Baru Kwu SKB
Baru Kwu SKB
Disusun Oleh :
Tingkat : III B
2019
DAFTAR ISI
2
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegaiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidaknya usaha tersebut dijalankan (Jakfar, 2003).
Studi Kelayakan Bisnis atau sering pula disebut Studi Kelayakan Proyek adalah suatu
penelitian tantang layak atau tidaknya rencana proyek bisnis (Umar, 2003).
3
membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian yang tidak layak dalam
studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun akan
memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat
mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.
Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan
keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.
d) Memudahkan pengawasan
Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan data
jika sewaktu- waktu dilaksanakan, baik secara internal maupun eksternal.
e) Memudahkan pengendalian
Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam
perusahaan. Jika sewaktu - waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan cepat
menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya,
pelaku bisnis dapat dengan cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan
mencari solusi berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.
4
hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak dapat
diandalkan.
b. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncakan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan,
kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun,
siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankan, berapa besar
keutungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi
penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanakan
usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu.
d. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawassan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha
tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelakasan pekerjaan bisa sungguh-
sungguh melakukan pekerjaannya karna merasa ada yang mengawasi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5
e. Memudahkan pngendalian
Jika didalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
sesuatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan
pengendalian atau penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk
megembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke pada yang sesungguhnya,
sehingga pada akhirnya utjuan perusahaan akan tercapai.
Studi kelayakan bisnis mempunyai keterkaitan yang erat dengan rencana bisnis. Sebuah
ide setelah dilakukan studi dan dinyatakan layak untuk dijalankan maka langkah
selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Jika rencanan bisnis dapat dilaksanakan
maka dilakukanlah pelaksanaan bisnis. Jika ide bisnisnya tidak layak atau rencana bisnis
tidak dapat dilaksanakan maka dikembalikan proposal bisnis dalam ide bisnis yang
mungkin ditunda atau ditolak. Setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan bisnis
pada saat memulai usaha meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda
6
E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
a. Penemuan ide
Diperlukan penelitian dan sumber daya yang mendukung.
b. Tahap penelitian
Dengan metode mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan
hasil pengolahan menyimpulkan serta membuat laporan hasil dari data penelitian
c. Tahap evaluasi
Membandingkan sesuatu yang satu atau lebih dengan yang lainnya yang bersifat
kuantitatif atau kualitatif. Berikut 3 macam evaluasi ; mengevaluasi usaha proyek
yang akan didirikan, proyek yang akan dibangun dan bisnis yang sudah
dioperasionalkan secara rutin.
f. Tahap pelaksanaan
Diperlukan management proyek yang operasional. Supaya bekerja secara efektif dan
efisien dalam meningkatkan laba prusahaan.
7
a. Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumplan data dan informasi dapat diperoleh
dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya lembaga-lembaga yang
memang berwenang untuk mengeluarkannya, seperti Biro Pusat Statistik (BSP),
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bdan Pengelola Pasar Modal
(Bepapam), Bank Indonesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga
penelitian baik milik pemeintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat dari data
primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.
c. Anlisis data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan
kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria yang
telah memuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki
kriteria tersendiri kelayakan diukur setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah
dilakukan.
d. Pengambilan keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari
pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil
tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan apakah
8
layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
e. Memberikan rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu
terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam tmemberikan rekomendasi
diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika memang masih
dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan lainnya. Apabila suatu
hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.
9
telah ada dan yang akan datang, menganalisa daerah pasar, mengakses kebutuhan
dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam berbagai
daerah pasar, menganalisi kemampuan organisasi untuk melayani permintaan
konsumen setelah penjulan, menganalisi struktir harga yang sesuai dengan
penerimaan konsumen.
4) Memperhitungkan resiko
Dalam memperhitungkan resiko ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu :
menciptakan nilai untuk pelanggan, pilih pasar dimana anda dapat melampaui
yang lain, hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus-
menerus untuk meningkatkan posisi.
Ide-ide yang telah dirancang akan menciptakan peluang bisnis karena peluang
bisnis itu sebenarnya ada disekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang bisa
diraih. Namun, untuk menangkap peluang bisnis diperlukan keberanian, kejelian
dan kreatifitas bisnis dan kita harus betul-betul memahami kebutuhan masayarakt
konsumen.
b. Merencanakan Bisnis
Setelah merencanakan ide bisnis dan menganalisa peluang dan resiko yang akan
muncul maka seseorang akan mengembangkan ide bisnisnya dalam bentuk yang
konkrit yaitu perencanaan bisnis.
Ada beberapa factor yang pertlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana bisnis
agar bisnis yang dijalankan lebih berhasil, antara lain :
a. Stakeholders bisnis
Stakeholders adalah orang-oarang yang memiliki kepemimpinan utama dalam
bisnis yang yang meliputi pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan pelanggan.
10
b. Lingkungan bisnis
Lingkungan ekonomi, kondisi ekonomi disuatu Negara akan sangat
mempengaruhi kinerja bisnis dalam suatu Negara. Dalam lingkungan ekonomi
ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah
pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat
pendapatan masyarakat akan membaik.
c. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam periode
tertentu. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan lebih tigginya
biaya operasi perusahaan. Penerimaan perusahaan mungkin lebih tinggi karenan
banyak perusahaan yang membebankan harga yang lebih tinggi kepada
konsumen.
e. Lingkungan industry
Permintaan industry adalah keseluruhan permintaan produk dalm industry, setiap
permintaan tergantung pada produknya. Bisa saja permintaan produk dipengaruhi
oleh factor ekonomi, tren, selera, musiman social politik.
11
2. Merancang konsep bisnis
5. Menyusun rencana jalan keluar ( exit strategi ) bila terjadi kegagalan total dalam
bisnis atau terjadi likuidasi bisnis
Rencana bisnis merupakan sebuah outline dari tujuan dan sasaran bisnis Anda, rencana
tindakan, bagaimana meraihnya, dan apa strateginya.
Business plan yang baik harus mengandung informasi – informasi yang diperlukan pihak
– pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnis dalam rangka mengambil sebuah
keputusan yang strategis. Ada “framework” yang perlu dipaparkan dan diketahui oleh
wirausahawan dalam menyusun format business plan, yaitu :
4. Format konsep dan strategi perencanaan keuangan ( financial plan and concept )
Setiap penyusunan dan pembuatan rencana bisnis setidaknya memiliki garis besar
kerangka format penyusunan. Kerangka dan format penyusunan rencana bisnis terdiri
dari beberapa bagian pokok, yaitu :
12
1. Introduction ( perkenalan )
c. Apa keinginan secara spesifik di sisi keuangan, pasar, posisi bisnis di pasar, dan
filosopinya ?
2. Executive Summary, di mana hal tersebut harus clear, exciting, effective, and
attractive
c. Ringkasan singkat rencana bisnis dalam hal : pemasaran, industrinya ( posisi yang
diinginkan, bargaining powernya ), persaingan, produksi, keuangan.
3. The product
Tentukan apakah basis bisnis anda akan konsentrasi ke arah produk dan produksinya,
menjual, skill, knowledge, dan konsultasi. Ada dua jenis penggolongan produk yaitu
1) produk yang secara karakteristik perlu analisa yang kuat, proses pengambilan
keputusan untuk membei membutuhkan proses yang lebih lama dan butuh banyak
informasi, 2) produk yang secara karakeristik tidak memerlukan analisa yang kuat,
proses pengambilan keputusannya tidak membutuhkan waktu yang lama.
4. The business
5. The industry
Biasanya berisi:
a. Industry profile :
1) Kiat-kiat berapa total penjualannya
2) Type of business (huge, big, small, tiny)
b. Industry trends:
1) Technology trend
2) Politics
3) Economics
4) Social
5) Culture
6) Behavior
7) Change driver
8) Structure of industry
9) Competitior mapping
c. Key success and failure factor in this industry
d. Entry barriers : easy or difficult? What is it?
6. Business goals
Kebanyakan bisnis gagal dan bangkrut karna tidak adanya kemampuan menjual bisnis
dan produk oleh tim anda. Menjual dan menciptakan transaksi penjualan adalah salah
satu kegiatan kedua setelah kegiatan pertama bisnis anda, yaitu : blueprint.
Tentukanlah strategi pembeda dari 3 jenis aspek kualitas bisnis anda :
a. Company
b. Product
c. Personal
15
dan ekternal. Dalam rencana bisnis para wirausahawan harus menyampaikan dengan jelas
pemahaman mengenai biaya bahan baku, unit biaya pekerja, harga jual margin, laba bruto
yang ditentukan pasar, titik impas untuk bisnis mereka. Elemen-elemen dalam rencana
bisnis :
b. Ringkasan eksekutif’
Ringksasan eksekutif adalah ihtisar keseluruhan rencana yang menyajikan rencana
secara singkat. Ringkasan eksekutif harus bisa menarik perhatian pembaca.
d. Sejarah perusahaan
Wirausahawan yang sedang membuat rencana bisnis harus menyiapkan sejarah
singkat perusahaan, yang menekankan pada peristiwa keuangan dan operasional yang
signifikan dalam kehidupan perusahaan. Profil perusahaan dan Industri untuk
memperkenalkan industri tempat perusahaan bersaing kepada pemberi pinjaman dan
investor, wirausahawan harus menguraikannya dalam rencana bisnis.
e. Strategi Bisnis
Salah satu bagian terpenting adalah pandangan pemilik terhadap strategi yang akan
diambil untuk menghadapi dan memenangkan persaingan.
16
f. Deskripsi produk atau jasa perusahaan
Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini produk perusahaan,
memberikan ringkasan cara pelanggan menggunakan barang atau jasanya.
g. Strategi pemasaran
Menentukan target pasar dan potensinya adlah salah satu bagian penting dan paling
menantang dari penyusunan rencana bisnis.
h. Analisis pesaing
Kegagalan dalam menganalisis persaingan secara realistis menyebabkan
wirausahawan tampaknya tidak mempersiapkan diri dengan baik di hadapan calon
pemberi pinjaman dan investor.
2) Kreditur/Bank
Pihak kreditur/bank memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamkan. Mereka
mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa dibayarkan tepat waktu.
3) Pemerintah
Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi
perokonomian nasional
17
I. Analisis Kelayakan Bisnis
Analisis kelayakan bisnis adalah proses menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat
menjadi bisnis yang sukses. Bisnis/usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat
memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan
usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi
bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantau atau tidak untuk dijalankan.
Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, apapun tujuan
perusahaan (baik profile, sosial maupun gabungan dari keduanya). Apabila ingin
melakukan investasi terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu studi (Ismail, 2006).
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan. Jika
ide bisnis memang layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana bisnis.
Jika tidak layak , enterpreneur seharusnya melupakan ide bisnis tersebut dan mencari ide
yang lain. Dengan melakukan analisis kelayakan bisnis, enterpreneur tidak perlu
membuang- buang waktu, tenaga dan biaya untuk ide bisnis yang tidak layak dan untuk
menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam
arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha tersebut
dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak. Suatu kegiatan dapat dikatakian layak
apabila dapat memenuhi persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya
suatau usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan
bahwa dari segi keuangan perusahan ini layak untuk dijalankan. Studi kelayakan usaha
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan datang, sehingga dapat
meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang diinginkan dalam suatu investasi.
Studi kelayakan usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang akan
dijalankan. Jadi, studi kelayakan usaha dapat memebrikan pedoman atau arahan pada
usaha yang akan dijalankan (Sunarya, 2011).
Kelayakan artinya peneliti yang melakukan secara mendalam bertujuan untuk menetukan
apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
18
dengan baiaya yang akan dikeluarkan. Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan
yang tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga investor, kreditor,
pemerintah dan masyarakat luas (Sunarya, 2011).
Adapun aspek – aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis
tersebut, meliputi :
a. Aspek pasar, mecakup produk ysng sksn dipasarkan, peluang, permintaan dan
penawaran, harga, segmentasi, pasar sasarn, ukuran, perekembangan dan struktur
pasar serta strategi pesaing
b. Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi lokasi, gedung bagunan, mesin dan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan
tata letak pabrik atau tempak usaha
c. Aspek menejemen atau pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan tenaga
kerja, kepemilikan, lingkungan dan sebagainya.
d. Askep yuridis dan lingkungan perlu dianalisis sebab perusahaan harus mendapat
pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan.
e. Aspek financial atau keunagan, meliputi sumber dana atau penggunaannya, proyeksi
biaya, pendapatan, keuntungan.
Macam – macam Analisis Kelayakan. Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari
empat aspek utama, yaitu :
1) Analisis Kelayakan Produk
Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan
dikembangkan. Analisis ini juga untuk emnetukan daya tarik ide suatu produk bagi
calon penggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk tersebut. Diantaranya :
1. Entreprener harus melakukan penelitian, baik primer maupun sekunder.
a) Penelitian primer dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari
konsumen dan menganalisisnya. Penelitian primer dapat dilakuakn dengan
survei pelanggan dan melakukan kelompok fokus.
19
b) Penelitian sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah disusun
pihak lain dan yang telah tersedia. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), riset pasar, asosiasi profesi, asosiasi industri dan sebaginya
Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan
dikembangkan. Terdapat 3 aspek yang dikaji yaitu : kemenarikan industri, ketepatan
waktu pasar dan identifikasi ceruk pasar. Secara umum industri memiliki karakteristik
ssebagai berikut : besar dan sedang tumbuh, pentingnya bagi pelayanan.
a. Industri yang rlatif masih muda daripada sudah tua atau matang
d. Pasar yang ramai berikut pesaing yang banyak identik dengan persaingan herga
dan marjin operasi.
Ketetapan waktu pasar menjadi bahan kajian enterpreneur ketika akan meluncurkan
prosuk ke pasar. Dalam hal ini enterpreneur harus memeprtimbangkan apakag produk
20
merupakan produk yang sama sekali baru atau prosuk yang merupakan produk
perbaikan dari keluaran sebelumnya.
Identifikasi ceruk pasar merupakan langkah terakhir dalam analisi kelayakan industri.
Ceruk pasar adalah tempat di dalam segmen yang lebih besar yang mewakili
kelompok kecil dari pelanggan dengan minat serupa. Disamping itu, alat yang
berguna untuk menganalisis daya tarik suatu industri adalah model lima kekuatan.
Analisis inidilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki
cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi dan sumber daya untuk
meluncurkan bisnis secara sukses. Ada dua aspek utama dalam analisis ini yaitu
kecakapan manajemen dan kecukupan sumber daya.
Analisis dari sisi kecukupan sumber daya untuk menentukan apakah usaha baru yang
dikembangkan meiliki jumlah sumber daya yang cukup, yang menentukan sukses
tidaknya pengembangan ide prosusk. Hal ini juga menyangkut kualitas sumber daya
yang tersedia.
Analisis inin merupakan taha terakhir dari analisis kelayakan secara keseluruhan.
Aspek yang dikaji dalam analisis ini adalah uang kas yang dibutuhkan untuk memulai
bisnis, kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan kauangan seacara
menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.
Pada aspek uang kas yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, entrepreneur harus
menentukan anggaran aktual yang memuat pembelian modal dan pengeluaran operasi
21
untuk menghasilkan pendapatan. Jika uang yang dibutuhkan berasal dari
pinjaman,maka entrepreneur juga harus menentukan rencana pengembalian uang.
Aspek kedua yaitu, kinerja keuangan dari bisnis serupa, untuk mengestimasi kinerja
bisnis serupa. Data dan informasi mengenai kinerja bisnis serupa dapat diperoleh dari
observasi sederhana dan rekaman data publik yang tersedia. aspek yang terakhir yaitu
kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan,
dievaluasi berdasarkan tingkat pengembalian keuangan yang diproyeksikan seperti
return on assets, return onequity dan return on sales. Analisis mengenai tingkat
pengembalian modal dihitung dengan membagi antara perkiraan pendapatan yang
dihasilkan usaha tersebut dengan njumlah modal yang telas diinvestasikan (Sunarya,
2011).
22
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, S. (2006). Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta: PT Katalog
Dalam Terbitan.
Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Jakarta: LaGood's Publishing.
23