Anda di halaman 1dari 3

Saudara Mahasiswa,

Untuk menganalisis rasio keuangan, diperlukan


perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan
aspek-aspek tertentu. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek
tersebut.

Jawaban

aspek-aspek tersebut diklasifikasikan menjadi aspek profitabilitas, aspek leverage, aspek


manajemen aset, aspek likuiditas, dan rasio-rasio nilai pasar.

- Aspek Profitabilitas

Aspek profitabilitas, rasio-rasio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dari total aset nya, dari ekuitas nya atau dari penjualan yang diciptakan.
Kemampuan menghasilkan laba dari penjualan dipilih karena ada jenis perusahaan yang
mengambil keuntungan relatif yang cukup tinggi dari setiap penjualan tetapi ada pula yang
keuntungannya relatif cukup rendah. Menurut Van home dan Wachowichz (1992) rasio
profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan,
seperti profit margin on sales, return on total assets dan lain sebagainya. Rasio yang paling
umum digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah return on asset, return on equity, return
on investment. Selain itu ada juga basic earnings power dan operating profit margin.

- Aspek Laverage

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek
maupun jangka panjang. Analisis terhadap rasio ini diperlukan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang (jangka pendek dan jangka panjang) apabila pada suatu saat
perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan (Sigit 2008). Rasio yang mungkin dipergunakan di
antaranya adalah,

a.  rasio utang, rasio utang mungkin dihitung berdasarkan atas semua kewajiban atau hanya utang
saja.

b. Debt to equity ratio, rasio ini menunjukkan perbandingan antara utang dengan modal sendiri.
c. Times interest earned, rasio ini mengukur seberapa banyak laba operasi mampu membayar
bunga utang.

d.  debt service coverage, kewajiban finansial yang timbul karena menggunakan utang tidak
hanya karena membayar bunga dan sewa guna. Ada juga kewajiban dalam bentuk pembayaran
angsuran pokok pinjaman.

- Aspek Manajemen Aset

rasio ini mengukur seberapa efisien manajemen mengelola total aset atau aset aset tertentu
seperti piutang dan persediaan. Efisiensinya dihubungkan dengan penjualan yang diciptakan.

a. Perputaran aset atau asset turnover, rasa ini mengukur seberapa banyak penjualan bisa
diciptakan dari setiap rupiah aktiva yang dimiliki.

b.  perputaran piutang, rasio ini mengukur seberapa cepat piutang dilunasi dalam waktu 1 tahun.

c.  perputaran persediaan, rasio ini mengukur Seberapa lama rata-rata barang berada di gudang.

- Aspek Likuiditas

Likuiditas menurut (Gitman 2009) adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk


memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat waktunya atau kemampuan
perusahaan untuk menyediakan kas atau setara kas, yang ditunjukkan besar kecilnya aktiva
lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang,
persediaan. Rasio-rasio yang mungkin dipergunakan adalah sebagai berikut,

a. Modal kerja neto dengan total aktiva, aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan berubah
menjadi kas dalam jangka waktu singkat. Sedangkan kewajiban lancar menunjukkan kewajiban
yang harus dipenuhi dalam waktu dekat. Perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar
disebut sebagai modal kerja neto. Modal kerja neto menunjukkan secara kasar potensi cadangan
kas dari perusahaan.

b. Current ratio, hasil ini mengukur Seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk
memenuhi kewajiban lancarnya.
c. Quick atau acid test ratio, oleh karena persediaan merupakan akun yang paling lama untuk
berubah menjadi kas dan tingkat kepastian nilainya rendah, maka rekening persediaan mungkin
dikeluarkan dari perhitungan.

-  Aspek nilai pasar

rasio ini menggunakan Angka yang diperoleh dari laporan keuangan dan pasar modal. Berapa
rasio tersebut adalah,

a. Price earning ratio, rasio ini membandingkan antara harga saham dan laba per lembar saham
yang diperoleh pemilik perusahaan.

b. Market to book value ratio, rasio ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan melebihi 48% dari
apa yang telah dan sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
semakin besar tambahan wealth yang dinikmati oleh pemilik perusahaan.

Sumber :
Deitiana, T., 2011. PENGARUH RASIO KEUANGAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN DIVIDEN TERHADAP
HARGA SAHAM 10.

Kusumo, W.K., 2002. Analisis rasio-rasio keuangan sebagai indikator dalam memprediksi potensi
kebangkrutan perbankan di Indonesia (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro).

Buku EKMA 4213 Modul 2, 2.22 – 2.31

Anda mungkin juga menyukai