KELOMPOK 5
Nama Kelompok:
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN WIYATA
2020
1. PENJELASAN UMUM TENTANG TANAMAN
Umbi dipotong-potong dan dihilangkan bagian yang tidak dapat dimakan. Sebanyak 200 g
umbi tersebut dicuci dan ditiriskan selama 3 menit. Umbi kemudian direbus dalam panci
yang berisi air mendidih sebanyak 2000 ml. Selama proses perebusan, panci ditutup dan
sesekali dilakukan pengadukan agar umbi masak secara merata. Umbi selanjutnya
diangkat, ditiriskan.
Pengukusan (modifikasi dari Subeki, 1998)
Umbi dipotong-potong dan dihilangkan bagian yang tidak dapat dimakan. Sebanyak 200 g
Umbi tersebut kemudian dicuci dan ditiriskan selama 3 menit. Selanjutnya dikukus dalam
panci pengukus yang berisi air mendidih 1500 ml. Panci ditutup dan umbi dibiarkan
menjadi masak. Selama proses pengukusan sesekali dilakukan pengadukan agar umbi
masak secara merata. Selanjutnya umbi diangkat, ditiriskan.
Pada pembuatan roti tawar, bahan-bahan kering seperti tepung terigu, tepung ubi jalar
ungu, instant yeast, gula pasir, susu skim bubuk, pengembang, dan garam dicampur
dengan mixer hingga rata sehingga terbentuk adonan. Sambil tetap diaduk ditambahkan
shortening hingga terbentuk adonan yang kalis. Untuk pengembangan adonan dibentuk
bulat dan ditimbang sesuai dengan hasil perhitungan, dibentuk bulat-bulat dan didiamkan
kembali selama 15 menit. Setelah itu, tiap bulatan adonan dibentuk dengan roling pin,
dibalik, digulung, dan dimasukkan kedalam Loyang yang telah dioles margarin, kemudian
dimasukkan kedalam proofer dan didiamkan kembali selama satu jam. Terakhir, adonan
beserta cetakannya dimasukkan kedalam oven suhu 190 derajat selama 25 menit dan
didinginkan hingga diperoleh roti tawar.
Dari tahapan proses pembuatan roti tawar menggunakan ubi jalar ungu tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa kandungan antioksidan didalam roti tetap terjaga karena
menggunakan pengolahan menggunakan oven atau dipanggang yang membuat kadar
antioksidan didalam ubi jalar ungu tersebut terjaga.
Menurut Pakornyetal., (2001) dan Timberlake dan Bridle (1982), antosianin pada ubi
jalar ungu mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Pada ubi jalar ungu adalah
antosianin dan peonidin glikosida yang mempunyai aktivitas antioksidan lebih kuat.Suda
dkk. (2003) menyatakan bahwa paling sedikit satu gugus caffeoylasylated pada antosianin
menyumbangkan aktivitas radikal yang tinggi.. Kandungan antosianin pada ubi jalar ungu
cukup tinggi, seperti yang dilaporkan oleh Kumalaningsih (2008) kandungannya
mencapai 519 mg/100g berat basah .Menurut El Husna etal. (2013) yang meneliti
antosianian pada ubi jalar ungu menyatakan bahwa warna predominan daging ubijalar
berkorelasi dengan kandungan antosianin, semakin pekat warna ungu, maka semakin
tinggi kandungan antosianin umbi.
Dalam bidang pangan, antosianin digunakan sebagai zat aditif atau bahan tambahan
pangan (BTP) yang ditambahkan ke dalam bahan makanan. Sebagai BTP, antosianin
bertindak sebagai pewarna makanan alami seperti warna antosianin dari beberapa jenis
buah-buahan dan umbi-umbian dibuat dalam bentuk bubuk kering atau konsentrasi pekat
untuk selanjutnya ditambahkan ke dalam pembuatan makanan, Selain itu pada bahan
makanan,antosianin dapat direaksikan dengan senyawa kimia lain seperti brazilein
(senyawa fenolik); polimer-polimer dari antosianin; dan logam untuk membentuk ikatan
baru yang akan melindungi kation flavilium antosianin yang reaktif dari serangan
molekul air (kopigmentasi), sehingga menyebabkan warna makanan dapat lebih stabil .
Tepung ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai subtitusi parsial tepung terigu dalam
pembuatan roti tawar sekaligus meningkatkan aktivitas antioksidan roti yang dihasilkan.
Sebagai senyawa bioaktif, adanya susunan ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur
lantosianin membuat antosianin sebagai senyawa penghancur dan penangkal radikal
bebas alami atau antioksidan alami pada manusia. Semakin banyak gugus hidroksil
fenolik dalam struktur antosianin dapat meningkatkan fungsi antioksidannya .Antosianin
dapat memangsa berbagai jenis radikal bebas turunan oksigen reaktif, seperti hidroksil
(OH*), peroksil (ROO*), dan oksigen tunggal (O2*) [40]. Radikal bebas ini di dalam
tubuh dibentuk olehsistem enzim prooksidatif, oksidasi lipid, irradiasi, inflamasi,
merokok, nikotin, bahan kimia lainnya, dan polusi udara.
Karbohidrat yang terkandung pada ubi jalar ungu termasuk dalam Low Glycamix
Index sehingga bila dikonsumsi tidak akan menaikkan glukosa darah secara drastis.
Ekstrak ubi jalar ungu mengandung prebiotik dan antioksida yang mampu menurunkan
kadar gula darah dan melindungi sel dari pengaruh buruk radikal bebas untuk
memperkecil terjadinya komplikasi DM.Konsumsi diet rendah lemak dan kaya
antioksidan dapat mengurangi risiko obesitas dan resistensi insulin. Sejumlah laporan
terbaru menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar ungu yang kaya akan polifenol,
menurunkan kejadian diabetes tipe-2, sebuah kondisi yang berhubungan dengan resistensi
insulin. Hasil penelitian Jawi dkk (2008), kandungan antosianin yang terdapat pada ubi
jalar ungu merupakan salah satu antioksidan yang mampu mencegah stres oksidatif in
vivo. Pemberian ubi jalar ungu yang mengandung antosianin dapat menurunkan kadar
glukosa darah sehingga akan memperkecil terbentuknya AGEs dan pada akhirnya akan
menurunkan MDA pada darah sehingga dapat sebagai antioksidan eksogen pada
penderita DM, serta meningkatkan kadar SOD. Zat antosianin yang terkandung dalam ubi
jalar ungu (Ipomoea batatas poiret) dapat dijadikan pilihan terapi diet non-farmakologi
karena kandungannya dapat mengontrol kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah
terjadinya resisten insulin pada pendertita DM khusunya DM tipe 2.
DAFTAR PUSTAKA
AnjaniErcha P , Rahmi Zakiah . 2018. Zat Antosianin pada Ubi Jalar Ungu terhadap
Diabetes Melitus.MajorityVol7 No 2. Bagian Farmakologi Dan Ilmu Farmasi, Fakultas
KedokteranUniversitas Lampung : Lampung.
Antarlina SS. 1998. Utilizationof Sweet PotatoFlourfor Making CookiesandCakes. Dalam
Hendroatmodjo, K. H., Y. Widodo, Sumaron, Guritno B (Eds),
ResearchAccomplishmentofRootCropsforAgricultural Development in Indonesia. Indonesia:
ResearchInstituteforLegumeandTuberCrops. Jakarta.
Husna Nida , Melly Novita dkk . 2013 . KANDUNGAN ANTOSIANIN DAN AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN UBI JALAR UNGU SEGAR DAN PRODUK OLAHANNYA. AGRITECH,
Vol. 33, No. 3 . Universitas Syah Kuala : Aceh.
Sunarlinah N. 1983. Mempelajari Penggunaan Tepung Ubi Jalar sebagai Bahan Pengganti
Tepung Terigu dalam Pembuatan Cookies dan BMC. Skripsi. IPB. Bogor. Tidak
dipublikasikan.