi yang dibebankan pada Lessee terdiri dari biaya pendaftaran asuransi, biaya
premi dan biaya lain-lain yang harus dibayarkan dalam pelaksanaan asuransi atas Mobil Pick Up
yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut;
3. Dalam pelaksanaan pengasuransian atas Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian
rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut, polis dalam asuransi ini harus
memuat klausula yang menyebutkan bahwa Lessor adalah sebagai penerima uang asuransi;
4. Dalam pelaksanaan pengasuransian atas Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian
rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut, polis asuransi, kuitansi pembayaran
premi, dan perjanjian-perjanjian serta bukti lain mengenai asuransi ini dikuasai oleh Lessor.

Pasal 10
Risiko

1. Selama masa sewa guna usaha, dengan mendasarkan pada pasal 7 ayat (3), (4), dan (6) maka
segala risiko atas Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu
Bulat Good Taste Berjalan tersebut berada pada Lessee;
2. Lessor tidak bertanggung jawab atas kerugian berupa apa pun, baik langsung maupun tidak
langsung atau bertanggung jawab atas biaya dan reparasi yang timbul dari Mobil Pick Up yang
telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan tersebut;
3. Apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki karena sudah sedemikian rusaknya atas
Mobil Pick Up yang telah dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste
Berjalan tersebut, yang dilakukan oleh Lessee maka Lessee wajib untuk mengganti harga mobil
tersebut pada Lessor sebesar nilai sisa buku yang tersisa dari umur ekonomis mobil tersebut.

Pasal 11
Overmacht

1. Tidak terpenuhinya atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban atau prestasi yang
ditentukan dalam perjanjian ini karena keadaan di luar kemampuan para pihak seperti bencana
alam banjir, gempa bumi, kebakaran, huru-hara, pencurian, perampokan dan lain-lain kedaan
sejenis yang berada di luar kemampuan manusia, bukan merupakan kesalahan dari pihak yang
mengalaminya;
2. Bagi pihak yang mengalami keadaan tersebut maka wajib memberitahukan kepada pihak
lainnya dalam waktu 1 x 24 jam;
3. Kerugian yang ditimbulkan dari keadaan tersebut ditanggung oleh para pihak.

Pasal 12
Hak Opsi

1. Hak Opsi adalah hak Lessee untuk membeli barang modal berupa Mobil Pick Up yang telah
dimodi kasi sedemikian rupa menjadi Mobil Tahu Bulat Good Taste Berjalan atau hak untuk
memperpanjang jangka waktu perjanjian sewa guna usaha;
2. Pada akhir perjanjian ini terhitung pada saat 1 (satu) bulan sebelum perjanjian ini berakhir ada
jangka waktu sampai pembayaran sewa guna usaha terakhir yang digunakan oleh Leseee untuk
menggunakan hak opsi yang dimilikinya;
3. Setelah Lessee memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan penghitungan sisa nilai buku dari
25 (dua puluh lima) tahun umur ekonomis mobil tersebut dan dari harga awal penjualannya
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), maka Lessee dapat membeli Mobil tersebut pada
saat pembayaran sewa guna usaha terakhir, sebesar Rp. 57.900.000,- (lima puluh tujuh juta
sembilan ratus ribu rupiah) dengan mendasarkan bahwa pengurangan nilai ekonomis tiap
tahunnya dari mobil tersebut adalah Rp. 5.260.000,- (lima juta dua ratus enam puluh ribu rupiah)
dan melihat dari umur ekonomis selama 1 (satu) tahun yang telah digunakan, masa sewa guna
usaha yang telah terjadi selama 10 (sepuluh) tahun dan dari sisa umur ekonomis menjadi 13
tahun;
4. Apabila Lessee menggunakan hak opsi dengan memebeli mobil tersebut, maka akan diikuti
balik nama atas mobil tersebut yang dibebankan pada Lessee;
5. Selain membeli mobil tersebut Lessee dengan hak opsi juga dapat memperpanjang sewa guna
usaha ini dengan mempertimbangkan sisa umur ekonomis yang masih 13 tahun, dan
perpanjangan sewa guna usaha ini akan diatur mendasarkan pada kesepakatan para pihak dan
diatur secara tertulis.

Pasal 13
Pengakhiran Perjanjian

1. Perjanjian ini berakhir demi hukum dengan berakhirnya masa sewa sebagaimana diatur dalam
pasal 3 perjanjian ini kecuali jika hak opsi yang ada pada Lessee digunakan untuk memperpanjang
perjanjian ini;
2. Perjanjian ini dapat berakhir berdasarkan kesepakatan para pihak untuk memutuskan perjanjian
ini walaupun kewajiban dari para pihak masing-masing belum dilaksanakan sepenuhnya;
3. Perjanjian ini tidak dapat dihentikan sepihak oleh salah satu pihak tanpa ada kesepakatan
antara para pihak dalam perjanjian ini. Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian sepihak oleh salah
satu pihak dalam perjanjian ini maka pihak yang memutuskan secara sepihak tersebut harus
membayar ganti rugi sebesar 5 (lima) kali dari jumlah transaksi dalam perjanjian ini pada pihak
lain yang mengalami kerugian atas pemutusan perjanjian sepihak tersebut.

Pasal 14
Penyeleseian Sengketa

Apabila terjadi sengketa antara Lessor dan Lessee yang berkaitan dengan isi perjanjian ini,
maupun pelaksanaan dari perjanjian ini maka Para Pihak berusaha terlebih dahulu semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan sengketa dengan jalur musyawarah secara kekeluargaan. Namun,
apabila dalam musyawarah secara kekeluargaan tersebut tidak dapat mencapai kata mufakat,
maka penyelesaian sengketa tersebut dapat diselesaikan melalui jalur Litigasi di Pengadilan
Negeri Yogyakarta.
Pasal 15
Ketentuan Lain-Lain

1. Apabila salah satu atau sebagian klausula dalam perjanjian ini adalah tidak sah dan/atau tidak
mampu dilaksanakan karena alasan-alasan tertentu, maka Para Pihak sepakat bahwa klausula
klausula (kata-kata) yang tidak sah dan/atau tidak mampu dilaksanakan itu adalah terpisah dari
klausula lainnya yang sah. Sehingga Perjanjian ini tetap dapat dilaksanakan;
2. Segala ketentuan yang belum diatur dan/ atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan
diatur selanjutnya dalam suatu penambahan lembaran halaman kontrak (addendum) yang
disepakati oleh Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari
perjanjian ini serta akan diputuskan secara bersama;
3. Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih kedudukan yang tetap dan
umum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun yang telah
disebutkan di awal akta sebagai bukti yang sah, dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing dibubuhi
materai dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dan berlaku sejak perjanjian
ini ditandatangani oleh para pihak dan saksi-saksi.

Yogyakarta, 6 Februari 2019

Pihak Pertama                                                                             Pihak Kedua

Materai 6000

Adella Mayasari, S. E.,                                                               Ahmad Faris Azizi, S. T.

Saksi-saksi

                 Ny.Sri Darni, S. E.                   Tuan Hamis Daud, S. E.                       Ny.Elian Sabriana, S.
E.
Contoh surat perjanjian leasing mobil diatas dibuat menggunakan
format yang baik dan benar. Selain itu surat perjanjian leasing mobil
di atas juga menggunakan bahasa yang sah dan resmi. Surat
perjanjian tersebut juga memiliki kekuatan hukum karena dibuat di
atas materai 6000.

Contoh Surat Perjanjian Leasing Motor

Surat Perjanjian Leasing Motor PT JAYA LEASING Dan PO HANDOYO

Perjanjian ini dibuat pada hari kamis tanggal 24 April 2019 antara :

1. Nama : Herman Iskandar, S.E, M.M.


Jabatan : Direktur PT JAYA LEASING
Alamat : Jalan Gatot Subroto No.49 Medan

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT JAYA LEASING yang berkedudukan di Medan
beralamat di Gatot Subroto No.49 Medan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA/LESSOR

2. Nama : Ahmad Subarjo


Pekerjaan : Pedagang
Alamat : jalan Yos Sudarso No.12 Medan

Dalam hal ini bertindak atas dan untuk PO HANDOYO, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA/LESSEE

Para pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal yang sebagai berikut :

Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini telah menjual dan menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, dan
PIHAK KEDUA telah membeli dan menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA :

1. Jenis kendaraan : Sepeda Motor


2. Merek/Tipe : HONDA SUPRA / 25463187
3. Nomor rangka : AF76464346
4. Tahun Pembuatan : 2019
5. Nomor Mesin : A8767785664
6. Warna : Hitam Biru
7. Jumlah Barang : 1 (satu)
8. Keadaan Barang : Bagus
Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Kendaraan.

Kedua belah pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa kedua belah pihak telah mengadakan
Perjanjian Leasing Nomor 189647 Tanggal 24 Bulan April Tahun 2019 dan LESSEE telah
mengajukan permohonan untuk membeli barang leasing yang tercantum dalam Perjanjian
Leasing di atas.
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat Perjanjian Barang Leasing dengan syarat-syarat
sebagai berikut :

PASAL 1
UMUM

1. Harga kendaraan tersebut adalah sebesar Rp.22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah), dengan
perincian sebagai berikut :
• Biaya surat-surat dan MPO sebesar Rp 4.000.000,00
• Asuransi sebesar Rp 3.000.000,00
• Keseluruhannya berjumlah Rp 29.000.000,00 (dua puluh sembilan juta Rupiah).
2. pihak kedua telah melakukan pembayaran uang muka sebesar 50% dari harga kendaraan yaitu
sebesar Rp.11.000.000,00 (sebelas juta rupiah)
3. Sisa biaya keseluruhan adalah sebesar Rp.18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah)
4. Angsuran dilakukan selama 10 bulan dengan angsuran perbulannya sebesar Rp.1.800.000,00
(satu juta delapan ratus ribu rupiah).
5. Hak atas Barang akan beralih kepada Konsumen setelah Konsumen melunasi seluruh angsuran
dan biaya keterlambatan pembayaran serta denda atas pembiayaan Barang kepada PT JAYA
LEASING.

6. Alamat yang tertera pada Formulir Aplikasi Pembiayaan ini adalah benar alamat tinggal
Konsumen sekarang. Alamat ini adalah alamat untuk pengiriman Barang yang telah dipesan
Konsumen.
7. Konsumen tidak akan melakukan pemindahan Barang dari alamat yang tertera pada Formulir
Aplikasi Pembiayaan tanpa persetujuan tertulis dari PT JAYA LEASING.
8. Apabila Konsumen melakukan pemindahtanganan Barang tersebut maka Konsumen bersedia
menyerahkan jaminan tambahan dan/atau jaminan pengganti kepada PT JAYA LEASING dengan
nilai yang sama/lebih besar dengan nilai Barang.
9. Konsumen tidak akan menggunakan Barang sebagai jaminan pinjaman, dijual atau
dipindahtangankan dengan cara apapun dan hanya menggunakan Barang untuk pemakaian
pribadi sampai seluruh jumlah terhutang dilunasi oleh Konsumen kepada PT JAYA LEASING.
10. Konsumen menjaga dan memelihara Barang dalam keadaan baik dan tidak melakukan
perubahan yang menyebabkan kerusakan ataupun kehilangan pada Barang.
11. Konsumen memberikan kuasa kepada PT JAYA LEASING untuk sewaktu-waktu dan kapan saja
melakukan pemeriksaan atas keberadaan Barang tersebut pada alamat tersebut selama jangka
waktu pembayaran angsuran.
12. Apabila pada saat pemeriksaan oleh PT JAYA LEASING ternyata Konsumen tidak dapat
menunjukan Barang tersebut, Konsumen dianggap melanggar Perjanjian sehingga wajib segera
membayar lunas seluruh jumlah yang terhutang kepada PT JAYA LEASING
13. Tidak melakukan perubahan-perubahan termasuk penghapusan ataupun penghilangan merek
dagang maupun label.
14. Konsumen akan mengembalikan Barang dalam keadaan baik pada setiap saat apabila
Perjanjian diputuskan oleh PT JAYA LEASING.

PASAL 2
PENERIMAAN BARANG

1. Konsumen dianggap telah memeriksa dan menerima Barang dalam kondisi baik dan tanpa
cacat pada saat Konsumen menerima Barang tersebut.
2. Konsumen dengan ini menyatakan bahwa PT JAYA LEASING tidak bertanggung jawab jika
terjadi kerusakan atas Barang tersebut.
3. Konsumen dengan ini juga menyetujui bahwa jika terjadi kerusakan atau kondisi yang
mengakibatkan Barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh Konsumen,
maka Konsumen tetap wajib memenuhi seluruh kewajiban pembayaran sebagaimana diatur dalam
Perjanjian.

PASAL 3
ANGSURAN BULANAN

1. Angsuran pertama wajib dilakukan pada atau sebelum tanggal pengiriman (tanggal saat
Konsumen menerima Barang). Setelah angsuran pertama dibayar, Konsumen harus membayarkan
sisa terhutang sesuai dengan ketentuan dan syarat didalam Perjanjian. Sisa pembayaran bulanan
harus dibayarkan sebelum tanggal jatuh tempo yang akan dicantumkan pada informasi tagihan
bulanan Konsumen.
2. Pembayaran angsuran berikutnya dilakukan melalui:
• Kasir di kantor PT JAYA LEASING
• Transfer melalui bank
3. Apabila tanggal pembayaran angsuran jatuh pada hari dimana kantor PT JAYA LEASING libur,
maka pembayaran angsuran dilakukan pada hari kerja sebelum hari libur tersebut. Atas setiap
pembayaran angsuran, maka PT JAYA LEASING akan mengeluarkan tanda terima berupa kuitansi
dan Konsumen wajib menyimpan semua kuitansi sampai dengan kuitansi pelunasan.
4. Konsumen akan menanggung seluruh pajak (termasuk setiap Pajak Pendapatan dan Pajak
Pertambahan Nilai), materai, biaya-biaya lain atas setiap pembayaran jumlah terhutang pada PT
JAYA LEASING berikut denda maupun penalti yang dibebankan berdasarkan Perjanjian.

PASAL 4
PEMBAYARAN PENUH SEBELUM WAKTUNYA

Jika pihak kedua/konsumen akan membayar seluruh sisa terhutang sebelum waktunya, selain
membayar penuh seluruh sisa hutang, juga harus membayar penuh seluruh bunga terhutang yang
dikenakan atas Perjanjian.

PASAL 5
DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

1. Jika Konsumen terlambat membayar angsuran bulanan sesuai dengan ketentuan-ketentuan


dalam perjanjian, PT JAYA LEASING akan membebankan biaya penagihan sebesar Rp. 12.500,-
ditambah denda sebesar 0,5% per hari dari nominal yang terhutang.
2. Jika terjadi penolakan atas pembayaran giro, maka Konsumen dianggap belum melakukan
pembayaran angsuran dan akan dikenakan denda keterlambatan pembayaran serta biaya
administrasi atas tolakan giro tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

PASAL 6
PEMUTUSAN PERJANJIAN OLEH PT JAYA LEASING

1. Dengan tidak dilaksanakannya pembayaran angsuran maupun denda keterlambatan oleh


Konsumen kepada PT JAYA LEASING oleh karena alasan apapun, maka hal ini telah menjadi bukti
bahwa Konsumen telah melakukan wanprestasi (suatu tindakan tidak memenuhi kewajiban)
dalam Perjanjian.
2. PT JAYA LEASING dapat memutuskan Perjanjian setiap saat jika Konsumen melanggar ketentuan
Perjanjian. Untuk keperluan ini Konsumen setuju untuk tidak memberlakukan pasal 1266 & 1267
KUH Perdata.
3. Dengan ini Konsumen memberikan Surat Kuasa kepada PT JAYA LEASING dalam hal pemutusan
Perjanjian untuk tujuan pemilikan kembali dan penjualan kembali Barang untuk memenuhi
jumlah-jumlah terhutang oleh Konsumen kepada PT JAYA LEASING.
4. Secara khusus Konsumen memberikan kuasa kepada PT JAYA LEASING untuk memasuki gedung
milik konsumen dan untuk mengambil Barang yang diberikan oleh PT JAYA LEASING atau barang
lain yang setara nilainya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Konsumen. Memasuki
bangunan Konsumen oleh PT JAYA LEASING dengan cara apapun ini disetujui oleh Konsumen dan
tidak dianggap pelanggaran.
5. Atas pemilikan kembali Barang dapat dijual dan hasilnya akan diterapkan pada sisa terhutang
Konsumen setelah dipotong pengeluaran-pengeluaran yang terjadi.
6. PT JAYA LEASING akan mengembalikan kepada Konsumen setiap kelebihan-kelebihan atas
penjualan Barang yang dimiliki kembali dan Konsumen setuju untuk membayar PT JAYA LEASING
untuk setiap kekurangan, termasuk biaya-biaya penarikan Barang dan biaya-biaya dari setiap
pengeluaran yang terjadi akibat pemilikan kembali dan penjualan Barang.
7. Kuasa yang Konsumen berikan diatas merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dari Perjanjian, dimana tanpa itu PT JAYA LEASING tidak dapat membuat Perjanjian maupun
membiayai pembelian Konsumen atas Barang. Oleh karena itu Kuasa ini tidak dapat dicabut tanpa
persetujuan tertulis dari PT JAYA LEASING
PASAL 7
PERSELISIHAN
Mengenai Perjanjian dan segala akibatnya, kedua belah Pihak sepakat untuk memilih tempat
kedudukan hukum yang umum dan tetap dikantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Medan.

PASAL 8
LAIN-LAIN

1. Konsumen menguasakan kepada PT JAYA LEASING untuk memeriksa kelayakan Konsumen


sehubungan dengan pembiayaan Barang dan untuk memberikan informasi mengenai Konsumen
dan rekening Konsumen.
2. Dengan ditandatanganinya Perjanjian dan Formulir Aplikasi Pembiayaan oleh Konsumen, maka
Konsumen dianggap telah setuju terhadap nama Barang, merk Barang, warna Barang, jumlah
(unit/set) Barang, nilai uang muka, jumlah angsuran per-bulan, lama angsuran serta total nilai
pembiayaan dan administrasi pembiayaan yang tertulis didalam Formulir Aplikasi Pembiayaan.
3. Jika suatu ketentuan dari Perjanjian berdasarkan alasan hukum diperlakukan sebagai tidak sah
ataupun tidak dapat diterapkan, bagian-bagian lain dari Perjanjian akan tetap berlaku dan dapat
diterapkan.
4. Konsumen tidak diperbolehkan memodi kasi, menambah ataupun mengubah Perjanjian tanpa
persetujuan tertulis dari PT JAYA LEASING.
5. Perjanjian diatas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan peraturan PT JAYA LEASING
tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Demikian surat ini dibuat oleh pihak pertama dan pihak kedua dengan keadaan sadar tanpa
tekanan dari pihak manapun, untuk dilaksanakan dengan penuh iktikad baik oleh masing-masing
pihak.

Medan, 24 April 2019

Pihak Pertama                                                                     Pihak Kedua

Herman Iskandar, S.E, M.M.                                                      Ahmad Subarjo

Saksi

Hendi Santoso                                                              Jamaludin Amri

 
Contoh surat tersebut adalah surat perjanjian leasing motor. Surat
Perjanjian di atas telah dibuat menggunakan kaidah dan format
yang sah dalam melakukan suatu perjanjian. Selain itu surat
perjanjian leasing motor di atas juga terjamin keabsahannya karena
terdapat saksi-saksi yang ikut menandatangani surat perjanjian. Hal
inilah yang membuat surat perjanjian di atas berlaku di ranah
hukum.

Contoh Surat Perjanjian Leasing Bus


SURAT PERJANJIAN FINANCIAL LEASING ANTARA PT SENTOSA LEASING DENGAN CV KENCANA

Pada hari ini, Senin, Tiga belas mei dua ribu sembilan belas (13 Mei 2019), telah ditandatangani
sebuah perjanjian nancial leasing antara:

Nama : Tujuanto, S.E.


Umur : 45 (empat puluh lima) tahun
Pekerjaan : Direktur Pelaksana PT SENTOSA LEASING
Alamat : Jalan Widoro Payung No 23, Kebumen

Dalam hal ini, berdasarkan jabatannya, bertindak untuk dan atas nama PT SENTOSA LEASING
yang berkedudukan di Kebumen, sesuai dengan Anggaran Dasar PT SENTOSA LEASING,
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Lessor).

Dengan:

Nama : Ade Irfan Aditya


Umur : 30 (tiga puluh) tahun
Pekerjaan : Direktur CV KENCANA
Alamat : Jalan Arumbinang Nomor 44, Kebumen

Dalam hal ini, berdasarkan jabatannya, bertindak untuk dan atas nama CV KENCANA yang
berkedudukan di Kebumen, sesuai dengan Anggaran Dasar CV KENCANA, untuk selanjutnya
disebut sebagai Pihak Kedua (Lessee)

Terlebih dahulu kedua pihak menjelaskan bahwa:


1. Kedua pihak menjamin kecakapan serta wewenang bertindak dan terikat atas apa yang
diperjanjikan di dalam perjanjian ini;
2. PT SENTOSA LEASING adalah sebuah perusahaan pembiayaan barang modal berupa bus;
3. CV KENCANA adalah sebuah perusahaan transportasi dengan armada berupa bus;
4. Pihak Pertama adalah pemilik sah dari barang modal seperti yang dijelaskan dalam Pasal 2
perjanjian ini;
5. Bahwa Pihak Kedua bermaksud menambah armada busnya sebanyak 4 (empat) buah;
6. Bahwa untuk maksud penambahan tersebut, Pihak Kedua menggunakan leasing sebagai cara
pembiayaan;
7. Bahwa untuk maksud pembiayaan di atas, Pihak Kedua saling bersepakat dengan Pihak Pertama
dalam sebuah perjanjian nancial leasing;
8. Bahwa barang modal dalam perjanjian leasing tersebut digunakan oleh Pihak Kedua untuk
menjalankan usahanya di bidang transportasi;
9. Bahwa untuk perjanjian di atas, Pihak Pertama dan Pihak Kedua saling bersepakat untuk
menuangkan butir-butir kesepakatannya dalam sebuah perjanjian nancial leasing.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, adapun mengenai isi perjanjian nancial leasing antara
Pihak Pertama dengan Pihak Kedua adalah sebagai berikut:

Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan:

1. Financial Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal secara
sewa guna usaha dengan hak opsi untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala;
2. Barang modal adalah objek perjanjian ini berupa 4 (empat) buah bus sebagaimana dijelaskan
dalam Pasal 2 (dua) perjanjian ini;
3. Lessor adalah perusahaan pembiayaan barang modal berupa bus, yang mana dalam perjanjian
ini adalah PT SENTOSA LEASING yang diwakili oleh Pihak Pertama;
4. Lessee adalah perusahaan transportasi dengan armada berupa bus, yang mana dalam
perjanjian ini adalah CV KENCANA yang diwakili oleh Pihak Kedua;
5. Harga perolehan adalah harga beli barang modal;
6. Nilai pembiayaan adalah jumlah pembiayaan untuk pengadaan barang modal yang secara riil
dikeluarkan oleh Lessor;
7. Angsuran pokok pembiayaan adalah bagian dari pembayaran sewa guna usaha yang
diperhitungkan sebagai pelunasan atas nilai pembiayaan;
8. Imbalan jasa sewa guna usaha adalah bagian dari pembayaran sewa guna usaha yang
diperhitungkan sebagai pendapatan sewa guna usaha bagi Lessor;
9. Nilai sisa adalah nilai barang modal pada akhir masa sewa guna usaha yang telah disepakati
oleh Lessor dengan Lessee pada awal masa sewa guna usaha;
10. Simpanan jaminan adalah jumlah uang yang diterima Lessor dari Lessee pada permulaan masa
sewa guna usaha sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran sewa guna usaha;
11. Masa sewa guna usaha adalah jangka waktu sewa guna usaha yang dimulai sejak diterimanya
barang modal yang disewa guna usaha oleh Lessee sampai dengan perjanjian sewa guna usaha
berakhir;
12. Masa sewa guna usaha pertama adalah jangka waktu sewa guna usaha barang modal untuk
transaksi sewa guna usaha yang pertama kalinya;
13. Opsi adalah hak Lessee untuk membeli barang modal yang disewa guna usaha atau
memperpanjang jangka waktu perjanjian sewa guna usaha.
14. Umur ekonomis adalah umur dari barang modal yang dihitung dari tahun pembuatan sampai
barang tersebut masih bisa digunakan dan masih bisa menghasilkan secara ekonomis, dimana
umur ekonomis dari objek perjanjian ini adalah 12 (dua belas) tahun;

Pasal 2
Barang Modal

Barang modal sebagai objek perjanjian ini adalah:

1. Satu unit bus merek Volvo dengan nomor polisi AA 2230 CD, tahun pembuatan 2019, kapasitas
mesin 12.000 cc, berbahan bakar solar, warna putih;
2. Satu unit bus merek Volvo dengan nomor polisi AA 2276 FD, tahun pembuatan 2019, kapasitas
mesin 12.000 cc, berbahan bakar solar, warna putih;
3. Satu unit bus merek Volvo dengan nomor polisi AA 2276 RD, tahun pembuatan 2019, kapasitas
mesin 12.000 cc, berbahan bakar solar, warna putih;
4. Satu unit bus merek Volvo dengan nomor polisi AA 2213 AF, tahun pembuatan 2019, kapasitas
mesin 12.000 cc, berbahan bakar solar, warna putih;

Pasal 3
Masa Sewa guna usaha

Masa sewa guna usaha dalam perjanjian ini adalah selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung sejak
tanggal tiga belas Mei Dua Ribu Sembilan Belas (13 Mei 2019) sampai dengan tanggal tiga belas
Mei Dua Ribu Dua Puluh Sembilan (13 Mei 2029).

Pasal 4
Harga-Harga

Rincian Harga sewa guna usaha dalam perjanjian ini, sebagaimana telah disepakati oleh Pihak
Pertama dengan Pihak Kedua adalah sebagai berikut :

1. Harga perolehan untuk setiap barang modal adalah Rp. 1.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus
lima puluh juta rupiah);
2. Nilai pembiayaan untuk setiap barang modal adalah Rp. 1.620.000.000,00 (satu milyar enam
ratus dua puluh juta rupiah)
3. Nilai pembiayaan sudah termasuk pokok pembiayaan dan bunga pembiayaan.

Pasal 5
Pembayaran

1. Nilai pembiayaan dibayarkan oleh Lessee kepada Lessor dengan cara mengangsur.
2. Angsuran dilakukan pada tanggal 13 (tiga belas) setiap bulannya sampai dengan berakhirnya
masa sewa guna usaha, dengan jumlah sebesar Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) untuk
setiap barang modal.
3. Angsuran sebagaimana disebut di atas terdiri dari angsuran pokok pembiayaan ditambah
dengan bunga pembiayaan yang timbul dari nilai pembiayaan.
4. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke Bank BCA Cabang Gombong Kebumen dengan
nomor rekening 2425-13-0517-1122 atas nama Tujuanto
5. Atas keterlambatan pembayaran angsuran sebagaimana diatur dalam nomor 2 (dua) Pasal ini
dikenakan terhadap Lessee denda sebesar 5% (lima persen) perhari dari nilai angsuran.

Pasal 6
Simpanan Jaminan

1. Lessee wajib menempatkan uang sebesar Rp. 8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah)
sebagai simpanan jaminan kepada Lessor dalam setiap 6 (enam) bulan selama masa sewa guna
usaha.
2. Dalam waktu 6 (enam) bulan sebagaimana disebut di atas, jumlah simpanan jaminan harus
sebesar Rp. 8.500.000,00 (delapan juta lima ratus ribu rupiah), dan apabila jumlah simpanan
jaminan yang harus dibayarkan Lessee kepada Lessor itu kurang dari jumlah tersebut, maka Lessor
berhak untuk menagih kekurangannya kepada Lessee.
3. Simpanan jaminan akan dikembalikan oleh Lessor kepada Lessee tanpa ada bunga apabila
masa sewa guna usaha berakhir.

Pasal 7
Asuransi

1. Dalam hubungan sewa guna usaha ini, risiko kerugian yang dapat timbul terhadap barang
modal ditanggung oleh perusahaan asuransi PT Asuransi Asia Pasi k.
2. Perusahaan asuransi tersebut di atas adalah mitra kerja dari Lessor dan atas pemilihan PT
Asuransi Asia Pasi k sebagai penanggung risiko semata-mata dengan itikad baik serta tanpa ada
unsur paksaan dari Lessor terhadap Lessee.
3. Jenis pertanggungan asuransi dalam perjanjian ini adalah pertanggungan komprehensif,
dimana perusahaan asuransi menjamin kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang
disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, perbuatan jahat orang lain,
pencurian, kebakaran dan sambaran petir atau sesuai dengan luas jaminan dan pengecualian yang
berlaku di Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia.
4. Selain pertanggungan sebagaimana di atas, telah ditambah pula klausul dalam pertanggungan
risiko berupa klausul huru-hara yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung, dalam hal ini
Lessor, atas kerugian yang disebabkan oleh salah satu atau lebih risiko-risiko yang dijamin pada
Klausul Hura Hara pada perjanjian asuransi.
5. Biaya asuransi, yaitu berupa biaya pendaftaran asuransi, biaya premi, dan biaya lain-lain yang
harus dibayarkan kepada perusahaan asuransi sebagai bagian dari penanggungan, dibebankan
kepada Lessee.
6. Polis asuransi, kwitansi pembayaran premi, dan perjanjian-perjanjian lain terkait penanggungan
dikuasai oleh Lessor.

Pasal 8
Overmacht

1. Dalam keadaan yang tidak memungkinkan Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk melaksanakan
kesepakatan-kesepakatan dalam perjanjian ini, seperti dalam keadaan huru-hara, bencana alam,
peperangan, pencurian, dan keadaan-keadaan lain di luar kuasa manusia, maka baik Pihak
Pertama maupun Pihak Kedua dibebaskan dari kewajiban dan tanggung jawabnya atas
pelaksanaan perjanjian ini.
2. Pihak yang mengalami keadaan sebagaimana disebut di atas wajib melaporkanya kepada Pihak
yang lain dalam waktu 1×24 (satu kali dua puluh empat) jam, terhitung sejak terjadinya keadaan
dimaksud.

Pasal 9
Hak dan Kewajiban

1. Selama masa sewa guna usaha, Lessor menjamin bahwa Lessee tidak akan mendapat
gangguan/gugatan/tuntutan dari pihak lain di luar perjanjian ini atas barang modal, yang dapat
mengganggu ketentraman Lessee dalam menggunakan barang modal untuk menjalankan
usahanya di bidang transportasi.
2. Selama masa sewa guna usaha, Lessee wajib membayarkan pajak yang berkaitan dengan
barang modal serta biaya lain-lain yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan tersebut.
3. Selama masa sewa guna usaha, Lessee wajib memelihara, merawat, serta menjaga barang
modal milik Lessor yang disewa guna usaha oleh Lessee dengan sebaik-baiknya selayaknya
seorang pemilik sah dari barang modal.
4. Nilai pembiayaan yang harus dibayarkan Lessee kepada Lessor adalah sepenuhnya hak dari
Lessor, dengan kata lain, pembayaran tersebut ialah kewajiban Lessee terhadap Lessor.
5. Selama masa sewa guna usaha, Lessee tidak diberikan kewenangan untuk mengubah,
mengurangi, atau menambah bentuk dari barang modal milik Lessor yang disewa guna usaha oleh
Lessee.

Pasal 10
Hak Opsi
1. Dalam transaksi sewa-guna usaha dalam perjanjian ini, Lessee memiliki hak opsi untuk
membeli barang modal atau memperpanjang masa sewa guna usaha atas barang modal milik
Lessor.
2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua saling bersepakat dalam hal nilai sisa dari barang modal setiap
unitnya adalah sebesar Rp. 1.160.000.000,00 (satu milyar seratus enam puluh juta rupiah), dengan
anggapan bahwa nilai ekonomis dari barang modal setiap unitnya menyusut sebesar Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) setiap tahunnya.
3. Harga pembelian barang modal yang harus dibayarkan oleh Lessee kepada Lessor apabila
ketika masa sewa guna usaha berakhir, Lessee memilih opsi untuk membeli barang modal, adalah
harga yang diatur dalam nomor 2 (dua) Pasal ini.
4. Lessee dapat memperpanjang masa sewa guna usaha dengan mempertimbangkan sisa umur
ekonomis dari barang modal, yang kemudian apabila opsi ini dipilih oleh Lessee, kesepakatan-
kesepakatan dari pelaksanaan perpanjangan tersebut akan dituangkan dalam perjanjian lain
secara tertulis.

Pasal 11
Pengakhiran Perjanjian

1. Perjanjian ini berakhir demi hukum, yang mana dengan itu melepaskan tanggung jawab dari
Lessee dan Lessor untuk memenuhi segala kesepakatan di dalamnya, ketika masa sewa guna
usaha berakhir.
2. Pengakhiran perjanjian ini sebelum berakhirnya masa sewa guna usaha dapat terjadi apabila
pengakhiran tersebut disepakati bersama oleh Lessee maupun Lessor ataupun terjadi keadaan
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 (delapan).
3. Segala jenis pengakhiran perjanjian selain yang diatur dalam nomor 1 (satu) dan 2 (dua) Pasal
ini adalah tidak dibolehkan.

Pasal 12
Penyelesaian Sengketa

1. Dalam hal terjadi sengketa terkait pelaksanaan perjanjian ini antara Lessor dengan Lessee,
maka kedua pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan melalui musyawarah
untuk mencapai mufakat.
2. Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat maka penyelesaian sengketa dapat dilakukan
melalui cara litigasi di Pengadilan Negeri Kebumen.

Pasal 13
Lain-lain

1. Ketentuan lain yang belum diatur dalam perjanjian ini, yang terkait dengan pelaksanaan sewa
guna usaha antara Lessee dengan Lessor, akan diatur selanjutnya melalui penambahan (adendum)
yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.
2. Baik Lessee maupun Lessor tunduk kepada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing) apabila hal-hal lain yang
terkait sewa guna usaha antara Lessee dengan Lessor tidak tercantum dalam perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan
pada awal perjanjian ini sebagai alat bukti yang sah. Perjanjian dibuat rangkap 2 (dua) untuk
Pihak Pertama dan Pihak Kedua serta berkekuatan hukum yang sama.

Kebumen 13 Mei 2019

                                PIHAK PERTAMA                                                                                       PIHAK


KEDUA

TUJUANTO                                                                                           ADE IRFAN ADITYA

SAKSI SAKSI

PUAN MARANI PANJI                                                                                   ARJUNA ILHAM

Contoh surat perjanjian leasing bus diatas di buat dengan format


yang sah dan resmi. Selain itu surat perjanjian tersebut
menggunakan bahasa yang baik dan jelas sehingga isinya tidak
membingungkan. Jika Anda ingin menggunakan surat perjanjian
ini, Anda bisa mengubah isi perjanjian sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingan Anda.

Download Contoh Surat Perjanjian Leasing Mobil Doc


Download le doc surat perjanjian leasing Download le doc surat perjanjian leasing
mobil ukuran A4 mobil ukuran F4/folio

Download Contoh Surat Perjanjian Leasing Motor Doc


Download le doc surat perjanjian Leasing Download le doc surat perjanjian Leasing
Motor ukuran A4 Motor ukuran F4/folio

Download Contoh Surat Perjanjian Leasing Bus Doc


Download le doc surat perjanjian leasing bus Download le doc surat perjanjian leasing bus
ukuran A4 ukuran F4/folio

Share this:

 Facebook  Twitter  WhatsApp


TERBARU

Nama Bayi Perempuan Simple Yang Penuh Makna

Nama Bayi Perempuan Unik Modern Terpopuler

Nama Bayi Perempuan Unik Yang Terbaik

Nama Bayi Dalam Alquran Penuh Makna Untuk Laki Laki Dan Perempuan

Nama Bayi Menurut Al Quran Beserta Artinya Paling Terbaik

Nama Bayi Laki Laki Islam Dalam Al Quran 3 Kata Yang Terbaru

15 Nama Bayi Laki Laki Menurut Islam Dan Alquran Beserta Artinya

Nama Bayi Laki Laki Dalam Al Quran Yang Penuh Makna

Nama Anak Perempuan Versi India Paling Terbaru

Nama Bayi Perempuan Vietnam Yang Terpopuler

TERPOPULER

Tafsir Arti Mimpi dan Ramalan Mimpi


Rangkaian Nama Bayi Laki Laki Islami 3 Suku Kata
Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islami 3 Suku Kata
Rangkaian Nama Bayi Perempuan Modern Dan Artinya
3 Contoh Surat Perjanjian Kerja Karyawan: Part Time, Full Time, Kontrak
Rangkaian Nama Bayi Laki Laki Modern Dan Artinya
3 Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang
2 Contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB Mobil Motor
3 Contoh Surat Pengunduran Diri Resmi dan Sederhana
4 Contoh Surat Perjanjian Sewa Rumah

Cari …

PETA SITUS
© 2014-2020 DetikLife.com | Memperkaya Hidup Dengan Kumpulan Informasi Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai