2.2 Hemiselulosa (homopolimer), misalnya xilan, atau terdiri atas dua unit
Hemiselulosa merupakan salah satu komponen atau lebih (heteropolimer), misalnya glukomanan.
lignoselulosa yang sering diartikan sebagai selulosa Beberapa unit selalu atau kadang-kadang merupakan
dengan bobot molekul rendah. Hemiselulosa terdiri dari gugus samping rantai utama (tulang punggung), misal
dua sampai tujuh residu gula yang berbeda. Sifat–sifat asam 4-O-metilglukuronat dan galaktosa. Hemiselulosa
hemiselulosa diantaranya yaitu tidak tahan terhadap yang dapat diekstraksi dari holoselulosa disebut
perlakuan panas, struktur amorf dan mudah dimasuki glikosan non-selulosa, sisanya disebut glikosan selulosa,
pelarut (Sjostrom, 1995), dapat diekstraksi dengan dan dibagi menjadi selulosa glikosan dan selulosa non-
menggunakan pelarut alkali dan memiliki ikatan lemah glukosa. Dalam sistem ini hemiselulosa diklasifikasikan
sehingga mudah dihidrolisis (Winarno, 1997). sebagai xilan, manan, galaktan dan sebagainya
Hemiselulosa termasuk kedalam kelompok (Sjostrom, 1995).
polisakarida heterogen yang dibentuk melalui proses Menurut Anggraini (2003), komponen-
biosintesis yang berbeda dengan selulosa. Hemiselulosa komponen monomer hemiselulosa dapat dibagi dalam
relatif mudah dihidrolisis oleh asam sehingga menjadi beberapa tipe sebagai berikut :
komponen-komponen monomer hemiselulosa yang 1.Glukomanan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D- penyusunnya terdiri dari D-glukopiranosa dan β-D-
xilosa, L-arabinosa dan sejumlah kecil L-ramnosa di manopiranosa.
samping menjadi asam D-glukuronat, asam 4-Ometil-D- 2.Arabinogalaktan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
glukuronat dan asam D-galakturonat. Pada umumnya penyusunnya adalah β-D-galaktopiranosa dan L-
hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya arabinosa.
200 (Sjostrom, 1998). Hemiselulosa mempunyai rantai 3.Xilan, yaitu hemiselulosa dimana monomer
polimer yang tak berbentuk dan pendek, oleh karena itu penyusunnya adalah β-D-xilapiranosa
sebagian besar dapat larut didalam air. Rantai utama
hemiselulosa dapat berupa homopolimer (umumnya 2.3 Xylan
terdiri darisatu jenis gula yang berulang) atau juga Secara umum xilan dapat ditempatkan kedalam
berupa heteropolimer (campurannya beberapa jenis tiga kelas polisakarida yaitu pentosa, glikan dan
gula) (Ibrahim, 1998). hemiselulosa. Xilan dimasukkan kedalam kelas pentosa
Hemiselulosa yang terdapat pada hardwood karena pada prinsipnya xilan adalah polimer dari
utamanya adalah xilan (15–30%) yang terdiri atas unit- pentosa atau xilosa. Kebanyakan xilan diklasifikasikan
unit xilosa yang dihubungkan oleh ikatan β-(1,4)- atau disebut sebagai hemiselulosa karena diperoleh
glikosida dengan percabangan berupa unit asam 4-0- melalui prosedur ekstraksi hemiselulosa. Xilan adalah
methylglucuronic dan ikatan α-(1,2)-glikosida. Gugus komponen pokok dari hemiselulosa. Xilan mempunyai
O-asetil terkadang menggantikan gugus OH pada posisi sifat dapat larut dalam larutan alkali (NaOH atau KOH
C2 dan C3. Pada softwood kandungan hemiselulosa 2-15%), larut dalam air dan pada penyulingan dengan
terbesar adalah galaktoglukomanan 15–20%, xilan 7– menggunakan larutan HCl xilan dapat berubah menjadi
10% dan gugus asetil. Xilan pada softwood memiliki furfural. Xilan dapat dihidrolisis oleh asam dan
cabang berupa unit arabinofuranosa yang dihubungkan mempunyai putaran optik negatif. Komposisi dan
oleh ikatan α-(1,3)-glikosida (Ibrahim, 1998). struktur hemiselulosa yang terdapat pada kayu lunak
Hemiselulosa terdapat bersamaan dengan (softwood) berbeda dengan hemiselulosa yang terdapat
selulosa didalam struktur daun dan kayu pada semua pada kayu keras (hardwood). Kayu keras (hardwood)
bagian tanaman dan juga didalam biji tanaman tertentu. dan kayu lunak (softwood) juga merupakan bahan-
Selulosa dengan hemiselulosa dan lignin adalah bahan yang kaya akan xilan, kayu keras mengandung
komponen utama penyusun kayu yang berikatan sangat 20-25% xilan sedangkan kayu lunak mengandung 7-
kuat melalui ikatan kovalen dan ikatan silang non 12% (Saha, 2003).
kovalen. Komposisi dan persentase kandungan masing-
masing komponen pada kayu bervariasi pada setiap III. KAJIAN PENGEMBANGAN
tanaman, tergantung pada umur, tahap pertumbuhan PENGOLAHAN
tanaman serta kondisi lainnya (Howard, Abotsi,
Rensburg and Howard, 2003). Menurut Anggraini (2003) dari segi industri
Hemiselulosa mempunyai berat molekul lebih xilan mempunyai banyak kegunaan, diantaranya yaitu:
rendah dari selulosa dan juga lebih mudah dihidrolisis. 1. Dapat menghasilkan furfural yang dapat digunakan
Kandungan hemiselulosa pada tanaman berkisar antara sebagai pelarut dalam industri, desinfektan atau
20-30% berat kering kayu (Subramaniyan dan Prema, pengawet, pelarut dalam penyulingan minyak bumi,
2002). Hemiselulosa berbeda dengan selulosa karena pelarut reaktif dalam produksi dan pemrosesan resin
komposisi berbagai unit gula, lebih pendeknya rantai fenol serta sebagai bahan awal untuk memproduksi
molekul dan rantai molekul yang bercabang. Unit gula berbagai bahan kimia dan polimer lainnya (Sjostrom,
(gula anhidro) yang membentuk hemiselulosa dibagi 1995). Furfural adalah senyawa yang paling menarik
menjadi kelompok seperti pentosa, heksosa, asam yang dapat diturunkan dari xilan. Pada dasarnya dua
heksuronat dan deoksi-heksosa. Rantai utama tahap dibutuhkan untuk menghasilkan furfural dari
hemiselulosa dapat terdiri hanya satu unit
3