Pneumonia (Fixx)
Pneumonia (Fixx)
Disusun Oleh:
REZA SATRIA ANUGERAH
NIM. 17037141042
1. Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan
terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda-
benda asing (Muttaqin, 2008).
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru. Menurut anatomis pneumonia pada anak dibedakan menjadi 3 yaitu
pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia), Pneumonia
interstisialis (Mansjoer, 2000).
Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana
alveoli( mikroskopik udara mengisi kantong dari paru yang bertanggung jawab untuk
menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan cairan.
Pneumonia disebabkan oleh berbagai macam sebab,meliputi infeksi karena
bakteri,virus,jamur atau parasit (Reevers, 2000).
2. Etiologi Pneumonia
Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif
seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri
gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan
udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah
serta kompos. Contoh jamur yang dapat menjadi penyebab antara lain Candida,
Histoplasma, Aspergilus
Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya
menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.
Bahan kimia
Minyak tanah, bensin
Aspirasi (cairan amnion, makanan, cairan lambung, susu) (Reevers, 2000; Sectish,
2003).
5. Patofisiologi Pneumonia
MK: ketidakefektifan
MK: defisiensi pengetahuan
Droplet terhirup bersihan jalan nafas
Demam, berkeringat
Tanda di ekstrapulmonal
8. Penatalaksanaan Pneumonia
Penatalaksanaan pneumonia dilakukan berdasarkan penentuan klasifikasi
pada anak, yaitu :
Pneumonia Barat
Tanda : tarikan dinidng dada ke dalam
Penderita pneumonia berat juga mungkin disertaii tanda lain, seperti :
- Nafas cuping hidung
- Suara rintihan
- Sianosis
Tindakan : cepat dirujuk ke rumah sakit ( diberikan satu kali dosis
antibiotika dan kalau ada demam atau wheezing diobati
lebih dahulu)
Pneumonia
Tanda : tidak ada tarikan dinding dada ke dalam, disertai nafas cepat
Tindakan :
1. Nasehati ibunya untuk tindakan perawatan di rumah
2. Beri antibiotik selama 5 hari
3. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 hari atau lebih cepat apabila keadaan
memburuk
4. Bila demam, obati
5. Bila ada wheezing , obati
WHO menganjurkan penggunaan antibiotika untuk pengobatan
pneumonia yakni dalam bentuk tablet atau sirup ( kortimoksazol,
amoksisilin, ampisilisn ) atau dalam bentuk suntikan intra muskuler
( prokain penisilin )
Bukan Pneumonia
Tanda : tidak ada tarikan dinding dada ke dalam, tidak ada nafas cepat
Tindakan :
1. Bila batuk > 30 hari, rujuk
2. Obati penyakit lain bila ada
3. Nasehati ibunya untuk perawatan di rumah
4. Bila demam, obati
5. Bila ada wheezing , obati
Pencegahan primer
Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pneumonia, antara lain:
a. Perawatan selama masa kehamilan
Untuk mencegah risiko bayi dengan berta badan lahir rendah, perlu
gizi ibu selama kehamilan dengan mengkonsumsi zat-zat bergizi
yang cukup bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam
kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal yang memungkinkan
terkenanya infeksi selama kehamilan.
b. Perbaikan gizi balita
Untuk mencegah risiko pneumonia pada balita yang disebabkan
karena malnutrisi, sebaiknya dilakukan dengan pemberian ASI
pada bayi neonatal sampai umur 2 tahun. Karena ASI terjamin
kebersihannya, tidak terkontaminasi serta mengandung faktor-
faktor antibodi sehingga dapat memberikan perlindungan dan
ketahanan terhadap infeksi virus dan bakteri. Oleh karena itu, balita
yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding
balita yang tidak mendapatkannya.
c. Memberikan imunisasi lengkap pada anak
Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian
imunisasi yang memadai, yaitu imunisasi anak campak pada anak
umur 9 bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) sebanyak
3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
d. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk.
Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang
sesuai untuk mencegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa
menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesak napas.
Pencegahan sekunder
Tujuannya adalah untuk menyembuhkan orang yang sudah menderita
pneumonia, pencegahan sekunder antara lain:
a. Pneumonia berat: dibawa ke rumah sakit dan diberi antibiotik
b. Pneumonia: diberi antibiotic kortimoksasol oral dan ampisilin
c. Bukian pneumonia:bisa perawatan di rumah, tidak diberikan
antibiotic. Cukup diberikan paracetamol jika panas, bila pilek
diberikan kapas yang ditetesi air garam, bila nyeri tenggorokan beri
penicillin dan dipantau selama 10 hari
Pencegahan tersier
Tujuannya adalah untuk mencegah munculnya komplikasi/keadaan
yang semakin parah
a. Beri antibiotic selama 5 hari dan jika semakin parah konsul ke
dokter (Soeparman, 2002).
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas b.d. perubahan membran aveolar-kapiler
ditandai dengan Gas Darah Arteri abnormal, PH artery
abnormal,sianosis,nafas cuping hidung,dan gelisah (rewel)
b. Hipertermia b.d. dehidrasi dan penyakit ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh diatas normal, dan kulit terasa hangat.
c. Kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan keluarga aktif ditandai
dengan penurunan turgor kulit, memebran mukosa kering, dan
peningkatan suhu tubuh.
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kreteria hasil Intervensi
1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan NIC label
gas b.d. perubahan tindakan keperawatan Respiratory Monitoring
membran aveolar- selama 4x 24 jam 1. Monitor laju ritme dari nafas
kapiler ditandai dengan diharapkan pertukaran gas
Gas Darah Arteri adekuat dengan kreteria
abnormal, PH artery hasil : 2. Monitor suara nafas tambahan seperti
abnormal,sianosis,nafa NOC label snoring
s cuping hidung,dan Respiratory status
gelisah (rewel) RR normal (skla 5)
3. Monitor peningkatan kelelahan
Ritme respiratory
normal (skala 5)
(skala 5) kebutuhan
Fluid balance:
- Nadi normal (skala
5)
Diarrhea managemenet:
8. Monitoring tanda dan gejala diare
- menampilkan
ketertarikan dalam
rangsang suara (skala 5)
2. Ssediakan keluarga dengan akurat,
- menampilkan
informasi yang actual berkenaan
ketertarikan dalam
dengan kondisi, pengobatan dan
rangsangan visual (skala
kebutuhan anak
5)
- Berinteraksi dengan
gembira terutama dengan
tenaga (skala 5)
3. Iinformasikan keluarga tentang
- Family functioning pentingnya perkembangan dan
(kekuatan dari system persoalan anaknya
keluarga untuk mencapai
4. Monitor stimulus (contohnya cahaya,
kebutuhan anggota
kegaduhan), lingkungan anak dan
keluarga selama transisi
kurani sebagaimana mestinya
perkembangan mental)
- Meregulasi kebiasaan 5. Sediakan tempat duduk yang nyaman
anggota keluarga (skala 5) di area yang tenang untuk menyusui
DAFTAR PUSTAKA