Nida Azizah (04021181520012) Elsa Putri Wulan (04021181520013)
Dosen Pengampu MK:
Ns. Karolin Adhisty, S.Kep., M.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017 ASUHAN KEPERAWATAN DISTORSIA
No Diagnosa NOC Intervensi
1 Ketidakseimbangan Status Nutrisi: asupan Manajemen Gangguan nutrisi: kurang dari nutrisi Makan (1030) kebutuhan tubuh a. Kolaborasi dengan tim Kriteria hasil: kesehatan lain untuk 1. Asupan kalori, mengembangkan rencana protein, lemak dan keperawatan dengan karbohidrat menjadi melibatkan klien dan sepenuhnya adekuat orang-orang terdekatnya 2. Asupan serat, dengan tepat vitamin, mineral, zat b. Rundingkan dengan ahli besi menjadi gizi dalam menentukan sepenuhnya adekuat asupan kalori harian yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sudah ditentukan c. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klian (dan orang terdekat klien dengan tepat) d. Monitor tanda-tanda fosiologis (TTV, elektrolit) jika diperlukan e. Timbang berat badan klien secara rutin (pada hari yang sama dan setelah BAB/BAK) f. Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat baik oral maupun IV g. Monitor asupan kalori makanan harian Manajemen Nutrisi (1100) a. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi b. Atur diet yang diperlukan (yaitu menyediakan makanan protein tinggi; menyarankan menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai alternative untuk garam, menyediakan pengganti gula; menambah atau mengurangi kalori, menambah atau mengurangi viatamin, mineral, atau suplemen) c. Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan makanan tertentu berdasarkan perkembangan atau usia (misalnya peningkatan kalsium, protein, cairan, dan kalori untuk wanita menyusui; peningkatan asupan serat untuk mencegah konstipasi pada orang dewasa yang lebih tua) d. Pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah konstipasi e. Monitor kalori dan asupan makanan f. Anjurkan pasien untuk memantau kalori dan intake makanan (misalnya, buku harian makanan) 2 Intoleransi aktivitas Toleransi terhadap Terapi Aktivitas (4310) aktivitas a. Bantu klien untuk tetap fokus pada kekuatan Kriteria hasil: (yang dimilikinya) 1. Saturasi oksigen dibandingkan dengan ketika beraktivitas kelemahan (yang tidak terganggu dimilikinya) 2. Frekuensi nadi b. Bantu klien dan ketika beraktivitas keluarga untuk tidak terganggu mengidentifikasi 3. Frekuensi kelemahan dalam level pernapasan ketika aktivitas tertentu beraktivitas tidak c. Bantu dengan aktifitas terganggu fisik secara teratur 4. Kemudahan (misalnya ambulasi, bernapas ketika transfer/berpindah) beraktivitas tidak sesuai dengan terganggu kebutuhan 5. Kekuatan tubuh d. Berkolaborasi dengan bagian bawah tidak (ahli) terapis fisik terganggu dalam perencanaan dan pemantauan program aktifitas, bila memang diperlukan e. Bantu klien memperoleh transportasi untuk (dapat mengikuti) aktivitas, jika memang diperlukan f. Bantu klien untuk menjadwalkan waktu- waktu spesifik terkait dengan aktivitas harian g. Ciptakan lingkungan yang aman untuk dapat melakukan pergerakan otot secara berkala sesuai dengan indikasi h. Berikan aktivitas motorik untuk mengurangi terjadinya kejang otot i. Berikan kesempatan keluarga untuk terlibat dalam aktivitas, dengan cara yang tepat j. Bantu klien untuk meningkatkan motivasi diri dan penguatan k. Monitor respon emosi, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas l. Bantu klien dan keluarga memantau perkembangan klien terhadap pencapaian tujuan (yang diharapkan) Manajemen Energi (0180) a. Kaji status fiisologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan b. Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis maupun nin farmakologis dengan tepat c. Monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang adekuat d. Konsulkan dengan ahli gizi mengenai cara meningkatkan asupan energi dari makanan e. Monitor sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan (misalnya takikardi, disritmia) f. Lakukan ROM aktif/pasif ntuk menghilangkan ketegangan otot g. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan h. Monitor respon oksigen pasien i. Bantu pasien untuk memantau secara mandiri dengan mencatat intake/aseoan kalori dan energi yang digunakan sesuai kebutuhan j. Berikan kegiatan pengalihan yang menenangkan untuk meningkatkan relaksasi Peningkatan Latihan (0200) a. Gali hambatan untuk melakukan latihan b. Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan c. Damping individu pada saat menjadwalkan latihan secara rutin setiap minggunya d. Libatkan keluarga/orang yang memberi perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan latihan e. Instruksikan individu terkait dengan tipe aktivitas fisik yang sesuai dengan derajat kesehatannya, kolaborasikan dengan dokter dan atau ahli terapi fisik f. Instruksikan individu mengenai kondisi yang mengharuskan berhenti atau mengubah program latihan g. Instruksikan individu terkait teknik yang digunakan untuk menghindari cedera selama latihan h. Instruksikan individu terkait teknik pernafasan yang baik untuk memaksimalkan penggunaan oksigen selama latihan i. Monitor respon individu terhadap program latihan 3 Ketidakefektifan pola Status pernafasan Manajemen Jalan Napas napas (3140) Kriteria hasil: a. Buka jalan napas 1. Frekuensi dengan teknik chin lift pernafasan dalam atau jaw thrust kisaran normal (16- b. Posisikan pasien untuk 24 x/menit) memaksimalkan 2. Irama pernafasan ventilasi dalam kisaran c. Identifikasi kebutuhan normal (eupnea) actual/potensial pasien 3. Kedalaman inspirasi untuk memasukkan alat dalam kisaran membuka jalan napas normal d. Masukkan alat nasopharyngeal airway (NPA) atau oropharyngeal airway (OPA) e. Lakukan fisiotererapi dada f. Motivasi pasien untuk bernapas pelan, dalam, berputar dan batuk g. Auskultasi suara napas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan h. Kelola pemberian bronkodilator i. Regulasi asupan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan j. Monitor status pernapasan dan oksigenasi Monitor Pernapasan (3350) a. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernapas b. Monitor pola napas (bradipneu, takipneu) c. Monitor saturasi oksigen pada pasien d. Monitor peningkatan kelelahan, kecemasan dan kekurangan udara pada pasien e. Monitor suara nafas tambahan f. Kaji perlunya penyedotan pada jalan nafas g. Auskultasi suara napas setelah tindakan h. Monitor hasil pemeriksaan ventilasi mekanik, catat peningkatan tekanan inspirasi dan penurunan volume tidal i. Monitor sekresi pernafasan pasien j. Monitor secara ketat pasien yang beresiko tinggi mengalami ganggun respirasi k. Berikan bantuan resusitasi jika diperlukan l. Berikan bantuan terapi nafas jika diperlukan misalnya nebulizer 4 Gangguan ventilasi Status pernafasan: Manajemen Jalan Napas spontan ventilasi Buatan (3180) a. Selalu mencuci tangan Kriteria hasil: b. Lakukan universal 1. Frekuensi precautions pernafasan dalam c. Menyediakan sistem kisaran normal (16- hidrasi yang adekuat 24 x/menit) melalui oral maupun 2. Irama pernafasan pemberian cairan dalam kisaran intravena normal (eupnea) d. Monitor penurunan 3. Kedalaman inspirasi volume ekspirasi dan dalam kisaran peningkatan tekanan normal inspirasi pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanik e. Monitor keluhan nyeri pasien Manajemen Ventilasi Makanik: Invasif (3300) a. Monitor kondisi yang mengindikasikan perlunya dukungan ventilasi b. Monitor apakah terdapat gagal napas c. Konsultasikan dengan petugas kesehatan yang lain dalam hal pemilihan jenis ventilator yang akan digunakan d. Monitor aktivitas yang meningkatakan konsumsi oksigen (misalnya nyeri) e. Monitor efektifitas ventilasi mekanik terhadap status fisiologi dan psikologi pasien f. Posisikan untuk memfasilitasi ventilasi/kesesuaian perfusi sesuai kebutuhan g. Berikan asuhan untuk menghilangkan distress pasien (misalnya sedasi/analgesic, terapi bronkodilator) h. Monitor setting ventilator i. Monitor gejala-gejala yang mengindikasikan peningkatan kerja pernapasan Manajemen Ventilasi Makanik: Non Invasif (3302) a. Monitor kondisi yang mengindikasikan perlunya dukungan ventilasi non-invasif b. Monitor kontraindikasi dukungan ventilasi noninvasive (misalnya, penurunan tingkat kesadaran, ketidakstabilan hemodinamik) c. Inisiasi teknik relaksasi yang sesuai d. Dokumentasikan semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator Monitor Pernafasan (3350) a. Monitor saturasi oksigen pada pasien yang tersedasi b. Monitor nilai fungsi paru c. Monitor hasil pemeriksaan ventilasi mekanik, catat peningkatan tekanan inspirasi dan penurunan volume tidal d. Berikan bantuan resusitasi bila diperlukan 5 Defisiensi pengetahuan Pengetahuan: Pengajaran: Proses penyakit melahirkan & (5602) persalinan a. Review pengetahuan Kriteria hasil: pasien mengenai 1. Pengetahun tentang kondisinya pilihan-pilihan b. Kenali pengetahuan untuk melahirkan pasien mengenai menjadi banyak kondisinya 2. Pengetahun tentang c. Berikan informasi pada strategi untuk pasien mengenai mengontrol nyeri kondisinya menjadi banyak d. Kaji pengalaman pasien 3. Pengetahun tentang sebelumnya dan tingkat teknik pernafasan pengetahuan pasien yang efektif menjadi terkait tindakan yang banyak akan dilakukan 4. Pengetahun tentang e. Identifikasi perubahan teknik relaksasi kondisi fisik pasien yang efektif menjadi f. Beri informasi kepada banyak keluarga/orang yang 5. Pengetahun tentang penting bagi pasien teknik posisi yang mengenai efektif menjadi perkembangan pasien banyak g. Berikan informasi mengenai pemeriksaan diagnostik yang tersedia h. Diskusikan pilihan terapi/penanganan i. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada j. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang harus dilaporkan kepada petugas kesehatan k. Ajarkan teknik relaksasi untuk meminimalisir nyeri, pernapasan yang baik yang dapat digunakan 6 Ketidakefektifan proses 1. Status janin: Peningkatan Pengasuhan kehamilan-melahirkan intrapartum (8300) 2. Status maternal: a. Diskusikan reaksi intrapartum pasien terhadap kehamilan Kriteria hasil: b. Identifikasi dan 1. Dasar denyut daftarkan keluarga jantung janin dalam (yang berada pada) kisaran normal (120- risiko tinggi dalam 160 x/menit) program tindak lanjut 2. Posisi janin dalam c. Dukung pasien untuk kisaran normal ( menghadiri kelas 3. Bagian presentasi prenatal janin dalam kisaran d. Instruksikan pasangan normal (presentasi pasien mengenai sudut bujur bagaimana longitudinal) berpartisipasi selama 4. Perkembangan persalinan dilatasi serviks e. Diskusikan pengalaman dalam kisaran pasien mengenai normal (10 cm) mendengarkan suara 5. Nyeri dengan denyut jantung bayi, kontraksi dalam pergerakan bayi, dan kisaran ringan melihat gambaran janin dari ultrasound f. Bagikan pada orangtua mengenai informasi yang didapatkan dari pengkajian fisik g. Sediakan pereda nyeri bagi ibu h. Ajarkan dan berikan contoh terkait dengan keterampilan koping i. Pantau status kesehatan dan pemeliharaan kesehatan pasien Perawatan Intrapartum: Risiko Tinggi Melahirkan (6834) a. Informasikan pasien dan orang terdekat mengenai prosedur untuk antisipasi selama proses kelahiran b. Komunikasikan perubahan status ibu atau janin kepada dokter primer dengan tepat c. Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk monitor elektronik janin, USG, mesin anestasi, perlengkapan resusitasi neonatus, forsep, dan penghangat bayi tambahan d. Beritahu dokter jika terdapat tanda-tanda kelainan pada ibu atau jantung janin e. Terus pantau denyut jantung dari janin f. Lakukan USG untuk mencari posisi janin yang tepat g. Dokumentasikan prosedur yang digunakan untuk memfasilitasi kelahiran 7 Ansietas Tingkat kecemasan Pengurangan Kecemasan (5820) Kriteria hasil: a. Berikan informasi 1. Distress menjadi factual terkait ringan diagnosis, perawatan, 2. Perasaan gelisah dan prognosis menghilang b. Dorong keluarga untuk 3. Otot tegang mendampingi klien menghilang dengan cara yang tepat 4. Wajah tegang c. Jelaskan semua menghilang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan yang mungkin akan dialami klien selama prosedur d. Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif klien e. Identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat kecemasan f. Dengarkan klien g. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan h. Ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan kepercayaan i. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan j. Kaji untuk tanda verbal dan nonverbal kecemasan Peningkatan Koping (5230) a. Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai b. Mengenalkan pasien pada seseorang (atau kelompok) yang telah melewati pengalaman yang sama Terapi Relaksasi (6040) a. Tunjukakan dan praktikkan teknik relaksasi pada klien b. Gunakan relaksasi sebagai strategi tambahan dengan (penggunaan) obat- obatan nyeri atau sejalan dengan terapi lainnya c. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi relaksasi 8 Ketakutan Tingkat rasa takut Pengurangan Kecemasan (5820) Kriteria hasil: a. Berada di sisi klien 1. Distress menjadi untuk meningkatkan ringan rasa aman dan 2. Rasa kekurangan mengurangi ketakutan kepercayaan diri b. Instruksikan klien menjadi ringan untuk menggunakan 3. Wajah pucat teknik relaksasi menjadi tidak ada c. Pertimbangkan 4. Ketakutan menjadi kemampuan klien tidak ada dalam mengambil 5. Kepanikan menjadi keputusan tidak ada Peningkatan Koping (5230) 6. Kengerian menjadi a. Kenali latar belakang tidak ada budaya/spiritual pasien b. Dukung verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut c. Dukung pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan diri d. Dukung keterlibatan keluarga e. Dengarkan ketakutan pasien maupun keluarga f. Diskusikan situasi khusus yang dapat mengancam pasien Peningkatan Keamanan (5380) a. Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan b. Jelaskan semua prosedur pada pasien dan keluarga c. Bantu pasien/keluarga mengidentifikasi faktor apa yang meningkatkan rasa aman 9 Risiko infeksi Deteksi risiko Kontrol Infeksi (6540) a. Cuci tangan sebelum Kriteria hasil: dan sesudah kegiatan 1. Dapat mengenali perawatam pasien bila tanda dan gejala perlu gunakan sabun yang antimikroba mengindikasikan b. Lakukan tindakan- risiko tindakan pencegahan 2. Dapat yang bersifat universal mengidentifikasi c. Bersihkan lingkungan kemungkinan risiko dengan baik setelah kesehatan digunakan untuk setiap pasien d. Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol institusi e. Batasi jumlah pengunjung f. Cukur dan siapkan daerah untuk persiapan prosedur invasi sesuai indikasi g. Jaga lingkungan aseptic h. Pertahankan asepsis untuk pasien berisiko i. Pertahankan teknik- teknik isolasi yang sesuai j. Berikan terapi antibiotic yang sesuai k. Pastikan teknik perawatan luka yang tepat l. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan kesehatan m. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi Perlindungan Infeksi (6550) a. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal b. Monitor kerentanan terhadap infeksi c. Monitor hitung mutlak granulosit, WBC, dan hasil-hasil diferensial d. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat e. Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka f. Anjurkan asupan cairan, nutrisi dan istirahat yang tepat 10 Risiko perdarahan Keparahan kehilangan Pencegahan Perdarahan darah (4010) a. Monitor dengan ketat Kriteria hasil: resiko terjadinya 1. Perdarahan pasca perdarahan pada pasien pembedahan tidak b. Catat nilai Hb dan Ht ada sebelum dan setelah 2. Kulit dan membran pasien kehilangan darah mukosa pucat sesuai indikasi menghilang c. Monitor tanda dan gejala 3. Penurunan perdarahan menetap hemoglobin tidak d. Monitor komponen terjadi koagulasi darah e. Monitor tanda-tanda vital ortostatik, termasuk tekanan darah f. Pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika terjadi perdarahan aktif g. Berikan produk-produk penggantian darah h. Hindarkan pasien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan i. Berikan obat-obatan misalnya antacid jika diperlukan j. Lakukan prosedur invasive bersamaan dengan pemberian transfuse trombosit (TC) atau plasma segar beku (FFP) jika dibutuhkan k. Instruksikan pasien untuk menghindari konsumsi aspirin atau obat-obat antikoagulan l. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya vitamin K m. Gunakan Kasur terapeutik untuk meminimalisir trauma kulit n. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan 11 Gangguan rasa nyaman 1. Status Kenyamanan Manajemen Lingkungan: 2. Status Kenyamanan: Kenyamanan (6482) Fisik a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan Kriteria hasil: mendukung 1. Kesejahteraan fisik b. Hindari gangguan yang tidak terganggu tidak perlu dan berikan 2. Perawatan sesuai waktu untuk istirahat dengan kebutuhan c. Berikan pilihan sedapat menjadi tidak mungkin untuk dapat terganggu melakukan kegiatan 3. Relaksasi otot dan kunjungan sosial menjadi tidak d. Pertimbangkan sumber- terganggu sumber 4. Posisi nyaman ketidaknyamanan menjadi tidak seperti posisi selang, terganggu seprei kusut maupun 5. Perawatan pribadi lingkungan yang dan kebersihan mengganggu menjadi tidak e. Sesuaikan suhu ruangan terganggu yang paling nyaman 6. Tingkat energi individu jika menjadi tidak memungkinkan terganggu f. Fasilitasi tindakan- 7. Perasaan sulit tindakan kebersihan bernafas menjadi untuk menjaga tidak ada kenyamanan pasien g. Posisikan pasien untuk memfasilitasi kenyamanan h. Monitor kulit terutama daerah tonjolan tubuh terhadap adanya tanda- tanda tekanan atau iritasi i. Berikan sumber-sumber edukasi yang relevan dan berguna mengenai manajemen penyakit dan cedera pada pasien dan keluarga jika sesuai Peningkatan Keamanan (5380) a. Sediakan lingkungan yang aman dan bersih b. Sediakan kamar terpisah jika terdapat preferensi dan kebutuhan pasien dan keluarga c. Sediakan lingkungan yang tidak mengancam d. Luangkan waktu bersama pasien e. Cepat bertindak jika terdapat panggilan bel, yang harus dalam selalu dalam jangkauan 12 Nyeri persalinan Nyeri: respon Persalinan (6720) psikologis tambahan a. Siapkan panduan antisipasi untuk Kriteria hasil: persalinan 1. Distress nyeri b. Libatkan orang-orang menjadi tidak ada yang mendukung dalam 2. Ansietas menjadi persalinan jika tidak ada diperlukan 3. Ketidakberdayaan c. Berikan anastesi lokal menjadi tidak ada sebelum persalinan atau 4. Ketakutan terhadap episiotomy sesuai prosedur dan alat indikasi menjadi tidak ada d. Lakukan pemeriksaan 5. Jengkel terhadap vagina untuk dampak dari nyeri mengetahui letak dan yang mengganggu posisi janin menjadi tidak ada e. Instruksikan pasien untuk bernafas dangkal saat melahirkan kepala janin Persiapan Melahirkan (6760) a. Ajarkan ibu dan pasangan mengenai fisiologi persalinan b. Ajarkan ibu dan pasangannya mengenai tanda-tanda persalinan c. Diskusikan pilihan kontrol nyeri kepada ibu d. Informasikan ibu mengenai pilihan persalinan jika timbul komplikasi e. Jelaskan prosedur monitor secara rutin yang mungkin akan dilakukan selama proses persalinan f. Ajarkan ibu dan pasangan mengenai teknik pernapasan dan relaksasi yang akan digunakan selama`persalinan g. Dukung kemampuan orangtua dalam mengambil peran sebagai orangtua