Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Fisika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di
Indonesia mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas
(SMA). Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sedikit sulit dimengerti dikarenakan oleh
rumus-rumus yang banyak dan juga diperlukan gambar-gambar yang sesuai dengan materi yang
diajarkan maka untuk itu dibutuhkan suatu sistem pembelajaran untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari suatu pelajaran dengan cepat dan menarik
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa,
kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa di dalam
mempelajari Fisika dalam materi kinematika. Salah satu kesulitan itu adalah memahami konsep
karena siswa hanya mampu mengahapal rumus tanpa mengerti konsepnya yang mengakibatkan
banyak terjadinya miskonsepsi pada siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman siswa dalam pelajaran fisika
2. Materi-materi yang dianggap sulit bagi para siswa
3. Bagaimana cara penyampaian materi agar siswa mudah memahami pelajaran fisika
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa sma
pada pelajaran fisika mekanika. Materi fisika mekanika banyak menggunakan konsep yang
abstrak apakah banyak siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep fisika mekanika.

1|Page
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian dilakukan di ruang kelas Madrasah Aliyah Negeri 2 Model
B. WAKTU PENELITIAN
waktu pelaksanaan peletian pada 24 september 2017 pada pukul 15.30-16.30 WIB.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam mini riset dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang mendeskriptifkan data apa
adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelas secara kualitatif.
D. POPULASI DAN SAMPEL
Yang menjadi sampel pada penelitian ini ialah siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 2 Model.
Sedangkan sampel yang diuji sebanyak 5 oarng siswa dari kelas XI dan XII.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan dua pertanyaan dengan bentuk
esay kepada 5 orang siswa.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan cara meminta sampel
penelitian untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Metode wawancara merupakan
metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis
dan berlandaskan kepada tujuan penelitian Dalam hal ini penulis menggunakan sebuah tes atau
observasi serta tanya jawab “sepihak”  dalam membantu proses penelitiannya.

2|Page
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik benda. Salah
satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah fisikanya disebut mekanika.
Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni
kinematika dan dinamika.
Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa penyebab benda
tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan benda dengan menghubungkan
apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi dalam mengulas tentang gerakan suatu benda,
dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan kinematika atau dinamika.
Gerak jatuh  jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan
berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan
dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan
oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s 2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan
yang dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara,
pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami
benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan
yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda
tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara.
Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu
ketinggian atau dilempar keatas akan jatuh menujuh pusat bumi.ini disebabkan karena adanya
gaya tarik bumi. Suatu benda yang bergerak, maka gerakanny dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok besar yaitu gerak lurus atau gerak translasi dan gerak melingkar atau gerak rotasi.
Gerak translasi dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beratura.
Gerak lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak vertical atas, gerak vertical bawah
dan gerak jatuh bebas. Untuk ketiga jenis gerak ini mempunyai ara gerak sejajar sumber pertikal
dan besar percepatan gravitasi.Jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi sebesar g.

3|Page
y = h = 1/2 gt2
yt = gt = √2gh
t = √2h/g
Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan ketentuan bahwa 1
joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1 N dengan perpindahan 1 m.
Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke
arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah
benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal memerlukan gaya minimal untuk
mengatasi gaya gravitasi bumi yang besarnya sama dengan berat suatu benda. Secara matematis
gaya tersebut dapat ditulis sebagai berikut: F = m g
Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h), usaha
yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.

W = m g h dengan:
W = usaha (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = perpindahan atau ketinggian (m)
Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda
Jadi, usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut
mengalami perpindahan
Untuk mengetahui apakah siswa memahami mengenai konsep fisika pada gerak jatuh
bebas, gerak vertikal dan usaha, maka penulis melakukan penelitian kepada siswa-siswi
Madrasah Aliyah Negeri 2 Model kelas XI dan XI. penelitian dilakukan dengan memberikan tes
berisikan 2 pertanyaan adalah sebagai berikut :
1. Sebuah benda meluncur diatas bidang miring yang kasar dengan koefisien gesekan antara
benda dengan bidang 0,1. Massa benda 10kg. Berapakah usaha total seluruh gaya setelah
benda meluncur sejauh 4 meter (=30˚)

4|Page
2. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian 20 meter berapa lama benda tersebut jatuh sampai
ke tanah
Pennyelesaian dari pertanyaan diatas:
1.      Dik : koefien gesek : 0,1
        Massa benda : 10 kg
         Jarak             : 4 m
Dit : usaha total yang dilakukan  benda ?
Penyelesaian :
gaya normal (N), gaya berat (w) dengan komponennya yaitu w sin 53° dan w cos 53°, gaya
gesekFges
Usaha oleh gaya Normal dan komponen gaya berat w cos 30°
Usaha kedua gaya bernilai nol (gaya tegak lurus lintasan)
Usaha oleh komponen gaya berat w sin 30°
W = w sin 30° . S
W = mg sin 30° . S
W = (10)(10)(0.5)(4) = +200  joule
(Diberi tanda positif, arah mg sin 53° searah dengan pindahnya balok.)
Usaha oleh gaya gesek
Cari besar gaya gesek terlebih dahulu
fges = μ N
fges = μ mg cos 30°
fges = (0,1) (10)(10)(0,86) = 8,6 N
(Diberi tanda negatif, arah gaya gesek berlawanan dengan arah pindahnya balok)
Usaha total
Wtotal = +200joule – 34,4 joule = + 165,6 joule
2.      Dik : ketinggian : 20 m
Dit :waktu benda sampai ketanah ?
Penyelesaian :
h  = ½ g
20 = ½ (10)
  = 4 t  =  2 s

5|Page
Hasil dari tes yang diberikan tersebut diperoleh :
No Nama Nilai
1. Septi Lumongga Duma R 50
2. Adelia Safira 75
3. Lidya Lestari 75
4. Iin Widya Sari Siregar 75
5. Aqwal Sabila P 0
Adapun kategori nilai adalah sebagai berikut :
1. Nilai 90-100 (sangat mampu)
2. Nilai 80-90 (sudah mampu)
3. Nilai 70-80 (cukup mampu)
4. Nilai < 70 (belum mampu )
Kriteria hasil dari tes yang diberikan tersebut diperoleh :
Kriteria nilai Nilai Frekuensi Persentase
Cukup paham 75 3 60%
Kurang paham 50 1 20%
Tidak paham 0 1 20%

Bedasarkan hasil penelitian sebagian besar siswa tidak memahami konsep dari gerak
jatuh bebas, gerak vertikal dan usaha.Mereka hanya menerapkan rumus-rumus yang mereka
ketahui. Dari penelitian terlihat siswa hanya mampu memindahkan nilai kedalam sebuah rumus
tidak benar benar memahani konsep yang ada pada gerak jatuh bebas dan usaha.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

6|Page
A. KESIMPULAN
Dari hasi perhitungan hasil persentase hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri 2
Model, dengan jumlah responden yang diteliti adalah 5 siswa cenderung dikatakan siswa cukup
mampu memahami konsep dari gerak jatuh bebas, gerak vertikal dan usaha. Tetapi kebanyakan
dari mereka lebih cenderung untuk menghapal rumus dan memasukkan suatu nilai kedalam
rumus tidak dengan pemahaman konsep materi gerak jatuh bebas dan usahanya.

B. SARAN
Saran untuk siswa agar untuk meningkatkan pemahamn terhadap konsep materinya tidak
hanya menghapal rumus karena akan dapat menyebabkan banyak miskonsepsi yang akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Halliday-Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Jakarta:Erlangga.
Kanginan, Marthen. 1997. Seribu Pene Fisika SMU Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

7|Page
Supriyono, SPd dkk. 2009.  Buku Pintar Belajar Fisika untuk Siswa SMA / MA. Jakarta:
Sagufindo Kinarya.

8|Page

Anda mungkin juga menyukai