Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemodelan Geolistrik

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis
lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC ( Direct
Current) yang mempunyai tegangan tinggi kedalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan
Elektroda dengan Arus A & B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak 3 meter antar
elektroda. Kerapatan jarak bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Gambar penampang geolistrik lintasan 1

Panjang lintasan pengukuran adalah 162 meter, dengan jarak 3 meter per elektroda. Pada setiap
lintasan terdapat 54 elektroda, lintasan 0-162 dari utara ke selatan. Daerah paling tinggi berada di
ketinggian 27,4 meter dpl,

 Dengan error sebesar 92,4% iterasi sebanyak 3 kali, Pada elektroda ke 20-28 ( jarak per
elektroda 3 meter) pada kedalaman 22,4 m diketahui nilai resistivitas nya sebesar -470-
4120 Ώm.
 Pada kedalaman 12,0-0,750 m, diketahui nilai resistivitas nya -470-1825 Ώm yang
terbentang antara elektroda ke 8-13.
 Elektroda ke 17-20 dengan kedalaman berkisar 4,00-0,750 m, nilai resistivitas nya
sebesar -470-7561 Ώm. Dan pada elektroda ke 23-28 resistivitas nya sebesar -470 Ώm.
 Kedalaman 1,00-0,750 m, diketahui resistivitas nya 2972-4120 Ώm di elektroda ke 28-29.
 Kedalaman 0,750 m, pada elektroda ke 54-55 nilai resisitivitas nya -470 Ώm.

Dari 5 nilai resistivitas yang diketahui, 4 diantaranya berada di rentang jarak 0-90 m. sedangkan
1 berada di rentang jarak 144-162 m.

gambar penampang geolistrik lintasan 2

lintasan 2 terbentang dari barat ke timur dengan jarak 162 m, menggunakan 54 elektroda dengan
jarak 3 m/elektroda.

4.2 Pemodelan Magnetik


4.3 Pemodelan Seismik
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai