Anda di halaman 1dari 4

Pemanfaatan Biomassa sebagai Sumber Xylan

Utilization of Biomass as a Source of Xylan


Shabrina Nashya Aswin

Magister Student of Agroindustrial Technology,


Faculty of Agricultural Technology, Andalas University 25163
Email: shabrinanashya@gmail.com

I. PENDAHULUAN disintesis menjadi xilitol, etanol, asam-asam organik


(butanol, aseton, asam asetat dan asam laktat) serta
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan protein sel tunggal. Selain itu xilosa dalam bentuk
pada proses fotosintesis dan dapat didegradasi secara kristal banyak digunakan sebagai gula rendah kalori
biologis. Biomassa merupakan sumber daya reneweble pengganti sukrosa terutama bagi penderita diabetes
dan di dalamnya tersimpan energi dalam jumlah banyak. melitus (Darliah, 2008). Sedangkan manfaatnya dalam
Komposisi kimia utama penyusun biomassa adalah bidang non pangan yaitu dapat digunakan untuk
selulosa, lignin dan hemiselulosa. Secara umum terdapat menggantikan atau mengurangi kebutuhan bahan kimia
tiga jenis sumber penghasil biomassa, yaitu hasil hutan, (klorin) dalam proses pemutihan kertas yang dapat
tumbuhan dan sisa dari kegiatan pertanian. mengakibatkan pencemaran lingkungan (Soltes, 1983).
Hemiselulosa merupakan polisakarida terbanyak Selama proses pemutihan bubur kertas, xilanase yang
kedua di alam setelah selulosa. Komponen utama dari digunakan untuk menggantikan klorin dapat
hemiselulosa adalah xilan (Da Silva, Hendrique, meningkatkan daya ekstraksi terhadap lignin sehingga
Monique, Elquio, Toshiyuki and Eryvaldo, 2007 cit. menghasilkan kertas yang berkualitas tinggi.
Sandriani, 2006). Beberapa bahan yang ditemukan
mengandung xilan diantaranya adalah limbah-limbah
pertanian yaitu rumput gajah (26,57%), sekam padi II. TINJAUAN PUSTAKA
(29,91%), ampas tebu (9,6%), batang kelapa sawit
(7,2%), kulit singkong (7,87%) dan tongkol jagung 2.1. Biomassa
(31,94%). Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan
Xilan atau polimer xilosa adalah komponen yang pada proses fotosintesis dan dapat didegradasi secara
paling banyak terdapat dalam hemiselulosa tanaman. biologis. Biomassa merupakan sumber daya reneweble
Xilan terikat pada selulosa, pektin, lignin dan
dan di dalamnya tersimpan energi dalam jumlah banyak.
polisakarida lainnya yang membentuk dinding sel
tanaman. Menurut Sjostrom (1995) xilan merupakan Komposisi kimia utama penyusun biomassa adalah
polimer dari xilosa yang berikatan β-1,4-glikosidik selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Secara umum
dengan jumlah monomer 150-200 unit. Rantai xilan terdapat tiga jenis sumber penghasil biomassa, yaitu
bercabang dan strukturnya tidak berbentuk kristal hasil hutan, tumbuhan dan sisa dari kegiatan pertanian.
sehingga lebih mudah dimasuki pelarut dibanding Biomassa dari sisa kegiatan pertanian sangat berpotensi
selulosa. Kebanyakan xilan diklasifikasikan atau disebut dimanfaatkan menjadi sumber energi mengingat
sebagai hemiselulosa karena dapat diperoleh melalui
Indonesia merupakan negaga agraris. Pemanfaatan
prosedur ekstraksi hemiselulosa dan xilan adalah
komponen pokok dari hemiselulosa (Whistler, 1950 cit. biomassa dari sisa kegiatan pertanian seperti jerami
Anggraini, 2003). padi, bagas, tongkol jagung, tandan kosong sawit
Dalam bidang industri xylan mempunyai banyak (TKS). Tabel 1. berikut menampilkan contoh-contoh
kegunaan seperti dapat menghasilkan furfural yang biomassa beserta komposisi kimia yang terkandung
dapat digunakan sebagai pelarut dalam industri, didalamnya.
desinfektan atau pengawet, pelarut dalam penyulingan
Tabel 1. Contoh Biomassa dan Komposisi Kimianya
minyak bumi, pelarut reaktif dalam produksi dan
Biomassa α-Selulosa Hemiselulosa Lignin Lain-lain
pemrosesan resin fenol serta sebagai bahan awal untuk (%berat) (%berat) (%berat) (%berat)
memproduksi berbagai bahan kimia dan polimer lainnya
Bagas 52,7 17,5 24,2 5,6
(Sjostrom, 1995). Digunakan sebagai substrat sumber
Jerami 37,71 21,99 24,20 16,10
karbon pada media pertumbuhan mikroba penghasil Padi
xilanase. Xilanase adalah enzim yang dapat TKS 45 26 17 12
menghidrolisa xilan menjadi xilosa. Manfaat enzim ini Tongkol 40 36 16 8
dalam industri pangan antara lain untuk meningkatkan jagung
mutu produk makanan dan minuman, serta sebagai
bahan campuran makanan ternak. Xilosa dapat
2

2.2 Hemiselulosa (homopolimer), misalnya xilan, atau terdiri atas dua unit
Hemiselulosa merupakan salah satu komponen atau lebih (heteropolimer), misalnya glukomanan.
lignoselulosa yang sering diartikan sebagai selulosa Beberapa unit selalu atau kadang-kadang merupakan
dengan bobot molekul rendah. Hemiselulosa terdiri dari gugus samping rantai utama (tulang punggung), misal
dua sampai tujuh residu gula yang berbeda. Sifat–sifat asam 4-O-metilglukuronat dan galaktosa. Hemiselulosa
hemiselulosa diantaranya yaitu tidak tahan terhadap yang dapat diekstraksi dari holoselulosa disebut
perlakuan panas, struktur amorf dan mudah dimasuki glikosan non-selulosa, sisanya disebut glikosan selulosa,
pelarut (Sjostrom, 1995), dapat diekstraksi dengan dan dibagi menjadi selulosa glikosan dan selulosa non-
menggunakan pelarut alkali dan memiliki ikatan lemah glukosa. Dalam sistem ini hemiselulosa diklasifikasikan
sehingga mudah dihidrolisis (Winarno, 1997). sebagai xilan, manan, galaktan dan sebagainya
Hemiselulosa termasuk kedalam kelompok (Sjostrom, 1995).
polisakarida heterogen yang dibentuk melalui proses Menurut Anggraini (2003), komponen-
biosintesis yang berbeda dengan selulosa. Hemiselulosa komponen monomer hemiselulosa dapat dibagi dalam
relatif mudah dihidrolisis oleh asam sehingga menjadi beberapa tipe sebagai berikut :
komponen-komponen monomer hemiselulosa yang 1.Glukomanan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D- penyusunnya terdiri dari D-glukopiranosa dan β-D-
xilosa, L-arabinosa dan sejumlah kecil L-ramnosa di manopiranosa.
samping menjadi asam D-glukuronat, asam 4-Ometil-D- 2.Arabinogalaktan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
glukuronat dan asam D-galakturonat. Pada umumnya penyusunnya adalah β-D-galaktopiranosa dan L-
hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya arabinosa.
200 (Sjostrom, 1998). Hemiselulosa mempunyai rantai 3.Xilan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
polimer yang tak berbentuk dan pendek, oleh karena itu penyusunnya adalah β-D-xilapiranosa
sebagian besar dapat larut didalam air. Rantai utama
hemiselulosa dapat berupa homopolimer (umumnya 2.3 Xylan
terdiri darisatu jenis gula yang berulang) atau juga Secara umum xilan dapat ditempatkan kedalam
berupa heteropolimer (campurannya beberapa jenis tiga kelas polisakarida yaitu pentosa, glikan dan
gula) (Ibrahim, 1998). hemiselulosa. Xilan dimasukkan kedalam kelas pentosa
Hemiselulosa yang terdapat pada hardwood karena pada prinsipnya xilan adalah polimer dari
utamanya adalah xilan (15–30%) yang terdiri atas unit- pentosa atau xilosa. Kebanyakan xilan diklasifikasikan
unit xilosa yang dihubungkan oleh ikatan β-(1,4)- atau disebut sebagai hemiselulosa karena diperoleh
glikosida dengan percabangan berupa unit asam 4-0- melalui prosedur ekstraksi hemiselulosa. Xilan adalah
methylglucuronic dan ikatan α-(1,2)-glikosida. Gugus komponen pokok dari hemiselulosa. Xilan mempunyai
O-asetil terkadang menggantikan gugus OH pada posisi sifat dapat larut dalam larutan alkali (NaOH atau KOH
C2 dan C3. Pada softwood kandungan hemiselulosa 2-15%), larut dalam air dan pada penyulingan dengan
terbesar adalah galaktoglukomanan 15–20%, xilan 7– menggunakan larutan HCl xilan dapat berubah menjadi
10% dan gugus asetil. Xilan pada softwood memiliki furfural. Xilan dapat dihidrolisis oleh asam dan
cabang berupa unit arabinofuranosa yang dihubungkan mempunyai putaran optik negatif. Komposisi dan
oleh ikatan α-(1,3)-glikosida (Ibrahim, 1998). struktur hemiselulosa yang terdapat pada kayu lunak
Hemiselulosa terdapat bersamaan dengan (softwood) berbeda dengan hemiselulosa yang terdapat
selulosa didalam struktur daun dan kayu pada semua pada kayu keras (hardwood). Kayu keras (hardwood)
bagian tanaman dan juga didalam biji tanaman tertentu. dan kayu lunak (softwood) juga merupakan bahan-
Selulosa dengan hemiselulosa dan lignin adalah bahan yang kaya akan xilan, kayu keras mengandung
komponen utama penyusun kayu yang berikatan sangat 20-25% xilan sedangkan kayu lunak mengandung 7-
kuat melalui ikatan kovalen dan ikatan silang non 12% (Saha, 2003).
kovalen. Komposisi dan persentase kandungan masing-
masing komponen pada kayu bervariasi pada setiap III. KAJIAN PENGEMBANGAN
tanaman, tergantung pada umur, tahap pertumbuhan PENGOLAHAN
tanaman serta kondisi lainnya (Howard, Abotsi,
Rensburg and Howard, 2003). Menurut Anggraini (2003) dari segi industri
Hemiselulosa mempunyai berat molekul lebih xilan mempunyai banyak kegunaan, diantaranya yaitu:
rendah dari selulosa dan juga lebih mudah dihidrolisis. 1. Dapat menghasilkan furfural yang dapat digunakan
Kandungan hemiselulosa pada tanaman berkisar antara sebagai pelarut dalam industri, desinfektan atau
20-30% berat kering kayu (Subramaniyan dan Prema, pengawet, pelarut dalam penyulingan minyak bumi,
2002). Hemiselulosa berbeda dengan selulosa karena pelarut reaktif dalam produksi dan pemrosesan resin
komposisi berbagai unit gula, lebih pendeknya rantai fenol serta sebagai bahan awal untuk memproduksi
molekul dan rantai molekul yang bercabang. Unit gula berbagai bahan kimia dan polimer lainnya (Sjostrom,
(gula anhidro) yang membentuk hemiselulosa dibagi 1995). Furfural adalah senyawa yang paling menarik
menjadi kelompok seperti pentosa, heksosa, asam yang dapat diturunkan dari xilan. Pada dasarnya dua
heksuronat dan deoksi-heksosa. Rantai utama tahap dibutuhkan untuk menghasilkan furfural dari
hemiselulosa dapat terdiri hanya satu unit
3

xilan, yaitu proses hidrolisis dan dehidrogenasi yang DAFTAR PUSTAKA


dikatalisis oleh asam.
2. Digunakan sebagai substrat sumber karbon pada Agustina, S.W. 2002. Penetapan Kadar Xilan dari
media pertumbuhan mikroba penghasil xilanase. Beberapa Limbah Industri Pertanian dengan
Xilanase adalah enzim yang dapat menghidrolisa xilan Menggunakan Metoda Kromatografi Cair Kinerja
menjadi xilosa. Manfaat enzim ini dalam industri Tinggi. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas
pangan antara lain untuk meningkatkan mutu produk Pancasila. Jakarta.
makanan dan minuman, serta sebagai bahan campuran
makanan ternak. Xilosa dapat disintesis menjadi xilitol, Anggraini, F. 2003. Kajian Ekstraksi dan Hidrolisis
etanol, asam-asam organik (butanol, aseton, asam asetat Xilan dari Tongkol Jagung (Zeamays,L.). [Skripsi].
dan asam laktat) serta protein sel tunggal. Selain itu Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian
xilosa dalam bentuk kristal banyak digunakan sebagai Bogor.Bogor. 112 hal.
gula rendah kalori pengganti sukrosa terutama bagi
penderita diabetes melitus (Darliah, 2008). Sedangkan Aniriani, G.W, R.R. Wicaksono, M. Nasihah. 2017.
manfaatnya dalam bidang non pangan yaitu dapat Pretreatmen Limbah Ampas Tebu (Bagas) Pabrik Gula
digunakan untuk menggantikan atau mengurangi Dalam Upaya Mewujudkan Sistem Ekoindustri.
kebutuhan bahan kimia (klorin) dalam proses pemutihan Seminar Nasional Conference of Indonesian
kertas yang dapat mengakibatkan pencemaran Occupational Safety and Health (CIOSH), Ponorogo,15
lingkungan (Soltes, 1983). Selama proses pemutihan April 2017.
bubur kertas, xilanase yang digunakan untuk
menggantikan klorin dapat meningkatkan daya ekstraksi Darliah, Y. 2008. Produksi Xilosa dari Tongkol Jagung
terhadap lignin sehingga menghasilkan kertas yang (Zea mays, L.) dengan Hidrolisis Asam Klorida.
berkualitas tinggi. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.80
Xilan terdapat didalam beberapa limbah bahan hal.
hasil pertanian. Kadar xilan dalam berbagai limbah
industri pertanian dapat dilihat pada Tabel 2. Da Silva, A.E., R.M. Hendrique, C.S.G. Monique, E.O.
Tabel 2. Kadar Xilan berbagai Limbah Hasil Pertanian Elquio, N. Toshiyuki and S.T.E. Eryvaldo. 2007. Xylan,
a Promising Hemicellulose for Pharmaceutical Use.
Limbah/bahan Kadar Xylan (%)
Products and Application of Biopolymers. Universidade
Ampas tebu 9,9*
Federal do Rio Grande do Norte. Brazil. Vol. 4: 61-84.
Tongkol jagung 31,94**
Ampas ubi garut 6,86**
Sandriani, O.S. 2016. Ekstraksi dan Uji Reaktivitas
Onggok 0,40**
Xilan dari Kulit Singkongsebagai Substrat Endo-Β-1,4-
Sekam 29,91**
Xilanase. [Skripsi]. Fakultas Matematika danIlmu
Bekatul 10,25**
Pengetahuan Alam. Universitas Jember. Jember. 64 hal.
Sumber: : * ) Aniriani (2006)
**) Agustina (2002)
Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu: Jilid II. Terjemahan:
Sastrohamidjojo, H. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.390 hal.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Howard, R.L., E.Abotsi, V.R.E.L. Jansen and S.,


Howard. 2003. Lignocellulose Biotechnology: issues of
bioconversion and enzyme production. Afr.
JournalBiotechnol. Vol 2: 602-619.

Subramaniyan, S. and P. Prema. 2002. Biotechnology of


Microbial Xylanases: Enzymology, Molecular Biology
and Application. Critical Reviews in Biotechnology. 22
(1): 33-46.

Saha, B.C. 2003. Hemicellulose Bioconversion. Journal


Ind Microbiol Biotechnol 30: 279-291.
4

Anda mungkin juga menyukai