Riwayati)
1
Momentum, Vol. 5, No. 2, Oktober 2009 : 1 - 5
Dilute Acid Hydrolysis (DAH) merupakan glucose residues are rotated by 180 relative to each
tehnologi tertua yang digunakan untuk menghidrolisa other, sehingga unit berulang pada rantai selulosa
selulosa. Proses DAH melibatkan larutan asam sulfat merupakan unit sellobiose. Derajat polimerisasi (DP)
1% dalam reaktor kontinyu yang beroperasi pada suhu rata-rata selulosa pada tumbuh-tumbuhan bervariasi
tinggi, 2500C. Konversi dari proses tersebut hanya 50 antara 7000-15000 unit glukosa, tergantung pada
%. Concentrated Acid Hydrolysis menggunakan asam sumber biomassanya (Fengel and Wegener, 1983).
sulfat konsentrat dan dilanjutkan dengan pelarutan
dalam air untuk melarutkan dan menghidrolisa
selulosa menjadi gula. Proses Saccharifikasi biomassa
berselulosa menggunakan asam pada suhu tinggi
maupun suhu rendah telah lama dipelajari dan Gambar 1. Struktur Kimia Selulosa
dilakukan oleh beberapa peneliti (Bjerr dkk, 1996;
Grohmann, 1985). Selulosa
Hidrolisa selulosa secara enzimatis memiliki Secara alami, beberapa macam
potensi untuk meningkatkan efisiensi, konversi dan mikroorganisme dan mekanisme enzimatik terlibat
produktifitas. Hidrolisa selulosa secara enzimatis dalam degradasi lignoselulosa yang sempurna.
memiliki beberapa keuntungan, yakni: Struktur dari lignoselulosa menghambat degradasi
1. Konversi lebih tinggi baik secara enzimatis maupun secara kimia. Bahkan
2. Menghasilkan produk samping yang minimal dalam hidrolisa selulosa murni secara enzimatis terjadi
3. Kebutuhan energi lebih rendah penurunan laju hidrolisa. Penurunan laju hidrolisa
4. Kondisi operasi yang lebih rendah tersebut disebabkan karena inhibisi produk akhir,
Degradasi enzymatis biomassa berselulosa deplesi oleh bagian yang dapat terdegradasi, inaktivasi
melibatkan beberapa enzyme yang berbeda. Enzyme enzim dan terjebanya celulases dalam pori-pori
yang disekresi dari filamentous fungi Trichordema selulosa (Valjamae, 2002).
reseei dapat mengkonversi biomassa menjadi gula
(Hayn,1993). Hidrolisa Enzimatis oleh Trichordema reesei
Trichordema reesei merupakan suatu
Perumusan Masalah filamenteus fungi yang dapat mendegradasi material
Hidrolisa sellulosa secara enzymatis dari tumbuhan dalam lingkungan alaminya. Enzim
dipengaruhi beberapa variable yakni rasio enzym- hidrolitik dari Trichordema reesei dapat dengan
substrat, rasio bonggol jagung-air, temperatur, pH efisien mendegradasi selulosa dan hemiselulosa
reaksi dan waktu reaksi. Dengan menggunakan menjadi gula sederhana.
metode factorial design, variabel yang paling
berpengaruh terhadap proses hidrolisa dapat diketahui, Metode Penelitian
sehingga setelah variabel berpengaruh diketahui. Bahan
Optimasi terhadap variabel proses dapat dilakukan Bahan utama untuk penelitian berupa
untuk mendapatkan kondisi optimum proses. Proses bonggol jagung diperoleh dari area penghasil jagung
pretreatment terhadap biomassa akan dijadikan tetapan di Kecamatan Gunungpati. Bahan-bahan kimia untuk
yakni proses hot water. keperluan analisa diperoleh dari PT. Bratachem
Semarang. Bahan-bahan kimia tersebut adalah:
Tinjauan Pustaka 1. Buffer acetate
Komposisi kimia bonggol jagung dibedakan 2. Trichordema reesei
menjadi dua yakni karbohidrat dan komponen non 3. Cellulase
karbohidrat. Selulosa merupakan komponen utama 4. Bovin serum albumin
pada sel tumbuhan yang mendominasi sekitar 36% 5. Benedict reagent
berat kering bonggol jagung. 6. Demin Water
Selulosa 7. Asam Sulfat
Selulosa seringkali diasosiasikan dengan
hemiselulosa dan lignin. Isolasi selulosa memerlukan Alat
perlakuan kimiawi yang intensif dan spesifik. Selulosa Beberapa alat yang digunakan untuk
terdiri dari unit-unit monomer D-glucopyranose yang percobaan dan sebagai pendukung terutama untuk
terikat oleh ikatan B-1-4 glukosidik. The successive keperluan analisa adalah:
2
Produksi Bioetanol Dari Bonggol Jagung Melalui Proses Hidrolisa Selulosa … (I. Riwayati)
1 : 1,25 pH=4.
Rancangan Riset 2 16.664
Percobaan direncanakan dengan
menggunakan faktorial design dengan ulangan 2 kali. 3 1 : 1,50 pH=4.
18.001
Tahap II Optimasi Parameter Proses
Tetapan pada proses optimasi sama dengan 1 : 1,75 pH=4.
4 18.076
tetapan pada penentuan variabel berpengaruh
ditambah dengan parameter proses selain variabel
yang paling berpengaruh. Optimasi parameter proses
3
Momentum, Vol. 5, No. 2, Oktober 2009 : 1 - 5
4
Produksi Bioetanol Dari Bonggol Jagung Melalui Proses Hidrolisa Selulosa … (I. Riwayati)
Lynd L.R., 1996, “Overview and Evaluation of fuel Wingren A, Galbe M., 2003 “ Techno Evaluation of
Ethanol from Cellulosic biomass” Annu Rev Producing Etanol From Softwood” Biotechnol
energy Environment Journal.
Media Pertanian; 2003, “ Pengembangan Jagung Wyman CE,2002, “Potential Synergies and
Hibrida Terbuka Lebar”, Situs Hijau Media Challenges in Refining Cellulosic Biomass to
Pertanian Online. Fuels” Biotechnol Progress.
Palonen,H.,Tjerneld,F.,2004, Adsorbtion of purified Zanin,G.M., 2005, “Determination of Inhibition in the
Trichordema reseei cellulases and their Enzymatic Hydrolysis of Cellobiose Using
catalytic domain to steam pretreatment Hybrid Neural Modelling” Brazillian Journal of
softwood and isolated lignin, J Biotechnology Chemical Engineering Vol 22
107
Schmidt AS,1998, ”Optimization of Wet Oxidation
Pretreatment of Wheat Straw” Biores.Technol .