Kelas : 1 A
NIM : 191FK03039
Sarjana Komedi Desember 17, 2018 Aplikasi Web, Freebies, Source Code 10 Comments 13,695 Views
Aplikasi sistem pelayanan puskesmas berbasis web – Aplikasi sistem pelayanan puskesmas merupakan
gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi pelayanan
puskesmas. Siklus yang dikelola mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi
guna mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja
sistem kesehatan.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi,
penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan
pemantauan hingga proses evaluasi. Puskesmas merupakan salah satu instansi yang bergerak dibidang
pelayanan jasa kesehatan masyarakat.
Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi,
tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta manajemen terhubung menjadi satu dengan aplikasi
pelayanan puskesmas secara online. Setiap saat manajemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya.
Adapun source code aplikasi pelayanan puskesmas ini dibangun dan dibuat dengan menggunakan
framework codeigniter 3. Dengan perancangan yang dibuat standar menggunakan bahasa
pemrograman php dan sistem manajemen database mysql menjadikan aplikasi dapat bekerja dengan
baik.
Dengan dukungan antarmuka pengguna yang berbasis web menggunakan template AdminLTE v2.4.0
yang dikembangkan oleh Almsaeed Studio menjadikan aplikasi ini terlihat lebih modern dan bersahabat.
Hal ini tentu menjadikan aplikasi ini dapat dengan cepat dan mudah digunakan oleh pengguna.
Dan berikut beberapa fitur yang ada pada source code sistem informasi pelayanan puskesmas :
Manajemen Pengguna
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan sistem informasi kesehatan
karena sistem ini merupakan aplikasi dari sistem informasi kesehatan itu sendiri. Untuk itu, perlu
kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di Indonesia, mulai dari
rancang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga pengembangannya.
Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesialistik
dan subspesialistik yang luas.
Rumah Sakit Umum tipe B, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesialistik
dan subspesialistik yang terbatas.
Rumah Sakit Umum tipe C, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesialistik
yang terbatas, seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan dan anak.
Rumah Sakit Umum tipe D, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis dasar.
Untuk Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 3 tingkatan sebagai
berikut:
Rumah Sakit Umum Pratama, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis umum,
Rumah Sakit Umum Madya, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesialistik,
Rumah Sakit Umum Utama, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesialistik
dan subspesialisitik.
Organisasi matriks adalah organisasi yang paling dinamis dan paling baik, jika dibandingkan
dengan tipe organisasi lainnya, namun harus disadari sepenuhnya bahwa setiap staf dalam
organisasi tersebut mempunyai 2 pimpinan sekaligus yang memberikan perintah dan pengarahan
kepada yang bersangkutan, yaitu pimpinan divisi dan pimpinan kelompok. Oleh karena itu,
setiap staf pada organisasi matriks harus mampu bekerjasama lintas divisi, mampu
berkomunikasi dengan baik dengan ke 2 pimpinannya dan mampu membagi pekerjaannya
berdasarkan prioritas. Organisasi matriks memang sangat memerlukan dukungan teknologi
infomasi/komputer dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. Namun agar teknologi informasi
dapat memberikan dukungan yang maksimal, maka panataan pola kerja organisasi tersebut
merupakan prasyarat utama.
Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah layanan kesehatan
Apa objek/sasaran dari fungsi/tugas utama rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah
pasien/penderita
Dukungan operasional apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit ? Jawaban pada umumnya
adalah tenaga kerja, keuangan dan sarana/prasaran
Sistem apa yang dibutuhkan untuk mengelola rumah sakit tersebut ? Jawaban pada umumnya
adalah manajemen rumah sakit.
Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah
sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai
lainnya.
Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam rumah sakit
tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang, jangka pendek,
pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.
Ke 6 subsistem tersebut diatas kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam modul-modul yang
sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
Modul Rawat Jalan, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan.
Modul Rawat Inap, yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap.
Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten / kota dan
provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten / kota dari semua fasilitas kesehatan
( kecuali milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat ) dapat berupa laporan softcopy dan
laporan hardcopy.
Laporan hardcopy dientri kedalam aplikasi SIKDA generik, lapor-an softcopy diimpor ke dalam aplikasi
SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional. Dinas
kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten / kota untuk
laporan dari fasilitas kesehatan milik provinsi.
Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi manajemen
kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi.
Aplikasi “SIKDA Generik” dirancang dan dibuat untuk memudahkan petugas puskesmas saat
melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Tujuan dikembangkannya SIKDA Generik, yaitu untuk membangun suatu data base kesehatan
Indonesia yang komprehensif, SIKDA Generik harus mampu menghimpun, mengolah dan
mendistribusikan semua data kesehatan dari berbagai pelaksana kesehatan di Indonesia, baik
pelaksana kesehatan yang telah memiliki sistem informasi elektronik maupun masih paper based.
Dengan berbagai sistem pengelolaan informasi yang berbeda-beda, maka SIKDA Generik dituntut
untuk dapat berkomunikasi secara interaktif, memiliki kemampuan interoperabilitas yang tinggi,
sehingga dapat berkomunikasi dan melakukan pertukaran data kesehatan dengan sistem lainnya
yang sudah berjalan.
Kemampuan interoperabilitas adalah kemampuan sistem untuk saling tukar menukar data atau
informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi tersebut. Interoperabilitas bukan
berarti penentuan atau penyamaan penggunaan platform perangkat keras, atau perangkat lunak
semisal operating system tertentu, bukan pula berarti penentuan atau penyeragaman data base.
Namun berupa penyamaan format pertukaran data yang digunakan, misalnya dengan menggunakan
format data dalam bentuk data base SQL, Access, Excell, maupun dalam format XML.