Disusun Oleh :
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan YME dan berbagai pihak untuk itu di dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
hormat dan terimakasih yang sebar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah in.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya namun demikian penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tanagan terbuka menerima masukan,
saran, usul, guna menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Holistic Care
B. Holisme
C. Humanisme
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Holistic memiliki arti “menyeluruh” yang terdiri dari kata Holi dan Healty. Pandangan
holistic bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan
seluruh aspek dalam pembelajaran seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healty yang dimaksud bukan hanya physically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritually.
Secara holistic dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah
cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul didalamnya. Karena
perubahan itu merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari
lingkungan yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
A. Holistic care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy.Pandangan
holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbangterkait dengan
seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanyaphisically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritually.
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan ChristiaanSmuts
dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang
mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populerdengan cepat di tahun 70an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya
sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belumbisa memastikan dari
bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawanpercaya bahwa penyembuhan holistik
dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkantubuh,
pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah
Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan inidan
mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagianyang terpisah.
3. Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhanseseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimanaada keterkaitan antara
tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total
yangmempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang.
Perawatperlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji
tingkatkemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi
temanyang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami
artikehidupan.
1. Dimensi Perawatan Holistik
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi
pemahamanbahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
b.Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kunodengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam
dengan prinsip holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
ananopathy,psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para
praktisinyabermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk
homeopathy, praktisinyadisebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya
disebut sebagai osteopath atau DO(Doctor of Osteopathy) di belakang nama.
Naturopathy, praktisinya disebut sebagainaturopathy atau DN (Doctor of
Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi darialiran/disiplin ilmu ananopathy,
praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukanpsikopat) atau Dt (Danton) di awal
nama. tetapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika
suatupengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara
menyeluruh,pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasaibeberapa
teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
1. Diabetes mellitus
2. Kolesterol tinggi dan sakit jantung
3. Stroke
4. Asam urat dan rematik
5. Tumor dan kanker
6. TBC
7. Maag akut dan kronis
8. Hepatitis
9. Gagal ginjal,
10. Demam berdarah.AIDS
B.Holisme
1. Pengertian Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari
Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari
Amerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme
adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,
hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa
organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian.
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang
utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan.
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan duaunsur terpisah
tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akanmempengaruhi bagian
lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahamiberfungsinya setiap komponen.
2. cirri –ciri Holisme
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity,integration, consistency, dan coherence).
2. Organisasi adalah keadaan normal dandisorganisasi berarti patologik.
3. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak
adabagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum
yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
4. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri
(self actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous)untuk merealisasikan
potensiinheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
5. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensiorganisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadianyang sehat dan integral.
6. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
penelitianekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof
dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog
dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme
adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain
(manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan
bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-
bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi
merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka
akan berpengaruh pada keseluruhan.
http://www.ilmukesehatan.online/2014/09/Holistic-Care-Holisme-Dan-Humanisme