Anda di halaman 1dari 2

1.

Perbedaan antara PIH dengan PHI adalah :

 Secara objek kajiannya PIH yaitu PHI berobyek pada hukum yang sedang berlaku di Indonesia
sekarang ini, atau obyeknya khusus mengenai hukum positif (ius constitutum). Sedangkan obyek
PIH adalah aturan tentang hukum pada umumnya, tidak terbatas pada aturan hukum yang
berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu. Pembatasan tidak berlaku pada waktu, akan
tetapi hanya dari segi wilayah atau tempat saja.
 Secara fungsinya PIH berfungsi sebagai dasar bagi setiap orang yang akan mempelajari hukum
secara luas serca berbagai hal yang melingkupinya, sedangkan PHI berfungsi untuk
mengantarkan setiap orang yang akan mempelajari hukum yang sedang berlaku atau hukum
posistif Indonesia.

2. (a) Tiga nilai dasar hukum menurut Gustav Radbuch :

 Nilai dasar yang pertama, tentang keadilan, keadilan merupakan salah satu tujuan dari hukum
selain dari kepastian hukum itu sendiri dan juga kemanfaatan hukum. Sedangkan makna
keadilan itu sendiri masih menjadi perdebatan. Namun keadilan itu terkait dengan
pendistribusian yang merata antara hak dan kewajiban.
 Nilai dasar yang kedua, tentang kemanfaatan hukum. Penganut aliran utilitas menganggap
bahwa tujuan hukum semata-mata untuk memberikan kemanfaatan atau kebahagiaan yang
sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat.
 Nilai dasar yang ketiga, tentang kepastian hukum. Kepastian hukum secara normatif adalah
ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan
logis.

(b) Hubungan dari ketiga nilai dasar hukum yang telah disebutkan di atas, sekalipun sudah
dijelaskan, namun diantara mereka dapat terjadi ketegangan satu sama lain. Ketegangan itu bisa
dimengerti oleh karena ketiga-tiganya berisi tuntutan yang berlainan yang satu sama lain
mengandung potensi untuk bertentangan. Apabila diambil sebagai contoh kepastian hukum maka
sebagai nilai ia segera menggeser nilai-nilai keadilan dan kegunaan ke samping. Menurut Radbruch,
jika terjadi ketegangan antara nilai-nilai dasar tersebut, kita harus menggunakan dasar atau asas
prioritas dimana prioritas pertama selalu jatuh pada nilai keadilan, baru nilai kegunaan atau
kemanfaatan dan terakhir kepastian hukum.
3. Asas Hukum adalah pikiran dasar yang terdapat dalam hukum konkret atau diluar peraturan hukum
konkret.

4. Suber hukum :

 Sumber hukum formil adalah umber hukum yang menentukan bentuk dan sebab terjadinya
suatu peraturan (kaidah hukum).
 Suber hukum materil adalah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya, misalnya : KUHP segi
materilnya adalah pidana umum, kejahatan dan pelanggaran.

5. Analogi yaitu menafsirkan suatu peristiwa yang berbeda namun serupa, sejenis atau mirip yang diatur
dalam undang-undang diperlakukan sama. Contohnya penafsiran penjualan dalam pasal 1576
KUHPerdata yaitu “Penjualan barang yang disewa tidak memutuskan sewa menyewa kecuali apabila
diperjanjikan”. Berdasarkan persamaan yang ada dalam perbuatan memberi (hibah), menukar,
mewariskan dengan perbuatan menjual, dan persamaan itu adalah perbuatan yang bermaksud
mengasingkan suatu benda maka hakim membuat suatu pengertian “bahwa pengasingan (menukar,
mewariskan) tidak memutuskan (mengakhiri) sewa menyewa. Pasal 1576 KUHPerdata walau hanya
menyebut kata “menjual” masih juga dapat diterapkan pada peristiwa hibah, menukar mewariskan.

Anda mungkin juga menyukai