Anda di halaman 1dari 23

Studi Kelayakan Bisnis

(Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kewirausahaan)

Disusun Oleh :

Sari Zulhiqmah (201701045)

Devi Kristiani (201701051)

Arieska Afiani (201701055)

Vivi Maryana (201701057)

Ratna Sari (201701058)

Yuni Hermalia (201701060)

Tingkat : III B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA

PRODI DIII KEPERAWATAN

2019
DAFTAR ISI

Daftar ISI .........................................................................................................................................2

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis .............................................................................................3

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis .................................................................................................3

C. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ...................................................................................................3

D. Perbedaan Rencana Bisnis dan Studi Kelayakan Bsinis .............................................................5

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................................5

F. Merencanakan Ide Bisnis dan Bisnis ...........................................................................................7

G. Proses Tahapan Rencanakan Bisnis ............................................................................................9

H. Lembaga yang memelukan SKB...............................................................................................11

I. Analisi Kelayakan Bisnis............................................................................................................12

Daftar Pustaka ................................................................................................................................17

2
Studi Kelayakan Bisnis

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari
aspek hukum, social, ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan (Sulastri, 2016).

Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegaiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidaknya usaha tersebut dijalankan (Jakfar, 2003).

Studi Kelayakan Bisnis atau sering pula disebut Studi Kelayakan Proyek adalah suatu
penelitian tantang layak atau tidaknya rencana proyek bisnis (Umar, 2003).

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis. Manfaat yang bisa diperoleh
hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai pedoman/alat untuk
mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan pada intinya laporan
SKB ini bisa untuk alat pengawasan (Subagyo, 2008).

Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain :


a) Menghindari resiko kerugian
Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia
akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan
keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis,
pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau

3
membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian yang tidak layak dalam
studi kelayakan bisnis.

b) Memudahkan perencanaan bisnis

Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun akan
memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat
mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.

c) Memudahkan pelaksanaan bisnis

Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan
keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.

d) Memudahkan pengawasan

Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan data
jika sewaktu- waktu dilaksanakan, baik secara internal maupun eksternal.

e) Memudahkan pengendalian

Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam
perusahaan. Jika sewaktu - waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan cepat
menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya,
pelaku bisnis dapat dengan cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan
mencari solusi berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

C. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis (Jakfar, 2003).


Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan
studi kelayakan, yaitu :
a. Menghindari risiko kerugian
Untuk mengatasi kerugian dimasa yang akan datang, karena di masa yang akan
datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Salam

4
hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak dapat
diandalkan.

b. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncakan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan,
kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun,
siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankan, berapa besar
keutungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi
penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanakan
usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu.

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan


Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki
pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara
sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
Rencana yang sudah disusun dijadikan auan dalam mengerjakan setiap tahap yang
sudah direncanakan.

d. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawassan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha
tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelakasan pekerjaan bisa sungguh-
sungguh melakukan pekerjaannya karna merasa ada yang mengawasi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.

5
e. Memudahkan pngendalian
Jika didalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
sesuatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan
pengendalian atau penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk
megembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke pada yang sesungguhnya,
sehingga pada akhirnya utjuan perusahaan akan tercapai.

D. Perbedaan Antara Rencana Bisnis & Study Kelakayan Bisnis


Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang mendeskrpisikan masa depan bisnis
yang akan dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa, dan mengapa
bisnis tersebut dijalankan. Rencana bisnis terdiri dari tujuan bisnis, strategi, masalah
potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara merngatasinya, struktur organisasi,
jadwal waktu pelaksanaan kerjaan, modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan
dan bagaimana sebuah perusahaan dapat mempertahankannya untuk menvapai break
even point (BEP). Perbedaan antara study kelayakan bisnis dan rencana biisnis yaitu pada
studi kelayakan bisnis menggunakan jenis data estimasi menggunakan sumber data dari
data ekstrnal disusun oleh pihak eksternal supaya lebih endependen untuk menilai
kelayakan sebuah ide. Studi kelayakan bisnis memakan waktu relatif lama dan biaya
relatif besar. Sedangkan , rencana bisnis menggunkan jenis data empiris dan
mendapatkan sumber data internal disusun oleh pihak internal agar lebih mengetahui
kondisiperusahaan untuk membuat rencana bisnis yang akan datang. Rencana bisnis
memakan waktu yang cukup singkat dan membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar.

Studi kelayakan bisnis mempunyai keterkaitan yang erat dengan rencana bisnis. Sebuah
ide setelah dilakukan studi dan dinyatakan layak untuk dijalankan maka langkah
selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Jika rencanan bisnis dapat dilaksanakan
maka dilakukanlah pelaksanaan bisnis. Jika ide bisnisnya tidak layak atau rencana bisnis
tidak dapat dilaksanakan maka dikembalikan proposal bisnis dalam ide bisnis yang
mungkin ditunda atau ditolak. Setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan bisnis
pada saat memulai usaha meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda

6
E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
a. Penemuan ide
Diperlukan penelitian dan sumber daya yang mendukung.

b. Tahap penelitian
Dengan metode mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan
hasil pengolahan menyimpulkan serta membuat laporan hasil dari data penelitian

c. Tahap evaluasi
Membandingkan sesuatu yang satu atau lebih dengan yang lainnya yang bersifat
kuantitatif atau kualitatif. Berikut 3 macam evaluasi ; mengevaluasi usaha proyek
yang akan didirikan, proyek yang akan dibangun dan bisnis yang sudah
dioperasionalkan secara rutin.

d. Tahap pengurutan usulan yang layak


Dipilih score tertinggi dibanding usulan lain berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditentukan .

e. Tahap rencana pelaksanaan


Dimulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana,
ketersediaan dana, dan sumber daya lain. Seperti kesiapan management.

f. Tahap pelaksanaan
Diperlukan management proyek yang operasional. Supaya bekerja secara efektif dan
efisien dalam meningkatkan laba prusahaan.

Tahapan-tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis (Jakfar, 2003).


Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi
kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Adapaun tahap-tahap dalam melakukan studi
kelayakan yang umu dilakukan sebagai berikut :

7
a. Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumplan data dan informasi dapat diperoleh
dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya lembaga-lembaga yang
memang berwenang untuk mengeluarkannya, seperti Biro Pusat Statistik (BSP),
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bdan Pengelola Pasar Modal
(Bepapam), Bank Indonesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga
penelitian baik milik pemeintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat dari data
primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.

b. Melakukan pengelompokan data


Setelah data dan informasi dibutuhkan terkumpul maka selanjutnya adalah melakukan
pengelolaan data dan informasi tersebut. Pengelolaan data dilakukan secara benar dan
akurat dengan metode-metode dan ukuran yang telah lazim digunakan untuk bisnis.
Pengelolaan ini dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing-masing aspek yang
ada. Kemudian dalam hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk
memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sbelumnya.

c. Anlisis data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan
kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria yang
telah memuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki
kriteria tersendiri kelayakan diukur setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah
dilakukan.

d. Pengambilan keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari
pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil
tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan apakah

8
layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

e. Memberikan rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu
terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam tmemberikan rekomendasi
diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika memang masih
dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan lainnya. Apabila suatu
hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.

F. Merencanakan Ide Bisnis dan Bisnis


a. Merencanakan Ide Bisnis
Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba-tiba baik melalui pengamatan
maupunpengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering kali
muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri
bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausahawan tidak mengadalan evaluasi
dan pengamatan secara terus-menerus.
Menurut suryana (2003) sumber potensial bisnis dapat digali dengan cara :
1) Menciptakan produk baru yang berbeda
Pemunculan ide, pemilihan ide, pengembangan konsep dan pengujian, strategi
pemasaran, analisa bisnis pengembangan produk, pengujian pasar, komersialisasi.

2) Mengamati pintu peluang


Keadaan yang dapat menciptakan peluang : produk baru harus segera dipasarkan
dalam jangka waktu yang relative singkat. Kerugian teknikharus rendah bila
pesaing begitu agrsif untuk mengembangkan strategi produknya.

3) Menganalisis produk dan prosese secara mendalam


Analisi ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam menjalankan
usahanya secara efektif dan efisien seperti : menganalisa produk dan jasa yang

9
telah ada dan yang akan datang, menganalisa daerah pasar, mengakses kebutuhan
dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam berbagai
daerah pasar, menganalisi kemampuan organisasi untuk melayani permintaan
konsumen setelah penjulan, menganalisi struktir harga yang sesuai dengan
penerimaan konsumen.

4) Memperhitungkan resiko
Dalam memperhitungkan resiko ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu :
menciptakan nilai untuk pelanggan, pilih pasar dimana anda dapat melampaui
yang lain, hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus-
menerus untuk meningkatkan posisi.

Ide-ide yang telah dirancang akan menciptakan peluang bisnis karena peluang
bisnis itu sebenarnya ada disekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang bisa
diraih. Namun, untuk menangkap peluang bisnis diperlukan keberanian, kejelian
dan kreatifitas bisnis dan kita harus betul-betul memahami kebutuhan masayarakt
konsumen.

b. Merencanakan Bisnis
Setelah merencanakan ide bisnis dan menganalisa peluang dan resiko yang akan
muncul maka seseorang akan mengembangkan ide bisnisnya dalam bentuk yang
konkrit yaitu perencanaan bisnis.
Ada beberapa factor yang pertlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana bisnis
agar bisnis yang dijalankan lebih berhasil, antara lain :
a. Stakeholders bisnis
Stakeholders adalah orang-oarang yang memiliki kepemimpinan utama dalam
bisnis yang yang meliputi pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan pelanggan.

10
b. Lingkungan bisnis
Lingkungan ekonomi, kondisi ekonomi disuatu Negara akan sangat
mempengaruhi kinerja bisnis dalam suatu Negara. Dalam lingkungan ekonomi
ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah
pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat
pendapatan masyarakat akan membaik.

c. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode
tertentu. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan lebih tigginya
biaya operasi perusahaan. Penerimaan perusahaan mungkin lebih tinggi karenan
banyak perusahaan yang membebankan harga yang lebih tinggi kepada
konsumen.

d. Tingkat suku bangsa


Kondisi ini mewakili peminjaman biaya, karena tingkat suku bangsa
mempengaruhi pendanaan, maka beberapa proyek yang dianggap layak. Tingkat
suku bangsa juga mempengaruhi penerimaan perusahaan dan juga biaya bunga.

e. Lingkungan industry
Permintaan industry adalah keseluruhan permintaan produk dalm industry, setiap
permintaan tergantung pada produknya. Bisa saja permintaan produk dipengaruhi
oleh factor ekonomi, tren, selera, musiman social politik.

G. Proses Tahapan Rencana Bisnis


Bagian Penting dalam Rencana Bisnis
Ada 5 bagian penting yang harus terkandung dalam rencana bisnis bila digunakan untuk
memulai usaha atau mencari investor, yaitu :

1. Mengidentifikasi rencana bisnis

11
2. Merancang konsep bisnis

3. Membuat peta jalan bisnis

4. Menentukan alternatif – alternatif strategi sebagai rencana candangan untuk antisipasi


dalam meminimalkan risiko yang akan terjadi

5. Menyusun rencana jalan keluar ( exit strategi ) bila terjadi kegagalan total dalam
bisnis atau terjadi likuidasi bisnis

Apa yang Dibahas dalam Rencana Bisnis

Rencana bisnis merupakan sebuah outline dari tujuan dan sasaran bisnis Anda, rencana
tindakan, bagaimana meraihnya, dan apa strateginya.

Business plan yang baik harus mengandung informasi – informasi yang diperlukan pihak
– pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnis dalam rangka mengambil sebuah
keputusan yang strategis. Ada “framework” yang perlu dipaparkan dan diketahui oleh
wirausahawan dalam menyusun format business plan, yaitu :

1. Format konsep bisnis ( business concept )

2. Format konsep strategi pemasaran ( marketing plan )

3. Format konsep operasional ( operational concept )

4. Format konsep dan strategi perencanaan keuangan ( financial plan and concept )

5. Format – format lain yang dibutuhkan ( disesuaikan dengan tujuan dan


kebutuhannya)

Format Penyusunan dan Pembuatan Rencana Bisnis

Setiap penyusunan dan pembuatan rencana bisnis setidaknya memiliki garis besar
kerangka format penyusunan. Kerangka dan format penyusunan rencana bisnis terdiri
dari beberapa bagian pokok, yaitu :

12
1. Introduction ( perkenalan )

a. Nama dan alamat bisnis

b. Dalam bidang apa di mana bisnis anda bergerak ?

c. Apa keinginan secara spesifik di sisi keuangan, pasar, posisi bisnis di pasar, dan
filosopinya ?

d. Hal – hal lain yang diharapkan ( bisa bersifat rahasia )

2. Executive Summary, di mana hal tersebut harus clear, exciting, effective, and
attractive

a. Biasanya tidak lebih dari 1 halaman

b. Latar belakang rencana bisnis, maksud, dan tujuan

c. Ringkasan singkat rencana bisnis dalam hal : pemasaran, industrinya ( posisi yang
diinginkan, bargaining powernya ), persaingan, produksi, keuangan.

3. The product

Tentukan apakah basis bisnis anda akan konsentrasi ke arah produk dan produksinya,
menjual, skill, knowledge, dan konsultasi. Ada dua jenis penggolongan produk yaitu
1) produk yang secara karakteristik perlu analisa yang kuat, proses pengambilan
keputusan untuk membei membutuhkan proses yang lebih lama dan butuh banyak
informasi, 2) produk yang secara karakeristik tidak memerlukan analisa yang kuat,
proses pengambilan keputusannya tidak membutuhkan waktu yang lama.

4. The business

Untuk uraian bisnis annda peerlu meenganndung hal-hal yang beerhuubbungan


deengan jawaban atas ppeertanyaan, “what is your business all about?” ini adalah
sebuah keharusan. Dalam uraian anda harus mengandung :
a. Name of th business
b. Business form
13
c. Key pople
d. Place or office
e. Location of business
f. Contact numbers
g. Date of business start up

5. The industry

Biasanya berisi:

a. Industry profile :
1) Kiat-kiat berapa total penjualannya
2) Type of business (huge, big, small, tiny)
b. Industry trends:
1) Technology trend
2) Politics
3) Economics
4) Social
5) Culture
6) Behavior
7) Change driver
8) Structure of industry
9) Competitior mapping
c. Key success and failure factor in this industry
d. Entry barriers : easy or difficult? What is it?

6. Business goals

Uraian bisnis anda harus jelas yaitu mengenai :


a. Visi bisnis anda
b. Misi bisnis anda
c. Tujuan bisnis anda (> 15 tahun)
14
d. Kebijakan mutu
e. sasaran mutu
f. budaya mutu
g. strategi jangka panjang dan pendek
h. rencana dan aksinya

7. Marketing plan – how will you reach buyers

Kebanyakan bisnis gagal dan bangkrut karna tidak adanya kemampuan menjual bisnis
dan produk oleh tim anda. Menjual dan menciptakan transaksi penjualan adalah salah
satu kegiatan kedua setelah kegiatan pertama bisnis anda, yaitu : blueprint.
Tentukanlah strategi pembeda dari 3 jenis aspek kualitas bisnis anda :

a. Company
b. Product
c. Personal

Ada 3 aspek strategi pemasaranj yang sangat penting :


a. Market share
b. Heart share
c. Mine share
(Hendro, 2011)

Menurut (Sulastri,2016) Rencana bisnis merupakan ringkasan tertulis mengenai usulan


pendirian perusahan oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan
keuangan, peluang, dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer.
Menyusun rencana bisnis memaksa calon wirausahawan melihat gagasan bisnisnya
berdasarkan kenyataan. Rencana bisnis juga mensyaratkan wirausahawan untuk menilai
peluang kesuksesan usaha secara objektif. Rencana yang dirancang dengan baik akan
membantu memastikan pada pihak luar bahwa gagasan bisnis akan dapat sukses. Rencana
usahawan harus melawati 3 uji dengan calon pemberi pinjaman dan investor, yaitu : uji
realitas, uji kompetitif, dan ujin nilai. Dua uji yang pertama memiliki komponen internal

15
dan ekternal. Dalam rencana bisnis para wirausahawan harus menyampaikan dengan jelas
pemahaman mengenai biaya bahan baku, unit biaya pekerja, harga jual margin, laba bruto
yang ditentukan pasar, titik impas untuk bisnis mereka. Elemen-elemen dalam rencana
bisnis :

a. Halaman judul dan daftar isi


Halaman judul menampilkan nama, logo, dan alamat perusahaan serta berbagai
informasi nama dan kontak para pendiri perusahaan

b. Ringkasan eksekutif’
Ringksasan eksekutif adalah ihtisar keseluruhan rencana yang menyajikan rencana
secara singkat. Ringkasan eksekutif harus bisa menarik perhatian pembaca.

c. Pernyataan visi dan misi


Rencana bisnis yang bagus menangkap gairah dan visi seorang wirausahawan atas
usaha tersebut, dan pernyataan misi adalah tempat yang ideal untuk
mengekspresikannya.

d. Sejarah perusahaan
Wirausahawan yang sedang membuat rencana bisnis harus menyiapkan sejarah
singkat perusahaan, yang menekankan pada peristiwa keuangan dan operasional yang
signifikan dalam kehidupan perusahaan. Profil perusahaan dan Industri untuk
memperkenalkan industri tempat perusahaan bersaing kepada pemberi pinjaman dan
investor, wirausahawan harus menguraikannya dalam rencana bisnis.

e. Strategi Bisnis
Salah satu bagian terpenting adalah pandangan pemilik terhadap strategi yang akan
diambil untuk menghadapi dan memenangkan persaingan.

16
f. Deskripsi produk atau jasa perusahaan
Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini produk perusahaan,
memberikan ringkasan cara pelanggan menggunakan barang atau jasanya.

g. Strategi pemasaran
Menentukan target pasar dan potensinya adlah salah satu bagian penting dan paling
menantang dari penyusunan rencana bisnis.

h. Analisis pesaing
Kegagalan dalam menganalisis persaingan secara realistis menyebabkan
wirausahawan tampaknya tidak mempersiapkan diri dengan baik di hadapan calon
pemberi pinjaman dan investor.

H. Lembaga – lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis


Menurut (Subagyo, 2008) Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi
permintaan pihak – pihak yang berebeda. Masing – masing pihak mempunyai
kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. :
1) Investor
Pihak yang menanamkan dana dalam suatu proyek tentunya akan lebih
memperhatikan prospek usaha tersebut. Prospek disini dimaksudkan keuntungan
beserta resiko investasi. Gambaran prospek ini sedikit banyak tercermin dari Studi
Kelayakan Bisnis (SKB).

2) Kreditur/Bank
Pihak kreditur/bank memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamkan. Mereka
mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa dibayarkan tepat waktu.

3) Pemerintah
Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi
perokonomian nasional

17
I. Analisis Kelayakan Bisnis
Analisis kelayakan bisnis adalah proses menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat
menjadi bisnis yang sukses. Bisnis/usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat
memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan
usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi
bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantau atau tidak untuk dijalankan.
Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, apapun tujuan
perusahaan (baik profile, sosial maupun gabungan dari keduanya). Apabila ingin
melakukan investasi terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu studi (Ismail, 2006).

Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan. Jika
ide bisnis memang layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana bisnis.
Jika tidak layak , enterpreneur seharusnya melupakan ide bisnis tersebut dan mencari ide
yang lain. Dengan melakukan analisis kelayakan bisnis, enterpreneur tidak perlu
membuang- buang waktu, tenaga dan biaya untuk ide bisnis yang tidak layak dan untuk
menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam
arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha tersebut
dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak. Suatu kegiatan dapat dikatakian layak
apabila dapat memenuhi persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya
suatau usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan
bahwa dari segi keuangan perusahan ini layak untuk dijalankan. Studi kelayakan usaha
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan datang, sehingga dapat
meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang diinginkan dalam suatu investasi.
Studi kelayakan usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang akan
dijalankan. Jadi, studi kelayakan usaha dapat memebrikan pedoman atau arahan pada
usaha yang akan dijalankan (Sunarya, 2011).

Kelayakan artinya peneliti yang melakukan secara mendalam bertujuan untuk menetukan
apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan

18
dengan baiaya yang akan dikeluarkan. Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan
yang tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga investor, kreditor,
pemerintah dan masyarakat luas (Sunarya, 2011).

Adapun aspek – aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis
tersebut, meliputi :
a. Aspek pasar, mecakup produk ysng sksn dipasarkan, peluang, permintaan dan
penawaran, harga, segmentasi, pasar sasarn, ukuran, perekembangan dan struktur
pasar serta strategi pesaing
b. Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi lokasi, gedung bagunan, mesin dan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan
tata letak pabrik atau tempak usaha
c. Aspek menejemen atau pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan tenaga
kerja, kepemilikan, lingkungan dan sebagainya.
d. Askep yuridis dan lingkungan perlu dianalisis sebab perusahaan harus mendapat
pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan.
e. Aspek financial atau keunagan, meliputi sumber dana atau penggunaannya, proyeksi
biaya, pendapatan, keuntungan.

Macam – macam Analisis Kelayakan. Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari
empat aspek utama, yaitu :
1) Analisis Kelayakan Produk
Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan
dikembangkan. Analisis ini juga untuk emnetukan daya tarik ide suatu produk bagi
calon penggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk tersebut. Diantaranya :
1. Entreprener harus melakukan penelitian, baik primer maupun sekunder.
a) Penelitian primer dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari
konsumen dan menganalisisnya. Penelitian primer dapat dilakuakn dengan
survei pelanggan dan melakukan kelompok fokus.

19
b) Penelitian sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah disusun
pihak lain dan yang telah tersedia. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), riset pasar, asosiasi profesi, asosiasi industri dan sebaginya

2. Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada pelanggan. Kuesioner


yang disusun tidak panjang. Pertanyaan dirangkai dengan hati-hati agar tidak bias
dan menggunakan sistem pemeringkatan yang sederhana.

3. Kelompok fokus dibentuk dengan mengumpulkan sejumlah pelanggan potensial


(8 hingga 12 orang) untuk memberikan umpan balik terhadap suatu produk.
Entrepreneur dapat mengetahui apa saja yang disukai dan tidak disukai
pelanggan. Dilakukan dengan melakukan tes terhadap produk yaitu concept,
testing dan usability testing. Pada concept testing, tes dilakukan untuk mengetahui
minat, hasrat dan maksud pemberi produk.

2) Analisis Kelayakan Industri

Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan
dikembangkan. Terdapat 3 aspek yang dikaji yaitu : kemenarikan industri, ketepatan
waktu pasar dan identifikasi ceruk pasar. Secara umum industri memiliki karakteristik
ssebagai berikut : besar dan sedang tumbuh, pentingnya bagi pelayanan.

a. Industri yang rlatif masih muda daripada sudah tua atau matang

b. Memiliki marjin operasi yang besar sehingga profitabilitas bisnisnya tinggi.

c. Tidak terlalu ramai

d. Pasar yang ramai berikut pesaing yang banyak identik dengan persaingan herga
dan marjin operasi.

Ketetapan waktu pasar menjadi bahan kajian enterpreneur ketika akan meluncurkan
prosuk ke pasar. Dalam hal ini enterpreneur harus memeprtimbangkan apakag produk

20
merupakan produk yang sama sekali baru atau prosuk yang merupakan produk
perbaikan dari keluaran sebelumnya.

Identifikasi ceruk pasar merupakan langkah terakhir dalam analisi kelayakan industri.
Ceruk pasar adalah tempat di dalam segmen yang lebih besar yang mewakili
kelompok kecil dari pelanggan dengan minat serupa. Disamping itu, alat yang
berguna untuk menganalisis daya tarik suatu industri adalah model lima kekuatan.

3) Analisis Kelayakan Organisasi

Analisis inidilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki
cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi dan sumber daya untuk
meluncurkan bisnis secara sukses. Ada dua aspek utama dalam analisis ini yaitu
kecakapan manajemen dan kecukupan sumber daya.

Aspek kecakapan manajemen menurut entrepreneur untuk mengavaluasi kecakapan


dan kemampuan tim manajemen. Penialain ini bersifat rinci dan entrepreneur harus
mengisi penilaiannya sendiri.

Analisis dari sisi kecukupan sumber daya untuk menentukan apakah usaha baru yang
dikembangkan meiliki jumlah sumber daya yang cukup, yang menentukan sukses
tidaknya pengembangan ide prosusk. Hal ini juga menyangkut kualitas sumber daya
yang tersedia.

4) Analisis Kelayakan Keuangan

Analisis inin merupakan taha terakhir dari analisis kelayakan secara keseluruhan.
Aspek yang dikaji dalam analisis ini adalah uang kas yang dibutuhkan untuk memulai
bisnis, kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan kauangan seacara
menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.

Pada aspek uang kas yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, entrepreneur harus
menentukan anggaran aktual yang memuat pembelian modal dan pengeluaran operasi

21
untuk menghasilkan pendapatan. Jika uang yang dibutuhkan berasal dari
pinjaman,maka entrepreneur juga harus menentukan rencana pengembalian uang.

Aspek kedua yaitu, kinerja keuangan dari bisnis serupa, untuk mengestimasi kinerja
bisnis serupa. Data dan informasi mengenai kinerja bisnis serupa dapat diperoleh dari
observasi sederhana dan rekaman data publik yang tersedia. aspek yang terakhir yaitu
kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan,
dievaluasi berdasarkan tingkat pengembalian keuangan yang diproyeksikan seperti
return on assets, return onequity dan return on sales. Analisis mengenai tingkat
pengembalian modal dihitung dengan membagi antara perkiraan pendapatan yang
dihasilkan usaha tersebut dengan njumlah modal yang telas diinvestasikan (Sunarya,
2011).

22
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, S. (2006). Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta: PT Katalog
Dalam Terbitan.

Jakfar, &. K. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.

Subagyo, A. (2008). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.

Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Jakarta: LaGood's Publishing.

Sunarya, &. A. (2011). Kewirausahaan. Yogyakarta: PT CV Andi Offeset.

Umar, H. (2003). Business An Inroduction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

23

Anda mungkin juga menyukai