Revisi Laporan SPT 4 - Muhammad Rasyid Azkia - 1911013110005
Revisi Laporan SPT 4 - Muhammad Rasyid Azkia - 1911013110005
Asisten:
Hilmah
Keterangan:
1. Sel silika
2. Sel gabus
3. Sel panjang
4. Sel pendek
Sumardi, I. 2011. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta.
Sutrian, Y. 2008. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta, Jakarta.
Keterangan:
1. Jaringan epidermis
2. Jaringan spons
3. Jaringan pembuluh
4. Litosit
5. Sistolit
6. Korteks
Deskripsi Preparat Daun Beringin (Ficus benjamina) :
Daun beringin (Ficus benjamina) mempunyai dinding sel epidermis yang tersusus oleh zat kutin. Kutin adalah Klasifikasi
senyawa bersifat lemak yang merembes ke dinding sebelah luar dan membentuk lapisan terpisah berupa kutikula di Regnum : Plantae
permukaan luar epidermis. Kutikula dilapisi oleh bahan bersifat lilin yang merupakan lapisan berbentuk batang atau disebut Divisi : Spermatophyta
filamen. Kutin berada di bawah kutikula dan berfungsi untuk menahan proses penguapan atau tranpirasi pada tumbuhan Kelas : Dicotyledonae
beringin. Mesofil daun terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons. Mesofil daun beringin mengandung banyak Ordo : Marales
Famili : Maraceae
klorofil, terutama pada sel-sel palisade. Jaringan palisade dapat ditemukan di permukaan atas dan bawah daun beringin.
Genus : Ficus
Ukuran sel palisade yang berada di permukaan daun, jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan palisade di permukaan Spesies : Ficus benjamina
bawah daun (Hidayat, 1995). Adapun litosit merupakan struktur khas pada tumbuhan beringin. Litosit merupakan hasil
spesialisasi epidermis yang mengandung kristal karsium karbonat yang disebut sistolit. Litosit memiliki ukuran yang sangat
besar serta memiliki bentuk ovoid (Rasyid et al.,2017). Litosit merupakan sel yang mengalami penebalan sentripetal.
Penebalan tersebut tersusun atas kristal sisolit (selulosa) dan deposisi kristal Ca-karbonat yang membentuk bangunan seperti
sarung. Dinding epidermis daun beringin mengalami penebalan ke arah lumen sel, yaitu penebalan dari luar ke dalam sel.
Penebalan tersebut membentuk rumah lebah yang mengandung selulosa dan kalsium karbonat yang disebut dengan sitolit
(Sumardi, 2010).
Referensi :
Hidayat, E.B. 1995 Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB Press, Bandung.
Rasyid, M., M.H. Irawati., & M. Saptasari. 2017. Anatomi Daun Ficus Racemosa L. (Biraeng) dan Potensinya di Taman Nasional
Bantimurung Bulusarung. Jurnal Pendidikan. 2(6) : 861-866.
Sumardi, I. 2011. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta.
Keterangan:
1. Trikoma sisik
Referensi :
Referensi:
Dewi, V.P., I. Hindun, & S. Wahyuni. 2015. Studi Trikoma Daun pada Famili Solanaceae sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal
Sumardi,Pendidikan
I. 2011. Struktur dan
Biologi Perkembangan
Indonesia. Tumbuhan. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta.
1(2) : 209-218.
Sutrian, Y.T.,
Priyanti, 2008. Pengantar Sobir,
Chikmawati., Anatomi Tumbuh-tumbuhan
& A. Tentang
Hartana. 2015. Leaf Sel dan
Trichome Jaringan. Rineka
Morphology of DurioCipta, Jakarta.
Kutejensis Landraces from Kalimantan.
Makara Journal of Science. 19(1): 37-42.
Sumardi, I. 2011. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta.
Sutrian, Y. 2008. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta, Jakarta.
Judul Praktikum : Meristem dan Jaringan Dasar (Parenkim)
Tanggal Praktikum : Kamis, 2 April 2020
Tujuan : Melihat jaringan meristem pada akar dan batang serta melihat macam-macam bentuk parenkim
Asisten:
Hilmah
Keterangan:
1. Jaringan epidermis
2. Stomata
3. Parenkim lipatan
4. Xilem
5. Floem
6. Endodermis
(Sumber: Huttunen et al., 2014) 7. Saluran havers
8. Korteks
Deskripsi Preparat Daun Pinus (Pinus merkusii) :
Daun pinus (Pinus merkusii) memiliki bentuk stomata yang lonjong, karena pinus tergolong tumbuhan Klasifikasi
monokotil. Stomata atau mulut daun pada tumbuhan tusam memiliki celah yang dikelilingi oleh 2 sel penjaga yang terletak Regnum : Plantae
pada jaringan epidermis daun. Sel-sel penjaga yang juga terdapat di antara stomata merupakan modifikasi sel epidermis yang Divisi : Pinophyta
berfungsi untuk mengatur besar rongga pada saat stomata terbuka. Stomata memiliki peran sebagai tempat pertukaran gas Kelas : Pinopsida
pada tumbuhan pinus (Perkasa et al., 2017). Parenkim terbagi menjadi 2 yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
karang. Jaringan palisade bentuknya agak lonjong memanjang namun ujung bagian atasnya bergerigi, sedangkan pada
Genus : Pinus
parenkim bunga karang terlihat seperti sel-sel yang berukuran besar dengan isi yang kosong. Permukaan daun pinus Spesies : Pinus merkusii
memiliki lapisan dalam berupa hipodermis dan lapisan luar berupa epidermis. Bagian daun tusam juga terdapat jaringan
pengangkut yaitu xilem dan floem (Sutrian, 2008). Jaringan pada daun pinus memiliki saluran havers yang merupakan ciri
khas dari batang, akar, dan daun. Daun pinus tersusun atas sel-sel parenkimatis, memiliki lekukan ke arah dalam sel yang
mengandung klorofil. Tanaman tusam memiliki epidermis yang berbentuk bulat dan kecil, serta xilem yang berada di atas
floem. Jaringan pengangkut pada daun pinus juga memiliki berkas pembuluh tunggal atau berkas ganda yang terletak
berdampingan. Jaringan hipodermis daun tusam mempunyai sel-sel parenkim yang menyerupai serat jaringan dasar dengan
sel-sel parenkimatis yang memiliki tekukan ke arah dalam sel yang berklorofil (Hidayat, 1995).
Referensi :
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB Press, Bandung.
Huttunen. S,A., Bytnerowicz.,M.J.Arbaugh.,K.Bent.,M.Karhu.,&P.Thuohimaa. 2014. Diagnostics of Epistomatal Wax of Californian pine Needles,And Ther
Association with Ozone Caused Chlorotic Mottle. American Journal Of Plant Sciences.5(12):1734-1744.
Perkasa, A.Y., T. Siswanto, F. Shintarika, & T.G. Aji. 2017. Studi Identifikasi Stomata pada Kelompok Tanaman C3, C4, dan CAM. Jurnal Pertanian Presisi.
1(1) :59-72.
Sutrian, Y. 2008. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta, Jakarta.
Keterangan:
1. Sel parenkim
Referensi :
Referensi:
Abdurrahman, D. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Cerfindo Media Pratama, Jakarta.
Dewi, O.R., A. Pitoyo, & E. Anggarwulan. 2014. Pertumbuhan dan Struktur Anatomi Daun Dua Varietas Ganyong
(Canna edulis) pada Ketersediaan Air Berbeda. Bioteknologi. 11(1) : 5-10.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB, Bandung.
Nugroho, L.H., Purnomo, & I. Sumardi. 2012. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Judul Praktikum : Jaringan Penguat dan Jaringan Pengangkut
Tanggal Praktikum : Kamis, 2 April 2020
Tujuan : Melihat adanya jaringan penguat dan melihat tipe berkas pengangkut
Asisten:
Hilmah
Keterangan:
1. Trikoma nonglanduler
2. Jaringan epidermis
3. Korteks
4. Floem
5. Kambium
(Sumber:Dalaila, 2018) 6. Xilem
7. Empulur
8. Jaringan pengangkut
Deskripsi Preparat Batang Jagung (Zea mays) : 9. Skelerenkim
Bagian yang terlihat pada irisan melintang batang jagung (Zea mays) adalah korteks, sklerenkim, floem, xilem, Klasifikasi
epidermis, empulur, dan jaringan pengangkut lain. Tipe berkas pengangkutan pada irisan melintang batang jagung adalah Regnum : Plantae
koleteral tertutup. Koleteral tertutup adalah tipe koleteral antara xilem dan floem yang tidak memiliki kambium (Kimball, Divisi : Magnoliophyta
1991). Batang jagung memiliki korteks yang merupakan daerah berbentuk silinder di antara epidermis dan silinder Kelas : Liliopsida
pembuluh. Korteks batang terdiri dari sel-sel parenkim yang mempunyai dinding sel tipis. Selain itu, juga terdapat Ordo : Poales
Famili : Poaceae
endodermis yang merupakan lapisan pembatas antara korteks dengan silinder pusat. Letak berkas pembuluh pada batang
Genus : Zea
jagung tidak beraturan tersebar di seluruh batang. Xilem dan floem terlihat sangat berdekatan dan tersebar tidak beraturan. Spesies : Zea Mays
Berkas pembuluh pada batang jagung paling banyak tersebar di dekat bagian epidermis. Tanaman jagung juga banyak
memiliki berkas pembuluh di bagian korteks dekat epidermis atau daerah perifer batang (Lamahala et al., 2018). Berkas
pembuluh dikelilingi oleh sklerenkim yang disebut selubung berkas pengangkut. Kambium tidak terdapat pada jagung,
sehingga tanaman ini tidak melakukan pertumbuhan sekunder dan batang tidak dapat membesar (Hidayat, 1995).
Keterangan:
9
1. Jaringan epidermis
7
2. Korteks
6 3. Stele (Silinder pusat)
4. Sklerenkim
8 5. Endodermis
6. Empulur
(Sumber: Cronquist, 1981) 7. Xilem
8. Kambium
Deskripsi Preparat Batang Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sisensus) : 9. Floem
Batang kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) pada penampang melintang dapat ditemukan bagian-bagian Klasifikasi
berupa empulur, korteks, xilem, floem, sklerenkim, epidermis, serta endodermis. Batang bunga sepatu mempunya i berkas Regnum : Plantae
pembuluh tipe koleteral terbuka yang terletak secara teratur di dalam lingkaran. Hal yang khusus pada koleteral terbuka Divisi : Magnoliophyta
adalah terdapat kambium yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antara xilem dan floem (Hidayat, 1995). Batang Kelas : Magnoliopsida
kembang sepatu memiliki berkas pembuluh pengangkut yang berada teratur di dalam lingkaran. Berkas pengangkut batang Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
adalah xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk saluran air dan zat hara dari akar kebagian-bagian tubuh yang lain serta
Genus : Hibiscus
jaringan floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Epidermis pada batang adalah Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
sel hidup yamg mampu bermitosis. Hal tersebut penting dalam upaya perluasan permukaan apabila terjadi tekanan dari
dalam akibat pembuluh (pertumbuhan sekunder). Sel lendir merupakan sel yang berfungsi untuk mengahasilkan lendir pada
tanaman kembang sepatu. Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel yang berbentuk persegi panjang dan kadang-kadang diselingi
lendir. Korteks pada batang bunga sepatu adalah kawasan di sekitar epidermis dan sel silinder pembuluh. Bagian yang
terletak di luar korteks batang terdiri atas parenkim yang berisi kloroplas. Selain itu, empulur juga terdiri atas parenkim yang
dapat mengandung kloroplas (Sutrian, 2008).
Referensi :
Referensi:
Cronquist, A. (1981). An Intergrated System of Clasification of Flowering Plants. Columbia University Press, New York.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB Press, Bandung.
Sutrian, Y. 2008. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta, Jakarta.