Anda di halaman 1dari 5

Pemanfaatan Biomassa sebagai Sumber Xylan

Utilization of Biomass as a Source of Xylan

Shabrina Nashya Aswin

Magister Student of Agroindustrial Technology


Faculty of Agricultural Technology, Andalas University 25163
Email:shabrinanashya@gmail.com

Abstrak— Tujuan artikel ini adalah mengetahui pemanfaatan biomassa sebagai sumber xylan. Xilan terdapat didalam
beberapa limbah bahan hasil pertanian diantaranya, ampas tebu dengan kadar xylan 9,8%, tongkol jagung 31,94 %,
ampas ubi garut 6,86%, onggok 0,4%, sekam 18,03%, bekatul 10,25%. Sebagai bahan baku industri, xilan dapat
dimanfaatkan sebagai campuran bahan pembuatan nilon dan resin. Xilan juga dapat menghasilkan furfural, substrat
media pertumbuhan mikroba penghasil xilanase dan gula xilitol. Berdasarkan prospek xilan sebagai bahan baku industri
cukup menjanjikan di masa datang, maka perlu dikaji potensi biomassa sebagai sumber xilan.

Kata kunci— Biomassa, Xylan

I. PENDAHULUAN bumi, pelarut reaktif untuk resin fenol, disinfektan serta


sebagai bahan awal untuk memproduksi berbagai bahan
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan kimia dan polimer lainnya (Mansilla et al., 1998).
pada proses fotosintesis dan dapat didegradasi secara Disamping itu xilan dapat diproses menjadi gula xilitol,
biologis. Biomassa merupakan sumber daya reneweble melalui proses hidrolisis xilan menjadi xilosa, kemudian
dan di dalamnya tersimpan energi dalam jumlah banyak. dihidrogenasi menjadi xilitol. Xilitol mempunyai
Komposisi kimia utama penyusun biomassa adalah kelebihan dibanding gula pasir (sukrosa), sebagai
selulosa, lignin dan hemiselulosa. Secara umum terdapat pemanis rendah kalori, mempunyai indeks glikemik
tiga jenis sumber penghasil biomassa, yaitu hasil hutan, rendah, dan dalam metabolisme tidak memerlukan
tumbuhan dan sisa dari kegiatan pertanian. insulin sehingga tidak meningkatkan gula darah. Karena
Hemiselulosa merupakan polisakarida terbanyak itu xilitol baik untuk penderita diabetes (Anonymous.
kedua di alam setelah selulosa. Komponen utama dari 2004). Saat ini xilitol banyak digunakan untuk pasta
hemiselulosa adalah xilan (Da Silva, Hendrique, gigi karena dapat menguatkan gigi danbersifat anti
Monique, Elquio, Toshiyuki and Eryvaldo, 2007 cit. caries. Dalam pengembangan bioproses xilan
Sandriani, 2006). Beberapa bahan yang ditemukan dimanfaatkan untuk substrat sumber karbon pada media
mengandung xilan diantaranya adalah limbah-limbah pertumbuhan mikroba penghasil xilanase. Xilanase
pertanian diantaranya, ampas tebu dengan kadar xylan adalahenzim yang dapat menghidrolisa xilan menjadi
9,8%, tongkol jagung 31,94 %, ampas ubi garut 6,86%, xilosa. Xilanase dapat dimanfaatkan untuk campuran
onggok 0,4%, sekam 18,03%, bekatul 10,25% pakan ternak, penjernih sirup, pembuatan gula xilosa
(Agustina, 2002). Xilan atau polimer xilosa adalah dan bahan proses pemutih kertas (Beg et al., 2001)
komponen yang paling banyak terdapat dalam Berdasarkan prospek xilan sebagai bahan baku
hemiselulosa tanaman. Xilan terikat pada selulosa, industri cukup menjanjikan di masa datang, maka perlu
pektin, lignin dan polisakarida lainnya yang membentuk dikaji potensi biomassa sebagai sumber xilan. Tujuan
dinding sel tanaman. Menurut Sjostrom (1995) xilan artikel ini adalah mengetahui pemanfaatan biomassa
merupakan polimer dari xilosa yang berikatan β-1,4- sebagai sumber xylan.
glikosidik dengan jumlah monomer 150-200 unit.
Rantai xilan bercabang dan strukturnya tidak berbentuk
kristal sehingga lebih mudah dimasuki pelarut II. TINJAUAN PUSTAKA
dibanding selulosa. Kebanyakan xilan diklasifikasikan
atau disebut sebagai hemiselulosa karena dapat 2.1. Biomassa
diperoleh melalui prosedur ekstraksi hemiselulosa dan Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan
xilan adalah komponen pokok dari hemiselulosa pada proses fotosintesis dan dapat didegradasi secara
(Whistler, 1950 cit. Anggraini, 2003). biologis. Biomassa merupakan sumber daya reneweble
Sebagai bahan baku industri, xilan dapat
dan di dalamnya tersimpan energi dalam jumlah banyak.
dimanfaatkan sebagai campuran bahan pembuatan nilon
dan resin. Hidrolisis xilan menghasilkan furfural yang Komposisi kimia utama penyusun biomassa adalah
dapat digunakan sebagai bahan pelarut industri minyak selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Secara umum
2

terdapat tiga jenis sumber penghasil biomassa, yaitu Hemiselulosa termasuk kedalam kelompok
hasil hutan, tumbuhan dan sisa dari kegiatan pertanian. polisakarida heterogen yang dibentuk melalui proses
Biomassa dari sisa kegiatan pertanian sangat berpotensi biosintesis yang berbeda dengan selulosa. Hemiselulosa
relatif mudah dihidrolisis oleh asam sehingga menjadi
dimanfaatkan menjadi sumber energi mengingat
komponen-komponen monomer hemiselulosa yang
Indonesia merupakan negaga agraris. terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-
xilosa, L-arabinosa dan sejumlah kecil L-ramnosa di
samping menjadi asam D-glukuronat, asam 4-Ometil-D-
glukuronat dan asam D-galakturonat. Pada umumnya
hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya
200 (Sjostrom, 1998). Hemiselulosa mempunyai rantai
polimer yang tak berbentuk dan pendek, oleh karena itu
sebagian besar dapat larut didalam air. Rantai utama
hemiselulosa dapat berupa homopolimer (umumnya
terdiri darisatu jenis gula yang berulang) atau juga
berupa heteropolimer (campurannya beberapa jenis
gula) (Ibrahim, 1998).
Hemiselulosa yang terdapat pada hardwood
utamanya adalah xilan (15–30%) yang terdiri atas unit-
unit xilosa yang dihubungkan oleh ikatan β-(1,4)-
glikosida dengan percabangan berupa unit asam 4-0-
methylglucuronic dan ikatan α-(1,2)-glikosida. Gugus
O-asetil terkadang menggantikan gugus OH pada posisi
C2 dan C3. Pada softwood kandungan hemiselulosa
terbesar adalah galaktoglukomanan 15–20%, xilan 7–
10% dan gugus asetil. Xilan pada softwood memiliki
cabang berupa unit arabinofuranosa yang dihubungkan
oleh ikatan α-(1,3)-glikosida (Ibrahim, 1998).
Hemiselulosa terdapat bersamaan dengan
selulosa didalam struktur daun dan kayu pada semua
bagian tanaman dan juga didalam biji tanaman tertentu.
Selulosa dengan hemiselulosa dan lignin adalah
Gambar 1. Sumber biomassa dari sisa kegiatan hasil pertanian komponen utama penyusun kayu yang berikatan sangat
kuat melalui ikatan kovalen dan ikatan silang non
Pemanfaatan biomassa dari sisa kegiatan kovalen. Komposisi dan persentase kandungan masing-
pertanian seperti jerami padi, bagas, tongkol jagung, masing komponen pada kayu bervariasi pada setiap
tandan kosong sawit (TKS). Tabel 1. berikut tanaman, tergantung pada umur, tahap pertumbuhan
menampilkan contoh-contoh biomassa beserta tanaman serta kondisi lainnya (Howard, Abotsi,
Rensburg and Howard, 2003).
komposisi kimia yang terkandung didalamnya.
Hemiselulosa mempunyai berat molekul lebih
Tabel 1. Contoh Biomassa dan Komposisi Kimianya rendah dari selulosa dan juga lebih mudah dihidrolisis.
Biomassa α-Selulosa Hemiselulosa Lignin Lain-lain Kandungan hemiselulosa pada tanaman berkisar antara
(%berat) (%berat) (%berat) (%berat) 20-30% berat kering kayu (Subramaniyan dan Prema,
Bagas* 52,7 17,5 24,2 5,6 2002). Hemiselulosa berbeda dengan selulosa karena
Jerami 37,71 21,99 24,20 16,10 komposisi berbagai unit gula, lebih pendeknya rantai
Padi** molekul dan rantai molekul yang bercabang. Unit gula
TKS*** 45 26 17 12
Tongkol 40 36 16 8 (gula anhidro) yang membentuk hemiselulosa dibagi
jagung**** menjadi kelompok seperti pentosa, heksosa, asam
Sumber::*) Latifah (2008), **) Dewi (2002), ***) Isroi (2008), heksuronat dan deoksi-heksosa. Rantai utama
****) Setyawati (2006) hemiselulosa dapat terdiri hanya satu unit
(homopolimer), misalnya xilan, atau terdiri atas dua unit
2.2 Hemiselulosa
atau lebih (heteropolimer), misalnya glukomanan.
Hemiselulosa merupakan salah satu komponen
Beberapa unit selalu atau kadang-kadang merupakan
lignoselulosa yang sering diartikan sebagai selulosa
gugus samping rantai utama (tulang punggung), misal
dengan bobot molekul rendah. Hemiselulosa terdiri dari
asam 4-O-metilglukuronat dan galaktosa. Hemiselulosa
dua sampai tujuh residu gula yang berbeda. Sifat–sifat
yang dapat diekstraksi dari holoselulosa disebut
hemiselulosa diantaranya yaitu tidak tahan terhadap
glikosan non-selulosa, sisanya disebut glikosan selulosa,
perlakuan panas, struktur amorf dan mudah dimasuki
dan dibagi menjadi selulosa glikosan dan selulosa non-
pelarut (Sjostrom, 1995), dapat diekstraksi dengan
glukosa. Dalam sistem ini hemiselulosa diklasifikasikan
menggunakan pelarut alkali dan memiliki ikatan lemah
sehingga mudah dihidrolisis (Winarno, 1997).
3

sebagai xilan, manan, galaktan dan sebagainya dan asam laktat) serta protein sel tunggal. Selain itu
(Sjostrom, 1995). xilosa dalam bentuk kristal banyak digunakan sebagai
Menurut Anggraini (2003), komponen- gula rendah kalori pengganti sukrosa terutama bagi
komponen monomer hemiselulosa dapat dibagi dalam penderita diabetes melitus (Darliah, 2008). Sedangkan
beberapa tipe sebagai berikut : manfaatnya dalam bidang non pangan yaitu dapat
1.Glukomanan, yaitu hemiselulosa dimana monomer digunakan untuk menggantikan atau mengurangi
penyusunnya terdiri dari D-glukopiranosa dan β-D- kebutuhan bahan kimia (klorin) dalam proses pemutihan
manopiranosa. kertas yang dapat mengakibatkan pencemaran
2.Arabinogalaktan, yaitu hemiselulosa dimana monomer lingkungan (Soltes, 1983). Selama proses pemutihan
penyusunnya adalah β-D-galaktopiranosa dan L- bubur kertas, xilanase yang digunakan untuk
arabinosa. menggantikan klorin dapat meningkatkan daya ekstraksi
3.Xilan, yaitu hemiselulosa dimana monomer terhadap lignin sehingga menghasilkan kertas yang
penyusunnya adalah β-D-xilapiranosa berkualitas tinggi.
2.3 Xylan Xilan terdapat didalam beberapa limbah bahan
Secara umum xilan dapat ditempatkan kedalam hasil pertanian. Kadar xilan dalam berbagai limbah
tiga kelas polisakarida yaitu pentosa, glikan dan industri pertanian dapat dilihat pada Tabel 2.
hemiselulosa. Xilan dimasukkan kedalam kelas pentosa
Tabel 2. Kadar Xilan berbagai Limbah Hasil Pertanian
karena pada prinsipnya xilan adalah polimer dari
pentosa atau xilosa. Kebanyakan xilan diklasifikasikan Limbah/bahan Kadar Xylan (%)
atau disebut sebagai hemiselulosa karena diperoleh Ampas tebu 9,8*
melalui prosedur ekstraksi hemiselulosa. Xilan adalah Tongkol jagung 31,94**
komponen pokok dari hemiselulosa. Xilan mempunyai Ampas ubi garut 6,86**
sifat dapat larut dalam larutan alkali (NaOH atau KOH Onggok 0,40**
2-15%), larut dalam air dan pada penyulingan dengan Sekam Padi 18,03**
menggunakan larutan HCl xilan dapat berubah menjadi Bekatul 10,25**
Sumber: : * ) Aniriani (2017), **) Agustina (2002)
furfural. Xilan dapat dihidrolisis oleh asam dan
mempunyai putaran optik negatif. Komposisi dan
3.1 Potensi Pemanfaatan Xilan dari Onggok
struktur hemiselulosa yang terdapat pada kayu lunak
Onggok merupakan hasil samping pengolahan
(softwood) berbeda dengan hemiselulosa yang terdapat
industri tepung tapioka yang berbentuk padat. Onggok
pada kayu keras (hardwood). Kayu keras (hardwood)
memiliki kelebihan dibandingkan dengan biomassa
dan kayu lunak (softwood) juga merupakan bahan-
lainnya, yaitu jumlah yang melimpah. Konversi padi
bahan yang kaya akan xilan, kayu keras mengandung
menjadi jerami pada produksi beras di Indonesia sebesar
20-25% xilan sedangkan kayu lunak mengandung 7-
50%, tebu menjadi bagase pada produksi gula 40%,
12% (Saha, 2003).
sedangkan ubi kayu menjadi onggok sebesar 70%
(Retnani, 2010). Onggok dari pengolahan tepung
III. KAJIAN PENGEMBANGAN
tapioka sudah merupakan partikel yang kecil yang
PENGOLAHAN
dalam prosesnya tidak lagi membutuhkan proses
perlakuan pendahuluan secara fisika berupa pencacahan
Menurut Anggraini (2003) dari segi industri
atau  penggilingan.
xilan mempunyai banyak kegunaan, diantaranya yaitu:
1. Dapat menghasilkan furfural yang dapat digunakan
sebagai pelarut dalam industri, desinfektan atau
pengawet, pelarut dalam penyulingan minyak bumi,
pelarut reaktif dalam produksi dan pemrosesan resin
fenol serta sebagai bahan awal untuk memproduksi
berbagai bahan kimia dan polimer lainnya (Sjostrom,
1995). Furfural adalah senyawa yang paling menarik
yang dapat diturunkan dari xilan. Pada dasarnya dua
tahap dibutuhkan untuk menghasilkan furfural dari Gambar 2. Onggok
xilan, yaitu proses hidrolisis dan dehidrogenasi yang Hemiselulosa merupakan komponen kimia pada
dikatalisis oleh asam. onggok, komponen utama hemiselulosa adalah xilan.
2. Digunakan sebagai substrat sumber karbon pada Xilan dari onggok dapat dimanfaatkan sebagai substrat
media pertumbuhan mikroba penghasil xilanase. untuk endo-B-1,4-D-xilanase ( Firdausa et al., 2017).
Xilanase adalah enzim yang dapat menghidrolisa xilan
menjadi xilosa. Manfaat enzim ini dalam industri 3.2 Potensi Pemanfaatan Xilan dari Tongkol Jagung
pangan antara lain untuk meningkatkan mutu produk Selama ini, pemanfaatan tongkol jagung
makanan dan minuman, serta sebagai bahan campuran umumnya hanya sebagai bahan bakar untuk boiler dan
makanan ternak. Xilosa dapat disintesis menjadi xilitol, pakan ternak. Berdasarkan data dari Departemen
etanol, asam-asam organik (butanol, aseton, asam asetat Pertanian, jagung merupakan salah satu produk
pertanian yang banyak dihasilkan di Indonesia.
4

Pemanfaatan jagung saat ini sangat beraneka ragam, dimanfaatkan sebagai bahan penggosok alat rumah
mulai dari bahan pangan hingga bioenergi. Buah jagung tangga (Hindryawati dan Alimuddin, 2010).
terdiri atas 30% limbah yang berupa tongkol jagung.

Gambar 3. Tongkol Jagung Gambar 5. Ampas Tebu


Melihat jumlah tongkol jagung yang melimpah, Kandungan xilan pada sekam padi (18,03%)
kandungan xilan dalam tongkol jagung yang tinggi, dan dapat digunakan sebagai sumber karbon yang baik
harga yang murah, memungkinkan tongkol jagung dalam media fermentasi padat untuk menghasilkan
untuk diolah menghasilkan produk bernilai ekonomi enzim xilanase. Sekam padi sangat potensial sebagai
tinggi seperti xilitol. Potensi pemanfaatan xilan dari media pertumbuhan bakteri dan produksi enzim karena
tongkol jagung lainnya adalah untuk produksi mengandung mineral, protein, dan serat kasar cukup
xilooligosakarida (Yang et al., 2005) dan produksi tinggi (Susilowati dkk., 2012).
enzim xilanase non selulase (Damaso et al., 2002).
IV. KESIMPULAN
3.3 Potensi Pemanfaatan Xilan dari Ampas Tebu
Pemanfaatan ampas tebu selama ini masih belum 1. Xilan diklasifikasikan atau disebut sebagai
optimal, karena petani tebu masih banyak membakarnya hemiselulosa karena diperoleh melalui prosedur
untuk menghindari penumpukan. Hal ini tentu dapat ekstraksi hemiselulosa. Xilan adalah komponen pokok
memberikan masalah baru yaitu menimbulkan dari hemiselulosa. Xilan mempunyai sifat dapat larut
peningkatan jumlah limbah dan polusi. Ampas tebu dalam larutan alkali (NaOH atau KOH 2-15%), dan
memiliki komposisi kimia yang masih cukup tinggi larut dalam air
yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, dibutuhkan 2. Xilan terdapat didalam beberapa limbah bahan hasil
pengolahan pada ampas tebu sehingga bernilai pertanian diantaranya, ampas tebu dengan kadar xylan
ekonomis dan memiliki nilai produk jual yang tinggi 9,8%, tongkol jagung 31,94 %, ampas ubi garut 6,86%,
melalui teknologi yang tepat guna, salah satunya yaitu onggok 0,4%, sekam 18,03%, bekatul 10,25%
melakukan ekstraksi xilan yang terdapat di dalam ampas 3. Sebagai bahan baku industri, xilan dapat
tebu. dimanfaatkan sebagai campuran bahan pembuatan nilon
Ampas tebu merupakan limbah dari industri dan resin. Xilan juga dapat menghasilkan furfural,
pembuatan gula (30-40%) yang mengandung xilan substrat media pertumbuhan mikroba penghasil xilanase
sekitar 9,8% dan belum banyak dimanfaatkan. Ampas dan gula xilitol
tebu mempunyai prospek sebagai bahan baku xilan yang
dapat menghasilkan furfural, substrat media DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhan mikroba penghasil xilanase dan gula
xilitol. (Aniriani, 2017). Agustina, S.W. 2002. Penetapan Kadar Xilan dari
Beberapa Limbah Industri Pertanian dengan
Menggunakan Metoda Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi. [Skripsi]. Jakarta: Fakultas
Farmasi. Universitas Pancasila.

Anggraini, F. 2003. Kajian Ekstraksi dan Hidrolisis


Xilan dari Tongkol Jagung (Zeamays,L.).
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. 112 hal.
Gambar 4. Ampas Tebu
Aniriani, G.W, R.R. Wicaksono, M. Nasihah. 2017.
4.4 Potensi Pemanfaatan Xilan dari Sekam Padi Pretreatment Limbah Ampas Tebu (Bagas)
Sekam padi merupakan salah satu jenis limbah Pabrik Gula Dalam Upaya Mewujudkan Sistem
pertanian yang pemanfaatannya belum optimal. Ekoindustri. Seminar Nasional Conference of
Umumnya sekam padi hanya dimanfaatkan untuk Indonesian Occupational Safety and Health
membakar batu bata (Sugiarti dan Widyatama, 2009). (CIOSH). Ponorogo.
Selain itu sekam padi biasanya hanya ditumpuk dan
dibakar di dekat penggilingan padi, abu yang dihasilkan
5

Damaso, M.C.T., Danrade, C.M.M.C., dan Pereira, Jr.N.


2002. Production dan properties of the cellulose- Saha, B.C. 2003. Hemicellulose Bioconversion. Journal
free xylanase from Thermomyces lanuginosus Ind Microbiol Biotechnol 30: 279-291.
IOC 4145. Braz. J. Microbiol 33 (4).

Darliah, Y. 2008. Produksi Xilosa dari Tongkol Jagung


(Zea mays, L.) dengan Hidrolisis Asam Klorida.
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian. Sandriani, O.S. 2016. Ekstraksi dan Uji Reaktivitas
Institut Pertanian Bogor. 80 hal. Xilan dari Kulit Singkong sebagai Substrat
Endo-Β-1,4-Xilanase.[Skripsi].Jember: Fakultas
Da Silva, A.E., R.M. Hendrique, C.S.G. Monique, E.O. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Elquio, N. Toshiyuki and S.T.E. Eryvaldo. 2007. Universitas Jember. 64 hal.
Xylan, a Promising Hemicellulose for
Pharmaceutical Use. Products and Application of Setyawati. 2006. Produksi Dan Karakterisasi Xilanase
Biopolymers. Brazil. Universidade Federal do Mikroba Yang Diisolasi Dari Tongkol Jagung.
Rio Grande do Norte. Vol. 4: 61-84. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Dewi. 2002. Hidrolisis Limbah Hasil Pertanian Secara
Enzimatik. J. Akta Agrosia 5 (2): 67-71. Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu: Jilid II. Terjemahan:
Sastrohamidjojo, H. Gadjah Mada University
Firdausa , F. K, A. B. Santoso, dan W. Handayani. Press. 390 hal.
2017. Ekstraksi Xilan dari Limbah Ampas
Singkong dan Pemanfaatannya sebagai Substrat Subramaniyan, S. and P. Prema. 2002. Biotechnology
Endo-B-1,4-D-Xilanase. Berkala Saintek V (1): of Microbial Xylanases: Enzymology, Molecular
50-54. Biology and Application. Critical Reviews in
Biotechnology 22 (1): 33-46.
Howard, R.L., E .Abotsi, V.R.E.L. Jansen and S.,
Howard. 2003. Lignocellulose Biotechnology: Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
issues of bioconversion and enzyme production. Yogyakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Afr. Journal Biotechnol Vol 2: 602-619. Jakarta.

Isroi. 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Yang, R., Xu, S., Wang, Z., dan Yang, W. 2005.
Perkebunan Indonesia Bogor. http:/ /id. Aqueous extraction of corncob xylan and
wikipedia.org/ wiki/ kompos. Diakses tanggal 02 production of xylooligosaccharides. Elsevier
Desember 2019. LWT 38 : 677-682.

Latifah, S. 2008. Sakarifikasi Dan Fermentasi Serentak


Untuk Produksi Bioetanol Dari Hasil Samping
Industri Gula. [Skripsi]. Pekanbaru: Fakultas
Teknik. Universitas Riau.

Retnani, Yuli. 2010. Penerapan Produksi Bersih Industri


Tapioka Untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan. [Skripsi]. Departemen Ilmu Nutrisi
dan Teknologi Pakan. Bogor: Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai