Anda di halaman 1dari 2

ATELEKTASIS

Atelektasis adalah kondisi dimana paru tidak bisa mengembang dengan sempurn.
kondisi ini disebabkan karena faktor intrinsik seperti : bronkus yang tersumbat, peradangan
intraluminar airway, tekanan ekstra pulmonal, paralisis atau paresis pernapasan, hambatan
gerak pernapasan oleh kelainan pleura atau trauma thorak. adapun faktor ekstrinsiknya karena
pneumothoraks, tumor, pembesaran kelenjar getah bening, pernafasan dangkal pembiusan/
pembedahan, dan penyakit paru-paru.

Atelektasis dapat terjadi secara perlahan dan hanya menyebabkan sesak nafas yang
ringan, adapun gejala lain dari atelektasi berupa Gangguan pernafasan, Nyeri dada, Batuk
Jika disertai infeksi, bisa terjadi demam dan peningkatan denyut jantung, kadang-kadang
sampai terjadi syok (tekanan darah sangat rendah).
Pada saat terjadi sumbatan pada bronkus, udara bagian paru yang bersangkuatan
akan terjebak. Lambat laun udara tersebut akan dihisap oleh aliran darah yang melalui
daerah itu. Cepat lambatnya atau luas tidaknya atelektasis yang terjadi akan tergantung
oleh beberapa hal, misalnya: susunan gas yang ada di dalam udara yang terjebak, yaitu
oksigen akan lebih cepat diserap daripada nitrogen atau helium, ada tidaknya saluran
yang dapat meloloskan udara yang terjebak itu dan kemungkinan yang dapat terjadi
adalah adanya ventilasi korateral sehinga udara dapat lolos melalui pori yang terdapat
antara alveoli atau melalui fistula bronkiolo-alveolar yang terjadi antara daerah
atelektasis dengan daerah paru disekelilingnya yang tak terjadi penyumbatan.
Adanya masa intra toraks dapat menyebabkan terjadinya kempis paru Karena
penekanan langsung oleh masa tersebut terhadap paru missal oleh tumor atau saluran
pencernaan yang masuk ke dalam rongga toraks karena adanya hernia diafrakmatika
atau eventerasi diafragma.
Kelainan yang dapat menimbulkan kempis paru ialah kelainan yang sifatnya non-
obstruktif. Hal yang cukup dikenal karena sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah
atelektasis yang disebabkan oleh defek pada lapisan alveoli yang dikenal dengan nama
surfaktan. Dalam keadaan normal, surfaktan sanggup mencegah kempisnya alveoli
karena tegangan permukaan yang diciptakannya dapat mengimbangi perubahan tekanan
didalam alveoli itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai