Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“Kerja Sama Ekonomi Internasional”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi

Guru Pengajar: Malina, S. Pd

Oleh: Kelompok 3

Nala Ratih

Nor Hikmah

Rahmaniah

Kelas : XI IIS 3

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 HULU SUNGAI UTARA


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah karena atas karunia-Nya makalah ekonomi ini
telah disusun secara serentak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun secara tulisan.
Makalah ekonomi ini ditulis berdasarkan apa yang sudah diterangkan dan
didiskusikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan ketrampilan
proses. Dengan demikian tujuan merangkum makalah ini merupakan keterampilan
siswa MAN 2 HSU kelas XI IIS 3. Kiranya tidak berlebihan jika makalah ini jadi
pegangan setiap kelompok dengan materi yang lengkap, penyajian yang runtut
dan bahasa yang sederhana, diharapkan dapat membantu dan menguasai materi
yang ada di dalam makalah ini sehingga siswa dengan mudah belajar dan proses
belajar mengajar berjalan dengan baik.
Kami telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini tetapi “Tiada
gading yang tak retak”, untuk itu saran, kritik, maupun komentar yang ditujukan
demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini berguna
bagi kita semua terutama siswa-siswi MAN 2 HSU.

MAN 2 HSU, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
Kerjasama Ekonomi Internasional........................................................................
Tujuan kerja sama internasional............................................................................
Faktor pendorong kerja sama internasional...........................................................
Faktor penghambat kerja sama internasional........................................................
Bentuk Kerjasama Internasional............................................................................
Badan Kerjasama Ekonomi Internasional.............................................................
Asas kerja sama internasional...............................................................................
Pola kerja sama internasional................................................................................
Dampak positif dan negatif kerja sama internasional............................................
Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas........................................
Integrasi Ekonomi.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rakyat untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional,
yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan,
kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja
sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Pada
dasarnya di dunia ini banyak dikenal berbagai macam organisasi. Pertama,
organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai berbagai negara tanpa
memperhatikan latar belakang suatu negara. Satu-satunya organisasi yang
demikian adalah Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua, organisasi
regional, yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu
kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi yang
menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu,
seperti kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain.
Keempat organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat
perrsahabatan kedua negara, seperti Lembaga Persahabatan Indonesia-
Amerika (LPIA), Persahabatan Indonesia-Malaysia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kerjasama Internasional ?
2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional ?
3. Sebutkan Contoh Organisasi dalam Kerja Sama Internasonal !
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kerjasama Internasional.
2. Untuk Mengetahui Saja Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional.
3. Untuk Mengetahui Contoh Organisasi dalam Kerja Sama Internasonal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerjasama Internasional
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rakyat dan kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional,
meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan,
kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing. Kerjasama biasa dilakukan oleh dua negara atau lebih tujuan dari
kerjasama adalah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing
negara, untuk mencegah atau menghindari konflik yang mungkin terjadi,
untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka, untuk mempererat
hubungan antar negara di berbagai bidang. membebaskan bangsa-bangsa di
dunia dari kemiskinan,kelaparan dan keterbelakangan di bidang ekonomi,
memajukan perdagangan, mempercepat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan
pertahanan keamanan, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia,
meningkatkan dan memperat tali persahabatan antarbangsa di dunia. Agar
kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.
B. Tujuan Kerjasama Internasional

Tujuan kerja sama internasional pada umumnya memberikan dampak


baik kepada negera tersebut. Berikut di antaranya tujuan kerja sama
internasional yang bisa kita pahami.

1. Mempererat Persahabatan

Menjalin hubungan kerja sama internasional nantinya akan


berdampak pada eratnya persahabatan antara negara-negara yang
saling melakukan kerjasama. Hal ini mampu menghindari kita dari
rasa permusuhan antara negara-negara yang mengikuti kerjasama.
2. Menciptakan Perdamaian Dunia

Salah satu dampak kerja sama internasional bisa dilihat dari


terciptanya perdamaian dunia. Menghindari kekerasan dan peperangan
yang akan terjadi. Kerja sama internasional tergolong cukup ampuh
untuk mengatasi hal ini.

3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi pada Setiap Negara

Salah satu faktor banyak negara yang menjalin kerja sama


adalah untuk menunjang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara tersebut. Indonesia contohnya bagi negara berkembang. Untuk
mencapai dan menjadikanny anegara yang maju Indonesia melakukan
kerjasama Internasional dalam bidang ekonomi misalnya saja pada
sektor pariwisata. Indonesia melakukan kerjasama kepada pihak asing
atau negara lain seperti yang baru baru terjadi pada saat Indonesia
kedatangan Raja Arab, dimana indonesia menjalin kerjasama kepada
negara Arab Saudi pada saat itu.

4. MemperluasTenagaKerja

Kerja sama internasional juga mampu memperluas tenaga


kerja.Bukan TKW melainkan tenaga ahli.Biasanya berawal dari
pertukaran pelajar.Adanya pertukuran pelajar hasil dari kerja sama
internasional nantinya akan memberi dampak baik pada tenaga kerja
ahli yang handal. Serta dengan pertukaran pelajar menbuat sektor
tenaga kerja menjadi lebih luas dan mempunyai skill yang cukup baik.

5. Mempererat tali persaudaraan antar negara

adanya kerja sama antar negara tentu saja membuat tali


persaudaraan terjalin dengan baik.Selain dapat menyelesaikan berbagai
masalah ekonomi dinegara masing-masing, kerja sama internasional juga
dapat mempererat persaudaraan.

6. Mempercepat pembangunan nasional

Kerjasama ekonomi juga membantu mempercepat pembangunan


pada suatu negara.Pada dasarnya, setiap negara memiliki berbagai
kebutuhan sarana dan prasarana negara. Pembangunan sarana dan
prasarana tersebut juga membutuhkan jangka waktu yang panjang. Untuk
itu, kerjasama ekonom internasional juga membantu dalam mempercepat
pembangunan.

7. Membebaskan kemiskinan dan kelaparan

Tujuan ini merupakan tujuan utama bagi setiap negara. Tingginya


tingkat kemiskinan dan kelaparan pada suatu negara menunjukkan bahwa
perekonomian negara masih buruk. Untuk itu, kerjasama dikerahkan
dalam menangani kemiskinan di setiap negara.

8. Membebaskan bangsa dari keterbelakangan ekonomi

Meskipun perkembangan teknologi terus meningkat, tetapi tidak


menjamin masyarakat memiliki pengetahuan mengenai perekonomian.
Pembentukan kerjasama dapat membebaskan suatu bangsa dari
keterbelakangan ekonomi.

C. Faktor Pendorong Kerjasama Internasional Penguasaan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi.

Negara negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang tinggi akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak,
berkualitas, dan tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang lambat
akan IPTEK-nya . Hal ini bisa terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat
menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang yang lebih
banyak. Negara dengan teknologi yang lebih maju cenderung melakukan
spesialisasi dalam memproduksi barang, sedangkan barang yang bukan
produk sendiri akan dibeli dari negara lain.

1. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda -beda,


sehingga perbedaan tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan
sumber daya alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya
alam adalah faktor produksi negara. Oleh karena itu, setiap negara
memiliki keanekaragaman kondisi produksi.

2. Perbedaan Selera

Selera ternyata dapa tmenimbulkan perdagangan Internasional.


Terjadinya perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan
tatanan sosial menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis
komoditas.

3. Perbedaan Iklim

Perbedaan iklim setiap negara menyebabkan terbatasnya potensi


sumberdaya alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi
kebutuhan dapat dipenuhi sendiri oleh negara tersebut. Oleh karena itu,
negara akan mengimpor dari negara lain.

4. Keinginan Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan

Adakalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak


maksimal karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga
menyebabkan kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melakukan
produksi besar-besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan
mendorong mereka untuk melakukan perdagangan Internasional. Hal ini
merupakan penyebab timbulnya perdagangan internasional.

5. Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara

Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas


dalam suatu negara (defisit) adalah suatu hal yang terjadi karena adanya
perbedaan sumber daya alam dan kemajuan antara negara satu dan
lainnya. Terjadinya surplus menyebabkan negara yang bersangkutan akan
menjual hasil produknya ke negara lain, sedangkan negara yang
mengalami defisitakan membeli barang dari luar negeri melalui
perdagangan Internasional.

Dalam menjalankan sesuatu pastinya ada yang namanya untung


dan rugi, begitupun dengan kegiatan perdagangan Internasional. Untuk
menghindari kerugian, perusahaan yang ingin melakukan perdagangan
internasional harus memastikan bahwa perusahaan yang dikelola memiliki
manajemen yang baik termasuk dalam hal keuangan.

Dari faktor pendorong tersebut, maka kerjasama ekonomi


internasional terbentuk. Negara yang ikut dalam kerjasama membuat
keputusan-keputusan bersama untuk mencapai tujuan. Dari keputusan
bersama yang ditetapkan dapat menyelesaikan berbagai masalah ekonomi
dinegara.

D. Faktor penghambat kerja sama internasional

1. Adanya Ancaman Keamanan dan Ketidakstabilan Politik

Ini adalah salah satu penyebab mundurnya kerjasama ekonomi antar


negara dimana ada beberapa ancaman keamnaan maupun ketidakstabilan
politik diantara banyak negara yang saling terlibat kerjasama tersebut.
Bahkan ini juga akan mengancam hubungan baik antara kedua negara
tersebut. Seperti adanya beberapa negara yang terhubung dalam sebuah
kerjasama namun negara A dan B tidak memiliki hubungan yang baik
maka negara A dan B berpotensi merusak kerjasama tersebut dikemudian
hari.

2. Perbedaan ideologi Negara

Ideologi negara yang berbeda juga bisa menjadi penghambat untuk


hubungan kerjasama antar negara atau internasional ini. Karena akan ada
beberapa negara yang tidak membuka diri alias menutup pemerintahan
mereka terhadap apapun yang berasal dari luar. Ini akan mempersulit
.hubungan kerjasama tentunya seperti badan kerjasama ekonomi regional.

3. Perdagangan yang Cenderung Merugikan Negara Lain

Ada banyak jenis praktik perdagangan yang justru aka nmerugikan


negara lain. Seperti dengan menjual barang ekspor dengan harga yang
sangat rendah atau dinamakan dumping jika dibandingkan dengan harga
produk lokal. Ini tidak hanya menghambat hubungan kerjasama. Namun
bisa memperburuk dan merusak hubungan kerjasama itu sendiri seperti
bentuk kerjasama multilateral.

4. Saling Mengunci

Pertumbuhan ekonomi yang cepat merupakan kelainan sejarah.


Oleh karena itu, setiap pendekatan keseluruhan untuk pembangunan harus
memperhatikan realitas, yaitu, berbagai hambatan untuk pertumbuhan
seperti juga persistensistagnasi sekuler yang ditekankan oleh AHH ansen.
Konsep paling modis disini adalah lingkaran setan kemiskinan, konsep
yang diperkenalkan oleh Nurkse dan lain-lain. Inti dari konsep ini adalah
bahwa sebuah negara miskin karena miskin. Implikasinya jelas.
Kemiskinan suatu negara itu sendiri merupakan hambatan utama bagi
pertumbuhan dan pembangunan. Karena suatu negara miskin,ia tidak bisa
berkembang.
Dan karena tidak bisa berkembang, tetap miskin. Bahkan,
pendapatan perkapita yang rendah adalah penyebab dan efek
kemiskinan. Hal ini selaras dengan suasana hati pasca-perang yang berlaku
pesimisme dan keputusan dimana ‘lingkaran setan’ dari kemiskinan dan
upah rendah yang mengarah keinvestasi yang rendah, dan rendahnya
produktivitas tenaga kerja yang mengarah kekemiskinan alat tenun besar
dalam visi ekonom. Banyak hambatan untuk pengembangan memperkuat.
Tingkat pendapatan yang rendah mencegah tabungan, menghambat
pertumbuhan modal, menghambat pertumbuhan produktivitas, dan
menjaga pendapatan tetap rendah. Pengembangan yang berhasil mungkin
memerlukan langkah-langkah untuk memutuskan rantai di banyak titik.

5. Masalah Kependudukan

Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan masalah serius


bagi negara-negara miskin dimana tingkat pembentukan modal rendah.
Modal yang langka ini hanya menyebarkan alat yang lebih banyak kelebih
banyak orang tanpa meningkatkan produktivitas perkapita. Selain itu,
peningkatan populasi menciptakan masalah serius di negara-negara
dimana penduduk sudah padat dalam kaitannya dengan tanah dan sumber
daya lainnya. Karena kelangkaan barang modal, tenaga kerja yang terus
berkembang tidak dapat menemukan pekerjaan di daerah perkotaan dan
hanya menambah tenaga kerja yang ada didaerah pedesaan.
Konsekuensinya: pengangguran terbuka dan tersamar sebagai persentase
tenaga kerja meningkat seiring berlalunya waktu kebalikan dari
keberhasilan pembangunan.

Jika kita benar-benar mempertimbangkan masalah populasi LDC,


sebagaimana divisualisasikan oleh kebanyakan teori klasik dan kelebihan
tenaga kerja, kita dapat membayangkan ‘lingkaran setan’ atau‘ perang
kappopulasi’ terjadi pada tingkat pendapatan perkapita yang sangat
rendah. Misalkan, dinegara yang sangat miskin peningkatan output
perkapita menyebabkan penurunan tajam dalam tingkat kematian.
Akibatnya, terjadi laju pertumbuhan populasi yang cepat. Dapat
dibayangkan bahwa untuk setiap perubahan kecil dari output perkapita,
laju pertumbuhan populasi akan cenderung melebihi tingkat kemungkinan
pertumbuhan pendapatan.

6. Sulitnya Mengadaptasi Teknologi Modern

Perekonomian negara didunia sering menghadapi kesulitan tertentu


dalam mengadaptasi teknologi barat. Itu karena teknologi seperti itu tidak
sesuai dengan kondisi mereka sendiri. Teknologi semacam itu terutama
menggunakan jenis modal. Tetapi LDC pada dasarnya adalah modal
langka. Jadi, mereka tidak dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif
karena penggunaan teknologi semacam itu juga tidak mungkin karena
kekurangan pengusaha dan personel trampil yang menjadi ciri sebagian
besar LDC. Pada saat yang sama, teknologi mereka sendiri sudah
ketinggalan jaman. Jadi, mereka membutuhkan teknologi menengah yang
terdiri dari adaptasi metode modern kekondisi khusus mereka sendiri.
Dengan tidak adanya teknolog iseperti itu, metode bara tterbaru dapat
diimpor .Konsekuensinya: koeksistensi kekurangan faktor-faktor tertentu
modal dan tenaga terampil dan surplus orang lain sejumlah besar pekerja
menganggur dan tidak terampil seperti manfaat pasar tenaga kerja.

7. Kurangnya Persiapan untuk Revolusi Industri

Untuk pengembangan industri untuk mengambil tempat dasar


sosial dan ekonomi harus diletakkan terlebih dahulu. Namun, dalam upaya
LDC saat ini sedang dilakukan untuk menyelesaikan secara bersamaan
baik revolusi industri dan persiapan untuk revolusi tersebut. Bahkan,
dinegara-negara seperti itu, sektor pertanian dan komersial belum cukup
berkembang sehingga dapat mempertahankan kemajuan industri yang
cepat.
Selain itu ,institusi dan sistem nilai yang ada hampir tidak kondusif
untuk kemajuan material. Prasyarat dasar pertumbuhan ekonomi keinginan
yang kuat untuk perbaikan materi, kesediaan untuk bekerja keras dan
dengan keteraturan, keseriusan dan ketepatan waktu, dan kemampuan
untuk menilai manfaat masa depan pengorbanan saat ini sangat mencolok
oleh ketidak hadiran mereka di sebagian besar LDC.

Sebagian besar negara maju saat ini tumbuh dengan bantuan modal
asing dimasa lalu. Inilah sebabnya ,saat ini aliran modal swasta dari negara
kaya kenegara miskin tidak mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan
.Ini menghambat proses pertumbuhan karena ekonomi bergantung pada
modal dan investasi. Namun, tren baru-baru ini menuju globalisasi telah
menyebabkan lebih banyak informan modal keuangan.

E. Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional


Dalam kerjasama internasional terdapat beberapa bentukAda empat
bentuk kerjasama internasional yaitu :
a) Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara.
Misalnya, kerja sama ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan
Singapura atau Amerika dengan Arab Saudi. Kerja sama bilateral
bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta menjalin
hubungan kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Kerjasama
bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara
unilateral.
 INDONESIA-JEPANG: ekspor-impor, ODA (bantuan
pembangunan tingkat pemerintah), investasi swasta
 INDONESIA-INDIA: ekspor-impor minyaksawit, kacang
mete, daging sapi
 INDONESIA-BELANDA: perdagangan, investasi,
kegiatan Kelompok Kerja (Pokja) di bidangseperti energi,
pertanian, kehutanan,
perikanan serta riset dan teknologi. KerjasamaBidang
Ekonomi, Perdagangan dan Investasi
b) Multilateral
Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga
negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara
yang bekerjasama saling membantu, seperti ASEAN.
 PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
 IGGI (INTER-GOVERNMENTAL GROUP ON INDONESIA):
kelompok-kelompok negara maju & lembaga internasional
yang ingin memberikan pinjaman kepada Indonesia untuk
membiayai pembangunan.
 CGI (CONSULTATIVE GROUP FOR INDONESIA):
pengganti IGGI
 ADB (ASIAN DEVELOPMENT BANK): Bank Pembangunan
Asia
 IDB (ISLAMIC DEVELOPMENT BANK): Bank
Pembangunan Islam
c) Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara
sewilayah atau sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk
menciptakan perdagangan bebas antara negara di suatu kawasan
tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB melalui
pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur
dan Amerika Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama
untuk masalah pembangunan khususnya pada bidang ekonomi. Kerja
sama secara regional biasanya lebih pada hubungan dengan lokasi
negara serta berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber
daya alam dan pemasaran.
• Cooperative Economic and Social Development in Asia and The
Pasific=Colombo Plan: Pengembangan Ekonomi Asia Selatan dan
Asia Tenggara
• G-8 (GROUP OF EIGHT): forum ekopr negaraindustri utama di
duniaKanada, Jerman,
Perancis, Italia, Jepang, Inggris, Rusia dan AS.
• ASEAN (Associaton of South East Asian Nation)
• AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA): Kawasanperdagangan
bebas Asean
• EU (EUROPEAN UNION): Uni Eropa
• NAFTA (North American Free Trade Agreement): Kawasan
perdagangan bebasAmerika Utara  Kanada, AS, Meksiko
• APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation)
d) Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama yang
mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB.
Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-
lain.
F. Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal
a) Organisasi internasional
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan
yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian dalam tata hubungan
internasional.Organisasi internasional juga suatu bentuk organisasi dari
gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan
bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian
atau charter. Contoh organisasi internasional yaitu :
1. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN)
adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi
hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi,
dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di
San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington DC. Sidang umum yang pertama
dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari
1946 di Church House, London. Dari 1919 hingga 1946 terbentuk
sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-bangsa, yang
bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San
Fransisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi
anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB
menyatakan independensinya masing-masing. Selain Vatikan dan
Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam
wilayah Cina pada 1971 hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara
anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon
asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Berdasarkan piagam PBB, ada empat tujuan pembentukan organisasi ini
yaitu:
Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
a) Mengembangkan hubungan hubungan persaudaraan bangsa-
bangsa di dunia.
b) Mengadakan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah
ekonomi, sosial, kebudayaan, dan masalah kemanusiaan untuk
menghomati hak asasi manusia atas kemerdekaan.
c) Menjadikan PBB sebagai pusatbusaha bangsa-bangsa untuk
mencapai kesejahteraan.
2. NATO
Fakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty
Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk
keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk
dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di
Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam
bahasa perancis l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi: “Para
anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau
lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai
serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika
serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan
hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti
yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota
yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun
bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata,
untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.”
Pasal ini diberlakukan jika sebuah anggota Pakta Warsawamelancarkan
serangan terhadap para sekutu Eropa dari PBB. Hal tersebut akan dianggap
sebagai serangan terhadap seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat
sendiri). Negara yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam
persekutuan dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi
kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata
tidak menjadi kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk
pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak
balas terhadap serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi
sehari sebelumnya.
3. ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih
populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations. ASEAN
merupakan organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,
serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota
ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November. Organisasi
ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya
“Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil

perdana menteri yaitu :

a) Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia


b) Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
c) Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
d) Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
e) Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
a. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
b. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
c. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
d. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
e. Kerjasama efektif antara anggota
Tujuan berdirinya ASEAN
a) Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan
kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan
damai.
b) Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
c) Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d) Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan
dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan
internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
e) Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara kecuali Timor Leste
dan Papua Nugini. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
a) Indonesia
b) Filipina
c) Malaysia
d) Singapura
e) Thailand
f) Brunei Darrussalam
g) Vietnam
h) Laos
i) Myanmar
j) Kamboja
D. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad
atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas
besar OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.
1. Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak,
organisasi ini bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2. Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
1. Arab Saudi 8. Nigeria
2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu,
setiap negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.
E. WTO (World Trade Organization)
WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT
(General Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada
tahun 1947 dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23
negara. Indonesia masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT
bertujuan untuk mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang
dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya badan ini
berasaskan :
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang
diberikan suatu negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada semua
negara anggota GATT.
2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain
sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus
diperlakukan sama dengan barang domestik.
F. IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945
sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di
Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalam Articles of Agreement, yaitu :
1. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran yang
tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian
negara-negara anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama
internasional dalam hal keuangan.
5. Mengusahakan kestabilan kurs.
6. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang mengalami
kesulitan pembayaran luar negeri.
Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang memberikan
bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha
seperti : industri, pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank Dunia merupakan
saluran dana bagi negara kreditor (negara kaya) untuk membantu meningkatkan
kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang. Prioritasnya
adalah mendorong peningkatan produktivitas negara-negara debitor (penerima
pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada bank-
bank sentral dengan tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada
negara-negara anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari
Bank Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.
G. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai
survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara :
USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983
UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai
program kerjasama teknik UNDP.
H. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa Barat.
Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia) oleh
beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan
Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah untuk menghilangkan hambatan-
hambatan perdagangan secara bertahap, baik sesama anggota MEE maupun
negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian
besar negara di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE. Dalam rangka
kerjasama masyarakat Eropa, telah dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”.
I. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan
dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara
resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN.
Kepala-kepala negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu kerangka
persetujuan mengenai peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi
sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang.
Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan
spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi
dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
• suatu kesepakatan dalam bidang ekonomimengenai sektor produksi lokal di
negaranegara ASEAN
• Tujuan: meningkatkan daya saing produksinegara-negara ASEAN dalam pasar
duniadengan menghilangkan tarriff dan non tarif bariers.
J. NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang
didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika
Serikat, Kanada, dan Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika
Utara. Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara
adalah karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko
sulit untuk mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat.
Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat.
K. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang
dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana
Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai
forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan
investasi anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia,
Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan,
Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina,
Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia
Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,
Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan
anggota APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor
Declaration). Negara-negara anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi
perekonomian (perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling
lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk
negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini
mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor
produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.

Asas Kerjasama Internasional

1. Asasteritorial

Asasteritorial asas yang didasarkan pada kekuasaan negara atas daerah atau
wilayahnya. Negara memperlakukan hukum dan peraturannya bagi semua hal
baik orang atau barang ada dibawahnya, sedangkan untuk luar daerah atau
wilayahnya berlaku hukum asing.

2. Asas kebangsaan

Asas kebangsaan adalah asas yang didasarkan kekuasaan negara yang


tetap berlaku bagi warga negara nya yang berada diluar wilayahnya atau luar
negeri. Asas kebangsaan juga bisa disebut asas ekstrateritorial. Seandainya ada
warga negara Indonesia yang melanggar dan keluar negeri, Indonesia berhak
untuk membawanya masuk warga negaranya tersebut dan dihukum.

3.Asas Kepentingan Umum

Asas kepentingan umum yaitu asas yang didasarkan pada Kekuasaan dan
kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan kehidupan
warganya. Negara bisa mengatur hukum yang sesuai dengan keadaan dan
peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum dan tidak terbatas
hanya pada wilayahnya saja .

G. Pola kerja sama internasional

1.pola penjajahan:

Yaitu bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh
perkembangan kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi
industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka
timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap
kekayaan bang salain itu.

2. pola saling ketergantungan

yaitu, hubungan ini terjadi antara negara- negara yang belum berkembang
(negara-negara dunia ketiga) dengan negara maju. Negara baru merdeka atau
negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka
melakukan hubungan ekonomi, mengembangkan industri dan bersaing dengan
negara maju dipasar global. Namun mereka tidak memiliki modal dan
tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara
maju. Pola hubungan ini dekat dengan neokolonoalisme, yaitu usaha menguasai
negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan ,idiologi atau kemiliteran negara
atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma kemerdekaan
politis.
3. pola sama derajat antar bangsa

Yaitu hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka


untuk mewujudkan kesejahteraan mereka. Pola hubungan ini sulit dilakukan
terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan dalam
kualitas sumber daya nya, terutama sumber daya manusianya.

Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan


bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat
manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME
yang merdeka dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan antar bangsa
harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk
yang sederajat, tanpa memandangi diologi, bentuk negara dan sistem
pemerintahan dari negara lain itu.

H. Dampak Hubungan Internasional :

Hubungan internasional ternyata berdampak bagi masing-masing


negara. berikut dampak positif dan negatif dari hubungan internasional.

Dampak positif :

1. Hubungan internasional membuka kesempatan bagi semua negara untuk


berdiskusi lebih jelas lagi untuk menghilangkan kesalah pahaman antar
negara.
2. Hubungan internasional memberikan inspirasi dan motivasi bagi negara-
negara berkembang untuk lebih berkembang lagi dan bersaing dengan
negara maju.
3. Hubungan internasional mengurangi tensi atau konflik antar negara
sehingga mencegah terjadinya perang.
Dampak negatif :

1. Hubungan internasional membuat setiap negara diperbolehkan


untuk intervensi negara lain dan ikut camput urusan negara lain
sehingga mengurangi kedaulatannya demi kerjasama.
2. Hubungan internasional menuntut negara agar saling terbuka satu
sama lain sehingga bisa membocorkan informasi rahasia
negaranya.
3. Budaya bangsa lama kelamaan akan terkikis
4. Susunan kenegaraan juga akan meniru negara luar, tanpa tidak
mempertimbangkan apakah cocok atau tidak sistem tersebut di
negaranya
5. Ketergantungan terhadap negara lain Contoh : Indonesia, Indonesia
terlalu sering mengimpor bahan pangan yang harusnya bisa
dipenuhi dari dalam negeri.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan
oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama
internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada
politik luar negeri masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-
ontoh organisasi internasional adalah PBB,NATO dan ASEAN. Ada
empat bentuk organisasi Internasional. Pertama, organisasi internasional
yaitu menghimpun berbagai berbagai negara tanpa memperhatikan latar
belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional, yaitu organisasi yang
menghimpun negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga,
organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau
lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kepentingan agama,
ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain. Keempat organisasi yang
melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat perrsahabatan kedua
negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://otobiazza.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-kerjasama-ekonomi.html
http://devinurleviasari6arega11.blogspot.com/2014/07/makalah-kerjasama-
internasional.html
https: //ilmugeografi.com
https: //www.kompas.com
https: //salamadian.com
https: //hidupsimple.com
https: //blog.ruangguru.com

Anda mungkin juga menyukai