Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH  ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

SUMBER DAYA KELUARGA

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Rostamailis., M.Pd

DISUSUN OLEH :
SHAFITRI AISYAH
19078155

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
TATA RIAS DAN KECANTIKAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Sumber
Daya Keluarga”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang“Sumber Daya Keluarga” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Duri, 16 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................…………….i
DAFTAR ISI..........................................................................................……………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….................1
C. Tujuan Masalah………………………………………………………….........1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber daya keluarga………………………………......................2
B. Klarifikasi Sumber daya keluarga……………………………………………..2
C. Pengukuran Sumber daya keluarga…………………………………………....7
D. Penggunaan Sumber daya Keluarga………………………...............................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………11
B. Saran…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..........12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya
untuk memenuhi keinginan.
Keluarga adalah unit terkecil di dalam masyarakat yang terdiri atas
kepalakeluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat(rumah) dalam keadaan saling ketergantungan berdasarkan hubungan darahdan
hukum perkawinan.
Keluarga memiliki fungsi yang harus dijalankan dalam membangunsebuah keluarga
yang baik, berikut 8 fungsi keluarga menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN); (1) fungsi agama, (2) fungsisosial budaya, (3) fungsi cinta
kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsireproduksi, (6) fungsi sosialisasi &
pendidikan, (7) fungsi ekonomi, (8) fungsi pembinaan lingkungan.
Salah satu fungsi keluarga yang disebutkan adalah fungsi ekonomi.Menurutnya,
sebuah keluarga harus memiliki kemampuan untuk memenuhikebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan anggota keluarganya. Hal tersebutbeguna bagi
keberlangsungan hidup keluarga itu sendiri.Fungsi ekonomi keluarga dapat terpenuhi
jika keluarga memiliki sumberdaya yang cukup dan mampu mengelola sumber daya
tersebut dengan tepat. Agar nantinya kehidupa keluarga akan tetap tercukup
B. Rumusan Masalah
Berikut permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut.
1. Apa pengertian sumber daya keluarga
2. Apa apa saja klarifikasi sumber daya keluarga
3. Apa saja pengukuran sumber daya keluarga
4. Apa saja penggunaan sumber daya keluarga

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuannya sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya keluarga
2. Untuk mengetahui apa saja klarifikasi sumber daya keluarga
3. Untuk mengetahui apa saja pengukuran sumber daya keluarga
4. Untuk mengetahi apa saja penggunaan sumber daya keluarga

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Keluarga


Deacon dan Firebaugh (1988) mendefinisikan sumber daya sebagai alat atau
bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan.
Sedangkan Rettig dan Leichtentritt(1988) mendefinisikannya sebagai segala bentuk
komoditi, baik secara materi dan non-materi yang bisa memuaskan kebutuhan fisik
dan psikologis individu .
Sumber daya ini mencakup cinta, status, informasi, uang,barang, dan jasa.
Sumber daya materi adalah sumber daya yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan fisik, yaitu uang dan aset. Sementara itu, sumber daya non-materi adalah
sumber daya yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan relatif
tidak berwujud, seperti cinta, status, informasi, dan jasa.
Menurut Juniati (2008), sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan
diketahui sumber daya keluarga (SDK) yaitu:
1. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat di
berbagai lingkungan sekitar keluarga.
2. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong
atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.
3. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya
dalam sistem keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa, sumber daya keluarga adalah alat atau bahan yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan keluarga. Sumber daya keluarga merupakan
modal yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga untuk
mencapai kesejahteraan keluarga.

B. Klarifikasi Sumber Daya Keluarga


Berdasarkan jenisnya sumber daya keluarga terdiri dari:
1. Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia mempunyai dua ciri, yaitu :
a. Ciri-ciri pribadi adalah semua pengetahuan (cognitive), perasaan (affective) dan
keterampilan (psychomotoric), di samping itu, energi manusia, status kesehatan,
bakat, tingkat intelegensia, minat dan sensitivitas (kepekaan) juga merupakn ciri-ciri
pribadi.
b.  Ciri-ciri interpesonal dari sumberdaya manusia terdiri dari :
1. Jalinan hubungan anara manusia dalam bentuk suatu kerjasama gotong royong atau
keintiman
2. Keterbukaan/ketertutupan antar personal dalam katannya dengan pengembangan
selanjutnya akan di uraikan pengertian mengenai beberapa ciri –ciri pribadi, yaitu :
tentang aspek kognitif, affektif dan psikomotorik.
a) Aspek kognitif
Dalam penguasaaan di kenal beberapa tahap-tahap kemampuan, yaitu : (1)
mengetahui, (2) memahami, (3) menganalisis, (4) mensintesis dan (5) tahapan
tertinggi yaitu mengevaluasi.
Dengan adanya perubahan lingkungan yang cepat pada dewasa ini, maka
penerapan pengetahuan ke situasi yang baru merupakan suatu sumberdaya
kognitif yang snagat penting. Di samping itu, dnegan mengetahui ekstensi
pengetahuan yang di hubungkan dengan situasi sekarang, akan mengetahui
ekstensi pengetahuan yang di hubungkan dengan situasi sekarang, akan
merupakan hal yang penting agar jangan sampai terjadi salah aplikasi dalam
penggunaan pengetahuan itu sendiri sebagai
contoh :
Seseorang/keluarga yang sering berpindah tempat, akan dapat membuat
keputusan yang lebih baik dalam memilih suatu tempat tinggal apabila di dapat
menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang di miliki. Bersumberdaya yang di
miliki yaitu kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, merumuskan kembali
berbagai wawasan dan pengalaman ke dalam pendekatan situasi yang baru. Di
samping itu, proses evaluasi dan revaluasi juga termasuk dalam sumberdaya
kognitif.
Adapun sumberdaya kognitif mempunyai kegunaan untuk :
1.Mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut sumberdaya pada suatu situasi.
2.Menganalisa alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan.
3. Mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang nyat/realistis untuk mencapai
tujuan
b) Aspek Affektif
Nilai affektif lebih berkait dengan sisi subjektif. Affektif merupakan ciri pribadi
yang nampak sebagai sumberdaya dalam hubungan antara personal dalam
penggunaan sumberdaya materi (non manusia).
Ada tiga aspek pribadi yaitu : sikap, perasaaan dan ciri-ciri pribadi yang terdiri
dari ; baik hati, lapang dada, pemurah dan bertanggung jawab.
Seseorang yang baik hati tercermin dari perbuatan-perbuatannya, seperti :
bersedia mendengarkan keluhan orang lain dengand memberikan pandangan/jasa
atau benda pada orang yang memerlukan. Ekspresi yang di perhatikannya berupa
kasih saynag dan welas asih.
Sifat affektif ini dapat membantu memperlancar pertukaran sumberdaya manusia
dan materi, misalnya :
1. Rasa di percaya dapat memperlancar pertukaran sumberdaya materi dan
manusia. Misalnya ada dua orang bernama A dan B . Suatu saat A ingin
meminjam barang si B. Dan A memiliki sikap dapat di percaya, sehingga B
percaya pada si A Karena B percaya pada A, maka B mau meminjamkan barang
pada A. Dalam hal ini sumberdaya materi yang di miliki B akan berkurang,
tetapi A akan menukarnya dengan sikap yang dapat di percaya. Dengan
demikian terjadilah pertukaran antara sumberdaya manusia (Dari A ke B) dan
sumberdaya materi (dari B ke A). tetapi apabila B tidak percaya pada A, maka
A tidak akan memperoleh pinjaman apapun dari B dan sumberdaya B tidak akan
berkurang. Dengan demikian tidak terjadi pertukaran antara sumberdaya
manusia dan materi.
2. Melalui rasa saling percaya antara sesama individu dalam suatu
masyarakat,maka gotong royong sebagai aktualisasi dari kerjasama akan
semakin kuat. Apabila rasa percaya makin tipis dan di ganti dengan rasa curiga,
maka gotong royong akan semakin punah.

c) Aspek Psikomotor
Psikomotor adalah sumberdaya yang berupa kekuatan gerak fisik untuk
mengerjakan suatu pekerjaan serta kemampuan untuk menggunakan peralatan.
Contoh dari aspek psikomotor adalah : mencangkul, menyopir traktor,
memperbaiki alat, memasak, dan mencuci pakaian dan lain-lain.
Tanpa menggunakan sumberdaya psikomotor, maka gerakan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan akan terbatas, sehingga akan menghambat
pekerjaan dan akhirnya akan memperlambat proses dalam manajemen.
Sumber daya kognitif dan sumberdaya psikomotor saling berhubungan dengan
erat. Hal ini terlihat dari penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi
yang merupakan kemampuan kognitif, dan semua ini merupakan bagian dari
pencapaian kemampuan motorik pada situasi baru .Sebagai contoh :Seseorang
yang ingin belajar menggunakan peralatan baru, misalnya komputer, harus
mempelajari dulu mengenai teori –teori dalam operasionalnya.

2. Sumber daya Non Manusia / Materi

Sumber daya non manusia atau sumber daya materimerupakan benda-benda yang
mempunyai kegunaan padaindividu dan keluarga dalam mencapai tujuan. Sumber
dayamateri ini dapat berupa benda / barang serta aset keluarga(barang tahan lama ,
barang habis pakai) dan jasa.

a) Benda/Barang

Benda yang di gunakan dalam proses konsumsi dapat berlangsung melalui


berbagai cara, yaitu : 1. Di beli dan langsung dik konsumsi, 2. Di beli, kemudian di
olah dahulu di rumah tangga, baru di konsumsi, dan 3. Di peroleh dari luar,
misalnya dari tetangga, dari lembaga formal, melalui pemberian atau pinjaman.

Adapun benda-benda atau barang-barang itu sendiri dapat di kategorikan menjadi:

1. Barang tahan lama, yaitu yang pemakaiannya dapat lebih dari satu kali,
seperti pakaian, alat-alat rumah tangga, perhiasan, mobil,rumah dan lain-
lain.
2. Barang tidak tahan lama, yaitu barang sekali pakai, seperti : makanan dan
minuman.

Sebagai contoh lain dari sumberdaya materi dalam keluarga adalah aset/kekayaan
keluarga. Aset keluarga dapat di bedakan dalam dua jenis, yaitu :

1) Aset lancar, yaitu barang-barang kekayaan yang relatif cepat dapat di


uangkan, misalnya emas, perhiasaan tentu saja termasuk uang tunai.
2) Aset tidak lancar, yaitu barang-barang kekayaan yang relatif agak lama jika
di uangkan, misalnya tanah, emas, mobil, rumah, kebun, surat-surat
berharga dll.

b) Jasa

Jenis sumberdaya materi yang kedua adalah jasa, sebagai contoh dari jasa adalah :

a) Jasa Pembantu
b) Jasa sopir
c) Jasa ronda
d) Jasa klinik
e) Jasa perpustakaan dan lain-lain

3. Sumber daya Waktu Dan Energi


a) Waktu
Sumberdaya waktu merupakan sumberdaya yang unik, karena selain tidak dapat di
kategorikan sebagai sumberdaya manusia atau non manusia, juga tidak dapat di
tambah, di kurang, di akumulasi atau di simpan.
Sumberdaya waktu yang di miliki oleh manusia adalah sama yaitu dua puluh empat
jam sehari. Di samping itu, waktu merupakan ukuran yang mempunyai nilai
ekonomis.
b) Energi
Energi dapat merupakan sumberdaya manusia maupun sumberdaya non-manusia.
Sebagai sumberdaya manusia maupun sumberdaya non manusia.
Sebagai sumberdaya manusia, bila di tinjau dari segi sudut pandang bahwa energi
yang ada pada diri manusia tidak akan ada apa bila manusia itu sendiri tidak ada.
Energi ini adalah panas/tenaga yang berasal atau di hasilkan oleh manusia itu sendiri
yang kemudian menyebabkan manusia dapat bergerak dan berkarya dalam hidupnya.
Apabila manusia mersa lelah, pertanda dia kehabisan energi. Perasaan lelah ini
teerkadang menyesatkan dalam pengukuran energi, karena orang merasa lelah dapat
di akibatkan oleh perasaan tidak suka akan pekerjaan itu. Dan sebaliknya orang tidak
pernah merasa lelah karena ia menyukai  pekerjaan tersebut. Selain itu kebosanan juga
dapat berpengaruh pada rasa lelah. Dalam hal ini lelah tidak semata-mata
berhubungan dengan penggunaan energi, tetapi karena adanya faktor psikhis yang di
rasakan oleh orang yang bersangkutan .
Sebagai sumberdaya non manusia, yaitu bahwa energi dapat berada di alam bebas,
sepert : energi matahari, gas, dan minyak bumi, angin, ombak (pasang surut), batu
bara, kayu dan lain-lain. Energi ini dapat di kategorikan sebagai energi yang terbaru.
Mengingat energi ini sangat di perlukan manusia maka penggunaan energi yang tak
terbarukan haruslah hati-hati. Sumbangan keluarga dalam menjaga dan menggunakan
secara cermat energi ini merupakan usaha yang tak ternilai dalam rangka melestarikan
sumberdaya ini agar berguna bagi generasi yang akan datang.
1. Berdasarkan Nilai Ekonomi
a) Sumber daya ekonomi (Home economics)
Sumber daya yang dapat dipertukarkan dan diukur bukanhanya untuk tujuan
konsumsi tetapi untuk proses produksidan distribusi seperti lahan, tenaga
kerja, modal,keterampilan dan segala sesuatu yang ada di dalam dandiluar
keluarga yang bermanfaat.
b) Sumber daya non ekonomi
jumlahnya relatif terbatas, tidakdapat dipertahankan sulit diukur.
Berdasarkan Asal/Letak
Mempelajari/mengetahui asal/letak dari sumberdaya akan berguna bagi
keluarga agar menyadari bahwa sumberdaya yang tadinya belum di dasari
kehadirannya menjadi sumberdaya yang dianggap penting sehingga dapat di
gunakan dalam kesempatan lebih luas untuk mencapai tujuan keluarga.
            Berdasarkan tinjauan asal/letak sumberdaya, maka sumberdaya di bagi
menjdai dua, yaitu lingkungan mikro atau internal dan sumberdaya lingkungan makro
atau eksternal.
a) Sumber daya mikro (internal)
dapat berbentuk fiisik dan nonfisik seperti tingkat pendidikan/pengetahuan,
ketarampilan,tingkat pendapatan, lahan, status gizi dan kesehatan,ketersediaan
waktu luang, tata nilai/agama, serta hubungandengan keluarga lain.
b) Sumber daya makro (eksternal)
adalah sumber daya yang ada pada lingkungn yang lebih luas dan pada suatu
masyarakat luas , baik fisik maupun non fisik . adapun sumber daya external
keluarga meliputi keadaan/ sanitasi lingkungan pemukiman, potensi sumber
daya alam , kesempatan berusaha /bekerja atau tata nilai masyarakat ; fasilitas
pendidikan , ekonomi dan fasilitas lain dilingkungan pemukiman. Berdasarkan
pengertian  tersebut sumberdaya keluarga mempunyai batasan yang lebih luas
dari sumberdaya usaha tani yang hanya meliputi factor- factor produksi.

C. Pengukuran Sumber Daya Keluarga


Juniarti (2008), menjelaskan bahwa sumber daya keluargadapat diukur dengan ukuran:
1. Uang : untuk mengukur Sumber daya materi & potensimanusia (gaji,
pekerjaan).
2. Waktu : untuk mengukur berapa banyak waktu yangtersedia dan dimanfaatkan
oleh

KeluargaGuhardja (1993), juga menjelaskan bahwa untuk
memudahkan dalam perbandingan serta pengalokasian sumberdaya, maka dibutuhkan
suatu dasar umum dalam pengukuran sumber daya. Beberapa cara mengukur tersebut
yaitu:

1. Uang

Uang merupakan suatu sumber daya dan sekaligus dapat dijadikan sebagai alat
pengukur/ ukuran dar isumber daya. Hal ini dikarenakan uang dapat memudahkan
untuk membandingkan berbagai macam sumber daya non manusia/ materi melalui
nilai pasar atau harga. Semakin tinggi nilai pasar suatu barang,maka semakin tinggi
tingkat harga dan secara otomatis semakin besar jumlah uang yang harus
dikeluarkan/dikorbankan untuk mendapatkan sumber daya tersebut (Guhardja, 1993,
p. 24).Selain mengukur sumber daya non manusia/ materi,uang juga dapat digunakan
sebagai pengukur potensi manusia dengan cara menilai pengetahuan, keteramoilandan
sifat kognitif yang lain yang kemudian didekati dengan nilai uang dan direalisasikan
dalam bentuk gaji atau upah kerja (Guhardja, 1993, p. 24).

2. Waktu
Waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat ditambah, diakumulasi atau diganti.
Sumber daya waktu yang dipunyai oleh setiap orang adalah sama yaitu sebesar 24 jam
sehari. Pada masyarakat yang telah maju dengan tingkat ekonomi yang tinggi, sumber
daya waktu relatif sangat terbatas dan lebih dianggap sebagai kendala dibandingkan
dengan masyarakat yang kurag maju. Hal ini dapat dimengerti karena pada
masyarakat maju, banyak kegiatan yang harus diselesaikan. Setiap individu dituntut
untuk produktif, sehingga menuntut adanya efesiensi penggunaan waktu
dalam penyelesaian pekerjaan (Guhardja, 1993, p. 24).

D. Penggunaan Sumber Daya Keluarga


Guhardja (1993) menjelaskan bahwa setiap sumber dayayang masuk dalam sistem
keluarga akan digunakan dalam beberapa alternatif tindakan oleh keluarga. Berbagai
bentuk penggunaan sumber daya tersebut meliputi:
1. Pertukaran
Dapat terjadi di dalam keluarga atau dengan orang lain,sebagai contoh antara kakak
dengan adik, antara tetangga. Sumber daya yang dapat dipertukarkan bermacam-
macam. Hasil dari pertukaran ini dapat menyebabkan berkurangnya suatu sumber daya
yang lain.Dapat pula diperoleh sumber daya yang lebih besar dari yang diberikan atau
lebih kecil atau tetap nilainya. Jika nilai tukar ini menjadi kecil maka diperlukan usaha
untuk mengembangkan sumber daya yang ditukarkan itu menjadi lebih berkualitas agar
mempunyai nilai tukar yang lebih tinggi. Adapun pertukaran antara waktu dan jasa sukar
untukdiukur karena keduanya tidak berwujud. Sebagai contoh, penggunaan waktu untuk
bekerja, kemudian dari penggunaan itu diperoleh imbalan. Imbalan itu bukan semata-
mata merupakan nilai dari waktu yang dipertahankan, tetapi sumber daya lain pun ikut
berperan(Guhardja, 1993, p. 20).
2. Konsumsi
Konsumsi merupakan pemakaian sumber daya melalui fungsi utilitas. Konsumsi akan
mengurangi sumber daya bahkan menghabiskannya. Salah satu tujan kegiatan konsumsi
ini adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan keluarga (Guhardja, 1993, p. 20).
3. Proteksi
Pengurangan sumber daya untuk mengurangi faktor risiko yang tidak diharapkan.
Proteksi ini dapat bersifat formal yaitu melalui suatu perusahaan jasa asuransi, misalnya,
untuk asuransi jiwa, kesehatan dan asuransi tenaga kerja. Selain itu, proteksi juga dapat
dilakukan secara tidak formal yaitu dilakukan sendiri tanpa melalui perusahaan jasa
asuransi,misalnya dengan cara: menukar uang rupiah dengan dolar,memberi barang-
barang setelah mendengar isu bahwa akan ada devaluasi. Melalui proteksi ini pada suatu
saat sumber daya yang terkena resikoakan dimiliki kembali (Guhardja,1993, p. 22).
4. Transfer
Transfer adalah kegiatan yang dapat mengurangi sumber daya keluarga. Transfer satu
arah yang terjadi dalam keluarga tidak akan mengurangi sumber daya keluarga secara
keseluruhan. Misalnya, seorang kakak memeberi sesuatu kepada adiknya, maka dilihat
dari segi keluarga sumber daya itu tidak akan berkurang. Transfer satu arahyang terjadi
antar keluarga dapat mengurangi sumber daya keluarga yang satu namun akan
menambah sumber daya keluarga yang lain (Guhardja, 1993, p. 22).
5. Produksi
Produksi adalah penggunaan sumber daya untuk menghasilkan suatu barang. Sebagai
contoh, usaha tani merupakan usaha produksi yang menghasilkan bahan
makanan dana bahan industri untuk kepentingan kehidupan manusia. Sedangkan sumber
daya yang digunakan dalam usaha tani disebut faktor produksi (Guhardja, 1993, p. 22)
6. Tabungan
Tabungan dalah sumber daya yang disimpan untuk dikonsumsi di masa yang akan
datang. Menabung berarti menangguhkan penggunaan sumber daya yang dikonsumsi
saat ini. Tabungan yang dilakukan oleh keluarga biasanya dalam bentuk uang, tanah,
perhiasan dan ternak (Guhardja,1993, p. 23).
7. Investasi
Investasi merupakan penggunaan sumber daya untuk diproses lebih lanjut agar
memperoleh nilai tambah. Sebagai contoh, adalah penanam modal dalam suatu usaha.
Dalammenginvestasikan modalnya, keluarga akan memperoleh hasil setelah melewati
periode tertentu. Pada umumnya perusahaan membagikan hasil keuntungan setahun
sekali (Guhardja, 1993, p. 23).
Penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga harusefektif fan efesien.
Secara efektif dalam arti bahwa sumber daya yang digunakan benar-benar diarahkan
untuk mencapai sasaran atau tujuan. Sedangkan secara efesien dalam arti bahwa, dengan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki diusahakan untuk mencapai kepuasan yang
setinggi-tingginya (Guhardja, 1993, p.23).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya keluarga merupakan modal yang harus dikeloladengan baik oleh
seluruh anggota keluarga untuk mencapaikesejahteraan keluarga. Sumber daya
keluarga terdiri dari: sumber dayamanusia, sumber daya waktu, dan sumber daya
materi. Dalam mengelolasumber daya keluarga, keluarga perlu melakukan
tahapan perencanaan,pelaksanaa, monitoring dan evaluasi.
Sumber daya mempunyai berbagai jenis yang diklasiikasikan berdasarkan:1)
jenisnya, 2)segi ekonomi, 3) letak/asalnya. Untuk memudahkan dalam
menetapkan pengalokasian sumber daya, dibutuhkan ukuran sumber daya alat
untuk mengatur sumberdaya diantaranya uang, waktu, dan kalori.
Apabila sumber daya yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan bermacam-
macam, maka kebutuhan akan jenis sumberdaya yang dibutuhkan dipengaruhi
oleh: terbatasnya waktu, terbatasnya lingkungan dan terbatasnya biaya. bahwa
syarat utama tercapainya tujuan yang di inginkan adalah stersedianya sumber
daya keluarga,baik manusia, materi ataupu waktu, ketiga jenis sumber daya itu
mutlak harus ada walaupun ada dalam jumlah yag tidak minimum, karena tanpa
satu jenis materimmaka sumber daya sebagai suatu sistem tidak akan dapat
berjalan. dengan mengandal sumber daya materi saja tanpa di ikuti oleh
sumberdaya manusia dan waktu maka suatu tujuan tidak akan pernah terwujud .
tujuan usaha tani untuk meningkatkan kesejahteraan tani Indonesia akan dapat
terwujud apabila sumberdaya manusia petani itu dapat di tingkatkan dan di
gunakan secara optimal, kemudian sumberdaya materi tersedia dengan cukup
dan program-program yang telah di rancang oleh pemerintah benar- benar di
arahkan dan di laksanakan dengan benar.
B. Saran
Penulis dalam menyusun makalah ini pastilah belum sempurna, maka dari itu
penulis berharap teman-teman dan pembaca sudi memberikan saran dan kritik
untuk kebaikan makalah selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35561847/SUMBER_DAYA_KELUARGA

https://scholar.google.co.id/citations?user=k-1eiIcAAAAJ&hl=id&oi=sra

Anda mungkin juga menyukai