Anda di halaman 1dari 59

TERMIN MEDIS II

Patologi S.urinaria
ANITA PUTRI WIJAYANTI, S.KEP.,NERS
EKSKRESI SAMPAH TUBUH
Tubuh menghasilkan sampah yang dieliminasi
dengan proses ekskresi
1. Paru‐paru  karbondioksida
2. Sistem pencernaan  sampah padat
3. Kulit  perspirasi
4. Urinasi  ginjal, ureter, kandung kemih dan
urethra (sistem uriner)
PENDAHULUAN
• Sistem urinaria terdiri dari 2 ginjal, 2 ureter, sebuah
kandung kencing dan sebuah uretra
• Sistem urinaria ini membentuk dan mengeluarkan
urin/air seni yang berisi sampah sisa metabolisme
tubuh
• Selain sebagai organ ekskresi, ginjal juga mengatur
komposisi, volume dan keseimbangan asam-basa
cairan tubuh
• Ginjal juga memproduksi:
– Eritropoeitin: hormon yang menstimulasi pembentukan
sel darah merah di sumsum tulang
– Renin: enzim yang berfungsi menaikkan tekanan darah
ELIMINASI SAMPAH O/GINJAL
• Urea (ur/o : urine)  produk akhir metabolisme
protein. Urea merupakan sampah nitrogen yang
terdapat di urin.
• Uremia  terdapat urea dalam darah.
• Hematuria  terdapat darah dalam urin, karena
terjadi inflamasi pada membran basal
glomerulus.
• Hemodialisis (hem/o : darah)
• Peritoneal dialisis (periton/o : peritoneum, +eal :
terkait)
• Insufficiency renal (in : tidak)  penurunan
kemampuan ginjal dalam menjalankan fungsinya.
• Insufficiency renal  belum spesifik, belum
terjadi gagal ginjal.
• Kalo sudah berat, dilakukan hemodialisis dengan
bantuan mekanik/mesin untuk difusi sampah di
tubuh. Selama hemodialisis terjadi pertukaran zat
organik/elektrolit dari dalam darah dengan
larutan dialisis berdasarkan perbedaan kadar
yang berdifusi melalui membran permeabel.
Hemodialisis dilakukan pada :
• Gagal ginjal terminal yang tidak bisa sembuh,
tapi malah memburuk. Yaitu dengan nilai GFR
(laju filtrasi glomerulus) < 15 ml/menit.
• Gagal ginjal akut yang masih bisa
sembuh/membaik. Hemodialisis dilakukan
untuk membantu mengeluarkan sampah
metabolisme, setelah ginjal membaik tidak
dilakukan hemodialisis lagi.
• Urinary : berkenaan dengan urin
• Urinalysis : analisis fisik (kekentalan, warna),
kimiawi (kandungan zat ttt), atau mikroskopik
(liat apa ada debris sel) atau pemeriksaan urin
• Polyuria : pengeluaran urin dalam volume
yang besar dalam periode tertentu
(merupakan gejala DM)
• Oliguria : sekresi jumlah urin yang berkurang
dalam hubungan dengan asupan cairan
• Anuria = anuresis : penekanan total sekresi
urin oleh ginjal, retensi urin di dalam kandung
kemih
• Urology (ur/o : urin atau saluran urin, +logy :
ilmu pengetahuan) Yaitu cabang ilmu
kedokteran yang mempelajari tractus genitalia
pria, tractus uriner wanita dan pria.
• Urologist : orang yang ahli dibidang urology
LATIHAN
• Cyst/o
• Glomerul/o
• Nephr/o, ren/o
• Pyel/o
• Ureter/o
• Urethr/o
BAGIAN KATA YANG TERKAIT
STRUKTUR SISTEM URINARIA
Bentuk kombinasi Nama struktur tubuh
Cyst/o Kandung kemih
Glomerul/o Glomerulus
Nephr/o, ren/o Ginjal
Pyel/o Pelvis ginjal
Ureter/o Ureter
Urethr/o Uretra
ANATOMI GINJAL
pelvis
ISTILAH TERKAIT DENGAN
PROSEDUR BEDAH
• Cystostomy (cyst/o : kandung kemih, +stomy :
membuat lubang baru)
• Lithotripsy (lith/o : batu, +tripsy : menghancurkan)
• Nephrolithotomy (nephr/o : ginjal, +tomy : insisi)
– Nephrostomy
• Pyelolithotomy (pyel/o : pelvis ginjal)
– Pyelostomy
• Nephrolithiasis (batu ginjal)  bisa dengan lithotripsy,
yaitu batu ginjal dihancurkan, baru dikeluarkan dengan
urin. Atau dengan nephrolithotomy, tergantung batu
ginjalnya dimana.
• Kalo di pelvis disebut pyelolithotomy (pelvis dibedah).
PENYAKIT, GANGGUAN DAN ISTILAH
DIAGNOSIK
• Anuria (an : tanpa, +uria : urine)  < 100 ml urine/hari
– Tidak mengeluarkan urin.
– Terjadi penurunan volume urine  < 100 ml/hari
– Normal urin sekitar 1,5 L/hari
• Oliguria (oligos : sedikit)
– Terjadi penurunan volume urin  100‐300 ml/hari
• Cystisis (cyst/o : kandung kemih)  inflamasi pada
kandung kemih
– Cystocele  hernia pada kandung kemih (terjadi
penurunan posisi kandung kemih)
– Cystoscopy  pemeriksaan visual pada kandung kemih
PENYAKIT, GANGGUAN DAN ISTILAH
DIAGNOSIK
• Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus,
nephr/o : ginjal)  inflamasi pada glomerulus
ginjal
• Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan) 
keadaan dimana terdapat batu ginjal
– Nephromalacia (‐malacia : pelunakan)  pelunakan
pada ginjal
– Nephromegaly  terjadi perbesaran ginjal
– Nephroptosis  posisi ginjal turun
• Nephrosis  kerusakan pada ginjal, gangguan
pada ginjal yang bukan disebabkan oleh inflamasi
lithotripsy

Nephrolithotomy & pyelolithotomy


• Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal)  inflamasi pd
pelvis
– Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine)  ditemukan
pus dalam urin
• Urinary incontinence (in : tidak) 
ketidakmampuan untuk menahan urin di
kandung kemih
– Terjadi pada geriatrik
– Terjadi kemunduran fungsi otot‐otot di kandung kemih
• Urinary retention  ketidakmampuan untuk
mengosongkan kandung kemih
URINE
Urinalysis : pemeriksaan spesimen urin dengan
test laboratorium
• Urine normal  tanpa gula, protein, darah
• Urine abnormal :
– Glycosuria (mengandung gula)
– Proteinuria (mengandung protein)
– Hematuria (mengandung darah)
• Urinalisis dilakukan untuk pemeriksaan
adanya gangguan pada ginjal
Bentuk kombinasi tambahan

Bagian kata Arti


Albumin/o Albumin
Hemat/o, hem/o, -emia Darah
Periton/o Peritoneum
Son/o Suara
Ur/o Urine atau traktus uriner
Urin/o Urine
-uria Urine atau urinasi
PATOLOGI S.URINARI
1. Glomerulonefritis
peradangan pada ginjal yang dimulai dari glomerulus, ditandai
dengan proteinuria dan hematuria. Dapat berkembang jd Gagal
ginjal.
• Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis
pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi
ialah akibat infeksi kuman streptococcus , ditandai dengan
timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi
ginjal
Pengobatan : istirahat, diet, pembatasan cairan dan garam,
antibiotik, anti hipertensi, antidiuretik bila perlu
• Glomerulonefritis kronis adl kerusakan ginjal yang terjadi selama
3 bulan atau lebih, berdasarkan kelainan patologik atau petanda
kerusakan ginjal seperti kelainan pada urinalisis, dengan
penurunan laju filtrasi glomerulus ataupun tidak. Ditandai dengan
penurunan semua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan
sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
2. Sindrom nefrotik
suatu sindroma (kumpulan gejala-gejala) yang terjadi akibat berbagai
penyakit yang menyerang ginjal dan menyebabkan:
- proteinuria (protein di dalam air kemih)
- menurunnya kadar albumin dalam darah
- penimbunan garam dan air yang berlebihan
- meningkatnya kadar lemak dalam darah.
bisa terjadi akibat berbagai glomerulopati atau penyakit menahun yang
luas
3. Nefritis
Peradangan ginjal, ditandai dengan hematuria (darah di dalam air kemih),
proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi ginjal,
yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
Daerah yg terkena Penyakit yang timbul

Pembuluh darah Vaskulitis

Glomeruli Sindroma Nefritik Akut, Sindroma Nefritik


Progresif, Sindroma Nefrotik, Sindroma
Nefritik Kronis
Jaringan Tubulointerstitial Nefritis Tubulointerstisialis Akut , Nefritis
Tubulointerstisialis Kronis
5. Gagal Ginjal (Renal Failure)
suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine.
Penyebab : Hipertensi, Diabetes, Sumbatan saluran kencing (batu, tumor),
Kanker, Kista, Glomerulonefritis, dll
Akut : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit,
demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan
Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Kronik: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
6. Pyelonefritis
infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal. Disebabkan oleh
Escherichia coli (paling sering). Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba
berupa demam, menggigil, nyeri di
punggung bagian bawah, mual dan muntah,bisa terjadi pembesaran salah
satu atau kedua ginjal
7. Hidronefrosis
penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air
kemih tersumbat (batu, tumor, arteri atau vena yang letknya abnormal)
8. Batu Ginjal dan Ureter
massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu
ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung
kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis
(litiasis renalis, nefrolitiasis).
9. Vesikoureteral Refluks
aliran balik urin dari Kandung kemih ke ureter, karena kelemahan sambungan
vesikoureteral, dapat menyebabkan pembesaran ureter dan ginjal.
10. Cystitis
radang kandung kemih. Sebagian besar peradangan disebabkan oleh infeksi
bakteri, selain itu penggunaan alat semprot pembersih genital wanita atau
penggunaan kateter dalam jangka waktu lama. Cystitis dapat juga terjadi
sebagai komplikasi penyakit lain.
11. Urethritis
peradanganpada urethra (Spesifik dan Nonspesifik)
12. Striktur Urethra
penyempitan lumen uretra karena fibrosis (terbentuk
jaringan ikat)pada dindingnya. Penyebab: kelainan bawaan,
operasi, trauma, infeksi
SINGKATAN
1. Diphragma
2. Adrenal
gland
3. Right kidney
4. Ureter
5. Urinary
bladder
6. Prostate
gland
7. Urethra
8. Abdominal
aorta
9. Renal artery
10. Common
iliac artery
11. Common
iliac vein
12. Renal vein
13. Inferior vena
cava
1. Renal capsule
2. Renal cortex
3. Renal medulla
4. Pyramids of
medula
5. Calyx
6. Renal pelvis
7. ureter
LATIHAN 1
1. Bentuk kombinasi yang berarti ginjal :
………………………………
2. Nephromegaly berarti ................................. dari
satu atau kedua ginjalnya
3. Bentuk kombinasi dari pelvis renal :
……………………………………..
4. Pyelogram berarti :
...........................................................................
..........
5. Inflamasi dari pelvis renal :
………………………………………………
LATIHAN 1
6. Cystic mempunyai arti :
…………………………………………………
7. Alat yang digunakan untuk cystoscopy disebut :
………………………..
8. Pembedahan untuk memperbaiki ureter disebut :
………………………..
9. Istilah yang menyatakan adanya sampah nitrogen
di darah disebut : ………………….....
10. Istilah medik yang menyatakan adanya darah
dalam urin : ……………………………….
LATIHAN 1
1. Bentuk kombinasi yang berarti ginjal :
NEPHR/O
2. Nephromegaly berarti PEMBESARAN dari
satu atau kedua ginjalnya
3. Bentuk kombinasi dari pelvis renal : PYEL/O
4. Pyelogram berarti : HASIL PEMERIKSAAN
PELVIS GINJAL
5. Inflamasi dari pelvis renal : PYELITIS
LATIHAN 1
6. Cystic mempunyai arti : ADANYA KANTONG2
BERISI CAIRAN
7. Alat yang digunakan untuk cystoscopy disebut :
CYSTOSCOPE
8. Pembedahan untuk memperbaiki ureter disebut :
URETEROPLASTY
9. Istilah yang menyatakan adanya sampah nitrogen
di darah disebut : UREMIA, AZOTEMIA
10. Istilah medik yang menyatakan adanya darah
dalam urin : HEMATURIA
• Kegunaan diagnostik sistouretogram terutama
utk mencari kelainan pada uretra & utk
menentukan apakah terdapat refluks
vesikoureteral
• Stenosis arteri renalis dapat diketahui dengan
melihat arteriogram pada ginjal, dapat
unilateral atau bilateral
• Pada stadium insufisiensi ginjal gejala nokturia dan
poliuria mulai timbul.
• ISK umumnya dibagi dalam 2 subkategori besar yaitu
ISK bagian bawah (uretritis, sistitis, prostatitis) dan
ISK atas (pielonefritis).
• Obstruksi aliran kemih terhadap kandung kemih
dapat mengakibatkan hidronefrosis
• Gambaran glomerulonefritis akut pasca streptokokus
yang paling sering adalah hematuria, oliguria, edema
dan hipertensi.
• Nefrosklerosis merupakan salah satu
penyebab utama gagal ginjal kronis.
• Pada penyakit ginjal polikistik, dapat terjadi
nephromegaly. (adanya kista yang belum
diketahui jelas apa penyebabnya)
• Nefropati diabetika merupakan penyebab
kematian dan kecacatan yg umum pd
penderita diabetes melitus.
LATIHAN 2
1. Cyst/o A. Ginjal
2. Nephr/o B. Kandung kemih
3. Pyel/o C. Urethra
4. Ren/o D. Ureter
5. Ureter/o E. Pelvis ginjal
6. Urethr/o
LATIHAN 2
1. Cyst/o (B) A. Ginjal
2. Nephr/o (A) B. Kandung kemih
3. Pyel/o (E) C. Urethra
4. Ren/o (A) D. Ureter
5. Ureter/o (D) E. Pelvis ginjal
6. Urethr/o (C)
LATIHAN 3
1. Cystisis :
……………………………………………………………………………..
2. Glomerulonephritis :
…………………………………………………………
3. Polycystic ginjal :
……………………………………………………………….
4. Pyelitis :
……………………………………………………………………………..
5. Pyuria :
………………………………………………………………………………
LATIHAN 3
6. Nephromalacia :
……………………………………………………………….
7. Lithotrite :
......................................................................
8. Nephrosonography :
……………………………………………………….
9. Renal :
……………………………………………………………………………

10. Cystourethrogram :
…………………………………………………………
LATIHAN 3
1. Cystisis : inflamasi pada kandung kemih
2. Glomerulonephritis : inflamasi pada
glomerulus ginjal
3. Polycystic ginjal : adanya kantong2 berisi
cairan pada ginjal
4. Pyelitis : inflamasi pd pelvis
5. Pyuria : pus dalam urine
LATIHAN 3
6. Nephromalacia : pelunakan ginjal
7. Lithotrite : alat untuk menghancurkan batu
ginjal
8. Nephrosonography : pemeriksaan ginjal
dengan suara
9. Renal : terkait ginjal
10. Cystourethrogram : hasil pemeriksaan
kandung kemih & urethra
LATIHAN 4
1. Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung
kemih disebut (cystisis, inkontinensia, retensi urine,
infeksi saluran kemih)
2. Tidak adanya urinasi (anuria, diuresis, pyuria, polyuria)
3. Pemeriksaan dalam kandung kemih menggunakan
instrumen khusus melalui urethra (cathetherisasi,
cystoscopy, cystostomy, urethrogram)
4. Keadaan degeneratif pada ginjal yang tidak diikuti
inflamasi disebut (nephritis, nephromegaly, nephrosis,
nephrostomy)
LATIHAN 4
5. Hasil pemeriksaan ginjal dengan suara
(nephroptosis, nephrosonogram,
nephrotomogram, nephrolithotomy)
6. Pembedahan untuk menghancurkan batu
(lithotriptor, lithotomy, lithotripsy,
nephrolithotomy)
7. Suatu cara untuk membuat lubang ke dalam
ginjal (nephropexy, nephroptosis, nephrostomy,
biopsy ginjal pc)
8. Pada pyelolithotomy, batu dihilangkan dari
(kandung kemih, pelvis ginjal, ureter, urethra)
LATIHAN 4
1. Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung
kemih disebut (cystisis, inkontinensia, retensi urine,
infeksi saluran kemih)
2. Tidak adanya urinasi (anuria, diuresis, pyuria, polyuria)
3. Pemeriksaan dalam kandung kemih menggunakan
instrumen khusus melalui urethra (cathetherisasi,
cystoscopy, cystostomy, urethrogram)
4. Keadaan degeneratif pada ginjal yang tidak diikuti
inflamasi disebut (nephritis, nephromegaly, nephrosis,
nephrostomy)
LATIHAN 4
5. Hasil pemeriksaan ginjal dengan suara
(nephroptosis, nephrosonogram,
nephrotomogram, nephrolithotomy)
6. Pembedahan untuk menghancurkan batu
(lithotriptor, lithotomy, lithotripsy,
nephrolithotomy)
7. Suatu cara untuk membuat lubang ke dalam
ginjal (nephropexy, nephroptosis, nephrostomy,
biopsy ginjal pc)
8. Pada pyelolithotomy, batu dihilangkan dari
(kandung kemih, pelvis ginjal, ureter, urethra)

Anda mungkin juga menyukai