Adaptasi Sel Contoh
Adaptasi Sel Contoh
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi
(histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu
kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang
masuk ke dalam tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah
yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan
selalu berbuhungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh,
melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah yang dibahas diantaranya
adalah:
A. Apakah pengertian dari adaptasi sel?
B. Apakah pengertian dari adaptasi sel?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian Patologi
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi
(histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu
kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang
masuk ke dalam tubuh.
Kata patologi berasal dari kata yunani : PATOS = keadaan ; LOGOS = ilmu. Jadi
PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan (scientific method ).
2.2.1. Organisasi sel
A. Struktur Sel
Sel mengandung struktur fisik yang terorganisasi yang dinamakan organel. Sel terdiri dari
dua bagian utama : inti dan sitoplasma yang keduanya dipisahkan oleh membrane inti.
Sitoplasma dipisahkan dengan cairan sekitarnya oleh membrane sel. Berbagai zat yang
membentuk sel secara keseluruhan disebut protoplasma.
1. Membrane Sel, merupakan struktur elastis yang sangat tipis, penyaring selektif zat – zat tertentu.
2. Membrane Inti, merupakan dua membrane yang saling mengelilingi. Pada kedua membrane
yang bersatu merupakan larut dapat bergerak antara cairan inti dan sitoplasma.
3. Retikulum endoplasma, terdiridari :
a. RE granular yang pd permukaannya melekat ribosom yg terutama mengandung RNA yg
berfungsi dalam mensintesa protein.
b. RE agranular, tidak ada ribosom. Berfungsi untuk sintesa lipid dan enzimatik sel.
4. Komplek golgi Berhubungan dengan RE berfungsi memproses senyawa yg ditransfer RE
kemudian disekresikan.
5. Sitoplasma, yaitu suatu medium cair banyak mengandung struktur organel sel.
6. Mitokondria, adalah organel yg disediakan untuk produksi energi dalam sel. Di sini dioksidasi
berbagai zat makanan. katabolisme / pernafasan sel.
7. Lisosom, adalagh bungkusan enzim pencernaan yg terikat membrane. Dan merupakan organ
pencernaan sel.
8. Sentriol, merupakan struktur silindris kecil yg berperan penting pada pembelahan sel.
9. Inti, adalah pusat pengawasan atau pengaturan sel. Mengandung DNA yg disebut gen.
10. Nukleoli, merupakan struktur protein sederhana mengandung RNA. Jumlah dapat satu atau
lebih.
B. System Fungsional Sel.
Sel selalu terpajang terhadap kondisi yang selalu berubah dan potensial terhadap
rangsangan yang merusak sel akan bereaksi :
a. Beradaptasi.
b. Jejas / cidera reversible.
c. Kematian
3. Agen Fisik
Dapat merusak sel. Trauma mekanik, yang menyebabkan pergeseran organisasi intra sel.
a. Suhu rendah.
Gangguan suplai darah ( vasokontriksi ) suhu rendah membakar jaringan suhu tinggi.
b. Perubahan mendadak tekanan atsmofir, menyebabkan gangguan perbekalan darah untuk sel – sel
individu. Tingginya gas – gas atsmofir terlarut dalam yang di bawah tekanan atsmofir darah. Jika
mendadak kembali ke tekanan normal zat- zat akan terjebak keluar dari larutan secara cepat dan
membentuk gelembung – gelembung jenis hipoksia. Menyumbat aliran darah dalam sirkulasi
mikro.
c. Tenaga radiasi, jejas akibat ionisasi langsung senyawa kimia yang ada di dalam sel atau karena
ionisasi sel yang menghasilkan radikal “ panas “ yang secara sekunder bereaksi dengan
komponen intra sel.
d. Tenaga listrik, jika melewati tubuh akan menyebabkan : aritmi jantung luka bakar. Serta
gangguan jalur konduksi saraf.
4. Agen Mikrobiologi : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia, jamur dan protozoa. Merusak sel –
sel penjamu. Mengeluarkan eksotosin, bakteri merangsang respon peradangan. Atau
mengeluarkan endotoksin, reaksi immunologi yang merusak sel. Timbul reaksi hipersensitivitas
terhadap gen.
6. Gangguan Genetik
Mutasi, dapat menyebabkan : mengurangi suatu enzim, kelangsungan hidup sel tidak sesuai, atau
tanpa dampak yang diketahui.
7. Ketidakseimbangan Nutrisi
a. Defisiensi protein – kalori.
b. Avitaminosis.
c. Aterosklerosis, obesitas – kelebihan kalori.
8. Penuaan
ð ADAPTASI SEL
Bentuk reaksi jaringan organ / system tubuh terhadap jejas :
a) Retrogresif, jika terjadi proses kemunduran ( degenerasi / kembali kearah yang kurang kompleks
).
b) Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit.
c) Adaptasi ( penyesuaian ) :
a. Atropi, yaitu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan
ukuran normal.
b. Hipertropi, yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini
meningkatkan ukuran alat tubuh menjadi lebih besar dari pada ukuran normal.
c. Hiperplasia, yaitu dapat disebabkan oleh adanya stimulasi atau keadaan kekurangan secret atau
produksi sel terkait.
d. Metaplasia, ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur
jenis lain.
e. Displasia, keadaan yang timbul pada sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda
dapat mengalami polarisasi pertumbuhan sel reserve.
f. Degenerasi, yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler yang disertai perubahan
marfologik, akhibat jejas nin fatal pada sel.
g. Infiltrasi.
2.2.3 Sel yang diserang
Perubahan pada sel cidera sub letal bersifat reversible. Yaitu jika rangsangan dihentikan,
maka sel kembali sehat. Tetapi sebaliknya jika tidak kematian sel dihentikan.
Perubahan sub letal pada sel disebut degenerasi atau perubahan degeneratif. Hal ini
cenderung melibatkan sitoplasma sel, sedangkan nucleus mempertahankan integritas sel selama
sel tidak mengalami cidera letal.
2.2.5 Kalsifikasi patologik
Pada hakekatnya patofisiologi penyakit dan mekanisme adaptasi sel saling berkaitan.
Patofisiologi adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah
yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan
selalu berhubungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh,
melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
3.2 Saran
Mekanisme adaptasi sel adalah hal yang saling berkaitan dan memiliki pembahasan yang
luas, oleh ssebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar untuk mempelajari
mata kuliah PATOLOGI. Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang pada materi perkuliahan
berikutnya.