dioksida.
Senyawanya.
D. DASAR TEORI
1. Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom - atom karbon
dengan dua tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan).
2. Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom - atom karbon
dengan tiga tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan).
Bentuk rantai
1. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom
karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang
dan ada yang tidak bercabang.
Atom karbon primer, yaitu rantai karbon yang hanya mengikat secara
langsung satu atom karbon yang lain.
Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
dua atom karbon yang lain.
Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
tiga atom karbon yang lain.
Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung
empat atom karbon yang lain.
Karbon dalam grafit, berikatan satu sama lain melalui ikatan kovalen
tetapi memereka membentuk ikatan yang berlapis lapis. Anatar lapis satu
dengan yang lain hanya dihubungkan oleh gaya Van der Waals yang lemah.
Hany ini memgakibatkan grafit sangat rapuh dan ikatanya mudah lepas.
Salah satu contohnya adalah grafit pada pensil. Dengan menorehkan nya ke
buku, grafitnya akan tertinggal dibuku dengan sangat mudah. Sumber
pencemar gas CO yang terbesar, berdasarkan hasil penelitian di negara-
negara industri, adalah berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak,
batubara) pada mesin-mesin penggerak transportasi.(Hadihardaja, 1997).
Air kapur merupakan salah satu dari bahan tambahan yang digunakan
untuk merendam bahan makanan untuk diproses lebih lanjut. Perendaman
air kapur ini dimaksudkan untuk memudahkan proses selanjutnya. Dalam
hal ini larutan kapur yang bersifat alkalis diharapkan mampu memperbaiki
tekstur bahan makanan. Pengaruh konsentrasi air kapur terhadap kadar air
disebabkan karena kapur ini bersifat mengikat CO2 dan air (higroskopis)
sehingga membentuk Ca(OH)2 dan mengurangi kandungan air yang ada
dalam bahan pangan(Prayitno, 2002).
Bagian terbesar dari karbin yang berada di atmosfer bumi adalah gas
karbon dioksida (CO2) . Gas–gas lain yang mengandung karbon diatmosfer
adalah gas metana dan klorofluoro karbon atau CFC yang merupakan gas
artificial atau buatan. Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. laut
mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam
bentuk ion bikarbonat. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak
sempurna senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam.
CO terbentuk apabila kekurangan oksigen dalam proses pembakaran.
Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api warna biru,
menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, karbon
monoksida memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni
merupakan precursor banyak senyawa karbon(Wardhana,2004).
Karbon memiliki berbagai bentuk alotrop yang berbeda-beda, meliputi
intan yang merupakan bahan terkeras di dunia sampai dengan grafit yang
merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki afinitas untuk
berikatan dengan atom kecil lainnya, sehingga dapat membentuk berbagai
senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan
dengan atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10
juta jenis senyawa yang berbeda. Karbon juga memiliki titik lebur dan titik
sublimasi yang tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada tekanan
atmosfer, karbon tidak memiliki titik lebur karena titik tripelnya ada pada
10,8 ± 0,2 MPa dan 4600 ± 300 K,[2][3] sehingga ia akan menyublim sekitar
3900 K.
Bahan :
- Dipanaskan
2. Pembentukan gas CO
Gas CO
- Diuji dengan lidi yang membara
Lidi mati
3. Karbon sebagai pereduksi
CuO
- Dicampur dengan serbuk arang
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Dihubungkan kedalam air kapur melalui pipa bengkok/selang plastik
- Dipanaskan
Air Keruh
4. Arang sebagai absorben warna
1 sendok kecil serbuk arang
a. Diuji dengan lilin yang menyala api dari lilin yang semula menyala
menjadi padam setelah ditutup dengan gelas ukur berisi gas CO 2. Hal
tersebut dikarenakan tidak ada gas oksigen disekitar api dari lilin.
Sehingga proses pembakaran terhenti.
b. Ketika gas dari dalam selang dialirkan kedalam gelas kimia yang
berisikan Ca(OH)2. Yang awalnya air kapurnya tidak berwarna akan
berubah menjadi keruh. Perubahan tersebut terjadi karena
terbentuknya CaCO3 yang berbentuk endapan berwarna putih. Adapun
persamaan reaksinya sebagai berikut :
CaCO3 (s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
c. Selanjutnya kita tambahkan lagi gas secara berlebih dan air kapur
sehingga air kapur menjadi lebih bening dan tidak sekeruh
sebelumnya. Hal ini dikarenakan gas CO2 bereaksi dengan CaCO3
sehingga menghasilkan larutan kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2.
d. Setelah itu larutan Ca(HCO3)2 (aq) dipanaskan diatas api dan larutan
menghasilkan endapan, sehingga larutan kembali menjadi keruh.
Endapan yang dihasilkan adalah endapan CaCO3 dan gas CO2 dari
penguraian ion HCO3 yang terurai menjadi CaCO3 dan CO2 setelah
dipanaskan.
Selanjutnya kita tambahkan lagi gas secara berlebih dan air kapur
sehingga air kapur menjadi lebih bening dan tidak sekeruh sebelumnya.
Hal ini dikarenakan gas CO2 bereaksi dengan CaCO3 sehingga
menghasilkan larutan kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2.
HCOOH (aq) + H2SO4 (aq) CO2 (g) + H2O (l) + H+ (aq) + HSO4-
(aq)
Reaksi ini dapat terjadi karena H2SO4 merupaka asam pendehidrasi, jadi
H2SO4 melepaskan H2O dari larutan formiat. Sehingga terbentuk gas CO
dan H2O.
a. Ketika api pada lidi dimatikan dan meninggalkan bara yang masih
menyala, lidi dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan(tidak
menyentuh larutan) maka bara api menjadi padam. Namun ketika lidi
dikeluarkan dari tabung yang terjadi adalah bara api akan menyala
kembali.
Percobaan 3
Karbon sebagai pereduksi
Pada percobaan ketiga yaitu bertujuan utuk membuktikan apakah
karbon berfumgsi sebagai pereduksi. Pada percobaan keempat yaitu
mereaksikan serbuk tembaga oksida atau CuO yang berwarna hitam
dengan serbuk arang kedalam tabung reaksi lalu dialirkan menuju tabung
reaksi yang berisi larutan Ca(OH)2 kemudian tabung reaksi dipanaskan
menggunakan penjepit. Setelah itu perubahan larutan Ca(OH)2 yang
semula tidak berwarna lalu berubah menjadi keruh dan terdapat endapan
berwarna putih kecoklatan. Air kapur keruh dikarenakan Ca(OH)2 bereaksi
dengan CO2 yang dihasilkan dari
reduksi oksidasi
Percobaan 4
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa gas
CO2 dapat terbentuk apabila mereaksikan CaCO3 dengan larutan HCl.
Terbentuknya gas CO2 dapat dibuktikan melalui gas CO2 yang didekatkan
pada lilin yang menyala. Lalu lilin tersebut padam karena tidak ada gas
oksigen. Dan apabila CO2 dilairkan ke Ca(OH)2 akan terbentuk endapan
CaCO3. Gas CO dapat terbentuk melalui larutan HCOOH yang direaksikan
dengan H2SO4 yang dibuktikan melalui bara api yang menyala lalu padam
ketika didekatkan dengan gas CO.
Karbon memiliki sifat sebagai pereduksi yang dibuktikan melalui
percobaan kedua mengubah CuO menjadi Cu, selain itu karbon juga
bersifat sebagai adsorben warna yang dibuktikan melalui percobaan
keempat yaitu larutan fuchsin berwarna merah keunguan yang diberi
serbuk arang lalu disaring menghasilkan filtrat yang tidak berwarna dan
berwujud cair.
Identifikasi karbon dan senyawanya dilakukan dengan cara
menentukan perbandingan jumlah atom dalam molekul hidrokarbon
melalui analisis pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA
Brown,S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest: A
Primer. Roma: FAO Forestry paper 134
Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Jilid I. Bandung :
Penerbit Erlangga.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Hadihardaja, J. 1997. Rekayasa Lingkungan Gunadarma. Jakarta: Academic
Press.
Prayitno. 2002. Fungsi air kapur dalam pengolahan makanan. Pasundan: Food
Technology Journal. Vol 1, 145.
Tim Kimia Dasar.2018. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Surabaya: Unesa
University Press.
Tugas Suprianto, dkk. 2012. Pengaruh siklus karbon dan hutan. Palu: UN-REDD
Programme Indonesia Sulawesi Tengah.
DOKUMENTASI
1. Larutan HCl 4M
1. Jelaskan mengapa air yang keruh karena gas yang terjadi menjadi jernih
dan keruh kembali bila dipanaskan!
Jawab :
Air menjadi keruh karena adanya CO2 yang dialirkan menuju air kapur
Ca(OH)2 akan membentuk endapan berwarna putih yaitu endapan CaCO3.
Lalu apabila diberikan CO2 berlebih maka kekeruhan air kapur menjadi
berkurang. Hal itu dikarenakan terbentuknya ion HCO3- yang membuat air
keruh, namun kekeruhannya berkurang. Lalu apabila larutan dipanaskan,
menyebabkan larutan menjadi keruh kembali karena CaCO3 akan terbentuk
kembali diatas permukaan air.
2. Pada permukaan air kapur terdapat lapisan putih, keruh, dan keras, apakah
zat tersebut?
Jawab :
Lapisan putih, keruh, dan keras tersebut merupakan CaCO3 yang terbentuk
ketika air kapur dipanaskan.