MAKALAH TUTORIAL SKENARIO 1 Final 2
MAKALAH TUTORIAL SKENARIO 1 Final 2
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah tutorial 1 tentang tanders
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
pembimbing tutor kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Kelompok Tutor 5
1
BAB 2 : PEMBAHASAN
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Paradigma
2. Toksit
3. Amalgam
MEMECAHKAN MASALAH
1. Mengapa pada era sekarang amalgam tidak digunakan lagi ?
2. Mengapa perubahan paradigma pelayanan kesehatan perlu dilakukan ?
3. Apa saja pelayanan dokter gigi yang diberikan masyarakat ?
4. Bagaimana perkembangan perubahan paradigma ?
5. Bagaimana perkembangan fakultas kedokteran gigi di Indonesia ?
6. Bagaimana perkembanga fakultas kedokteran gigi di Universitas Baiturrahmah ?
CURAH PENDAPAT
1. Paradigma adalah cara pandang suatu ahli atau seseorang tentang persoalan yang
dibahas
2. Toksit adalah zat racun
3. Amalgam adalah tambalan yang dicampurkan dengan air raksa yang terbuat dari
merkuri
4. Masalah 1. Karena amalgam terbuat dari merkuri dsb akan menyebabkan gangguan
pada syaraf
5. Masalah 2. Semakin berkembangnya zaman para dokter gigi ingin memberikan yang
lebih baik lagi kepada pasiennya dibanding dengan sebelumnya
6. Masalah 3. Memberikan pelayanan yang baik bagi pasiennya dengan sikap yang
sangat ramah
7. Masalah 4. Seperti yang kita ketahui bahwasanya paradigma merupakan cara
pandang. Jadi disini perkembangan paradigma yaitu bagaimana cara pandang
seseorang terhadap sesuatu yang lebih baik
2
3
MENGANALISIS PERMASALAHAN
tandarts
Dokter gigi
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui filosofi sejarah kedokteran gigi di Indonesia
2. Mahasiswa mengetahui filosofi sejarah kedokteran gigi di Baiturrahmah
3. Mahasiswa mengetahui analisis konsep dasar dokter gigi
4. Mahasiswa mengetahui analisis dasar perkembangan material FKG
5. Mahasiswa mengetahui analisis dasar perkembangan teknologi FKG
6. Mahasiswa mengetahui analisis dasar perkembangan etika dan hukum FKG
PENJELASAN
Dengan berdirinya Universitas Baiturrahmah tahun 1994 maka sekolah Tinggi ini
dimasukkan kedalam wadah universitas dan sekaligus statusnya menjadi Fakultas
Kedokteran Gigi .
Pada tahun 1990, FKG – UNBRAH mulai membuka poliklinik gigi untuk umum
dengan mengambil tempat di Jalan. Damar I no.16 Padang. Poliklinik ini merupakan
sarana bagi mahasiwa FKG - UNBRAH yang telah duduk di tingkat IV dan mulai
menempuh kepaniteraan klinik yang ditentukan. Awalnya poliklinik ini memiliki 30
unit gigi, untuk semua bagian / departemen yang ada di kedokteran gigi, mulai tahun
2014 poliklinik gigi sudah menempati gedung tersendiri dengan jumlah 3 lantai.
Tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi dan
kedokteran yang semakin meningkat ,sudah saat nya diperlukan suatu sarana tempat
tuntutan tersebut dapat dipadukan dengan tuntutan penyelenggaraan pendidikan,
pengabdian kepada masyarakat lebih baik. Berdasarkan hal tersebut , maka FKG
Unbrah mengubah pola pelayanan dan managerial poliklinik gigi-mulut FKG Unbrah
dari status sebagai “Klinik gigi FKG Unbrah” kearah suatu rumah sakit khusus gigi
mulut yang diarahkan pula menjadi rumah sakit pendidikan dengan nama rumah sakit
gigi dan mulut FKG Universitas Baiturrahmah. Dengan menggunakan surat izin
nomor 110/izin/yankes/DKK/I/2007. Disini dipadukan pola pelayanan dan managerial
dari terminology rumah sakit khusus yaitu suatu rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu atau disiplin ilmu dan rumah
sakit umum yang digunakan untuk tempat pendidikan tenaga medik setingkat dental
secara berjenjang.
( ivan sander) fkg.unbrah.ac.id
dokter Indonesia baik yang tergabung secara profesional dalam Ikatan Dokter
Indonesia, maupun secara fungsional terikat dalam organisasi bidang pelayanan,
pendidikan serta penelitian kesehatan dan kedokteran, dengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa, telah merumuskan Kode Etik Kedokteran Indonesia
(KODEKI), yang diuraikan dalam pasal-pasal berikut:
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
profesi yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik
hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan
pasien.
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal
yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
sendiri kebenarannya.
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 7b
9
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya,
dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan
dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam
menangani pasien
Pasal 7c
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani.
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pasal 9
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah
lainnya.
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 13
10
sifat fisik dan mekanik bahan.hal yang unik dari restorasi amalgam adalah pada awal
pencampuran metal dengan merkuri mempunyai konsistensi seperti pasta ,yang akan
mengeras didalam mulut setelah melalui rangkaian reaksi kimia akan menjadi massa
paduan logam yang stabil.dengan komposisi terdiri dari berbagai logam,restorasi
amalgam akan memberi warna yang sangat berbeda dengan warna gigi karena
berwarna abu-abu perak
Daya tahan yang tinggi akibat penggunaan dan dapat dilakukan pada kondisi klinis
tertentu seperti daerah yang lembab dan menerima tekanan kunyah yang cukup besar.
Hal ini menunjukkan kemampuan restorasi amalgam beradaptasi dengan baik
terhadap deformasi dibawah tekanan kunyah.
2. Komposit resin
Hasil polimerasi campuran bahan organik resin dengan bahan pengisi bubuk
anorganik dari glass. Untuk meletakkan partikel bahan pengisi glass dan matriks resin
yang plastik, maka partikel pengisi dilapisi dengan silane yang melekat pada molekul
molekul. Warna dan sifat translusensi dari komposit resin terus dimodifikasi sehingga
mendekati warna dan sifat gigi sehingga termasuk kedalam golongan material estetika
yang lebih baik.
Keunggulan penggunaan komposit resini:
Material komposit resin termasuk material yang aman digunakan sebagai restorasi
karena reaksi alergi yang dihasilkan sangat kecil. Sensitivitas setelah penambalan gigi
jarang ditemui ,tetapi kemungkinan dapat terjadi kebocoran tepi tambalan biasanya
akibat gaya mekanik yang bekerja saat dilakukan penambalan. Kemampuan
perlekatannya pun memberikan hasil yang baik dengan jaringan gigi.
Material ini terbukti aman dengan sedikit kecendrungan iritasi terhadap jaringan
lunak. Sensitivitas glass ionomer semen setelah penambalan sangat kecil dan jarang
terjadi bila dihubungkan dengan Teknik penambalan dan reaksi langsung dari
material.
6) Mahasiswa mampu menganalisis bahan filosofi etika dan hukum fakultas kedokteran
gigi
Etika dan Hukum Kedokteran Gigi merupakan mata kuliah dasar, wajib, dan penting untuk
menciptakan lulusan dokter gigi yang profesional di dalam memberikan pelayanan
kedokteran gigi sesuai dengan kode etik dan hukum di dalam praktik kedokteran gigi.
Pembelajaran Etika dan Hukum Kedokteran Gigi dilakukan dengan mekanisme student
13
centered learning yang memanfaatkan metode cooperative dan collaborative learning. Selain
itu, pembelajaran ini juga mencoba mengaplikasikan metode case based learning guna
menganalisis permasalahan-permasalahan etika dan hukum kedokteran gigi yang sedang
berkembang saat ini. Pembelajaran etika dan hukum kedokteran gigi merupakan
penggabungan pembelajaran tradisional dan elearning yang ditujukan guna meningkatkan
efektifitas pembelajaran.
BAB 3. KESIMPULAN
Mahasiswa calon dokter gigi harus mampu mengetahui dan memahami sejarah
fakultas kedokteran gigi di Indonesia dan Universitas Baiturrahmah, etika kedokteran,
peraturan dan hukum hingga filsafat agar membentuk dokter gigi yang professional dan
kompeten kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
(‘8981-22028-1-PB’, no date;
‘DENTAL_MATERIALS_FOUNDATIONS_AND_APPLICATIONS_0’, no date; ‘Kode-
Etik-Kedokteran 2’, no date; ‘konsep propesi dokter gigi’, no date; ‘material’, no date;
‘Pendahuluan’, no date; ‘teknologi’, no date; Hariyadi, 2013)‘8981-22028-1-PB’ (no date).
‘DENTAL_MATERIALS_FOUNDATIONS_AND_APPLICATIONS_0’ (no date).
Hariyadi, P. (2013) ‘Teknologi Nano’, pp. 1–31.
‘Kode-Etik-Kedokteran 2’ (no date).
‘konsep propesi dokter gigi’ (no date).
‘material’ (no date).
‘Pendahuluan’ (no date).
‘teknologi’ (no date).