Abstrak
Salah satu asas yang ada dalam hukum perjanjian adalah Asas Kebebasan Berkontrak.
Berdasarkan asas ini, para pihak diberikan kebebasan untuk menentukan isi, bentuk dan
dengan siapa akan mengadakan perjanjian. Realisasi asas ini nampak dalam Perjanjian
Baku (standaard contract), yakni perjanjian yang isi atau klausulanya sudah dibakukan oleh
salah satu pihak sehingga pihak lainnya tidak ikut menentukan substansi perjanjian. Dalam
Perjanjian Baku dikenal adanya konsep take it or leave it . Dikaitkan dengan asas kebebasan
berkontrak, dalam Perjanjian Baku masih dimungkinkan adaya kebebasan berkotrak karena
pihak yang tidak membuat perjanjian diberikan kebebasan untuk menerima perjanjian
dilambangkan dengan ”take” atau menolak perjanjian dilambangkan dengan “leave”. Dengan
demikian perjanjian baku yang mengenal take it or leave it telah sesuai dengan asas
kebebasan berkontrak dalam aspek formil karena tidak terdapat adanya paksaan untuk
mengikatkan diri dalam perjanjian.
Kata-kata Kunci: Asas Kebebasan Berkontrak; Take It Or Leave It; Kebebasan dalam
Aspek Formil.
Abstract
One of the basic principles of the legal contract is the freedom of contract. According to this
principle, freedom is given to determine the content, form, and to whom the contract is made.
The realization of this principle appears in the standard contract, known as an agreement in
which the content has been standardized. So the parties could choose to take it or leave
it. Furthermore, there might be freedom of contract in standardize contracts because those
who disagree are given the freedom to accept the agreement (“take”) or reject the agreement
(“leave”). Eventually, the standard contract of “take it” or “leave it” is already suitable with
the principle of freedom contract in the formal aspect because there is no pressure to commit
in the contract.
Key Words: Principle of Freedom of Contract; Take It Or Leave It; Freedom in the
Formal Aspects.
98 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 2, 2019]
1 Firman Floranta Adonara, Aspek – Aspek Hukum Perikatan (CV. Mandar Maju 2014) 90.
2 Ibid., 4.
3 Ibid., 91.
KONSEP TAKE IT OR LEAVE IT DALAM PERJANJIAN BAKU 99
5 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (ed. revisi, cet. ke-9, Kencana Prenada Media Group
2014) 47.
6 Ridwan Khairandy, Hukum Kontrak Indonesia Dalam Perspektif Perbandingan (FH UII Press 2013)
85.
7 I Ketut Oka Setiawan, Hukum Perikatan (Sinar Grafika 2016) 46.
KONSEP TAKE IT OR LEAVE IT DALAM PERJANJIAN BAKU 101
perjanjian tersebut adalah orang yang daya ikat UU, para pihak tidak dapat
menjunjung tinggi komitmen dan secara sepihak merubah perjanjian.
tanggung jawab dalam lalu lintas Perubahan terhadap isi perjanjian
hukum, orang yang beritikad baik , dapat dilakukan sepanjang disepakati
yang berlandaskan pada “satu kata kedua belah pihak. Demikian juga,
satunya perbuatan”. Apabila kata salah satu pihak tidak adapat secara
“sepakat” yang diberikan oleh para semena-mena melakukan pembatalan
pihak tidak berada dalam kerangka perjanjian, kecuali jika ada alasan
yang sebenarnya, dalam artian yang diperbolehkan oleh UU.
terdapat cacat kehendak (wilsgebreke), Dalam asas Pacta Sunt Servanda,
maka hal ini dapat mengancam para pihak diharuskan untuk
eksistensi perjanjian tersebut.8 memenuhi janjinya. Dengan adanya
Asas konsensualisme mempunyai janji tersebut, maka timbul kemauan
hubungan yang erat dengan asas bagi para pihak untuk saling
kebebasan berkontrak dan asas berprestasi, ada kemauan untuk
mengikatnya perjanjian yang terdapat saling mengikatkan diri. Kewajiban
didalam Pasal 1338 ayat (1) kontraktual tersebut menjadi sumber
KUHPerdata. Hal tersebut sesuai bagi para pihak untuk secara bebas
dengan pendapat Subekti yang menentukan kehendak tersebut
menyatakan bahwa asas konsen- dengan segala akibat hukumnya.11
sualisme terdapat dalam Pasal 1320
Asas Itikad Baik (Principle Of Good
Jo. Pasal 1338 KUH Perdata.
Faith)
Pelanggaran terhadap ketentuan
tersebut akan mengakibatkan Asas itikad baik merupakan salah
perjanjian itu menjadi tidak sah dan satu asas dalam hukum perjanjian.
juga tidak mengikat sebagai UU.9 Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
menyatakan bahwa “suatu perjanjian
Asas Kekuatan Mengikatnya
harus dilaksanakan dengan itikad
Perjanjian (Pacta Sunt Servanda)
baik”. Pengaturan Pasal 1338 ayat (3)
Asas kekuatan mengikatnya KUH Perdata, yang menetapkan
perjanjian mengharuskan para pihak bahwa perjanjian harus dilaksanakan
untuk memenuhi apa yang telah dengan itikad baik, maksudnya adalah
mereka perjanjikan. Asas Pacta Sunt bahwa perjanjian itu dilaksanakan
Servanda secara konkrit dapat menurut kepatutan dan keadilan. Isi
dicermati dalam Pasal 1338 ayat (1) Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
KUH Perdata yang memuat ketentuan ditegaskan kembali juga pada Pasal
imperatif yaitu bahwa “semua 1339 KUH Perdata yang menyatakan
perjanjian yang dibuat secara sah bahwa “perjanjian tidak hanya
berlaku sebagai undang–undang bagi mengikat apa yang dengan tegas
mereka yang membuatnya”.10 Bahwa ditentukan di dalamnya, melainkan
perjanjian yang telah disepakati para juga segala sesuatu yang menurut
pihak mempunyai daya ikat seperti
8 Firman Floranta Adonara, Aspek – Aspek Hukum Perikatan (CV. Mandar Maju 2014) 96-97.
9 Ibid, 99.
10 Muhammad Syaifuddin, Hukum Kontrak Memahami Kontrak dalam Perspektif Filsafat, Teori,
Dogmatika dan Praktik Hukum (Seri Pengayaan Hukum Perikatan) (Mandar Maju 2012) 91.
11 Ridwan Khairandy, Op.Cit., 91.
102 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 2, 2019]
21 Dengan adanya UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, seorang isteri cakap melakukan
perbuatan hukum.
KONSEP TAKE IT OR LEAVE IT DALAM PERJANJIAN BAKU 105
26 Erwin Kusnul Kotimah dan Lukman Santoso, ‘Urgensi Tanda Tangan dan Materai dalam
Memberikan Kepastian Hukum terhadap Kontrak Waralaba’ (Franchise) (2017) 1 (1) HOLREV
Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo 61.
KONSEP TAKE IT OR LEAVE IT DALAM PERJANJIAN BAKU 109
27 Lihat dalam Pasal 1 angka (1) UU No. 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian mengenai
Perngertian dari Asuransi.
28 Rezkie Prawalita, ‘Hak Pekerja Pada Addendum Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pada PT.
Bengkalis Kuda Laut’ (2016) 3 (2) JOM Fakultas Hukum 4.
110 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 2, 2019]
31 Agus Yudha Hernoko dalam Ilham Akbar ‘Akibat Hukum Cacat Kehendak Terkait Hakikat Benda
Pada Perjanjian Jual Beli Batu Akik Bongkahan’ (Desember 2016) 16 (2) Syariah Jurnal Hukum
dan Pemikiran 101.
32 Sutan Remy Sjahdeini, Op.Cit., 68.
112 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 2, 2019]
paksaan para pihak dalam perjanjian HS Salim, Hukum Kontrak Teori dan
baku (standard contract) dengan Teknik Penyusunan Kontrak (Sinar
mencegah terjadinya kemungkinan Grafika 2014).
pembatalan suatu perjanjian. Dengan Khairandy R, Hukum Kontrak
demikian terdapat kesimpulan bahwa Indonesia dalam Perspektif
lahirnya konsep take it or leave it Perbandingan (FH UII Press 2013).
dalam praktik pembuatan perjanjian
Marzuki MP, Penelitian Hukum (ed.
baku didasarkan pada asas kebebasan
revisi, cet. ke-9, Kencana Prenada
berkontrak yang merupakan salah
Media Group 2014).
satu asas dalam perjanjian.
Muljadi K dan Widjaja G, Perikatan
PENUTUP Yang Lahir dari Perjanjian
(Rajawali Pers 2008).
Berlakunya konsep take it or leave
Setiawan IKO, Hukum Perikatan (Sinar
it dalam perjanjian baku telah sesuai
Grafika 2016).
dengan asas kebebasan berkontrak
sebagai salah satu asas perjanjian Sjahdeini SR, Kebebasan Berkontrak
berkaitan dengan terpenuhinya (Dan Perlindungan Yang Seimbang
kebebasan dalam aspek formil yakni Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian
kebebasan para pihak untuk membuat Kredit Bank Di Indonesia) (Pustaka
atau tidak membuat perjanjian. Utama Grafiti 2009).
Dalam konsep take it or leave it Syaifuddin M, Hukum Kontrak
tidak terdapat adanya unsur paksaan Memahami Kontrak dalam
berkaitan dengan kebebasan para Perspektif Filsafat, Teori,
pihak mengenai mengikatkan diri Dogmatika dan Praktik Hukum
dalam perjanjian yaitu para pihak (Seri Pengayaan Hukum Perikatan)
diberikan pilihan bebas untuk menye- (Mandar Maju 2012).
tujui maupun menolak perjanjian
Artikel Jurnal
yang biasanya ditandai dengan
penandatanganan perjanjian tersebut. Akbar I ‘Akibat Hukum Cacat
Kehendak Terkait Hakikat Benda
DAFTAR BACAAN Pada Perjanjian Jual Beli Batu
Akik Bongkahan’ (2016) 16 (2)
Buku
Syariah Jurnal Hukum dan
Adonara FF, Aspek – Aspek Hukum Pemikiran.
Perikatan (CV. Mandar Maju Budhayati CT, ‘Asas Kebebasan
2014). Berkontrak Dalam Hukum
Budhayati CT, Dinamika Perjanjian Indonesia’ (2009) 10 (3)
Perkembangan Hukum Kontrak di Jurnal Widya Sari.
Indonesia, Jurnal yang dibukukan Hendrawati D, ‘Penerapan Asas
dalam buku yang berjudul Kebebasan Berkontrak dalam
“Dinamika Hukum Kontrak” Pembuatan Perjanjian Baku (Studi
dengan Editor Dyah Hapsari Normatif pada Perjanjian
Prananingrum (Universitas Kristen Pembiayaan Konsumen)’ (2011) 40
Satya Wacana 2013). (4) Jurnal Hukum Masalah-
Masalah Hukum.
KONSEP TAKE IT OR LEAVE IT DALAM PERJANJIAN BAKU 113
Peraturan Perundang-Undangan
Kamus