1. Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksakeadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996)
Antenatal Care (ANC) ialah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau
masa hamil. ANC bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang kurang
baik bagi ibu dan anak (Purwaningsih & Fatmawati, 2010).
Antenatal Care adalah perawatan yang dilakukan atau diberikan kepada ibu
hamil mulai dari saat awal kehamilan hingga saat persalinan (Rahmatullah, 2016).
Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono,
2016).
2. Proses kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya
sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu
atau 280 hari di hitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri
adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sel
sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya (Sulistyawati, 2010:4).
Fertilisasi pada manusia ini diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus).
Fertilisasi merupakan peleburan anatara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Proses
fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba falopi atau uterus yang berhasil
menemukan ovum akan merusak korona radiata dan zona pelusida yang mengelilingi
membran sel ovum, lalu spermatozoa akan melepaskan enzim. Enzim dari banyak
spermatozoa akan merusak korona radiata dan zona pelusida sehingga spermatozoa
berhasil menembus membran sel ovum, konfigurasi membran ovum langsung berubah
sehingga spermatozoa lain tidak dapat masuk.
Spermatozoa menuju masa apa saja yang berbentuk telur yang ditemuinya, dan
hanya sedikit yang mencapai ovum. Hanya kepala spermatozoon yang masuk ke dalam
ovum, bagian ekor akan ditinggalkan. DNA dalam nukleus spermatozoon akan
dilepaskan dari kepala, memicu pembelahan miosis akhir pada kromosom wanita.
Bersatunya inti spermatozoon dan inti sel telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot
mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280
hari. 14 Tahap-tahap ini meltiperiode implamantasi (7 hari pertama), periode embrionik
(7minggu berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya). Selama 2-4 hari pertama
setelah fertilisasi, zigot berkembang dari satu sel menjadi kelompok 16 sel (morula).
Morula kemudian tumbuh dan berdiferesiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini zigot
berjalan di sepanjang tuba falopi,setelah itu masuk ke uterus dan tertanam dalam
endomentrium uterus.
d) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan kehamilannya. Ada beberapa teori tentang
hal ini, diantaranya adalah karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan
untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
e) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
f) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut
yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
g) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan 38 ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
h) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
i) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan
karena adanya perubahan hormonal.
j) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit Perubahan tersebut bisa
berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke
tulang pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk
sang ibu kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit
yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa 39 gatal, sedapat mungkin
jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan.
k) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
l) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang
cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah
menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
m)Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. 40 Pembengkakan akan terlihat lebih jelas
pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan psikologis pada trimester II
adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
c. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester III
1. Perubahan Fisik pada Trimester III
Menurut Kurnia (2009, 194-197), perubahan fisik pada trimester III adalah :
a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b) Payudara
Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan bayi
pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu hamil akan
merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum.
c) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
d) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar 42
yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada). Setelah
kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma / tulang iga ibu.
e) Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
f) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga
merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
g) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi
juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan
h) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
i) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
j) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.
k) Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada
saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester III
Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan psikologis pada trimester III adalah :
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menuruna
5. Penentuan Usia kehamilan dan taksiran persalinan
Menentukan usia kehamilan yang akurat dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu :
a. Metode Rumus Neagle
Metode Rumus Neagle digunakan untuk menghitung usia kehamilan
berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga tanggal saat anamnese
dilakukan. Rumus Neagle memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama 280
hari (40 minggu). Usia kehamilan ditentukan dalam satuan minggu. Selain umur
kehamilan, dengan rumus Neagle dapat diperkirakan pula hari perkiraan
persalinan/lahir (HPL). Namun rumus ini hanya bisa digunakan untuk ibu yang siklus
haidnya teratur.
1. Apabila HPHT pada bulan Januari dan pertengahan Maret (Sebelum dari tanggal
25) menggunakan rumus = +7 +9 +0
Contoh : HPHT : 6 Januari 2013
= 6 / 1 / 2013
= +7 +9 +0
Jadi HPL nya= 13 / 10 / 2013 (13 Okt 2013)
2. Apabila HPHT lebih dari pertengahan Maret (Dari tanggal 25 dan selebihnya) dan
bulan seterusnya sampai akhir Desember menggunakan rumus = +7 - 3 +1
= 8 / 7 / 2013
= +7 – 3 +1
Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama
dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
Penentuan taksiran berat badan janin berdasarkan TFU adalah pemeriksaan yang
sederhana dan mudah serta dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan yang belum tersedia
pemeriksaan ultrasonografi. Berikut rumus untuk menentukan taksiran berat janin adalah :
Keterangan :
N = 13 bila kepala belum masuk PAP ,12 bila kepala masih berada di atas spina
ischiadika., 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika
b. Rumus Niswander
Niswander melakukan penelitian dan menemukan rumus yang berbeda untuk
taksiran berat janin
Keterangan :
Keterangan :
d. Formula Dare
Pada Agustus 1986 sampai Juli 1989, Departemen Obstetri dan Ginekologi
“Institute of Medical Sciences”, Universitas Hindu Banaras, menyatakan bahwa TFU dan
pengukuran lingkar perut akan berkolrelasidengan berat badan bayi baru lahir (S. Swain
et al, 1993).
Pada tahun 1990, Dare et al mengajukan suatu formula yang lebih sederhana
untuk menghitung taksiran berat badan janin, yaitu perkalian antara SFH dengan AG.
Metode yang dipakai berupa pengukuran lingkar perut ibu dalam centimeter kemudian
dikalikan dengan ukuran fundus uteri dalam centimeter, maka ak an didapat taksiran
berat janin(Irianti, 2015).
TBJ = TFU x LP
Keterangan :
LP = Lingkar Perut
1) Faktor Usia
Ibu yang hamil diatas usia 35 tahun atau lebih memiliki resiko tinggi dalam
melahirkan seperti kehamilan kembar, distosia, preeklamsi/eklamsia, hipertensi dalam
kehamilan dan kehamilan premature. Ibu yang melahirkan pertama kali pada usia 19
tahun juga memiliki resiko komplikasi pada kehamilan pada saat melahirkan dan nifas
(Manuaba, 2009).
2) Paritas
Persalinan lama lebih sering terjadi pada ibu multipara atau grandemultipara
karena pada dinding abdomen atau uterus terdapat jaringan perut karena kehamilan
sebelumnya yang dapat menghambat proses kontraksi (Cumingham, 2006).
3) Jarak Kehamilan
Proses pemulihan pada ibu postpartum memerlukan waktu kurang lebih enam
minggu namun organ reproduksi akan kembali kekondisi sebelum hamil memerlukan
waktu dalam hitungan bulan bukan tahun. Jika terjadi kehamilan berikutnya selama masa
dua tahun dimungkinkan akan terjadi berturut - turut dalam jangka waktu singkat
menyebabkan pembuluh darah belum siap beradaptasi dengan adanya peningkatan
jumlah volume darah pada waktu hamil (Machmudah, 2010).
5) Kunjungan
Antenatal Care Kunjungan antenatal idealnya dilakukan segera setelah ibu hamil
(terlambat haid) dengan tujuan untuk memastikan kehamilan dan untuk melihat kondisi
kesehatan ibu dan janin. Pengawasan antenatal memberikan menfaat dengan
ditmukannya kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinan (pada kasus plasenta previa, preeklamsia).
Kunjungan ibu hamil untuk memriksakankehamilannya minimal 6 kali selama periode
kehamilan (Kemenkes, 2007). Melakukan pemeriksaan secara dini dan pengobatan secara
teratur dapat menurunkan resiko komplikasi selama persalinan dan nifas (Machmudah,
2010).
I II III IV
a. Tarikan tang/vakum 4
b. Uri dirogoh 4
c. Diberi Infus/tranfusi 4
a. Kurang darah 4
b. Malaria
c. TBC paru 4
d. Payah jantung
e. Kencing manis 4
f. PMS
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
c. Pemeriksaan fisik
1. Kelenjar tiroid
Tingkat metabolic dan ritme, termasuk keteraturan menstruasi pada usia subur,
diatur oleh kelenjar tiroid. Efek aktifitas tiroid sangat luas. Oleh karena itu,
observasi tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut, dan status
kardiovaskular merupakan hal yang penting.
2. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula memeriksa payudara
untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. Akan tetapi, pemeriksa
harus waspada terhadap kemungkinan keganasan.
d. Diagnosa dan intervensi keperawatan
Diagnosa NOC NIC
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta :EGC
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung:
Elemen.
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Moorhead, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth edition. USA:Elseiver
Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG .2008. Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC: Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.