Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber
daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur
sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan
permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya,
penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian
dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan
badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian,
terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan
kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta
kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya
bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

2. Dasar Teori

Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapu, kan batuan dan bahan-bahan
organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium

1
atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari
pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan
lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010: 11).

Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX) Tanah: adalah lapisan permukaan bumi
yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya
alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). Pendekatan Geologi (Akhir
Abad XIX).

Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870) Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu


Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo =i gumpal tanah. Tanah : adalah bahan padat (mineral
atau organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim,
Organisme, Topografi, dan Waktu.

Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)


Kata Edaphos = bahan tanah subur. Tanah adalah media tumbuh tanaman. Dua Pemahaman
Penting tentang Tanah:

1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan 


2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan
dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.1

Fungsi Tanah :

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran


2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)

1
http://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/tanah-mempunyai-kepekaan-terhadap-
erosi/#comment-663

2
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman
tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit
tanaman.

Komponen Tanah :

1. Bahan Padatan berupa bahan mineral


2. Bahan Padatan berupa bahan organic
3. Air
4. Udara

Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5%
bahan organik), 25% air dan 25% udara. Jenis tanah memiliki perbedaan antara satu tempat
dengan tempat lainnya. Perbedaan itu terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah :

- Jenis batuan

- Bahan induk

- Curah hujan

- Penyinaran matahari

- Bentuk permukaan bumi2

- Organisme yang ada di tanah

- Tumbuh-tumbuhan penutup tanah (Vegetasi)

2
Edward.1998.Earthworm ecology.Journal of Agriculture.Ecosystem and Environment
90:189-202

3
Jenis – jenis tanah

Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Tanah Humus

Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun
dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.

2. Tanah Pasir

Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan
berkerikil.

3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan

Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk
lahan pertanian.

4. Tanah Podzolit

Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan


dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.

5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi

Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik
dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.

4
6. Tanah Laterit

Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan
unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan
yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.

7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur

Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan
Jawa Timur.

8. Tanah Gambut / Tanah Organosol

Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok
tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa
Kalimantan, Papua dan Sumatera.

Proses pembentukan tanah

Tanah terbentuk melalui proses pelapukan baik terhadap batuan organik maupun
batuan anorganik. Ada beberapa jenis pelapukan, diantaranya adalah pelapukan fisik
( mekanis) pelapukan kimia dan pelapukan biologis .

A. Pelapukan fisik ( mekanis)

Pelapukan fisik meliputi fragmentasi batuan (bedrock) menjadi butiran-butiran dan


akhirnya menjadi tanah. Contoh proses ini adalah disebabkan oleh pembekuan air diwaktu
dini ( malam hari atau saat hujan) dan mencair nya air saat panas siang hari. Pertumbuhan
alar tanaman juga menyebabkan terjadinya fragmentasi batuan di bawah tanah.

B. Pelapukan kimia

Pelapukan kimia meliputi penghancuran secara kimiawi bahan-bahan mineral dari


batuan akibat fragmentasi batuan akibat reaksi air dan udara pada batuan. Larutnya batu

5
kapau oleh air merupakan salah satu contoh pelapukan ini. Yang ,membentuk sebuah
stalaktit yang menggantung pada lubang gua, atau terbentuknya dolina ( cekungan ) dan
sungai dabawah tanah.

C. Pelapukan biologis

Pelapukan ini berupa penghancuran yang dilakukan binatang, seperti rayap, cacing
dan tikus.

Gejala kerusakan tanah

Kerusakan tanah dapat terjadi karena hilangnya unsure hara walaupun tidak terjadi
perpindahan secara fisik. Gejala kerusakan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan manusia
misalnya, kegiatan kehutanan, adanya penebangan pohon secara besar-besaran, kegiatn
pertambangan , kegiatan pertanian yang meluipakan kaidah konserpasi tanah, pengolahan
lahan yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan dan pengolahan lahan.

A. Bidang kehutanan

Kegiatan kehutanan selama ini telah memberikan pengaruh negative dari tingkat
kerusakan yang sangat rendah hingga tinggi. Akaibatnya, hutan dapat berubah menjadi
padang rumput. Hutan cenderung rusak dan tandus serta ekosistem hutan rusak dengan
kategori serius dan parah. Hal tersebut merupakan akibat kegiatan kehutanan seperti :
penebangan secara lair ( forest-loging) dan land clearing. Penenbangan hutan secara liar
dapat menurunkan kwalitas sumber daya tahan tanah.

Ketika hujan turun, air hujan akan mengikis permukaan tanah. Jika hal tersubut terjadi
terus, kesuburan tanah akan menurun. Adanya pepohonan membantu mengurang erosi
tanah akibat air hujan .

6
B. Bidang pertambangan

Kegiatan pertambangan juga telah memberikan pengaruh negative terhadap kwalitas


sumber daya alam dengan tingkat yang berpariasi. Masalah tanah berlubang akibat
penggalian tanah barang tambang, kerusakan tersebut tergolong serius dan berdampak pada
penurunan kwalitas kesuburan tanah di daerah pertambangan. Walaupun penurunan
kwlaitas kesuburan tanah masih dalam kategori relative rendah. Kegiatan pertambangan
telah mengakibatkan tanah berlubang dan menganga di permukaan bumi, akibatnya sangat
merusak keindahan tatanan alam. Jika terjadi hujan lebat, lubang akan menjadi lubangan
besar.

C. Bidang pertanian

Pada saat ini kegiatan pertanian yang harus dilakukan secara terus menerus dan
internsif telah mengakibatkan menurunnya kwlitas sumber daya alam tanah. Misalnya,
hilangnya humus dan kesuburan tanah . tanah pertanian yang diolah secara berlebihan
dengan cara penggunaan pestidisa dan pupuk kimia telah merusak kesuburan tanah. Oleh
karena itu pada musim kering tanah dapat beubah menjadi padang pasir yang tandus.

D. Pembangunan tidak terkendali

Perkotaan meluas dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi


manusia. Akibatnya , lahan tanah yang tersedia digunakan untuk membangun pemukiman
baru . dengan adanya sepeda motor, mobil dan berbagai macam kendaraan menuntut
dibangunnya jalan yang lebar dan lancer, serta bebas dari kemacetan . kecendrungan ini
dapat menyebabkan berkurangnya areal tanah produktif akibat pembangunan jalan baru.

Mengurangi dan mencegah keruskan tanah

Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui satu upaya yang dikenal
dengan istilah konservasi tanah. Konservasi tanah adalah satu upaya pemeliharaan dan
perlindungan secara teratur terhadap tanah. Konservasi tanah bertujuan untuk mengurangi

7
keruskan tanah dengan cara pelestarian tanah. Upaya konservasi tanah juga bertujuan agar
tanah tidak rusak dan tetap produktif. Langkah-langkah konservasi tanah dapat dilakukan
dengan cara :

a. Konservasi secara kimiawi, yaitu konservasi tanah dengan memanfaatkan


bahan-bahan kimia untuk mengembalikan kemantapan struktur dan
kesuburan tanah.

b. Kenservasi secara argronomis , yaitu konservasi dengan memanfaatkan


vegetasi ( tanaman ) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan
lapisan paling atas tanah.

c. Konservasi secara mekanis , yaitu konservasi tanah yang berupaya


mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi. Misalnya, pembuatan
terasering.

3. Masalah

a. Apa pengertian pencemaran tanah ?

b. Apa saja sumber-sumber pencemaran tanah?

c. Apa saja Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah ?

d. Bagaimana cara penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah?

e. Apa saja Dampak Dari Pencemaran Tanah?


f. Bagaimana cara Penanganan Pencemaran Tanah?

4. Hipotesa

a. Pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana struktur tanah sudah rusak karena
terlalu banyaknya bahan kimia yang masuk.
b. Sumber-sumber pencemaran tanah adalah:

8
 Pestisida
 Sampah domestik
 Bahan kimia industri
c. Komponen-komponen pencemaran tanah adalah:
 Pestisida: asam fospat salah satu bahan kimia untuk pembunuh hama
 Sampah domestic: plastic, karet, keramik,deterjen, cat.
 Bahan Kimia Industri: tembaga, perak.
d. Cara penanggulangan komponen bahan pencemar tanah adalah:
 Memisahkan sampah organic dan an organic
 Penggunaan pestisida tidak boleh berlebihan
 Menggunakan peralatan yang ramah lingkungan
 Meminta pabrik industry untuk ramah lingkungan
e. Dampak dari pencemaran tanah adalah:
 Tanah menjadi tidak subur
 Terjadinya erosi
 Hasil pertanian menurun
 Ekonomi penduduk menurun
 Meningkatnya penyakit yang disebabkan peptisida yang terkadung dalam makanan
terutama tumbuhan.
f. Cara penanganan pencemaran tanah
 Mengolah kembali tanah yang sudah terkena peptisida
 Mengairi tanah yang sudah tercemar oleh peptisida. Misalnya: tanah tanaman cabai
yang semulanya sudah tercemar peptisida diganti dengan mengolahnya menjadi
sawah agar tanah kembali menjadi netral yang mengandung akan zat hara.

9
5. Tujuan Makalah

Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memahami dan mengerti tentang apa saja
yang berhubungan dengan ruang lingkup tanah dan pencemaran tanah.

10
BAB II

DASAR TEORI

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami (Veegha, 2008). Darmono (2001) menyatakan bahwa ada
dua sumber utama kontaminasi tanah yaitu kebocoran bahan kimia organik dan
penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan
limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat
sumber air tanah.

Pencemaran tanah secara umum adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan  pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak ,zat kimia, atau limbah; air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Ketika suatu zat berbahaya/ beracun telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena  pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia. Pada kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan,jalur masuk kedalam tubuh dan
kerentanan  populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida

11
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-3anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi. Kuri(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakanginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati.Organofosfat dankarmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandungklorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunansistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakitkepala, pusing, letih, iritasimata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.Pada EkosistemPencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem.

Perubahan kimiawitanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan padadosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer darirantai makanan, yang dapatmemberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.Bahkan jika efek kimia
pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanandapat

3
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304 pencemaran-tanah.

http://www.scribd.com/doc/27705754/pencemaran-tanah.

12
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saatini, seperti
konsentras iDDTpada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Pada PertanianDampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman


yang pada akhirnya dapatmenyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan padakonservasi tanamandimana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi.Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan- bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

13
BAB III

PEMBAHASAN

Hasil hipotesa 1: Pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana struktur tanah
sudah rusak karena terlalu banyaknya bahan kimia yang masuk.

Hasil Kepustakaan :

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami . Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya.

( hipotesa benar)

Hasil Hipotesa 2: Sumber-sumber pencemaran tanah adalah pestisida, sampah


domestik, bahan kimia industry.

Hasil Kepustakaan:

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka
sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada
tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat

14
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit,
sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun
tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan
pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari,
sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus /
kendaraan bermotor dan limbah industri.

(hipotesa benar)

Hipotesa 3: Komponen-komponen pencemaran tanah adalah pestisida (asam fospat


salah satu bahan kimia untuk pembunuh hama), sampah domestic (plastic, karet,
keramik,deterjen, cat), bahan kimia industry (tembaga, perak).

Hasil kepustakaan:
Komponen-komponen pencemaran tanah:
1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang an/
pasar/ tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1.1 Limbah padat

Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300
tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan
mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus

15
oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.

1.2. Limbah cair

Berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen
dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg,
Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat

penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan

16
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.

(hipotesa mendakati)

Hipotesa 4: Cara penanggulangan komponen bahan pencemar tanah adalah


memisahkan sampah organic dan an organic, penggunaan pestisida tidak boleh berlebihan,
menggunakan peralatan yang ramah lingkungan, meminta pabrik industry untuk ramah
lingkungan.

Hasil Kepustakaan:

Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh
tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan
waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai
oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga
terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran
hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat
diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang
sampahsampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan
hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah
limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara
mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan
hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

(hipotesa benar)

17
Hipotesa 5: Dampak dari pencemaran tanah adalah tanah menjadi tidak subur,
terjadinya erosi, hasil pertanian menurun, ekonomi penduduk menurun, meningkatnya
penyakit yang disebabkan peptisida yang terkadung dalam makanan terutama tumbuhan.

Hasil Kepustakaan :

Dampak Dari Pencemaran Tanah yaitu:

1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam


tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan
pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan

18
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.

(hipotesa benar)

Hipotesa 6: Cara penanganan pencemaran tanah adalah mengolah kembali tanah


yang sudah terkena peptisida, mengairi tanah yang sudah tercemar oleh peptisida.
(Misalnya: tanah tanaman cabai yang semulanya sudah tercemar peptisida diganti dengan
mengolahnya menjadi sawah agar tanah kembali menjadi netral yang mengandung akan zat
hara).

Hasil Kepustakaan:
Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.


Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,
tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.

19
2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).

(hipotesa kurang tepat)

20
BAB IV

PENUTUP

1.Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang
kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari
tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang
hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya
dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

2.Saran

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan kepada


pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini.Selain itu,
diharapkan kepada pembaca setelah membaca makalah ini mampu memahami tentang
pencemaran tanah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga
kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press: Bogor.

Arsyad. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press: Bogor.

http://www.scribd.com/doc/27705754/pencemaran-tanah.

22

Anda mungkin juga menyukai