Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya (UU RI Nomor 44 Tahun 2009).

Pelaksanaan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tidak terlepas


dari profesi keperawatan yang berperan penting. Pelayanan perawatan di
rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit secara
menyeluruh. Perawat melaksanakan tugas perawatan terhadap klien secara
langsung. Tolak ukur keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit dan
sering menjadi faktor penentu citra rumah sakit di mata masyarakat
(Anjaryani, 2009).

Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang


berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatandi rumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati proporsi
terbesar dibanding tenaga kesehatan lain dan merupakan tenaga
profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010).

Keperawatan sebagai pelayanan asuahan keperawatan profesional bersifat


humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan, berorentasi pada kebutuhan objektif klien,
mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntutan utama (Nursalam, 2011).

1
2

Pengelolaan manajemen keperawatan dilakukan oleh manajer


keperawatan. Suyanto (2009), menyatakan manajer keperawatan
memiliki tiga tingkatan yaitu manajemen puncak, manajemen menengah,
manajemen bawah. Kepala ruangan berada dalam tingkatan manajemen
bawah untuk mengelola pelayanan keperawatan (Suyanto, 2009).

Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager disebuah rumah
sakit. Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu
menentukan strategi yang tangguh, menjadi perencana yang handal,
menjadi organisator yang cetakan, motivator yang efektif, pengawas yang
objektif dan rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh pertimbangan-
pertimbangan yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi.
(Manggala, 2013).

Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di


ruangan yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan,
pengorganisasian dan pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat
memadukan berbagai kegiatan pelayanan di ruang rawat inap baik
perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya sesuai
kebutuhan pasien (Aditama, 2010).

Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen mendasar dan


paling awal yang akan menyeleksi prioritas, hasil, dan metode untuk
memperoleh hasil yang diinginkan. Efektifitas perencanaan harian kepala
ruang mempengaruhi kinerja dan mutu pelayanan keperawatan (Achmad
Syaifudin, Rr. Tutik Sri Hariyati, Hanny Handiyani, 2013).

Perencanaan yang efektif membutuhkan manager yang mampu membuat


tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang dan mampu membuat
perubahan yang dibutuhkan demi mencapai tujuan yang diharapkan
(Marquis & Houston, 2012)
3

Perencanaan harian merupakan salah satu bentuk perencanaan kepala


ruang. Perencanaan harian kepala ruang merupakan bagian dari
perencanaan jangka pendek. Perencanaan harian kepala ruang setidaknya
memuat tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi manajeman
kepala ruang (Marquis & Houston, 2012).

Perencanaan harian terkait dengan pengkajian, penetapan rencana


keperawatan, implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh ketua
tim/perawat primer (Sitorus, 2011). Perencanaan harian kepala ruang pada
metode penugasan tim berisi uraian tugas kepala ruangan sesuai dengan
fungsi-fungsi manajemen (Depkes, 2005)

Hasil penelitian Achmad Syaifudin, Rr. Tutik Sri Hariyati, Hanny


Handiyani (2013) , terdapat perbedaan yang bermakna kinerja harian
kepala ruang antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok
intervensi dan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di RS
Tugu Ibu Depok.

Penelitian yang dilakukan Andhika Lungguh Perceka (2017), ada


hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan motivasi kerja
perawat dan ada hubungan arah kepala ruangan dengan motivasi kerja
perawat di RS Pameungpeuk Garut Tahun 2017

Hasil wawancara dengan kepala ruangan dan CI yang penulis lakukan


selama melakukan kajian situasi bulan februari 2020 yang dilaksanaan di
ruang Beria didapatkan data kepala ruang belum mengikuti pelatihan
pembuatan rencana harian. Kepala ruang dan CI belum memiliki rencana
harian.
4

Berdasarkan penelitian diatas mendukung bahwa pada stase


kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam tahapan profesi ners
merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan
teori-teori manajemen yang dipadukan secara komprehensif dengan
kemampuan intelektual, kemampuan teknis keperawatan dan kemampuan
interpersonal dalam lingkup tatanan pelayanan kesehatan yang nyata, yaitu
ruang rawat inap.

Dalam konteks belajar inilah mahasiswa diberikan satu ruang rawat untuk
dikelola dengan pendekatan proses manajemen keperawatan, dalam hal ini
Ruang Beria Rumah Sakit Immanuel di bawah arahan pembimbing
akademik dan pembimbing klinik ruangan.

Ruang Beria adalah ruang penyakit dalam wanita, Dipimpin oleh kepala
ruangan lulusan S.Kep.,Ners. Jumlah perawat di ruangan adalah 16 orang
dengan tingkat pendidikan lulusan S1 keperawatan Ners berjumlah 12
orang dan DIII Keperawatan berjumlah 4 orang, yang melakukan tugas
dan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan untuk memenuhi
Kebutuhan Dasar Manusia yang mengalami kondisi sakit.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membuat


laporan yang berjudul “belum adanya rencana kerja harian penanggung
jawab shift di ruang beria rumah sakit immanuel bandung.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah “Bagaimana perencanaan harian kerja harian
penanggung jawab shift di ruang beria rumah sakit immanuel bandung
5

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan pengelolaan unit pelayanan di ruang rawat inap
dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan khusunya
tentang rencana kerja harian harian penanggung jawab shift di ruang
Beria.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengatasi masalah tentang rencana kerja harian harian
penanggung jawab shift diruang Beria
b. Mampu melakukan mini seminar tentang rencana kerja harian
penanggung jawab shift di ruang Beria

D. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut
1. Judul
2. Sub Judul
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I Pendahuluan
(latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan)
6. Bab II Tinjauan pustaka
(Tinjauan Teori dan konsep )
7. Bab III : Uraian kegiatan
(uraian kegiatan dalam rangka melakukan proses perubahan, fase
Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan disusun dalam bentuk
POA/Planning Of Action)

Anda mungkin juga menyukai