• SIK modifikasi resin nano merupakan perkembangan dari SIK modifikasi resin dan SIK Modifikasi
Resin, yang dikenal dengan glass ionomer hybrid cements, merupakan bagian dari
perkembangan SIK pada tahun 1980-an. Pengerasan SIK modifikasi resin merupakan kombinasi
dari reaksi asam basa dan polimerisasi photochemical. Resin modified menggantikan SIK
dengan tambahan reaksi polimerisasi dengan cahaya (light cure). Untuk mencapai keberhasilan
bahan ini, ditambahkan monomer yang larut dalam air, seperti HEMA (hidroxyethyl
methacrylate) ke cairan asam poliakrilat yang larut air. Ukuran partikelnya sekitar 15 mm atau
lebih kecil. Pertama kali, SIK modifikasi resin dikembangkan sebagai lining tetapi kemudian
dikembangkan sebagai bahan restorasi. Keuntungan yang diberikan SIK modifikasi resin adalah
kemudahan dalam memanipulasi, meningkatkan ketahanannya terhadap sensitivitas air, dan
mampu melepaskan ion fluor sehingga dapat mencegah karies kambuhan. Ciri utama semen SIK
modifikasi resin adalah ketika bubuk dan cairan dicampur akan terjadi reaksi pengerasan dengan
bantuan sinar (light cure).
• Ketac Nano merupakan pasta SIK modifikasi resin pertama yang dibuat dengan teknologi
nanofiller dan nanocluster dengan ukuran partikel 5-25 nm. Ketac™ Nano Light Curing Glass
Ionomer Restorative dan Ketac™ Nano Primer merupakan perkembangan terakhir dari teknologi
SIK modifikasi resin yang saat ini digunakan dalam bidang kedokteran gigi. SIK modifikasi resin
nano mempunyai kemampuan melepaskan fluor dari SIK modifikasi resin dan ikatan nanofillers
yang meningkatkan kekuatan dan estetisnya.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan
kekurangan perawatan menggunakan SIK dibandingkan bahan tumpatan lain
Kekurangan:
1. Warna dari sik kurang estetik karena mengandung polikarbosilat. Nah karbosilat ini
bersifat hidrofilik. Sehingga yang terjadi lama kelamaan warnanya akan terlarut sehingga
estetiknya berkurang.
3.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prosedur tumpatan dengan SIK (cara
manipulasi, prinsip preparasi, kegagalan, reaksi pengerasan)
a. Prinsip
1. Outline form
Menentukan batas, membuang karies, membuang enamel rusak
2. Resistance Form
Membentuk kavitas agar restorasi atau gigi tidak pecah, untuk menahan tekanan
beban kunyah
3. Retentuion form
Agar restorasi tidak mudah lepas
4. Convenience form
Agar kita mudah memasukkan bahan-bahan restorasi
5. Removing the caries
Membuang jaringan karies
6. Finishing the enamel wall
Menghaluskan dan membentuk sudut-sudut gigi, membentuk anatomi gigi
7. Toilet of cavity
Membuang jaringan yang masih tertinggal.
Tahap 2. pertukaran kation meningkatkan konsentrasi hidroksil yang menyebabkan terjadinya kaca
silika. Karena bentuk Si(OH)4 tidak larut, maka terjadi pemecahan ikatan Si-O-Si membentuk Si-OH
(silanol)
Tahap 3. kondensasi dan repolimerisasi dari lapisan permukaan SiO 2.
Tahap 4. migrasi gugus Ca 2+ dan PO4 ke permukaan melalui lapisan SiO 2, membentuk lapisan CaO-
P2O5 yang diikuti dengan pertumbuhan lapisan CaO-P 2O5 yang amorf melalui keterkaitan kalsium
dan fosfat yang dapat larut.
Tahap 5. kristalisasi lapisan CaO-P2O5 yang amorf melalui penyertaan anion OH - dan CO3 dari
larutan untuk membentuk lapisan campuran hidroksil karbonat apatit (HCA).
Tahap 6. adsorpsi dan desorpsi faktor-faktor pertumbuhan biologis, dalam lapisan HCA.
Tahap 7. aksi dari makrofag untuk membuang debris dari daerah tersebut sehingga akan
memungkinkan sel untuk menempati ruang yang tersedia.
Tahap 8. perlekatan sel-sel induk pada permukaan bioaktif.
Tahap 9. diferensiasi sel-sel induk untuk membentuk sel-sel pembentuk tulang, yaitu osteoblast.
Tahap 10. dihasilkannya matriks ekstraseluler oleh osteoblast untuk membentuk tulang.
Tahap 11. kristalisasi matriks kalsium fosfat anorganik untuk menyertakan sel-sel tulang ke dalam
campuran struktur yang hidup